NovelToon NovelToon
Hidden Baby

Hidden Baby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Hamil di luar nikah / Romansa
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: teh ijo

Akibat dari cinta satu malam, membuat Vie harus merelakan masa mudanya. Setelah dikeluarkan dari kampus, ternyata Vie juga diusir oleh ayahnya sendiri karena Vie telah mencoreng nama baik keluarga.

Lima tahun berlalu, kehidupan pahit Vie kini telah terobati dengan hadirnya sosok Arga, bocah kecil tampan yang sedang aktif berbicara meskipun kini tak tahu dimana keberadaan ayahnya.


Namun, siapa yang menyangka jika selama ini Vie bekerja di perusahaan milik keluarga kekasihnya. Hal itu baru Vie ketahui saat kekasihnya mulai mengambil alih perusahaan.

Masih adakah rasa yang tertinggal untuk sepasang kekasih di masa lalu ini? Mari kita ikuti kisahnya 😊



IG : teh_hijaau
FB : Teh Hijau

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hidden Baby 18

Entah harus bahagia atau kecewa saat mengetahui sebuah fakta yang ternyata om Bos adalah ayahnya. Awalnya Arga memang berharap jika Dirga akan menjadi ayahnya yang bisa ia pamerkan kepada teman-temannya tapi seketika itu Arga menjadi tidak semangat karena ayah kandungnya tak sesuai harapan Arga.

Arga mengira ayahnya adalah seorang pelayar hebat yang berlayar ke benua yang ada di dunia dan harus lama tinggal di laut, ternyata ayah tinggal di darat.

"Lho, kamu kenapa, Ga? Katanya kamu rindu ayah, tapi kok mukanya lecek gitu?" Dirga heran melihat wajah Arga yang datar seperti biasa saja saat mengetahui bahwa Dirga ayah kandungnya.

"Alga kecewa, telnyata ayah Alga bukan seolang pelayal," lirih Arga.

Mata Dirga memincing, melirik Arga.

"Jadi kamu kecewa sama ayah?"

"Sedikit. Kenapa ayah keljanya di dalat gak di laut?" tanya Arga.

"Ayah kan buaya darat, Sayang. Bukan buaya laut. Jadi tinggalnya ya harus di darat," sahut Vie.

"Emang ayah buaya?" Arga memperjelas.

"Bukan dong, Sayang. Kalau ayah buaya, bunda kamu juga buaya, kamu juga buaya dong," timpal Dirga.

Perjalanan pagi ini Arga sangat bahagia meskipun ada rasa kecewa. Saat ini Arga benar-benar bisa pamer ayah kepada seluruh dunia sekaligus.

Vie dan Dirga bersama-sama mengantarkan Arga hingga depan pintu kelasnya. Semua teman-temanya mengerubungi Arga lagi.

"Wah sekarang Arga diantara sama ayah dan bundanya, ya?" seru Miss Queen.

"Iya, Miss. Ayah Alga udah pulang. Tapi sayangnya ayah Alga bukan pelayal. Ayah Alga hanya buaya dalat," celoteh Arga.

Miss Queen berusaha menahan tawanya, sementara itu Vie dan Dirga tak bisa menahan wajahnya yang sudah mulai memerah akibat malu dengan ucapan anaknya.

"Ya udah, Miss. Kami nitip Arga ya." Vie segera mengalihkan pembicaraan.

"Iya, Bunda. Tenang saja, Arga akan aman disini," ucap Miss Queen.

Setelah menyerahkan Arga kepada gurunya kini saatnya keduanya berangkat menuju kantor. Selama perjalanan, Vie enggan untuk berbicara jika mengingat kejadian demi kejadian tadi malam. Itu hanya akan membuat dirinya merasa sangat malu.

Satu notifikasi membuat Dirga mengambil ponselnya kemudian membaca pesan yang dikirim oleh Kai, asistennya.

Bibirnya mengulum senyum lebar, seolah sedang mendapatkan kabar bahagia.

"Kamu kenapa, Ga?" tanya Vie heran.

"Kamu gak lihat aku tersenyum bahagia?" Dirga balik bertanya.

"Iya aku lihat, makanya aku tanya. Bahagia kenapa?"

Dirga tak menjawab, ia terus melajukan mobilnya agar segera sampai di kantor.

*

*

*

Semua mata menunduk ke bawah saat Dirga melewati mereka, tak ada satu orangpun yang berani menatap Dirga. Vie yang berjalan di belakang Dirga merasa sangat heran. Apakah seperti ini adalah suatu cara untuk menghormati atasan? Dulu saat pak Wira masih menjabat sebagai CEO semua karyawan menyambutnya dengan seuntai senyum yang mengembang lebar.

"Pagi Bos," sapa Kai.

Kai telah menunggu Dirga di depan lift khusus. Langkah Dirga tertahan saat melihat pergerakan dari Vie yang berjalan ke lift sebelah. Namun, sebelum itu terjadi Dirga segera menarik lengan Vie.

Vie merasa sangat terkejut.

"Udah diam aja!" perintah Dirga saat mulut Vie hendak mengeluarkan suara.

Kai yang berada di samping Dirga mendadak mundur dan memilih mojok di sudut. Kai takut adegan di drama yang ia tonton akan terjadi disini, sementara dirinya masih polos.

"Ga," lirih Vie.

"Kamu tenang aja, gosip kemarin sudah beres. Tapi aku jadi harus mencari penggantinya. Bagaimana kalau kamu aja yang gantiin posisi dia," saran Dirga.

"Emang siapa pelakunya, Ga?"

"Ternyata sekretaris yang aku suruh mengantarkan file-file kepadamu-lah pelakunya, Vie. Mungkin dia gak sengaja dengar, biasalah mulut perempuan memang begitu, kang ghibah," lanjut Dirga.

Vie menatap tajam ke arah Dirga. Bukan maksud Dirga untuk menyamakan semua perempuan, tapi hampir seperti itu sifat perempuan, kang ghibah.

"Kamu mau nyamain aku sama dia?" tekan Vie.

Dirga menelan kasar ludahnya. Salah bicara ternyata ngeri juga ya?

"Kamu ini sensitif amet sih, Vie. Kan bukan kamu yang aku maksud," jelas Dirga.

Kai yang ada di pojokan terbelalak saat tak ada adegan yang ia pikirkan, malah perdebatan yang disaksikan. Beruntunglah, ternyata bosnya tak seperti para pejabat lainnya yang akan membawa wanitanya masuk ke dalam lift lalu … ah sudahlah, memikirkan hal seperti itu hanya akan membatalkan puasanya Author.

*

*

*

Isu yang menyebar luas di kantor sudah menghilang begitu saja setelah sang pelaku menyerahkan dirinya dan resign dari kantor.

Berulang kali Vie menolak tawaran Dirga untuk menjadi sekretaris pengganti. Yang ada nanti cerita lain yang akan tersebar lagi.

"Aku bilang enggak, ya enggak, Ga!" tolak Vie.

" Ayolah, Vie. Biar semangat aku kerjanya," rengek Dirga.

"Hidih, lebay. Biasanya kamu gimana kerjanya? Gak ngaruh kali, Ga. Kamu cari aja yang lain, aku gak mau ada gosip murahan lagi."

Kai yang terlanjur masuk kedalam ruangan Dirga tak berani bergerak. Maju mundur takut, takut dikira nguping pembicaraan mereka.

Tapi naas, mata elang Dirga sudah menangkap keberadaan Kai yang menyandarkan tubuhnya di dinding.

"Ngapain kamu disitu?"

Kai tersentak lalu menegakkan tubuhnya seraya berjalan menuju ke meja Dirga.

"Maaf Bos, saya ingin mengantarkan dokumen ini." Kai meletakkan beberapa map di meja Dirga, lalu sekilas melihat ke arah Vie.

"Jangan lihat-lihat!" sentak Dirga.

Ya Allah salahkan aku hanya melihat wajah wanita yang sudah mengunci hatinya bos Dirga?

*

*

Vie merasa sangat kesal dengan dengan Dirga. Sifat keras kepalanya tak pernah hilang.

"Nyebelin banget sih!" gerutu Vie.

"Siapa yang nyebelin?"

Vie terkejut saat Jane sudah muncul di sampingnya.

"Bu Manager, ada keperluan apa datang kesini?" tanya Vie pura-pura.

Pasti ada yang ingin Jane ketahui atau sekedar ingin mengajaknya untuk mengerumpi sejenak.

"Tau aja kamu, Vie." Jane terkekeh.

"Jadi ternyata ayah Arga itu-"

Vie segera membungkam mulut Jane. Jangan sampai ada yang mendengar secuil kabar ini, jika tidak ingin membuat heboh lagi.

"Kalian ngapain? Bukannya kerja malah main-main." Haikal datang sambil membawa beberapa file yang harus dikerjakan oleh Vie.

"Kamu juga, Manager pemasaran kenapa bisa ada disini? Mau ghibah? Mohon ingat waktu, sekarang masih jam kerja!"

"Iya, iya pak Haikal. Vie jangan lupa traktiran, oke?" Jane kemudian melenggang pergi.

Haikal memberikan file hendak dikerjakan oleh Vie.

"Vie, kemarin kamu kemana. Kata yang lain kamu ijin?" tanya Haikal cepat.

Vie menautkan alisnya. Ia baru mengingat bahwa kemarin habis makan siang dirinya bolos, malah pergi ke rumah Dirga dan melupakan pekerjaan.

"Oh itu … aku ada keperluan mendadak," gugup Vie.

Haikal mengangguk pelan, sepertinya dia percaya akan alasan yang Vie berikan. Vie belum siap jika semua orang tahu jika ia memiliki hubungan dengan Dirga di masa lalu dan menghadirkan sosok Arga.

Seperti hari kemarin, Dirga kembali menjemput Arga, namun kali ini ia ditemani oleh Kai.

"Ayah …," panggil Arga saat melihat langkah tegap dari Dirga.

Dirga datang diwaktu yang tidak tepat, dimana sekelompok ibu-ibu juga menjemput tengah anaknya.

Mereka tak kalah heboh dari para anak-anaknya tempo hari yang mengerubunginya, membuat Arga tersingkirkan.

Kini Dirga telah dikepung oleh kaum ibu-ibu yang sangat terpesona dengan sosok Dirga.

"Ini ayahnya Arga?"

"Wah, ganteng ya."

"Pantas saja Arga ganteng, ternyata bibitnya gak kalah ganteng."

Begitulah satu persatu ibu-ibu muda memuja Dirga.

Dirga berhasil keluar dari kepungan ibu-ibu dan segera menggendong Arga untuk segera menjauh dari kerumunan tersebut.

"Gini amat nasib jadi orang ganteng, iya kan Ga?" Dirga meminta pendapat kepada anaknya.

Arga yang sedari tadi hanya mengerucutkan bibirnya enggan untuk menyahuti ucapan ayahnya.

"Ga, kamu kenapa?" Dirga menyadari bahwa Arga sedang mendiamkan dirinya.

"Kamu nih kecil-kecil ngambek kan," keluh Dirga.

"Bialin," sahut Arga.

Kai sebenarnya merasa sangat penasaran dengan Dirga yang mau susah menjemput anak sekecil Arga.

Bisa saja kan, Dirga menyuruh orang untuk menjemput Arga.

"Kalau ngambek kayak gitu kok jelek ya?" Kai menimpali.

"Kamu bilang apa Kai? Jelek? Bibit dari produk premium, ganteng seperti ini kamu bilang jelek. Sekali lagi kamu bilang anak aku jelek, gaji bulanan kamu aku potong!"

🌼 Bersambung 🌼

Halo-halo aku up lagi lho, mana nih mawar sama kopinya 😀😀 Othornya nodong terus.

Semakin banyak kalian kasih hadiah, semakin banyak juga Othor up. Makanya kasih dukungan buat othor ya.

Oh iya, sebelum Othor mau ucapin selamat untuk tiga orang yang beruntung dalam Give Away kecil-kecilan dari novel SEGENGGAM LUKA.

Othor juga mau buat Give Away juga untuk Novel Hidden Baby ini.

So yang mau ikut ini syaratnya :

Favorit

Like setiap bab

Beri komentar di setiap bab

Beri hadiah berupa Vote, bunga dan kopi Othor gak berharap di sawer pakai koin kok.

Jadilah FANS di novel Hidden Baby.

satu lagi DILARANG KERAS UNTUK BOOM LIKE!!

1
Ds Phone
anak nya terlampau bijak
Ds Phone
bagus bawak kelurga kamu sekali
Ds Phone
semua tak kesambaian
Ds Phone
jahat sunguh dia
Ds Phone
apa akan hadi
Ds Phone
tak sabar dah
Ds Phone
apa neraka cakap kan tak faham
Ds Phone
kenapa bodoh sangat
Ds Phone
kenapa bodoh siasat dulu perumpuan betul ketidak
Ds Phone
cari bala ni
Ds Phone
dia ada hati dekat jenis tapi tak sedar
Ds Phone
habis lah kau
Ds Phone
macam mahu berlumba
Ds Phone
apa kah dia akan selamat
Ds Phone
apa yang jadi
Ds Phone
pandai buat helah
Ds Phone
apa tu
Ds Phone
harus macam mana lagi dah anak kamu macam tu
Ds Phone
memang kenapa tak tepis tangan perumpuan tu
Ds Phone
di mana mana pun bolih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!