NovelToon NovelToon
You Are Mine

You Are Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Menjadi Pengusaha / Pernikahan rahasia
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lunavery

Pertemuan di suatu peristiwa yang cukup menegangkan. membuat sang pria yang ditolong jatuh hati pada penolongnya.
Aland Rey Dewantara menklaim bahwa Sera Swan adalab miliknya.

Hai.. readers..
Karya pertama ku dan pengalaman pertamaku..
Semoga suka ya. mau tes duku nih ombaknya.. hehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunavery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 33 : The Wedding

"PAPA!” Seru Harry saat melihat pria itu lebih jelas.

“Aku bukan Mertua mu lagi. Bukankah sudah kuperingatkan untuk tidak datang? Masih kurang kamu membuat Sera celaka?”

Pagi pagi tadi Hatta keluar bersama beberapa bodyguardnya. Rencana dirinya ingin membelikan hadiah untuk Sera dan Aland di hari pernikahannya.

Namun saat di dalam mall dirinya melihat Harry bersama anak kecil yang diyakininya adalah anaknya bersama wanita ular itu.

Rasa kesal muncul. Terlebih saat perceraian dulu Hatta tidak bisa memberi pelajaran apapun pada Harry. Nadin pulang dengan keadaan yang kusut. Hampir 1 bulan anaknya itu berdiam diri di kamar.

Awalnya kemarin dirinya ingin membalas saat berada di London namun diurungkan karena dirinya lebih fokus pada pencarian Sera.

“Kenapa anda melakukan ini? Michelle jangan sakiti dia” Seru Harry mencoba berontak. Entah dirinya tak menyangka mantan mertuanya melakukan hal ini.

“Anak kecil itu aman. Aku bukan penge cut seperti kamu yang melukai seorang wanita. Aku katakan sekali lagi. Bukankah sudah kubilang jangan datang?”

Hatta tepat berdiri di depan Harry yang terduduk di hadapannya. Ingin rasanya Hatta ingin menghajarnya habis habisan namun teringat sang cucu yang akan marah jika melakukannya.

“Aku yang akan menikahkannya. Aku ayah kandungnya. Tentu aku akan hadis di pernikahan anakku.” Lirih Harry. Harry sudah mengenal Hatta lama. Sebelumnya saat ingin menikahi Nadin pun dirinya dibawa menuju ruang gelap dan dikurung. Untun saat itu mantan ibu mertuanya datang dan melepaskannya lalu memberi restu.

“Ayah kandung yang sudah menghancurkan impian anaknya?” tanya Hatta geram. Ini yang tak disukainya. Harry memiliki sifat angkuh dan tak pernah mengakui kesalahan.

Seorang anak buahnya mendekat dan membisikkan sesuatu. Hatta berdecih.

“Biarkan mereka masuk! Beruntung sekali kamu. Dulu alm istriku yang datang menolong sekarang aparat kepolisian langsung datang menyelamatkanmu.” Hatta sangat kesal.

BUUUGHHH

Hatta memberikan pukulan cukup keras di perut Harry hingga tersungkur.

“Angkat tangan kalian kami dari kepolisian!”

Raga berada pada barisan depan dan beberapa anak buahnya berpencar. Sedangkan Aland berada di belakang Raga. Posisi mereka berada di belakang Hatta.

Hatta yang mendengar pun menoleh dan berbalik sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.

Aland terkejut saat melihat yang melakukan penculikan adalah calon kakek mertuanya.

Sepertinya masih ada hal yang belum selesai antara mantan mertua dan menantu.

“Tidak perlu menangkap mereka. Dia kakek Sera. Sepertinya hanya masalah pribadi.” Ucap Aland kepada Raga.

Raga menghela nafas lega dan meminta anak buahnya untuk segera keluar. Raga menghampiri Hatta.

“Dengan tuan...”

“Hatta Atmajaya..”

“Baik. Tuan Hatta anda harus ikut kami ke kantor polisi untuk membuat laporan keterangan atas kasus menghilangnya tuan Harry Alexander.”

Hatta hanya mengangguk lemah dan saat melewati Aland, Hatta berhenti sebentar. “Hal seperti ini yang akan aku lakukan jika kamu berani menyakiti cucu kesayanganku Aland Rey Dewantara.” Lirih Hatta lalu berjalan lagi mengikuti langkah Raga.

Aland mengangguk pelan lalu membantu Harry untuk melepaskan ikatannya.

“Michelle. Kamu tau dimana dia?” tanya Harry saat Aland sudah membantu melepaskan ikatannya.

“Dia bersama Sera. Tuan Harry tidak perlu khawatir. Sebaiknya kita segera pulang sebelum Sera melakukan sesuatu untuk mencari anda.”

****

“Daddy.....!” Michelle bangun dari tidurnya lalu menangis histeris. Teringat Harry yang dibawa oleh 2 orang berpakaian hitam.

Sera yang sedang bermain dengan ponselnya dengan sigap memeluk Michelle saat anak itu bangun.

“Ssttt Daddy gak papa. Daddy lagi menemui temannya. Jangan nangis lagi ya.”

“Kak Sera?” Dilihatnya wajah yang memeluknya lalu kembali menangis memeluk Sera erat.

Lalu suara ketukan pintu terdengar dan Nadin muncul. “Kakek sudah kembali bersama Daddy mu.” Ucap Nadin.

“Let’s go!” ajak Sera. Pikirannya bertanya kenapa kakeknya bisa datang bersama Harry.

Saat turun dilihatnya ada Raga dan Aland juga Harry yang langsung membuka tangan untuk memeluk Michelle.

Anak itu meminta turun dari gendongan Sera dan memeluk Harry. Nadin duduk di single sofa dan menatap kepada 4 laki laki disana untuk meminta penjelasan.

Sera melihat baju Harry yang terlihat basah dan rambut yang sudah terlihat acak acakan. Matanya bertubrukkan dengan Aland yang menatapnya intens.

Aland hanya menggeleng saat maksud Sera untuk menjelaskan hal yang terjadi. Lalu perhatiannya tertuju pada Hatta yang duduk santai seolah tidak terjadi apapun.

“Maaf Pak Raga bagaimana bisa menemukan Harry?” tanya Nadin.

Raga melirik ke arah Hatta dan menghela nafas sebentar sebelum bicara.

“Kami menemukan Tuan Harry terikat di sebuah pabrik kosong dan Bapak Hatta Atmajaya juga berada disana.” Jawab Raga singkat lalu Nadin beserta Sera menoleh bersamaan karena sudah mengerti maksud Raga.

Namun sebelumnya Nadin berdiri dan menyalami Raga, “ Maaf nak jadi membuat repot. Terima kasih bantuannya.”

“Iya sama sama bu Nadin.” Raga sadar diri ini adalah masalah internal keluarga sehingga dirinya pamit undur diri dari mansion itu.

Sera pun sigap mengantarkan Raga ke luar diikuti oleh Aland yang merapatkan tubuhnya disamping Sera.

“Thanks Mas. Maaf sudah membuat repot.”

“Iya gak papa Ser. Saya permisi pak Aland.” Aland hanya mengangguk kecil.

“Duh...” Aland mengaduh kesakitan saat Sera mencubit perutnya.

“Belum sah!” Lalu Sera masuk dengan disusul Aland.

Hatta masih membisu saat Nadin sudah mencecarnya dengan beberapa pertanyaan

“Aku ingin istirahat. Mataku sangat mengantuk.” Aland hanya menggeleng melihat Hatta yang terlihat takut dengan kedua perempuan di depannya.

“Kenapa kakek melakukannya? Gimana coba tadi aku gak ketemu Michelle? Bisa di culik beneran nanti”.

“Aku hanya memperingatkannya saja untuk tidak kembali menyakitimu. Apalagi dia ingin menjadi wali nikahmu.” Jawab Hatta cuek. Tak dihiraukannya anak kecil itu menatap dirinya.

Sera menghela nafasnya dan mengajak Harry untuk pergi.

“Daddy menginap dimana?” tanya Sera.

“Di hotel tempat kamu resepsi. Terima kasih ya sudah menjaga Michelle .”

Sera lalu menatap Aland dan mengangguk. “Mari tuan Harry saya antar kembali ke hotel.” Ucap Aland.

Harry pun pergi bersama Michelle kembali ke hotel setelah berpamitan dengan Nadin. Setelah semua pergi Nadin hanya menatap ayahnya sengit lalu pergi meninggalkannya sendirian di ruang tamu.

****

DDAY

Setelah kejadian beberapa hari lalu Nadin masih enggan berbicara dengan Hatta. Sera pun hanya menjawab seperti biasa.

Para tamu undangan yang datang sudah ramai dan beberapa wartawan serta fotografer tidak bisa masuk. Mereka hanya menunggu di luar.

Beberapa petinggi negara pun sudah berdatangan. Sera saat ini menunggu di ruangan tunggu penganti setelah selesai di rias. Acara akad 15 menit lagi dimulai.

Nadin masuk dan menatap Sera dengan rasa haru bahagia karena akhirnya sang anak akan memulai hidup baru.

“Mama..!” Panggil Sera saat Nadin hanya menatapnya sendu.

Nadin tersenyum dan duduk berhadapan dengan Sera. “Kamu cantik sekali anakku. Tugas mama kini akan beralih kepada Aland sebentar lagi. Setelah menikah kamu harus jaga dengan baik ya pernikahan kamu. Tentunya mama akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu dan Aland.”

Sera mengangguk, “Michelle dimana ma?”

“Di aula acara. Dia tidak ingin jauh dari daddy mu. Kalau begitu mama keluar dulu ya.”

Acara akad pun dimulai. Aland sudah siap untuk menjabat tangan Harry. Aland terlihat sangat gagah dan tampan. Sorot matanya sangat serius saat Harry memulai kalimat sakral itu. Lalu sekali hembusan nafas lantang dan lugas Aland menyelesaikannya.

SAAAHHH!!!

Semua yang disana bersorak. Aland berucap syukur akhirnya Sera menjadi miliknya. Penantian panjang puluhan tahun akhirnya selesai.

Tak lama Sera keluar. Semua tamu dan fotografer mengarahkan fokus ke Sera yang sangat terlihat cantik berbalut pakaian tradisional kebaya putih.

Aland terlihat sangat menikmati pandangan indah itu. Dirinya lalu mendekati Sera dan membantunya untuk duduk di atas pelaminan. Senyum keduanya terlihat sangat indah. “Aku mencintaimu Istriku.” Bisik Aland.

“Aku juga mencintaimu suamiku.” Balas sera dengan malu.

1
IamEsthe
Lebih belajar dialog deh. ini dibilang salah, ya enggak juga tapi kurang tepat juga
IamEsthe
sebentar, boleh tanya maksud tanda akhiran pada dialog tanda titik dan seru itu?


seharusnya,
"Berhenti disana atau kami tembak?"
IamEsthe: jangan dijadikan kebiasaan kalo typo. sayangkan ceritanya bagus tapi kepenulisannya tidak rapi.
Lunavery: typo nya udah jadi kebiasaan kadang lupa editnya lagi.. /Frown/ makasih komennya
total 2 replies
IamEsthe
ganti ke font Bold+italic
IamEsthe
ini bukan sinopsis, tapi lebih ke prolog. tp kalo dibilang prolog juga kurang tepat.

kamu harus tau arti sinopsis dan prolog. dan itu pengenalan tokoh lebih baik dibedakan bab lainnya, biar enggak campur begini.
sonya theca
sudah mampir nihh jangan lupa mampir di karyaku yaa /Joyful//Joyful/
Leon
Bikin adem hati.
...
lanjutkan thor
...
mampir nih thor,mampir juga di karyaku yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!