Sheila yang dibesarkan dari orang tua yang tak pernah menyayanginya dan selalu dianggap sebagai pembantu di rumah sendiri, dia tak pernah menyangka bahwa dia akan menikah dengan seorang pengusaha terkenal dan ternama juga seorang mafia yang sangat kejam.
Menikah dengan orang asing apa lagi dengan seseorang yang belum ia kenal sama sekali karena dia harus menggantikan kakaknya yang kabur di pernikahannya karena harus membayar hutang.
Brian seorang pengusaha terkenal di New York dan memiliki banyak bisnis di berbagai negara namun tidak banyak orang yang tahu bahwa dia juga seorang mafia kejam yang tak segan-segan untuk melenyapkan orang yang mengganggunya. Sedangkan Sheila wanita periang dan juga lemah lembut harus dipasangkan dengan mafia kejam yang bisa saja menyakitinya.
Bagaimana kelanjutannya???
Kalau kepo langsung baca ceritanya ya......
🥕🥕🥕
FOLLOW INSTAGRAM @LALA_SYALALA13
FOLLOW TIKTOK @LALA_SYALALAA13
FOLLOW FACEBOOK @LALA SYALALA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17_Insiden Mall
Setelah pamit mami Salma dan Sheila pun menuju ke mobilnya dan pergi menjauh dari panti asuhan.
Saat berada di dalam mobil mami Salma pun banyak bercerita dengan Sheila dari masa kecilnya hingga kehidupannya dengan sang papi, Sheila hanya mendengarkan cerita dari maminya tersebut.
"Sayang, bagaimana kalau kita ke mall aja dulu." ajak mami Salma.
"Terserah mami saja," ucap Sheila.
"Andres kita ke mall saja dulu!" perintahnya.
"Baik, Bu."
Setelah lima belas menit lamanya mereka sudah sampai di mall besar dan mewah, salah satu mall terkenal di kota, mereka pun masuk ke dalam.
Mami Salma mengajak Sheila untuk melihat di beberapa toko pakaian terkenal siapa tahu ada yang cocok.
"Mami, Sheila ke sana bentar ya!" izin Sheila kepada mami Salma saat Sheila sedang menemani mami Salma berada di salon untuk mempercantik kuku-kuku nya.
"Kamu sendiri gak papa?" tanya mami Salma merasa tidak enak jika Sheila harus sendirian.
"Iya, gak papa kok mi."
"Ya udah, kalau gitu kamu hati-hati ya." ucap mami Salma dan mendapat anggukan dari Sheila.
Segera Sheila pun keluar dari salon mahal tersebut dan menuju ke toko pakaian terkenal di sana, berjejer pakaian mahal di pajang di sana.
Entah mengapa Sheila ingin sekali datang ke sana karena dia baru saja melihat brand tersebut, mungkin karena memang brand tersebut sedang terkenal sekarang.
Dia sedang melihat-lihat beberapa koleksi mewah dari brand tersebut, matanya tertuju kepada kemeja laki-laki yang sangat simpel namun elegan tersebut, rasanya kemeja tersebut sangat cocok untuk Brian namun saat Sheila mengambil kemeja tersebut tiba-tiba ada ibu-ibu yang nyelonong mengambil kemeja tersebut.
"Awas, ini punya saya!" pekiknya sambil mengambil kemeja tersebut.
"Maaf Bu, itu kan kemeja udah saya ambil tadi." ucap Sheila sopan sekali takut membuat ibu tersebut tersinggung.
"Apa! kayak kamu mampu aja beli kemeja mahal ini, lihat tuh baju kamu aja gak ada merek mahalnya mau beli baju dengan merek mahal ini, jangan ngimpi deh!" sahutnya dengan suara keras sehingga membuat banyak pengunjung lainnya melihat ke arah mereka.
Ada beberapa pegawai yang mencoba untuk menenangkan ibu-ibu tersebut namun tidak berhasil.
"Asal kau tahu orang kayak kamu itu gak pantes dateng ke mall mahal ini!" sahut ibu itu lagi meremehkan Sheila.
"Maaf Bu, tapi kemeja itu sudah ada di tangan saya sebelum ibu ambil." bela Sheila.
PLAK
Tamparan keras dari ibu-ibu tersebut tepat di pipi kanan Sheila, Sheila yang merasakan panas di pipinya pun memegang pipinya rasanya ia sangat terhina sekali orang ibu tersebut.
"Kamu pasti simpanan om-om ya makanya bisa ke sini! Cantik sih makanya di buat obralan sama om-om!" sahut ibu-ibu tersebut.
Ucapan ibu-ibu tersebut sangat menyakitkan buat Sheila, ia tidak apa di hina miskin karena pakaiannya atau pun yang lainnya tetapi jangan pernah mengatakan kalau Sheila itu ja*ang atau simpanan om-om karena sangat sakit rasanya bagi Sheila.
"Kalau memang ibu ingin kemeja itu silahkan ambil tapi dengan cara yang baik tidak seperti ini, ibu bisa saja saya laporkan polisi jika begini!" ucap Sheila sedikit ada penekanan.
"Saya gak bakalan takut, yang ada malah kamu yang akan saya laporin jangankan ganti rugi bayar, pengacara saja kamu gak bisa bayar!" ucapnya kemudian pergi meninggalkan Sheila yang sialnya seperti akan menangis.
Air matanya sudah berada di ujung sekali hanya tinggal menetesnya saja, dan benar saja air matanya jatuh tidak seperti yang di harapkan.
"kakak tidak apa-apa?" tanya salah satu pegawai toko tersebut.
"Iya, saya tidak apa-apa kok!" balas Sheila kemudian memilih untuk pergi dari toko tersebut dan menuju ke toilet yang tak jauh dari sana.
Setelah sampai Sheila mengunci salah satu pintu toilet tersebut, rasanya hatinya sangat sakit di katain simpanan om-om dan juga ******.
"Tuhan sakit sekali!" gumam Sheila sambil terus meneteskan air matanya.
Sedangkan mami yang sudah selesai dan keluar dari salon pun menuju ke toko yang Sheila ingin datangi tadi.
"Nyonya Salma selamat datang!" sapa pegawai tersebut.
Siapa sih yang tidak kenal dengan keluarga Ardolph apa lagi Salma adalah salah satu langganan di toko tersebut.
"Aku mencari seorang wanita cantik yang tadi ke sini!" sahut mami Salma.
"Siapa yang nyonya cari?" tanya pegawai tersebut.
"Wanita cantik dengan rambut terurai, terus dengan celana panjang warna putih terus kaos warna biru laut lengan pendek," ucap mami Salma menjelaskan ciri-ciri pakaian Sheila.
"Oh, wanita cantik tadi Bu. Nona tadi sudah pergi Bu kalau tidak salah ke kamar mandi, tadi ada sedikit insiden Bu dengan nona cantik tersebut!" sahutnya menjelaskan kepada mami Salma.
"maksudnya?" tanya mami Salma dengan yang di maksud insiden, setelah itu pegawai tersebut pun menjelaskan kejadian yang terjadi oleh sang menantu mulai yang di bilang anak miskin hingga seorang ****** yang menjadi simpanan om-om.
"Apa! Siapa yang berani mengatakan hal itu!" pekik mami Salma tidak terima jika mantunya di katakan hal seperti itu.
"Ah, nanti saja. sekarang biar aku ke toilet dulu." sahut mami Salma kemudian sedikit berlari menuju ke arah toilet.
Di sana dia melihat Sheila yang sudah keluar dari toilet.
"Sayang, kamu gak papa kan?" tanya mami Salma khawatir.
"Aku gak papa kok, mi."
"Mami udah tahu semuanya dari pegawai toko tersebut, kamu gak udah tutup-tutupi dari mami!" ucap mami.
Sheila yang mengetahui kalau maminya tahu hal ini di buat takut jika maminya akan bilang ke Brian soal kejadian ini.
"Mi, Sheila mohon jangan kasih tahu Brian ya!" mohon Sheila.
"Sayang tapi tadi kamu di tampar terus di katain wanita murahan, mami gak terima!"
"Mami Sheila mohon!" ucap Sheila memohon, dengan berat hati mami Salma pun mengiyakan kemauan sang menantu meski pun ia tak yakin sampai kapan akan terus bisa merahasiakan.
Jangan lupa mami Salma juga meminta Andres untuk meminta cctv yang terpasang di toko tersebut untuk mengetahui siapa sebenarnya pelaku yang sudah menghina menantunya.
"Kalau gitu mendingan kita pulang aja ya!" ajak mami Salma dan mendapat anggukan dari Sheila, mereka pun memutuskan untuk pulang ke mansionnya.
Di dalam perjalanan pulang Sheila hanya diam saja tak mengeluarkan suara apapun padahal biasanya Sheila akan senang sekali berbincang dengan mami Salma.
Mami Salma yang melihat perubahan dari sang menantu pun melihat ke arah kaca depan di mana paman Andres juga melihat keanehan dari Sheila.
.
.
TBC