NovelToon NovelToon
Si Kembar Milik Raja Perang

Si Kembar Milik Raja Perang

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Anak Kembar / Raja Tentara/Dewa Perang / Roh Supernatural
Popularitas:675.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Risa Jey

Meng Lusi, seorang kapten wanita di ketentaraan zaman modern, kuat dan cerdas. Karena suatu alasan, dia tiba-tiba saja berpindah ke zaman kuno dan mewarisi mata air spiritual.

Baru saja tiba di zaman yang belum dikenalnya, Meng Lusi diperkosa oleh Shin Kaichen yang dibius oleh seseorang. Setelah itu, Meng Lusi memilih melarikan diri. Lima tahun kemudian, Meng Lusi yang sudah memiliki anak kembar dikenali oleh Shin Kaichen dan mencoba untuk mendapatkan hati ibu dan kedua anaknya tersebut.

Di sisi lain, klan penyihir yang sudah lama mengutuk negara untuk tidak memiliki keturunan anak perempuan, kembali berulah. Anak kembar Meng Lusi menjadi incaran mereka karena bakat bawaan luar biasa yang akan mengancam klan penyihir. Mampukah si kembar selamat dari bahaya? Akankah Meng Lusi dan Shin Kaichen memiliki kehidupan bahagia? Mari ikuti setiap kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Malam Itu

Shin Kaichen keluar dari restoran setelah makan malam bersama dengan Lin Zhou dan Dou Heng, rekan seperjuangan sekaligus teman masa kecil. Shin Kaichen memakai topeng sehingga tak ada yang mengenalinya.

Alasan kenapa dia memakai topeng tentu saja karena semua orang sudah tahu seperti apa sosok raja perang mereka.

“Kaichen, bukankah kaisar sudah mendesakmu untuk menikah selama lima tahun terakhir ini? Bahkan jika kamu tidak bisa memiliki anak, masih banyak gadis kamar kerja yang ingin menikah denganmu.” Lin Zhou yang suka menggoda para gadis itu tersenyum penuh godaan.

Dou Heng memutar bola matanya, memukul kepala Lin Zhou dengan kipas lipat yang dipegangnya.

“Apakah kamu bodoh atau lupa? Bukankah sudah kukatakan, jangan mengungkit masalah tubuh raja,” katanya kesal.

“Apa yang salah? Bukankah semua ini masih disebabkan oleh seorang wanita? Jenderal Feng dalam masalah tahun itu setelah tahu Feng Mayun, putrinya sendiri membius raja kita. Jika bukan karena dia, Kaichen sudah menikah dan punya anak.”

“Kita sendiri belum menikah,” kata Dou Heng.

“Kita akan menikah setelah Kaichen menikah.”

“Benar.”

Shin Kaichen hanya mendengarkan keduanya mengobrol sepanjang jalan pasar kota. Apa yang terjadi tahun itu memang menjadi mimpi buruk dalam hidupnya. Selain tidak bisa memiliki keturunan sendiri, racun dingin di tubuhnya pecah hampir seminggu sekali.

Ini lebih buruk dari sebelumnya.

Karena itu, Kaisar Shin yang tahu masalah putra keenamnya, segera menghukum keluarga Feng. Feng Mayun berkata jika pangeran kelima terlibat dalam hal ini. Kaisar Shin akhirnya membiarkan Feng Mayun menjadi selir rendah pangeran kelima.

Keluarga Feng sedikit menderita dan Jenderal Feng dialihkan ke perbatasan lain sebagai hukuman.

“Tidak terburu-buru untuk menikah.” Shin Kaichen menjawab asal-asalan.

Dia sebenarnya masih mencari tahu tentang wanita malam itu yang bersamanya di gua. Ia hanya ingat wanita memiliki tanda bulan sabit di dadanya.

Di saat ketiganya berjalan santai dan mengobrol, tiba-tiba saja seorang anak perempuan menabrak Shin Kaichen dari belakang.

“Aduh!” Meng Shilan yang berlari karena dikejar Meng Shuya pun tak sengaja menabrak seseorang.

Meng Shilan jatuh dan kue jahe yang dipegangnya terlempar ke tanah. Meng Shuya segera berlari kecil, menghampirinya.

“Shilan, apakah kamu baik-baik saja? Bukankah aku bilang jangan lari terlalu kencang, ibu juga bilang begitu,” katanya. Dia membantunya berdiri.

“Aku tahu, aku salah. Kue ku jatuh.”

“Jangan pikirkan kuenya.” Meng Shuya tampak sedikit bersikap dewasa. Tapi ini masih anak-anak, terlihat menggemaskan saat mendengar mereka mengobrol.

Shin Kaichen dan keduanya berhenti lalu menoleh. Melihat anak perempuan kembar yang sangat manis dan menggemaskan, tanpa sadar sifat menggoda Lin Zhou muncul lagi. Dia tanpa sadar ingin mencubit pipi salah satu dari keduanya.

“Adik perempuan siapa ini, sangat imut sekali. Biarkan kakak mencubitmu sedikit,” katanya.

Melihat tangan yang ingin menyentuh pipi Meng Shilan, Meng Shuya langsung mencubit punggung tangan itu lebih dulu. Cubitan nya tidak kecil. Lin Zhou mengerang kesakitan, menarik tangannya kembali.

“Ayyy, si kecil ini sangat galak,” katanya tapi tidak marah sama sekali.

Tapi kemudian Meng Shuya meminta maaf karena adiknya tak sengaja menabrak mereka. Meng Shilan juga meminta maaf karena tidak hati-hati saat berlari.

“Paman akan membelikan kue yang baru untukmu.” Tiba-tiba saja Shin Kaichen melihat kue jahe di tanah.

Meng Shilan menggelengkan kepala. “Tidak, Paman. Tidak apa-apa. Ini hanya kue. Shilan bisa membelinya lagi,” katanya sopan.

Ibu bilang, jangan menerima pemberian orang asing atau diajak pergi siapapun. Si kembar selalu ingat ini.

“Tidak masalah, ini hanya kue jahe. Tunjukan di mana penjualnya, aku membelinya untukmu.”

Si kembar saling melirik dan akhirnya menunjuk ke arah penjual kue jahe. Salju kebetulan sedang tidak turun saat ini sehingga jalanan juga bersih. Keduanya memakai jubah hangat jadi pakaian yang dikenakan tidak terlihat jelas.

Namun melihat jubah bulu di tubuh si kembar, jelas bukan berasal dari keluarga miskin.

Akhirnya si kembar pergi ke arah penjual kue jahe. Shin Kaichen dan dua rekannya mengikuti. Pria itu membeli beberapa kue jahe untuk mereka.

“Ini, hati-hatilah lain kali, jangan berlarian,” katanya seraya menyerahkan bungkus kue jahe.

Meng Shilan menerimanya dengan gembira. “Terima kasih, Paman.”

“Sama-sama.”

Tanpa sadar, Dou Heng melihat sebuah token yang tergantung di pinggang Meng Shilan. Dia memperhatikannya lagi dengan saksama.

Bukankah itu token milik Shin Kaichen? Dia segera mendekat ke arah Shin Kaichen dan berbisik padanya.

“Kaichen, bukankah itu token milikmu? Kenapa ada pada anak itu?” tanyanya.

Shin Kaichen tertegun. Lalu dia menyipitkan mata saat melihat token yang ada di pinggang Meng Shilan. Karena Meng Shilan masih kecil, token itu terasa agak besar dipakai olehnya. Dia akhirnya juga tertegun.

Benar, ini token miliknya! Mungkinkah ….

Tiba-tiba saja, mereka mendengar seorang wanita memanggil nama si kembar.

“Shilan, Shuya! Waktunya pulang,” kata Meng Lusi.

Wanita itu melihat jika kedua anaknya berada di depan toko kue jahe. Ada tiga pria di sana dan tampaknya mengobrol dengan putrinya. Meng Lusi khawatir keduanya ditipu oleh orang asing. Dia menghampiri mereka.

“Kenapa kalian membeli kue sebanyak ini?” Meng Lusi terkejut. Uang yang dia berikan pada mereka sebenarnya hanya cukup membeli tiga atau empat. Ini lebih dari lima.

“Ibu, Paman ini yang membelikannya untuk kami.” Meng Shilan merasa bersalah.

“Apakah kalian nakal?” tebaknya.

Lin Zhou melihat wanita cantik itu, mau tidak mau tersenyum dan menggelengkan kepala. “Tidak, tidak. Kue yang mereka makan tak sengaja jatuh saat menabrak kami. Jadi kami menggantinya dengan yang baru. Ini hanya uang kecil, tidak masalah,” katanya langsung ‘Ha ha ha’ di tempat.

Adapun Shin Kaichen, ketika mendengar suara wanita itu, tubuhnya sedikit tegang. Walaupun sudah lima tahun lamanya, tapi ia ingat suara gadis di malam itu. ia memperhatikan sosok cantik Meng Lusi.

Suara ini mirip dan … salah satu anak itu memakai token yang hilang dari tubuhnya. Mungkinkah sebenarnya ….

Meng Lusi tidak memperhatikan Shin Kaichen sama sekali. “Kalau begitu, maaf karena kecerobohan mereka. Berapa uangnya? Aku membayarnya kembali.”

“Tidak perlu! Keduanya sangat manis, jangan membayarnya kembali.” Lin Zhou buru-buru menolak.

Meng Lusi juga tidak bersikeras. Mereka akan terlambat. “Kalau begitu kami akan kembali.”

Si kembar juga mengucapkan selamat tinggal pada mereka. Lalu pergi dengan ibunya. Shin Kaichen masih mematung di tempat, memperhatikan sosok ketiganya yang menjauh. Apakah kedua anak itu ada hubungannya dengan dia? Anaknya?

“Kaichen, apa yang kamu pikirkan? Mungkinkah kamu jatuh cinta pada ibunya? Ayolah, wanita cantik itu pasti sudah bersuami. Kamu tidak lihat betapa manisnya anak itu … ayahnya pasti juga tak kalah tampan,” kata Lin Zhou.

Shin Kaichen agak linglung. Jika wanita itu sudah menikah, lalu kenapa anak itu memakai tokennya? Mungkinkah hanya iseng?

1
°nina°
baru juga nongol dah di perkosa aja
asam jawa
aku gemes sama Sunni 🤭
asam jawa
setelah sekian lama ku buka lagi aplikasi nya🤭
Jakaria Hidayat
Luar biasa
Binti
menarik 💪💪💪
Riva84
mampir thoorr
M27
apa ga ada karya yg baru, thor? semua karya² mu sudah clear dibaca huhuhuhhu
wakwau@manisq
cakep... banget...
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
auto ngakak bayangin exprezi Dazuang🤣🤣
siti fatimah
Luar biasa
RusNa ANtox DEwi
baguss
R. Kamal
cumi ... cuma mimpi yaaaa...
R. Kamal
Sirnaaaaaaa
dafa ramadhan
keren
Sonya Kapahang
Aaahhh Tamat.. Semoga secepatnya ad karya baru ya, Kak Risa.. ❤
Sonya Kapahang
Kasian jg sm An Ding.. Sebenernya baik tp krn saking baiknya itu jd dimanfaatin sm Rayu Yan..
L A
👏👏👏👏
asli keren novelnya, meskipun harus nungguin lama, tapi syukurnya author bertanggung jawab nyelesain ceritanya...terimakasih author Risa Jey
Happy New Year 2025
Hening Aryanti
Yah, udah ending aja, syedih g bisa ketemu sama Lulu lagi huhuhu 😭😭😭 Semangat kak Jey, ku tunggu karyamu selanjutnya
R. Kamal
lanjutkeun....
M27
up banyak² thor, please.. dah makin seru ini thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!