Fell Harder to You
Awalnya Marley merasa biasa saja dengan Elang. Semakin kesini takdir selalu mempertemukan mereka. Berteman dengan kaka dan teman teman kaka nya membuat Marley seperti berada di kebisingan yang tiada henti.
Termasuk Clara ia lah mak comblang bawel nya.
Apakah Marley akan menyukai ketos itu?
atau apakah Marley akan menelan ludah nya sendiri dengan berkata tak akan suka dengan lelaki populer?
Saksikan kisah mereka dii Fell Harder to You yaaa
jangan lupa tinggalin jejakkkk!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byanzaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rooftop
Pagi hari di keluarga Pangrestu ada sebuah keributan. Dimana putri bungsu masih bingung memakai motor nya.
"black jangan galau ya? nanti dede pake kamu kok" ucap Marley memeluk motor nya sembari mengusap usap body motor. Dengan ekspresi sedih nya.
Marvel muak dengan drama Marley ia menarik Marley untuk segera naik pada motor Scoopy nya "black, bai baii black, black i always love you black. Tunggu ak-" mulut nya keburu di bekam oleh Marvel.
Sedikit menunduk menyamakan tinggi dnegan snag adik yang berada di motor "stt udah jam 06.35 kamu kalo ga berangkat kaka tinggalin ya" suruh nya sembari memasangkan helm di kepala Marley.
"okkke ayok kaka aja masi diem gimana sih"
Marvel menyiapkan aba aba melepas sepatu nya "GARA GARA ELU KAMPRET GW DIEM"
Marley melihat itu cengengesan seperti tidak ada salah, dan melajukan Scoopy nya.
.
.
.
Guru Informatika adalah guru yang tidak di sukai oleh kelas X Mipa 2 karena ada nya ujian dan berkelompok seperti sekarang.
Membenarkan kacamata nya "ada tugas untuk kalian. Pilih kelompok dan nanti ibu akan membagikan berkas berisi soal cerita yang harus kalian baca dan kalian jawab" tutur nya pada seluruh murid.
Seluruh kelompok mempunyai 6 anggota seluruh kelompok ada 5 kelompok yang terbagi.
Kelompok Marley dan Clara semua anggota kerja. Sampai pada presentasi kelompok Marley di suguhkan banyak pertanyaan menjebak.
Seperti:
"kenapa kamu milih shortcut bukan pake \=sum dan lain lain?"
"salah ley itu seharus nya 226 bukan 200"
"kenapa kotak kelompok kamu tidak rapi Marley? Kamu tau kan saya tidak suka yang berantakan"
Ucap sebagian murid dan Guru nya. Lagi lagi Marley harus pembelaan, ia di bantu oleh Clara namun banyak menjawab hanya Marley, anggota kelompok lain nya tak menjawab.
Karena kelompok Marley menjadi yang terkahir tampil presentasi sekalian setelah itu pasti istirahat ke 1. Istirahat ini lumayan lama yaitu 1 jam 30 menit.
"makasih semua nya atas kerja sama nya. Semoga kita mendapat nilai bagus, maaf untuk penampilan gw hari ini" ucap Marley dengan nada formal milik nya pada anggota nya.
Clara menepuk pundak Marley "lo? Gapapa?"
Marley harus melebarkan senyum nya "emang gw kenapa?"
Clara menggeleng kan kepala nya "ga usah pake topeng di depan gw. Kalo lagi ga mau di ganggu terus lo butuh bantuan cati gw di kantin ya". Suruh Clara sembari berjalan keluar kelas.
Membersihkan meja nya memasukan barang nya ke dalam tas lalu ia mengambil buku novel nya, juga headset dan ponsel nya.
Mengambil bekal nya lalu berjalan ke arah rooftop di sekolah nya. Memilih tempat yang tak panas untuk membuat nya nyaman.
Membiarkan angin menyapu rambut nya dengan lagu indie kesukaan nya. Ia makan dengan rapi tanpa membuat makanan itu jatuh ke bawah.
"saya terkejut, saya kira kamu bukan manusia"
Ucapan lelaki yang tiba tiba duduk di sebelah nya membuat Marley sedikit kaget walau ia memakai headset dengan volume sedikit kencang.
Marley tersenyum simpul "terus lo kira gw hantu kah kak?" bercanda nya dengan pipi yang mengembang karena makanan nya.
Elang tertawa lembut "iya, seperti nya hari mu sedang tak baik baik saja, mau permen?" ucap nya sembari membuka kepalan tangan nya yang berisi permen bermerek milkita.
Marley tersenyum simpul lalu mengambil permen itu "makasih" ucap nya di balas anggukan kecil oleh Elang.
Marley melepaskan satu headset di telinga nya ia memberikan pada Elang "mau denger lagu?"
Elang mengambil headset yang di berikan lalu ia pasang di telinga nya.
"walau saya tidak tau apa keadaan kamu hari ini, tapi terimakasih untuk tak melakukan hal buruk Marley" suruh nya lembut sembari menatap ke depan.
Marley melihat ke arah sang pembicara "trimakasih sebelum nya, lo ga sibuk nyiapin pemilos? (pemilihan ketua dan wakil osis)" tanya Marley sembari membereskan bekal nya.
"tidak, saya sedang senggang hari ini. Kalau kamu? Kenapa disini? Tidak berkumpul dengan teman teman mu?" tanya Elang memastikan melihat pada wajah Marley.
Sosok yang di tatap ia memilih menatap ke bawah "cuma pengen mengasingkan diri dari semua orang aja"
"tapi disini penghuni nya bukan manusia" ucap Elang membuat Marley kembali menatap Elang.
Mengeluarkan senyum manis berlesung pipi nya "kalau pun iya mereka gak ganggu kak, manusia hari ini lagi bikin aku kesel"
"lagu punya mu sungguh indah, seperti kamu" gombal Elang membuat Marley tertawa.
"basi banget gombalan lu kak, mau playlist nya? Nanti gw kasih" seru Marley mendorong sedikit lengan Elang.
"tapi saya tidak gombal"
"iya deh ga gombal" balas Marley sembari tersenyum.
Helaan napas terdengar dari arah Marley, terlihat ia sedang tiduran sembari menatap langit ciptaan sang maha kuasa.
Karena kebetulan Elang membawa jaket nya ia menutup bagian lutut milik Marley agar tak terlihat. Setelah itu ia menyusul untuk menatap langit.
Menutup mata karena nyaman pada posisi nya membuat Marley tak sadar bahwa sudah tak ada Elang di sisi nya dan ia baru sadar jika di lutut nya ada sebuah jaket.
"terimakasih tuhan, tapi aku tak tau salah satu ciptaan mu tadi, datang untuk membuat luka atau membuat kisah indah" tuturnya sembari melihat ke arah langit.
Memutuskan untuk turun dari rooftop, saat itu juga bell masuk terdengar. Dengan sedikit terburu buru ia untuk sampai ke arah kelas nya dan harus memasang topeng kembali.
.
.
.
Tanpa terasa bell pulang terdengar, dimana Marvel sedang mengikuti eskul Basket. Marley ingin menonton latihan itu tapi sayangnya ia harus bimbel.
Tersenyum melihat chat nya dengan sang kakak. Marley memasang earphone nya dan menyetel lagu kesukaan nya, lagu Nadin Amizah yang akan menemani perjalanan nya kali ini.
Memakai helm lalu menjalankan motor nya. Ia ingin mencoba jalan pintas, tapi sayang nya ternyata itu adalah jalan yang berbahaya.
"Angin dengarkanlah
Jangan bawa ia
Berbaik hatilah
Biar laguku memanggilmu pulang
Jangan terburu tenang akan datang
Rindu tertumpuk kan gugur terbuang
Sampaikan salam
Pelan-pelan pelan-pelan
Ku menunggu"
Saat itu telinga nya masih di isi oleh lagu yang berjudul "hormat kepada angin".
Melihat jalanan yang banyak orang saling memukul membuat Marley ingin berbalik arah oleh motor nya. Sayang nya motor nya di tahan. Pada akhirnya ia di pukul yang terjadi ia oleng.
Bangun dari jatuh nya Marley tersenyum simpul menyiapkan kuda kuda untuk memukul lelaki di hadapan nya "sini anjing" ucap nya menaikan nada bicaranya di barengi dengan tangan nya yang memukul wajah lelaki menyebalkan di hadapan nya.
...****************...
Karakter 🔓
Mark lee as Marvel Putra Pangrestu