Karya sudah tamat!! Silakan baca jika berminat.
~~~
Zhukai, pelajar SMA tahun akhir. Ia tewas dalam perjalanan menuju kerumah tapi beruntungnya ia bereinkarnasi dunia yang disebut sebagai dunia kultivator, tak hanya itu kai juga mendapat sebuah system yang bernama Re-System.
Dunia baru yang penuh dengan pertumpahan darah, akankan Zhukai bisa melewati itu semua dan menemukan alasan dibalik Reinkarnasi nya?
Nantikan saja ceritanya..
~~~
Bagian 1 : Pembalasan Dendam (End)
Bagian 2 : Kembali Ke Bumi (End)
Bagian 3 : Menuju Alam Immortal (End)
Bagian 4 : Alam Dewa (End)
Bagian 5 : Jati Diri (End)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zero_Hrx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencoba Menara Kultivasi
Esok paginya di Penginapan Bulan, Kai masih tertidur pulas, terlihat air liur nya menetes di lantai.
"Tuan, bangun tuan.. ini sudah pagi." Ucap Yi sambil menggoyang goyangkan badan tuannya yang masih tertidur.
"5 menit lagi Yi, aku masih mengantuk..." Balas Kai tak menghiraukan Yi yang sedang membangun kan nya.
Karena Tak bisa membangun kan Tuannya yang masih tertidur, Yi turun ke bawah untuk mencari sumber mencari makanan.
Setelah sampai di bawah, Yi mencium aroma makanan yang sangat enak. Tanpa pikir lama Yi langsung mencari sumber aroma tersebut, Ia melihat berbagai makanan berada di meja tengah. Tak bisa menahan rasa laparnya Yi kemudian langsung duduk sambil menunggu Kai turun.
5 menit kemudian Kai yang telah terbangun langsung membersihkan diri dan turun ke bawah. Sesampainya di lantai bawah Kai melihat Yi yang sedang duduk melihat makanan yang di depannya dengan Air Liur keluar dari mulutnya. Kai yang melihat itu tak bisa menahan tawanya. Tawa Kai yang cukup keras di dengar oleh Yi, merasa di Tertawa kan oleh tuannya Yi mengembung kan kedua pipinya mendengus kesal.
Tak lama kemudian Kai juga ikut duduk di samping Yi dan makan bersama. Berbagai makanan yang banyak tadi tak sampai 5 menit habis di makan mereka berdua.
Setelah selesai makan Kai memegangi perutnya yang kekenyangan dan mencari Ibu Luo untuk membantunya merenovasi penginapan. Kai mencari Ibu luo dan menemukannya yang sedang mengepel lantai di gudang belakang di bantu oleh anaknya.
Ketika Ibu Luo melihat Kai memasuki gudang ia hanya tersenyum hangat.
"Ada apa dermawan Kai kemari."
"Ah, Aku ingin membantu bibi merenovasi penginapan ini." Balas Kai.
"Itu tidak di perlukan dermawan Kai, aku merasa tidak enak karena terus menerima bantuan dari dermawan." Jawab Ibu Luo.
"Tidak perlu sungkan bibi, Ini ambillah, dan bibi jangan memanggilku dengan sebutan dermawan, panggil saja aku Kai." Ucap Kai sambil menyerahkan sebuah kantung berisi ribuan koin emas.
"Ta-tapi tuan Kai~." sebelum menyelesaikan ucapannya Kai telah pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Kai sekarang telah berada di jalan Kota Awan Hitam, Ia telah menyuruh Yi untuk kembali ke dalam tubuhnya, agar rencana balas dendam ini lebih mudah.
Tak sampai sepuluh menit berjalan Kai melihat menara yang sangat besar dan menjulang tinggi ke atas.
"Apakah ini menara kultivasi yang sering orang bicarakan." Gumam Kai sambil mengelus dagunya.
Kai mulai mencoba mencari menara kultivasi di dalam toko System. Tak butuh waktu lama Kai menemukan Ratusan hingga ribuan menara kultivasi dengan fungsi yang berbeda beda. Kai cukup puas melihat toko System nya yang serba ada.
"Menarik.. bagaimana sebelum melakukan balas dendam, aku mencoba berlatih di dalam sana."
Tak lama setelah itu Kai tiba di pintu masuk menara. Pintu masuk itu di jaga oleh seorang pendekar Raja menengah.
"Nak, untuk masuk kedalam kau harus membayar seribu Koin Emas." Ucap Penjaga tersebut dengan nada sombong.
Kai kemudian mengambil seribu koin emas sebagai biaya masuk. Setelah memasuki menara Kultivasi Kai merasakan aliran Qi di dalam lebih banyak dari pada di luar. Tapi dengan aliran Qi sekecil ini tak akan membuat perubahan pada diri Kai.
Tak lama setelah berdiam di lantai 1, Kai memutuskan untuk naik ke lantai 2 tak merasakan perubahan di lantai 2 Kai memutuskan naik ke lantai 3 dan naik hingga lantai tertinggi yaitu lantai 9. Tapi itu semua tidak cukup untuk membuat Kai mengalami peningkatan sedikitpun.
Karena kesal di tipu oleh Penjaga Menara, Kai memutuskan untuk menghancurkan menara kultivasi tersebut. Menara Kultivasi memang berguna untuk seorang pendekar Kaisar hingga pendekar Suci, Pasalnya Kai memiliki Tubuh Naga serta Tubuh Dewa Kematian yang membuat dirinya harus menyerap lebih banyak Energi Alam di bandingkan dengan orang lain.
Setelah Kai mengepalkan tangannya dan meninju tembok menara Terjadi ledakan yang sangat keras. Setelah debu menghilang terlihat menara Kultivasi yang katanya mampu menahan serangan Pendekar Suci Puncak sekalipun Hancur karena tinjuan Kai, membuat kehebohan di antara warga Kota Awan Hitam.
"Sialan menara Kultivasi apa ini." Umpat Kai yang sedang kesal.
"Hei kau sialan beraninya kau menipuku, membayar seribu Koin Emas untuk memasuki menara sampah ini.'' Teriak kai sambil menunjuk ke arah penjaga menara.
Karena tak terima di hina oleh seorang bocah yang bahkan belum genap 18 tahun membuat dirinya menjadi marah dan melupakan bahwa Kai telah menghancurkan tembok menara yang berarti kultivasinya berada di Ranah Pendekar Suci Keatas.
"Siapa yang menipumu bocah, memang seperti itu aturan yang di buat Walikota untuk semua orang yang akan memasuki menara ini." Jawab Penjaga menara dengan nada tinggi.
Kai menggunakan Langkah Anginnya seketika menghilang, dan muncul di belakang penjaga menara dan memukul punggungnya. Tak siap dengan serangan kejutan Kai, penjaga menara tersebut terpental hingga menabrak rumah warga.
Beberapa tulang rusuk patah, tangan sebelah kanan patah serta Meridian nya pecah. Kai tak mempercayai apa yang dilihatnya, ia hanya mengeluarkan 5 persen dari kekuatan aslinya. tapi apa yang ia lihat sekarang adalah hanya dengan sekali serang seorang pendekar raja menengah langsung sekarat, jika di biarkan satu sampai dua jam bisa di pastikan penjaga itu langsung mati.
Kai kemudian mendekati penjaga menara tersebut dan memberikannya sebuah Pil berwarna Hijau Muda, tanpa pikir lama penjaga menara langsung menelan pil yang di berikan oleh Kai penjaga itu berfikir bahkan jika itu Pil Racun ia akan tetap memakannya sebab ia tak ingin menderita lebih lama lagi.
Selang 1 menit setalah penjaga menara menelan Pil yang Kai berikan. Berbeda dengan harapannya kini tubuhnya telah sembuh bahkan Meridian yang hancur telah di perbaiki kembali. Ia juga berhasil menerobos ke Ranah Pendekar Raja puncak. Ia berujud berterima kasih kepada Kai.
Semua orang yang melihatnya menerobos menganga tak percaya, sebab semua orang hanya melihat Kai memberikan sebuah pil kepada penjaga menara dan tak sampai 1 menit penjaga menara langsung sembuh bahkan menerobos 1 tingkatan. Kai tak memperdulikan itu kemudian menghilang dalam sekejap.
Sekarang Kai sedang mengarah ke rumah Walikota, Rumah walikota merupakan rumah terbesar yang berada jadi Kai sangat mudah untuk menemukannya.
Setelah sampai di gerbang rumah Walikota, Ia melihat adanya penjaga tingkat Pendekar Raja puncak di depan gerbang. Tak ingin berlama lama Kai melambaikan tangannya hingga membuat angin disekitarnya menjadi sebuah pedang Qi yang sangat tajam. Kepala Penjaga yang menjaga gerbang itu lepas dari tubuhnya. Kemudian Kai mendekati gerbang rumah Walikota dan mengepalkan tangannya bersiap meninju rumah walikota.
"Tinju Kaisar, Ledakan Penghancur."
Tangan Kai tiba-tiba mengeluarkan sebuah cahaya perak, Meninju Gerbang dengan Tangan Kanannya, menimbulkan sebuah Ledakan yang cukup keras di dengar. Hal itu membuat Walikota keluar dari rumahnya.