NovelToon NovelToon
VERSUS

VERSUS

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Gangster / Enemy to Lovers
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Indah

Rahasia besar dibalik persaingan dua kedai yang bertolak belakang dalam segala hal.

Saat yang nampak tidak seperti yang sesungguhnya, saat itu pula keteguhan dan ketangguhan diuji.

Akankah persaingan itu hanya sebatas bisnis usaha, atau malah berujung pada konflik yang melibatkan dua sindikat besar kelas dunia?

Bagi yang suka genre action, kriminal, mafia, dengan sentuhan drama, romansa dan komedi ringan, yuk.. langsung di klik tombol "mulai baca"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 21

"Nona Genovese, katakan padaku mengapa kau meracuni Akita?", jawaban dari pertanyaan itu saja yang sebenarnya ingin Ryuu ketahui.

Tapi karena kebenciannya atas perbuatan Sofia pada Akita, ia tak bisa menahan dirinya untuk tidak melakukan kekerasan.

"A..aku.."

"Kau tak perlu menjawabnya Sofia. Kau tak berhutang apapun pada mereka", Valentina mencegah Sofia untuk bicara karena tak ingin apapun yang tak perlu terungkap akhirnya diketahui oleh kedua orang itu.

"Baiklah, kita mungkin akan bertahan sampai orang-orang berdatangan dan menyaksikan adegan menegangkan ini. Aku yakin dalam sekejap kedai kalian akan viral", Ryuu tak mau kalah.

Akita menatap mata Sofia yang telah basah oleh air mata. Ia jelas bisa melihat ketakutan dan rasa bersalah di sana.

"Maafkan aku..", ucap Sofia lirih pada Akita.

Akita hanya diam, berbagai perasaan berkecamuk dalam hatinya. Ya, dia jelas merasa kecewa atas kebohongan dan perbuatan jahat yang telah dilakukan Sofia atas dirinya. Tapi di saat yang sama, ia tak bisa menghapus perasaannya begitu saja.

"Maaf? Anda bilang maaf? Hah! Bagaimana kalau kami tak pernah mengetahui ini dan semuanya sudah terlambat? Apa kau mau menyusulnya ke alam kubur untuk meminta maaf?!", Ryuu tak terima ucapan Sofia, tak berguna sedikitpun di situasi ini.

"Ryuu, sudahlah. Mari kita akhiri ini dan bicara baik-baik", Akita tak tahan lagi melihat keadaan Sofia.

"Astaga Akita! Bukankah sudah kukatakan kalau kau jangan bersikap dramatis begini. Apa kau belum sadar juga kalau wanita licik ini ingin menghabisi nyawamu?", Ryuu menatap tak percaya pada Akita, tak paham dengan isi pikirannya.

"Sebenarnya.. itu kurang tepat. Berpotensi? Ya.. mungkin. Tapi ingin? Sama sekali tidak".

Semua mata menuju pada pemilik suara barusan. Alessandro Genovese baru masuk ke kedai itu. Dengan santainya ia duduk di salah satu kursi kemudian menyalakan rokoknya. Kedatangan Alex membuat Mateo tersenyum penuh harapan, dan kini ia yakin kalau dirinya memang berguna.

"Kau? Hah! Seharusnya kami sudah curiga dari awal kalau kalian bersaudara. Genovese? Siapapun tak menyangka wanita dengan tampilan seperti ini adalah puteri seorang gembong mafia", Ryuu semakin mengeratkan kalungan lengannya pada Sofia, Akita meringis dibuatnya.

"Sebaiknya kita akhiri saja kisah roman tragis ini. Aku merasa seperti tengah menyaksikan drama ala Shakespeare. Cinta terhalang dendam, bukankah itu judul yang bagus? Mungkin setelah ini kita bisa menulis ulang naskahnya dan menampilkannya di panggung. Aku yakin akan banyak peminatnya", celoteh Alex.

Pletak!

Sebuah pot tanaman plastik kecil mendarat di kepala Alex, kiriman dari Valentina.

"Aduh! Apa-apaan kau Val?! Apa kau ingin membuatku gegar otak hah?!", Alex tak terima perlakuan Valentina.

"Dengan senang hati, bila kau tak menghentikan omong kosongmu", Valentina melotot kesal.

Alex bersungut sambil mengelus kepalanya. Takkan ada yang mengira, pewaris tahta Genovese takluk dengan omelan wanita seperti Valentina.

"Dengar Tuan Nakamura, adikku tak pernah berniat membunuhmu. Kalau iya, dia pasti takkan menggunakan racun yang ada penawarnya. Ia hanya sedang mengulur waktu untuk mencari solusi dan berniat memberikan penawarnya padamu sebelum efek racun itu terlalu parah", terang Alex.

"Hei, bocah tengil! Kubilang hentikan omong kosongmu!", Valentina semakin kesal.

"Tuan Nakamura, adikku... Sial! Adikku mencintaimu, dan dia takkan sanggup membunuhmu. Dia tetap meracunimu karena ada nenek tua itu yang terus-terusan mengawasinya", Alex sepertinya tak jera, malah makin menjadi.

Akita kaget, Sofia malu, Ryuu bingung, Valentina murka, sementara Mateo malah tersenyum cerah.

"Dan aku tahu, kau juga punya perasaan yang sama dengan adikku, bukan?"

Kini Sofia yang kaget dan Akita jadi salah tingkah. Sementara yang lain, tetap pada situasi semula.

"Val, tolong turunkan pistolmu", pinta Alex.

Valentina tak bergeming.

"Val? Kau tahu kalau kau memaksa, ini tak akan berakhir baik. Aku tahu pikiranmu, tapi aku punya jalan cerita yang jauh lebih bagus ketimbang skenario Tuan Nakamura mati di tangan Sofia", Alex sepertinya memang memiliki minat terpendam dalam seni pementasan drama.

"Apa maksudmu?", tanya Valentina, sepertinya mulai tertarik.

"Kau turunkan dulu pistolmu, mari kita bicara di dalam"

Valentina akhirnya menyerah dan mengikuti ajakan Alex. Kalau memang Alex punya solusi yang lebih bagus, mengapa tidak? Karena sebenarnya ia juga merasa kasihan pada Sofia, dan menganggap tak adil bila Nakamura yang harus menanggung dosa ayahnya.

"Dan kalian... Oh, Mateo temanku. Tolong siapkan beberapa cangkir capuccino dan mungkin beberapa Ciabatta dengan toping kreasimu. Aku yakin ada yang perlu dibahas oleh Sofia dan Tuan Nakamura", ucap Alex.

"Dan Eee.. Tuan Fujita, tolong kau lepaskan Sofia. Aku yakin sekarang Tuan Nakamura sudah mulai cemburu karena sedari tadi kau terus-terusan memeluknya".

Ryuu sontak melepaskan tangannya dan terlihat salah tingkah. Tapi jelas dia masih bingung, mana yang harus dia pegang. Sofia seorang pembunuh, atau Sofia yang sebenarnya juga korban dalam perkara ini.

"Silakan duduk Nona dan Tuan-tuan. Secangkir cappuccino di awal pagi akan membawa semangat sepanjang hari. Wah! sepertinya aku menemukan slogan yang bagus, bukankah begitu?", Mateo sudah kembali ke setelan defaultnya.

1
Puspa Indah
Makasih reviewnya. Moga sukses dan sehat selalu 🤓
Puspa Indah
Tahu aja kamu kalau ambil inspirasinya dari beliau. Tapi Antonio gak bisa nyanyi, kayaknya..
deka
keren ceritanya gk bertele-tele. good job.
deka
wow Nami kereenn
deka
jangan bilang Antonio Bocelli saudaraan ama Andrea Bocelli ya thor
deka
hmm ... Ryu tutup mulutmu, orang jatuh cinta emang sulit di nasehati🤭
deka
hati² Akita jangan nyosor aja sama makanan dari sebrang
deka
oohh .. ternyata Sophia tidak sepolos yg kukira.
Akita duh nasibmu terancam
Oe Din
seru "Akita" ( atau Ryuu )
Puspa Indah: Eh, iya. Salah lagi /Facepalm/
Makasih buat koreksinya..
total 1 replies
Oe Din
Penumpang lain panik...
Akita malah bersyukur ada goncangan di pesawat, dapat pelukan tangan...
😘😘😘
Oe Din
Mateo dan Alex ini cocok jadi pujangga ...
👍👍👍
Oe Din
Ryuu sang gembong Yakuza, bisa salah tingkah juga ...
😄😄😄
Oe Din
Satu ruang, dengan berbagai macam rasa dan raut muka ...
😅😅😅
Oe Din
geger otak atau gegar otak...?
Puspa Indah: Yup tul, gegar otak. Kalau Geger, malah kaya tempatnya Aa Gym ya. Geger Kalong 🤭
It's done! Thanks...
total 1 replies
Oe Din
Ha ha ha...
Ryuu sudah sangat bosan dengan genre romansa, saatnya genre HOROR & Baku Hantam ...!!!
Puspa Indah
To Oe Din, author ijin pake istilah "rakus" sama "kiriman beracun" nya ya.. Makasih.. 🤓
Oe Din
المسلم أخ المسلم ...
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya...
Oe Din
Kau rakus, merebut "kiriman beracun" buat Akita....
Jadi kena juga !!!!
Oe Din
Putri Gengster Italia versus Putra Gengster Jepang....
Oe Din
Mantaplah....!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!