[Berisi imajinasi author, genre :System, Romance, Action, Harem, Urban, Contest, Mafia, Misteri.]
Perjalanan Firmansyah dalam mengapai mimpinya menjadi orang yang sukses demi membahagiakan orang yang di sayanginya.
Dengan bantuan System yang dimilikinya membuat perjalanan Firman menjadi lebih mudah, akan tetapi karena system itu pula lah Firman menjadi sering terlibat dalam masalah besar karena harus menyelesaikan misi dari System.
Ikuti perjalanan Firman menempuh kesuksesan dalam kehidupanya.
Update 2 chapter perhari jam 05.00 - 21.00
Jangan lupa dukunganya, Terima Kasih
Jangan berharap lebih pada author, ini novel author buat dengan imajinasi author sendiri dan beberapa terinspirasi dari novel ataupun film, selamat membaca:)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan Peng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
System Sukses 18
Chapter 18
Preman berbadan kurus menyerang Firman dengan berlari lalu hendak menendang Firman.
Hiatt.......
Bhukk......
Tapi sayang, preman berbadan Kurus terpental jauh karena tendangannya berhasil di tangkis oleh Firman dengan menggunakan tanganya.
Tak kehabisan akal, preman berbadan kurus itu mengeluarkan sebuah pisau yang disembunyikan di balik bajunya.
Lalu pergi dengan cepat ke arah Rina dan menangkap Rina yang hendak kabur ke arah Firman.
Setelah menangkap Rina kembali preman berbadan kurus menaruh pisaunya di leher Rina mengancam nya agar tak berani bergerak jika tak mau lehernya putus.
Bodohnya Rina tadi ia tidak segera lari saat preman berbadan kurus terjatuh karena ditendang Firman.
Rina malah terpana melihat kemampuan bela diri milik Firman, dan alhasil dirinya kembali tertangkap dan malah menjadi sandera dengan sebilah pisau di lehernya siap memutuskan leher dan kepalanya kapan saja.
"Jangan bergerak, kalau bergerak satu centi aja cewek ini bakal mati!!"Ucap preman berbadan kurus mengancam Firman.
Firman pun menurutinya dengan diam di tempat.
Sebenarnya Firman bisa saja langsung melawan dengan menangkal tangan preman yang sedang memegang pisau lalu menarik Rina.
Akan tetapi karena tak ingin mengambil resiko yang bisa saja membahayakan nyawa anak Paman Rudi itu, membuat Firman cuma bisa diam tak berkutik sampai ada kesempatan untuk menyelamatkan Rina dari cengkraman preman berbadan kurus itu.
"Wihss santai bang santai dulu, relax kita bisa bicarakan baik baik masalah ini."Ucap Firman dengan sangat tenang.
"Santai santai matalu!!!!"Preman berbadan kurus tersebut sangat marah dengan perkataan Firman yang memintanya agar tetap tenang.
Sebenarnya ini adalah sebuah rencana dari Firman mengajak ngobrol preman tersebut agar membuat ruang celah yang bisa dimanfaatkan oleh Firman untuk dengan segera menarik Rina.
Cara ini biasanya dipakai agar si pengancam menjadi lebih emosi hingga tidak fokus dalam mengawasi sanderanya.
Alhasil bila si pengancam tidak fokus pada sanderanya maka kesempatan menyelamatkanya akan lebih besar.
Tapi semua rencana pasti ada resikonya, resiko paling fatal dari rencana membuat pengancam lengah ini adalah si pengancam bisa saja menjadi gelap mata seketika.
Bayangkan yang awalnya ingin membuat si pengancam agar lengah dan membuat celah untuk menyelamatkan sandera, tapi malah sebaliknya.
Si pengancam langsung menghabisi sandera tanpa takut apapun karena terbawa emosi, itu akibat yang paling fatal jika rencana ini gagal.
Makanya Firman dengan sangat hati hati dalam bertindak apalagi berbicara, salah salah bisa nyawa Rina melayang dengan sangat cepat.
"Tenang dulu, mending kita omongin baik baik maunya kalian bagaimana?"Ucap Firman bersikap tenang agar tak salah ambil tindakan.
"Mau gw siapin uang 100 juta sekarang juga, baru gw bakal lepasin cewek ini!"Jawab preman berbadan kurus memberikan nominal angka sebagai tebusan Rina.
Rina yang ditahan dalam cengkraman preman itu merasakan kesakitan pada tenggorokan dan tanganya, karena kedua tanganya di cengkram dengan erat oleh si preman sedangkan tenggorokanya sakit karena sedari tadi menghindari pisau yang ada di depan matanya yang membuat lehernya merasakan sedikit pegal.
Firman yang mendengar permintaan preman itu pun bingung harus bagaimana, Firman saja hanya punya uang 10 juta di dalam penyimpanan System.
Selagi berfikir Firman mengajak ngobrol si preman berbadan kurus yang menyandera Rina agar bisa mengulur waktu sembari memikirkan jalan keluarnya.
Beberapa saat kemudian akhirnya Firman punya ide yang sangat bagus dan resikonya sangat minim.
"Bentar bang saya ambil uangnya di ATM depan."Ucap Firman mulai menjalankan rencananya.
"Apa jaminan kalo lu beneran ambil uangnya?"Tanya si preman tak mau ditipu oleh Firman.
"Nih bang, ini kartu ATM nya, saya beneran mau ambil uangnya."Jawab Firman memperlihatkan sebuah kartu yang didapatkan nya dari Paman Rudi untuk modal membuat perusahaan barunya.
Akhirnya si preman pun percaya tapi dengan syarat dirinya harus ikut melihat Firman mengambil uangnya karena takut bila Firman sendirian yang ambil maka akan melapor pada pihak kepolisian ataupun meminta bantuan orang lain.
Mereka Pun pergi ke ATM yang ada di dekat daerah itu, karena hari sudah larut malam alhasil sangat sepi sekali, bahkan orang lewat saja tidak ada sama sekali.
Bagaimana nasib preman yang berbadan besar tadi? Preman berbadan besar itu pingsan dan ditinggal begitu saja oleh rekannya yang saat ini merasa sangat bahagia karena sebentar lagi akan mendapatkan uang yang sangat besar.
Mereka sampai di ATM dan Firman masuk untuk mengambil uangnya, tapi Firman tidak mengambil dari kartu yang diberikan Paman Rudi tapi Firman mengambil uang 9 juta yang tersisa dari penyimpanan System.
'System, ambil semua sisa uang yang ada di penyimpanan.'Ucap Firman dalam pikirannya kepada System.
[Ding.......Pengambilan Uang Dilakukan....
Uang Berada Di Saku Celana Host.]
Firman mengambil uangnya dari saku celana lalu keluar dengan membawa uang tersebut.
Tapi sebelum keluar Firman telah memanipulasi uang nya agar terlihat banyak, caranya dengan membuka semua uangnya yang awalnya dijadikan satu dan di ikat dengan jumlah satu jutaan setiap ikatan.
Dengan dibuka ikatannya maka uang terlihat banyak dan bisa mengelabui preman yang sedang menyandera Rina saat ini.
"Mana uangnya!?"Si preman berbadan kurus sudah tak sabar memiliki uang yang banyak.
Kemudian Firman memperlihatkan uangnya di depan preman tersebut lalu menaruhnya di lantai.
Preman yang mata duitan tersebut sangat bahagia saat melihat gepokan uang yang sangat banyak menurutnya.
"Mana sisanya? Ini belum 100 juta."Ucap preman yang menghitung uang di depanya.
"Ini sisanya di saku ku."Jawab Firman santai.
Preman yang sudah tak sabaran melepaskan kewaspadaannya dan mengambil uang didepanya melepaskan Rina tanpa pengawasan.
Firman yang melihat ada kesempatan celah untuk melumpuhkan preman tanpa membahayakan keselamatan Rina.
Firman berjalan ke depan lalu menendang preman berbadan kurus itu dengan sangat kuat hingga membuatnya terpental jauh ke belakang.
Pisau yang ada di tangannya terlepas yang kemudian diambil oleh Firman lalu membuangnya jauh jauh agar tak diambil kembali si preman kurus.
Ugh.......
"Kurang ajar!! Lu nyerang gw pas gw lengah...Ugh....."Ucap preman kurus.
Preman kurus mengeluarkan darah dari mulutnya sangking kerasnya hantaman yang dilancarkan oleh Firman pada perutnya.
Dengan kesempatan kali ini, Rina langsung berlari ke arah Firman dan langsung memeluknya dengan erat diiringi tangisan yang membuat baju Firman basah dengan air mata Rina.
Firman mencoba menenangkan Rina dengan membalas pelukannya dan mengelus elus kepala Rina dengan lembut.
Tapi yang mereka berdua tidak sadari adalah si preman kurus tadi kembali bangkit lalu mengambil sebuah obeng dari saku bajunya entah gunanya untuk apa.
Preman itu langsung berlari ke arah Firman dan Rina yang sedang berpelukan berniat menusuk Rina dari belakang.
Saat akan menusuk Rina, tiba tiba Firman berbalik dan melindungi Rina menggunakan tubuhnya.
Firman menahan obeng yang siap menusuk Rina menggunakan tanganya yang hasilnya tangan Firman tertusuk obeng hingga menembus ke belakang nya.
Darah mengucur deras di tangannya membuat Rina langsung ingin berteriak histeris tapi segera di bungkam dengan tangan Firman yang satunya.
Dengan menggunakan tendangan nya lagi, Firman kembali menendang preman berbadan kurus dengan kekuatan yang lebih besar.
Dhuk............
Aghrr......
Preman itu terkapar hingga tak sadarkan diri dengan darah yang keluar dari mulutnya.
"Fir......Firman ayok ke rumah sakit, ini harus cepat diobati, nanti bisa infeksi kalo gak cepet ditangani, Hiks.....Hiks....ayok ke rumah sakit, nanti aku telpon polisi biar mereka jadi urusan nya polisi, sekarang mendingan kam........."Sebelum selesai mengucapkan kata selanjutnya Rina dibungkam oleh Firman.
Firman membungkam mulut Rina yang terus berbicara tanpa henti dengan bibirnya.
Jadilah Firman dan Rina berciuman untuk pertama kalinya bagi mereka berdua, karena tak ada pengalaman sama sekali jadilah mereka hanya berciuman saja tanpa ada adegan ataupun gerakan gerakan yang lainya.
Rina yang awalannya sangat terkejut dan ingin melepaskan ciuman nya, tapi ada sebuah tarikan di hatinya agar tidak melepaskan ciumanya, Rina pun menikmati ciuman tersebut hingga memejamkan matanya.
Mereka berciuman hingga beberapa menit, Firman melepas ciumannya yang membuat Rina seperti tidak rela kenikmatan yang baru dirasakanya itu dilepas oleh Firman.
*jangan lupa like dan dukunganya ya teman teman, terima kasih