Shabrina dan Sherina adalah putri dari pengusaha kaya Tuan Erlangga Daneswara dan Shofia Daneswara, mereka sama sama cantik, baik dan tentu saja pintar, tapi sifat mereka berbeda Shabrina lebih pendiam dan cuek berbeda dengan Sherina yang periang, dibalik keharmonisan keluarga mereka ada ketidakadilan yang dirasakan Shabrina karena Mama nya lebih menyanyangi sherina dibanding dirinya, dan yang lebih menyakitkan ketika Mama nya menyuruh nya untuk mengalah ketika mereka menyukai orang yang sama...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Leerien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tante Risa
Saat ini sabrina sedang bersama dengan Risa disebuah caffe yang tidak jauh dari sekolah sabrina, sesuai janji Risa menjemput sabrina disekolahnya, itu sebabnya tadi pagi sabrina tidak membawa motor pergi kesekolah, Sherina tentu saja curiga dan berfikir sabrina mau berangkat lagi dengan Alex tapi kecurigaannya hilang disaat melihat Sabrin pergi dengan Taxi online bahkan sherina sampai membuntuti dari belakang dengan supirnya untuk memastikan sabrina benar2 kesekolah dan tidak janjian ditengah jalan dengan Alex, Sabrina sendiri dia tau sherina diam2 mengikutinya tapi dia tidak ambil pusing dan tidak peduli dengan apa yang dilakukan sherina,
"Jadi, apa yang membuat kamu ingin bertemu dengan tante sayng? " Risapun membuyarkan lamunan Sabrina
"Maaf ya tante kalau aku ganggu waktu tante, "
"It's oke tante juga lagi nggak sibuk, kamu mau pesen makanan sekarang apa nanti? "
"Nanti aja tante, aku masih kenyang "
"So, ada apa? " Risa tau pasti ada sesuatu hal penting yang mau sabrina katakan karena sabrina tidak pernah tiba tiba minta bertemu diluar rumah kalau tidak penting, sabrina pun mengatur nafasny perlahan
"Tante, Ada banyak hal yang ingin aku tanykan pada tante, dan aku mohon tolong tante jawab dengn jujur hanya tante yang aku percaya, aku bener2 ingin tante menjawab pertanyaan aku dengan jujur " Risa pun bisa menebak apa yang akan ditanyakan oleh keponakanya itu lalu risa pun membuang nafas dengan kasar
"Soal mama kamu? " dan Sabrina pun mengangguk dengan cepat
"Apa yang ingin kamu tanyakan soal mama kmu, kalau tante bisa jawab pasti tante akan menjawabnya " ucap Risa
"Tante pasti tau kan sikap mama kepadaku selama ini, nggak mungkin kalau nggak ada apa2 pasti ada sesuatu yang membuat mama bersikap tidak adil padaku, apalgi terhadap anaknya Sendiri. jadi tolong tante, tolong katakan padaku ada apa sebenarnya? kenapa mama membenciku? apa aku bukan anaknya? apa aku anak angkat tante? "
Risa pun terdiam beberapa saat , dia sedang menimang bagaimana memberikan jawaban kepada sabrina,
"Kenapa kamu tidak bertanya pada papa kamu sayang? "
"Dari dulu aku selalu bertanya tapi jawaban papa tetap sama, kalau itu cuma perasaanku saja padahal jelas sekali mama sangat membenciku beda terhadap sherina " jawab sabrina dengan sedih, seakan kaset yang sedang diputar terlintas kembali diingatan sabrina dengan perlakuan mamanya sedari dia kecil sampai sekarang
"Bahkan mama tidak pernah memelukku satu kalipun tante, disaat aku sedang sakit pun hanya papa dan mbok jum yang merawatku" Risa pun bisa merasakan betapa sakit ny menjadi sabrina lalu Risa pun memegang tangan sabrina dan mengusapnya dengan sayang
"Tapi kamu harus tau, ada tante yang selalu menyayangi kamu"
"Tapi aku juga butuh kasih sayang mama tante, aku juga mau dipeluk mama, diperhatikan mama seperti yang mama lakukan terhadap sherina, tapi mama selalu menatapku dengan kebencian " Risa pun langsung memeluk sabrina, sabrina pun mulai menangis, selama ini sabrina selalu berusaha kuat didepan mama dan papa nya tapi dia tidak bisa menyembunyikan kesedihanya didepan tantenya
"Tante paham perasaan kmu sayang, tante juga bangga sama kamu karena kamu selama ini sudah menjadi anak yang kuat, mandiri dan kesabaranmu selama ini itu benar2 luar biasa "
Tanpa Sabrina sadari, dari kejauhan ada Alex dicaffe itu, bukan kebetulan tapi Alex memang sengaja mengikuti sabrina, tadinya Alex ingin menjemput sabrina tapi dia melihat sudah ada yang menjemput sabrina tapi Alex tidak tau siapa yang menjemput sabrina karena risa tidak turun dari mobil, karena penasaran Alex pun mengikuti sabrina dan jadilah dia sekarang ada dicaffe dan dia melihat sabrina menangis
"Kenapa dia menangis? sial gue nggak bisa dengar lagi omongan mereka, kira2 siapa wanita itu, nggak mungkin ibunya wanita itu terlalu muda buat jadi ibunya dia, apa mungkin kakak nya " Alex terus melihat kearah sabrina dan tantenya
Setelah merasa tenang tante risa pun memberikan minuman kepada sabrina, risa sendiri bingung dia harus mengatakan apa pada sabrina,
"Tante, apa yang tante tau? tolong katakan padaku? " Sabrina menatap tantenya dengan memohon, sabrina merasa sangat cape dengan keadaan ini
"Sayang, kamu anak kandung papa kamu, tante jamin itu" Sabrina yang tadinya takut kalau dia cuma anak angkat perlahan hatinya menjadi lega karena ternyata dia anak kandung papany tapi kenapa mamany membencinya
"Tapi... " Mendengar tante nya menghentikan omongnya sabrina pun merasa cemas apalgi melihat muka tantenya yang terlihat gelisah
"Ta.tapi apa tante? "
"Tapi kamu janji ya sayang, setelah tante mengatakan ini kamu harus tetap menjadi sabrina yang kuat dan mandiri oke? " Sabrina mun semakin cemas dengan kata2 tantenya dia sudah tidak sabar ingin tau apa yang akan dikatakan oleh tantenya
"Apa tante? tapi apa? " lagi lagi tante risa membuang nafasnya dengan kasar, dia benar2 bingung harus bagaimna ingin rasanya dia mengirim pesan kepada kakaknya erlangga tapi itu tidak mungkin apalgi sekarang erlangga sedang sibuk dikantornya
"Tenang sayang, tenang.. semuany oke" Risa pun coba menenangkan sabrina yang mulai gelisah
"Jadi kenapa tante? dari tadi tante nggak ngelanjutin omongan tante "
"Oke, kamu memang anak kandung dikeluarga erlangga sayang itu kenyataanya jadi kamu nggak usah takut ataupun berfikir yang aneh aneh, kamu bukan anak angkat oke " sahut Risa sambil memegang kedua pipi sabrina
"Lalu kenapa mama membenciku? "
"Soal itu, tante tidak bisa menjawabnya karena yang tau jawaban itu mama kamu sendiri sayang, yang jelas kamu anak kandung dikeluarga erlangga " Entah kenapa sabrina belum puas dengan jawaban tantenya, sabrina merasa masih ada sesuatu yang tantenya sembunyikan karena terlihat wajah tantenya pun dari tadi terus gelisah tapi sabrina pun tidak bisa memaksa tantenya, sepertinya memang harus berbicara langsung pada mama nya
"Kamu sudah lebih baik sayang? " Sabrina pun cuma mengangguk
"Kita pesan makanan ya"
"Aku nggak lapar tante, aku mau pulang aja" saat ini sabrina benar2 ingin sendiri dan ingin buru2 pulang
"Kamu yakin tidak mau makan dulu? " Sabrina pun cuma menggeleng
"Baiklah kalau begitu, ayo tante antar pulang"
"Nggak usah tante, aku pesen taxi online aja "
"Lho kan tante yang jemput kamu sayang, jadi tante anterin kamu pulang, sebentar ya tante bayari minuman ini dulu" lalu tante risa pun pergi kekasir untuk membayar, melihat orang yang bersama sabrina pergi Alex pun pergi menghampiri sabrina
"Haii, kebetulan ya kita bertemu disini" seru Alex pura2 nggak sengaja bertemu sabrina, sabrina jelas aja kaget melihat alex tiba tiba nongol didepannya
"Ngapain loe disini? " tanya sabrina ketus
"Ya mau makan lah kalo datang ke caffe, loe sendiri disini? " tanya alex pura2 nggak tau
"Sama tante gue, dia lagi bayar minuman "
"Oh sama tantenya" kata alex dalam hatinya melihat alex bengong sabrina pun merasa heran
"Woy loe ngapain malah bengong, ya udah sana loe mu mkan kan ngapain loe malah bengong disini " seru sabrina dengan mode juteknya belum sempat alex menjawab tantenya sudah kembali
"Sayang.. " Tante risa pun heran dengan kedatangan Alex, lalu melihat kearah Alex
"Kamu teman sekolahnya sabrina? tapi seragam kalian nggak sama "
"Bu.. " sabrina mau menjawab tapi Alex malah memotong omongnya
" iya tante , kenalkan saya Alex temannya sabriana ya walaupun kita nggak satu sekolahan tapi kan bukan berarti kita nggak bisa berteman iya kan tante" Risa pun membalas uluran tangan Alex dengan tersenyum, alex sangat senang bisa berkenalan dengan salah satu keluarga sabrina, sabrina sendiri ingin sekali menjitak kepala alex yang main nyosor aja
"Saya Risa tantenya sabrina, so kita mau pulang jadi kita duluan dulu ya "
" iya tante, hati2 tante " balas Alex dengan senyum manisnya, lalu tanpa mengatakan apapun sabrina berlalu pergi keluar
kenapa sabrina cintanya harus bertepuk sebelah tangan juga ? 😌
lanjut Thor,,