Kapten Pemikat Hati

Dengan kecepatan tinggi Ethan pun menuju ke rumah sakit sendirian karena kebetulan komandannya tadi memberikan cuti sehari sebelum dia kembali ke Jakarta, bukan kah lebih baik ia gunakan untuk melihat kondisi wanita yang ia tolong saja.

Saat sampai di rumah sakit Ethan pun segera menuju ke meja informasi untuk mengetahui di mana kamar wanita tersebut.

"Permisi sus," ucap Ethan.

"Ada yang bisa kami bantu tuan?" tanya suster tersebut untungnya saja sebelum ke rumah sakit tadi Ethan sudah mengganti bajunya ke baju yang lebih santai sehingga dia terlihat seperti orang biasa sekarang bukan tentara yang gagah dengan seragamnya.

"Sus saya mau tanya nomor kamar wanita yang tadi tertembak di bagian kaki kirinya itu nomor berapa ya?" tanya Ethan.

"Maksud tuan nona Alika?" ucap suster dan langsung mendapat anggukan dari Ethan.

"Iya, sus. Di kamar nomor berapa ya sekarang?" tanya Ethan.

"Tuan sepertinya sedikit terlambat karena baru saja orang tua dari pasien sudah membawanya untuk berobat ke rumah sakit lain di luar Bali," ucap suster tersebut membuat Ethan terkejut.

"Apa! Kira-kira kemana ya sus?" tanya Ethan penasaran.

"Kalau itu saya kurang tahu tuan dan juga meski pun saya tahu kita tidak bisa memberitahukan hal tersebut sebelum keluarganya sendiri yang memberitahukan nya," ucap suster tersebut.

"Ya sudah kalau begitu terima kasih sus," ucap Ethan setelah itu pergi meninggalkan rumah sakit karena untuk apa dia ke rumah sakit kalau orang yang dia cari tidak ada di sana.

Alika pergi tanpa tahu bagaimana wajah Ethan kapten yang telah menyelamatkannya entah akan menjadi sebuah penyesalan atau bagaimana tetapi yang pasti saat Alika sadar nanti dia akan mengenang sang kapten di hatinya dan berharap kapten tersebut akan datang menemuinya.

Sedangkan Ethan setelah kepergian wanita yang membuatnya sangat penasaran pun memutuskan untuk kembali ke markas dan bersiap siap karena dia memilih untuk mengubah jadwal keberangkatannya ke Jakarta malam ini karena jika dia terlalu berlama lamaan di Bali Ethan akan sungguh penasaran sekali di mana keberadaan wanita tersebut.

...****************...

DUA TAHUN KEMUDIAN

Tanpa terasa pertemuan sebagai seorang korban dan juga penyelamat tak mempertemukan mereka berdua lagi, Alika dengan kesibukannya sebagai dokter dan Ethan yang sibuk dengan urusan negaranya namun begitu Alika tetap teringat akan mata indah sang kapten yang berhasil memikat hatinya hingga saat ini dan berdoa semoga saja dia bisa di pertemukan kembali dengan kapten tersebut, siapa tahu karena skenario tuhan sangat lah ajaib bukan.

Setelah tragedi tersebut Alika memang langsung di bawa ke Jakarta dan di rawat di sana, hampir satu bulan Alika ambil cuti kerja karena dia sedang sakit untung saja rumah sakit mengerti dan memberikan izin namun yang Alika sayangkan adalah gara-gara peristiwa tersebut dia tidak bisa melihat perilisan buku baru dari penulis ke kesukaannya tapi dia bersyukur dia bisa selamat.

"Dokter, dokter gak pulang?" tanya Lula saat melihat Alika yang hanya berdiam di ruangannya setelah jam prakteknya selesai.

"Oh, iya. Ini mau pulang," sahut Alika.

"Kalau begitu saya permisi dulu dok," pamit Lula.

"Iya, lul."

Setelah itu Alika juga bersiap untuk pulang karena ini sudah larut malam dan bus juga akan segera berhenti beroperasi sehingga Lika harus cepat agar kebagian jam bis bukan.

Alika pun berjalan ke arah halte bis yang kebetulan berada di trotoar depan rumah sakit, segera Alika ke sana dan menunggu kedatangan bis tersebut dan tak lama bis juga sudah datang namun entah mengapa hari ini bis serasa lebih banyak orang karena bisanya Alika kebagian tempat duduk namun sekarang dia harus berdiri mau tidak mau Alika pun harus masuk karena ini adalah bis terakhir untuk dirinya.

Saat bis sudah jalan dan bergerak menuju halte selanjutnya ternyata di sana sudah banyak orang yang mengantri ingin masuk, sehingga Alika yang awalnya berdiri di depan pun harus mundur karena ramainya orang karena kurang hati-hati dia pun tersandung kakinya sendiri dan hampir akan jatuh untung saja ada mas mas yang menolongnya tapi entah mengapa saat di tolong mas mas di belakangnya itu Alika merasakan seperti sentuhannya ada yang berbeda tapi apa ya dia sendiri tidak tahu.

Sedangkan Ethan setelah kejadian tersebut dia dan timnya kembali ke Jakarta dan di sibukkan dengan segala pekerjaan apa lagi setelah satu minggu di jakarta dia dan timnya langsung di kirim ke Lebanon untuk misi perdamaian sehingga dia selama dua tahun ini juga tidak ada di Jakarta karena harus pergi ke Lebanon.

Dia baru satu minggu yang lalu pulang dari tugasnya dan masih dalam masa cuti nya.

"Maaf mas." ucap Alika saat tak sengaja tubuhnya menabrak pria di belakang nya.

"Saya yang seharusnya minta maaf karena sudah memeluk mbak nya," ucap pria tersebut merasa tidak enak karena Alika yang harus minta maaf.

Yap siapa lagi kalau bukan Ethan yang tak sengaja memeluk tubuh Alika karena tadi wanita itu hampir saja jatuh ke depan karena kurang hati-hati, bukan mencari kesempatan dalam kesempitan loh ya.

Mereka berdua terdiam di tempat tidak ada yang mau berbicara karena merasa sangat canggung tapi jujur Ethan merasa sangat senang sekali bisa melihat wajah wanita ini lagi, ingin rasanya ia bertanya apa kah wanita di depannya ini baik baik saja, apakah wanita ini sudah memiliki pasangan atau hanya bertanya apakah wanita di depannya ini mengenalnya tetapi di urungkan oleh Ethan.

"Mbk, geser dong!" pekik ibu-ibu tersebut mendorong Alika hingga menabrak dada bidang Ethan.

Entah bagaimana sekarang posisi mereka sangat berdekatan sekali, ingin bergerak tetapi tidak bisa karena sekarang ini bis sangatlah ramai dan sesak oleh penumpang.

"Maaf ya mas," ucap Alika merasa tidak enak dan segera tubuhnya agar menjauh dari Ethan.

"Iya mbk, gak papa." jawab Ethan dengan begitu gugup.

seorang kapten pasukan elit begitu gugup sekali berdekatan dengan seorang wanita yang dia tunggu-tunggu selama dua tahun ini, jantung nya begitu berdetak lebih kencang, begitupun dengan Alika yang entah mengapa dia begitu gugup sekali.

Setelah itu hanya keheningan yang tercipta namun sesekali Ethan juga melihat wajah Alika yang terlihat tetap cantik dengan taburan make up tipis di wajah nya membuat auranya semakin cantik.

Saat Alika melihat ke arah Ethan dia berpura-pura melihat tempat lain agar tidak di ketahui bahwa dia baru saja mencuri pandang dengannya.

Tak lama bis pun sampai di halte di mana Alika biasanya turun, segera ia turun tanpa berpamitan dengan Ethan karena Alika sama sekali tidak tahu pria itu bukan begitu lah pikir Alika tanpa tahu bahwa pria yang berada di depannya tadi sudah menolong dirinya dua kali berturut-turut.

Sedangkan Ethan setelah Alika turun senyum di sudut bibirnya tercetak jelas senang karena dia setidaknya tahu di mana daerah tempat tinggal wanita yang dia cari itu dan tahu harus mencarinya mulai dari mana.

"Dari mana saja sayang?" tanya mama Ayu mama dari Ethan.

Sebelumnya perkenalkan dulu Ethan Emery Arkatama anak dari William Arkatama dan Ayu Arkatama, dia memiliki kakak perempuan bernama Siska Putri Arkatama.

Kalian ingat bukan kalau Alika ke Bali hanya untuk menghadiri perilisan buku baru dari penulis kesukaannya, ya itu adalah Siska Putri Arkatama entah jodoh atau bagaimana karena sangat pas sekali bukan.

Ayahnya adalah pensiunan TNI yang sudah lama pensiun dan mengelola perusahaan keluarga serta membuka bisnis restoran yang cukup terkenal dan juga sudah memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia, sedangkan sang kakak yaitu kak Siska sendiri sudah menikah dengan seorang pengusaha bernama putra Prasetyo dan juga di karuniai seorang anak cantik bernama Ilona Pertiwi Prasetyo.

Awalnya sang mama menentang keras saat Ethan mengatakan bahwa dia ingin menjadi seorang prajurit TNI karena beliau teringat akan kerasnya perjuangan pernikahannya dengan sang suami yang dulu juga seorang TNI tapi karena Ethan yang bersikeras ingin masuk TNI sehingga mau tidak mau mama Ayu pun mengizinkan Ethan untuk mendaftar sebagai seorang prajurit TNI.

"Keluar sebentar ma," ucap Ethan sambil duduk di samping mama nya.

"Kamu rencana kapan masuk lagi?" tanya mama Ayu.

.

.

Bersambung.....