Illusion Of Love

  Malam harinya,Arjun menepati janjinya mengajak Aya keluar jalan-jalan.tadi sore niatnya mau jemput Aya kekantor tapi mendadak dia harus menangani pasien gawat darurat yang baru datang,akhirnya mau tak mau Arjun mengundurnya dan akan menjemput Aya malam harinya.

   Dan sekarang mobil Arjun sudah terparkir rapi di depan pagar kost an Aya.sambil menunggu Aya datang,Arjun memainkan handphonenya.

   Tuk...tuk..tuk..

  Tak berselang lama terdengar suara ketukan di kaca pintu mobilnya.

   "udah beb?."ujar Arjun kala melihat orang yang mengetuk pintu mobilnya adalah Aya, kekasihnya.

   Aya hanya mengangguk.sambil masuk kedalam mobil.

   "wih... bidadari dari mana nih ada di mobil aku?."puji Arjun yang terpukau dengan penampilan Aya malam ini.

   "gombal."balas Aya,jutek.

   "kok gombal sih beb? beneran deh malam ini kamu cantik banget."Arjun semakin gentol merayu Aya.

   "emang biasanya aku jelek?."todong Aya, jutek.

   "siapa bilang?."bantah Arjun gelagapan, bingung.karena setiap rayuannya tak pernah benar di depan cewek cantik ini.

   "pacar aku paling cantik lah."keluar lagi pujian Arjun.

   "gak usah gombal deh.aku masih marah ya sama kamu."omel Aya yang ternyata masih kesal dengan Arjun yang beberapa hari gak ada kabarnya.

   "aku kira udah gak marah."cibir Arjun sembari menyalakan mesin mobilnya.

   Arjun sendiri juga paham kenapa ceweknya ngambek.tapi Arjun berusaha untuk tetap tenang menghadapi kerewelan sang pacar.dalam kondisi seperti ini cowok akan selalu salah jadi lebih baik,tetap tenang dan tetap merayu sang kekasih agar tidak ngambek lagi.

   Mobil Arjun sudah nyampek area parkir salah satu mall terbesar di kota ini.

   Hari ini Arjun mau ngajak Aya nonton film di bioskop dan sekalian nanti makan malam bareng.

  Turun dari mobil,Arjun menggenggam tangan Aya dengan mesra.

   Aya yang tadinya masih jutek sama Arjun,kini perlahan mulai melunak.Aya mulai menikmati kebersamaan mereka yang sudah jarang mereka lakukan karena kesibukan mereka masing-masing.

   Sampai di area bioskop,Arjun mengantri mau membeli tiket di loket kasir.

   Sedangkan Aya berdiri tak jauh dari Arjun,sambil menunggu Arjun antri tiket.Aya membuka handphonenya.

    "Aya?."

    "loe disini juga?."

   Suara seseorang membuat Aya mendongakkan wajahnya.

    Aya cukup terkejut melihat Aurel yang menggandeng lengan Rey dengan mesra,tengah berdiri depannya.

    Aya hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Aurel.

    "tau gini kan kita bisa double date."kata Aurel lagi.

    "kalau double date nanti kita gak bisa private beb"sahut Rey yang nampak melirik kearah Aya,sinis.

   "bagus deh.soalnya gue juga lagi mau mesra-mesraan sama kak Arjun, berdua."balas Aya tak kalah sinisnya.

    "lho,..kalian disini juga?."

    Arjun yang selesai membeli tiket bioskop,terkejut melihat Rey dan juga Aurel tengah ngobrol dengan Aya.

    "iya,lagi ngedate kak Arjun."jawab Aurel malu-malu.

   "nge..date..?."Arjun masih mencerna ucapan Aurel.

    Kini matanya matanya mulai mengamati Aurel dan Rey, sahabatnya.

   "wiiih ... kayaknya gue ketinggalan berita nih."Arjun mulai mengerti kalau kedua temannya ini sudah resmi jadian.

   "pajak jadiannya mana nih Rey?."goda Arjun pada Rey.

   "gimana setelah nonton,kita makan malem di restorannya om gue?."usul Aurel mengajak Aya dan Arjun makan di restoran om nya.

    "gue yang traktir deh buat ngerayain jadian gue sama kak Rey."lanjutnya.

    "ok.boleh juga tuh."jawab Arjun menyetujui tawaran Aurel.

"wiiih...kita makan enak beb."ujar Arjun sambil merangkul pundak Aya.

   Aya hanya tersenyum tipis, sedangkan Rey melirik sekilas kearah dua sejoli didepan itu.

   "gue beli tiket dulu."sela Rey sambil melepaskan tangan Aurel yang dari tadi bertengger di lengan nya,lalu melangkah pergi ke antrian loket pembelian tiket.

   Setelan Rey balik dari beli tiket, mereka pun beranjak masuk kedalam gedung bioskop.

    Didalam gedung bioskop

    Tempat duduk mereka pun berdampingan.Aurel, Rey,Aya lalu Arjun.

   Mereka tampak serius menonton film yang tengah diputar.

     Aurel menyandarkan kepalanya ke bahu Rey, tangannya terus menggenggam tangan Rey.

   Aya yang duduk pas disebelah Rey, melirik kearah Aurel yang tengah bermanja ria di bahu Rey.

    Saat Aya masih menatap kearah Aurel, tiba-tiba kepala Rey menoleh kearahnya.

   Reflek Aya memalingkan wajahnya kesamping,Aya terlihat kikuk saat ketahuan Rey tengah melihat kearah dua sejoli yang baru jadian itu.

Rey malah tersenyum tipis melihat kegugupan Aya yang ke gep dirinya tengah curi-curi pandang ke arahnya dan Aurel.

Aya mengusap-usap tengkuknya yang tak gatal,dia mencoba meredam kegugupan nya.

Entah kenapa Rey begitu gemas melihat wajah gugup Aya.entah dorong dari mana, Rey memberanikan diri, tangannya menyentuh tangan Aya dan perlahan menggenggamnya.

Aya membelalak kala ada sebuah tangan tiba-tiba menggenggam tangan kirinya.

Seketika Aya menoleh lagi kesamping,dimana Rey duduk.Rey pun dengan tenangnya,balik menatap Aya.

Tentu Aya terkejut dengan sikap Rey sekarang,yang begitu berani menggenggam tangannya dikala mereka sedang bersama pasangan mereka masing-masing.

Sikap Rey yang plin-plan membuat Aya makin muak.Aya tak tinggal diam,dia mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Rey.Aya tidak mau masuk dalam perangkap Rey lagi.