NovelToon NovelToon
Dong Fangxuan

Dong Fangxuan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Tumbal
Popularitas:486.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: lienmachan

Walaupun identitasnya adalah seorang Tuan Muda dari keluarga Dong yang terkenal di dunia kultivator, tapi Fangxuan menjalani kehidupan yang begitu sulit karena tidak memiliki jiwa martial seperti murid sekte yang lainnya.

Hidupnya terlunta-lunta seperti pengemis jalanan. Fangxuan juga sering dihina, diremehkan, bahkan dianggap sampah oleh keluarganya sendiri.

Mereka malu memiliki penerus yang tidak mempunyai bakat apapun. Padahal, keluarganya adalah keluarga terhebat nomor satu di kota Donghae.

Karena malu terhadap gunjingan orang, tetua sekte Tombak Api mengutus seorang guru untuk melenyapkan nyawa Fangxuan dengan cara membuangnya ke lembah Kematian Jianmeng.

Namun, nasib baik masih berpihak padanya. Fangxuan diselamatkan oleh seorang Petapa tua. Bukan hanya itu, Petapa tua tersebut juga mengangkatnya sebagai murid satu-satunya dan mewariskan seluruh ilmu kanuragan yang dimilikinya.

"Aku akan membalas mereka semua yang selama ini menindas ku. Tunggulah ajal kalian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lienmachan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3

Bab 3~Petapa Tua

Dong Fangxuan menggiring netra melirik lemah, kemudian menatap kakek yang kini berdiri tepat di hadapannya. "Si-siapa Anda?" Suaranya masih bergetar lirih.

Sang kakek tua tersenyum menanggapi. "Aku hanya seorang petapa tua yang tinggal di goa ini. Panggil saja Kakek Yaoshan," ucapnya kemudian.

"Apa Kakek yang menyelamatkan nyawaku?!" Kakek Yaoshan hanya tersenyum sambil mengangguk. Fangxuan lekas bangkit untuk berterima kasih namun tubuhnya sulit digerakkan sehingga pemuda itu berdesis kesakitan. "Ugh,"

Kakek Yaoshan menunduk membantu Fangxuan untuk duduk. "Jangan memaksakan diri, anak muda! Tubuhmu belum pulih sepenuhnya." ujarnya seraya duduk di samping Fangxuan. "Siapa namamu dan berasal dari mana?" tanya kakek.

"Namaku Fangxuan, Kek. Dong Fangxuan. Dan aku berasal dari kota Donghae," sahut Fangxuan lemah.

Kakek Yaoshan mengerutkan keningnya mendengar pernyataan pemuda tersebut. "Keluarga Dong dari kota Donghae? Bukankah itu di wilayah timur? Mengapa kau bisa berakhir di lembah kematian ini? Beruntung aku menemukanmu dan segera mengobati lukamu. Jika tidak, nyawamu tak kan selamat."

Mendengar sebrondong pertanyaan kakek petapa tua itu Fangxuan malah menangis tersedu. Rasa sakit akibat penghinaan dan siksaan yang dialaminya sebelum terjatuh ke lembah Jianmeng masih teringat jelas di pikirannya.

Fangxuan sakit hati.

Tanpa ragu, pemuda malang itu menceritakan kejadian menyedihkan yang dialaminya semasa hidup di kota Donghae dan di perguruan Tombak Api, juga perlakuan orang-orang itu terhadapnya. Keluarganya pun memperlakukannya dengan sangat buruk setelah mengetahui bahwa dirinya tidak bisa berkultivasi.

Tubuhnya sangat lemah, tidak memiliki jiwa martial ataupun kekuatan tubuh. Dirinya selalu dianggap pecundang dan beban keluarga. Hanya satu orang yang memperlakukannya dengan baik, yaitu ibunya, Nyonya Liu Xiyue.

Sebetulnya Dong Fangxuan mengetahui semuanya dengan jelas, tapi karena dirinya mempunyai hati yang tulus maka ia tidak mempermasalahkan apapun selama dirinya diterima di dalam keluarga maupun perguruan.

Tapi, kenyataan hari itu menyadarkannya akan satu hal bahwa dirinya terlalu naif.

Kakek Yaoshan menepuk bahu Fangxuan. Ia merasakan apa yang dirasakan pemuda malang itu saat ini. Dulu, kakek Yaoshan pun mengalaminya, ketidakadilan di dalam perguruan hingga menyebabkan dirinya pergi dari tempat menimba ilmu juga tempat tinggalnya dan berakhir di hutan larangan sebagai petapa.

"Jadi, nasib Kakek juga sepertiku?!"

Kakek Yaoshan mengangguk sambil tersenyum. "Bedanya, aku memiliki bakat khusus dan kau tak memiliki apapun selama belajar di perguruan tersebut!" ejeknya kemudian.

Fangxuan menunduk sedih. "Kakek benar, aku tidak memiliki apapun ketika diusir dari tempat itu. Ingin sekali aku membuktikan bahwa aku bukanlah pecundang seperti yang mereka katakan."

Terdiam sejenak mengamati raut wajah pemuda itu, lalu kakek Yaoshan pun berkata. "Fangxuan, maukah kau menjadi murid pertamaku?!"

Fangxuan terperangah mendengar pertanyaan tiba-tiba kakek penyelamatnya itu.

"Aku berjanji, kau adalah murid satu-satunya yang akan mewarisi seluruh ilmu kanuragan yang aku miliki." sambung kakek Yaoshan lagi.

"Ta-tapi, Kek. Aku ... Umm, tubuhku tidak seperti pendekar pada umumnya. Kakek 'kan sudah mendengar cerita keseluruhannya bahwa tubuhku tidak bisa menerima ilmu apapun yang akan diajarkan." ungkapnya sedih.

Kakek Yaoshan malah tertawa renyah membuat Fangxuan mendelik kesal. Pemuda itu merasa kakek petapa mengejeknya. Tapi, ia tidak menampik bahwa dirinya memanglah pecundang.

"Haish, anak muda ... anak muda. Apa kau percaya tentang keajaiban?" Fangxuan menggeleng. "Hemh, sejak pertamakali melihatmu, aku sudah bisa menebak bahwa kau memiliki keistimewaan. Makanya aku memintamu untuk menjadi murid."

Dong Fangxuan mengerutkan keningnya bingung, tak mengerti maksud perkataan kakek petapa tersebut. "Maksud Kakek apa? Aku tidak memahaminya,"

Senyum kakek tersungging sebelum berkata lagi. "Kau akan tahu nanti."

Setelah berkata demikian, kakek Yaoshan menggerakkan kedua tangan di depan dada lalu mengulurkan secara perlahan seperti sedang menarik sesuatu dari dalam tubuhnya.

"Hiyaaaaaaa!"

Blaaaarrr

Cahaya berwarna keemasan muncul diikuti sesuatu yang keluar dari dadanya. Sebuah gulungan kuno melayang di udara setelah tangan kakek Yaoshan terulur sepenuhnya.

Gulungan tersebut berputar sebelum akhirnya mendarat di tangan kanan kakek Yaoshan. Ketika gulungan itu dibuka, Fangxuan bisa melihat kertas panjang usang keluar dari dalamnya.

"Ini adalah buku rahasia tujuh bintang. Di dalamnya berisikan jurus-jurus rahasia perguruan Naga Suci, tempatku dulu." Kakek Yaoshan menjelaskan tanpa menatap.

Setelah berkata, kakek menggerakkan tangan dan kaki ke depan lalu ke belakang kemudian ke samping, terlihat sedang mempraktikkan sebuah jurus padanya. Tangan dan kakinya bergerak lincah, melompat lalu menerjang kemudian melayang di udara sebelum melepaskan pukulan ke arah batu besar sehingga batu tersebut hancur berkeping.

Duaaaaarrrrr

Setelah itu, kakinya mendarat kembali di tanah. Kakek mendekati Fangxuan lalu mengatakan sesuatu padanya. "Itu adalah jurus ledakan api."

Netra Dong Fangxuan tak berkedip, menatap kagum apa yang tengah dilihatnya tadi. Untuk pertama kalinya ia menyaksikan sesuatu yang menakjubkan.

"Tutup mulutmu agar tidak dimasuki serangga!" ejek kakek Yaoshan.

Spontan Fangxuan menutup mulutnya rapat hingga mengundang gelak tawa si kakek petapa. "Hahaha, kau ini benar-benar anak yang polos."

"Aku belum pernah melihat jurus hebat seperti itu, Kek. Setiap hari hanya disuruh mengambil air dari sungai dan membawanya melewati seribu tangga, tapi tak sekalipun para guru mengajari sebuah jurus seperti murid-murid lainnya." aku Fangxuan sedih.

Kakek Yaoshan tercenung mendengar pernyataan pemuda tersebut. Rasa simpati muncul ketika pertama kali melihat Fangxuan dan kini semakin berkembang setelah mendengar kisah memilukan pemuda itu.

"Kau jangan khawatir, Fangxuan. Mulai hari ini, aku akan mengajarimu seluruh ilmu yang ku miliki dan membuatmu menjadi pendekar tak tertandingi."

Netra Fangxuan berbinar mendengar janji yang diucapkan kakek Yaoshan padanya. "Benarkah itu, Kek, maksudku ... Guru?!" tanyanya antusias.

Kakek Yaoshan mengangguk pasti. "Tapi sebelum itu, aku akan membantumu memulihkan tubuh terlebih dahulu!"

Setelah itu, kakek Yaoshan duduk bersila di hadapan Fangxuan, lalu ia memejamkan mata sembari menggerakkan tangannya.

Cahaya putih menyilaukan keluar dari telapak tangan sehingga Fangxuan menutup mata karenanya. Selepas itu, cahaya tersebut didorong perlahan ke arah wajah Fangxuan hingga menyelimuti luka sepenuhnya.

Yang dirasakan Fangxuan pertama kali ketika cahaya tersebut menyentuh kulit wajahnya adalah rasa dingin seperti air es, lalu berganti panas seperti dibakar api hingga ia menjerit kesakitan.

"Aaaaaarrrggghhhh!"

"Tahan sebentar lagi, Fangxuan!" ujar kakek lalu kembali mengeluarkan cahaya kemerahan dari telapak tangan yang kemudian dilepaskan kembali menyelimuti wajah serta tubuh Fangxuan.

Pemuda itu kembali memekik kesakitan ketika merasakan rasa panas yang menjalar di sekujur tubuh.

"Aaaaaaarrrrrrrrrrggggjhhhhh!"

Tubuh Fangxuan jatuh terlentang karena tak dapat menahan rasa sakit seperti terbakar api. Matanya terpejam seiring detak jantung yang perlahan berhenti berdetak.

"Apa aku akhirnya mati?!"

...Bersambung .......

1
Bayu Setiawan
/Facepalm//Facepalm/ pasangan yg bikin greget ini/Tongue/
Entis Sutisna
Wow ada apa gerangan...?? lanjuuuuitkan Thor...💪💪😡😡😍😍🔥🔥
Machan: lanjuttttt 🚴
total 1 replies
Entis Sutisna
Hayoooo lanjuuuuutkan Thor...💪💪😍😍🔥🔥
Entis Sutisna
Mantaaap Fangxuan....lanjuuuutkan Thor...💪💪😡😡😍😍🔥🔥
Entis Sutisna
Mantaaap lanjuuuutkan Thor...💪💪😡😡😍😍🔥🔥
Entis Sutisna
Wow mantaaaaap ternyata Fangxuan..hayoooo sikaaat...lanjuuuutkan Thor....👍👍😍😍🔥🔥
🏺Pedang⚔️gurun🏺
stop gua hapus dari rak
Machan: Monggo, saya gak berhak menahan seseorang untuk bertahan. hati aja bisa berubah, palagi buku bacaan😅
total 1 replies
🏺Pedang⚔️gurun🏺
dari awal ga gua kasih like karna ga jelas,semakin kesini alurnya acak2an ,nama,tempat,juga masalah flashback udah kaya nerusin bab selanjutnya,ga ada penjelasan.
kultivasi ga jelas,semua nya ga jelas
Machan: 😏 dah biasa, bang. banyak kok yg cuma komen ngjelekin doang, kagak like tapi ujung" baca ampe tamat dan minta update di notif.
total 1 replies
Entis Sutisna
Lanjuuuuutkan Thor...💪💪😡😡🔥🔥
Entis Sutisna
Mantaaap...hayoooo Semangaaat Fangxuan....lanjjuuutkan Thor...👍👍😍😍🔥🔥💪💪
Machan: siiaaappp
total 1 replies
Entis Sutisna
Wow ternyata Dong Fangkuang masih hidup yah....hayoooo Semangaaat Fangkuang....lanjuuuutkan Thor...👍👍😍😍🔥🔥💪💪
Machan: terima kasih semangatnya, bang Entis🤗
total 1 replies
Abiyyu Sultan
sepertinya anda kurang ngopi🤭🤭
Atang Priatna
nanti bikin tokoh namanya thor lu eblek .
Atang Priatna
thor xi tong itu 2marga xi yuqi pebulutangkis cinakan, tong phu, tong eng tunama cina contohnya thor ma,af bukan menggurui
Machan: othor mah nggak tau itu nama pebulutangkis🙏 nama tokoh dan tempat serta nama" lain yang aneh dibaca itu hasil dari translet indo-china mulai dari bunga, hewan, daun, dsb. makanya mungkin terkesan aneh untuk dibaca karena itu hasil imajinasi othor sendiri.

makasih lho atas kritik dan sarannya🙏☺️
total 1 replies
Atang Priatna
marga nama cina mungkin ribuan tanya thor dugele
Atang Priatna
sialan sianjing, ntar ada sibagong, sibabi dan lain2 sialan ini autho kesusahan amat tuk mencari nama2 dengan identik cina hahah lihat atuh novel khopingho jiplak ajah nama2nya.
Machan: aduh, othor mah memang sengaja nyari nama yang beda aja bukan kesusahan cari nama soalnya nama China bisa Gugel😳
total 1 replies
Atang Priatna
tdk elok ini cerita dialog ci mc dengan cikembar nyelilip ada nama xi alan kelihatan ini novel saduran x ya
Machan: maksudnya sanduran itu apa ya?
total 1 replies
Atang Priatna
hahah cerita novel ini banyak loncat2 dan bodohnya si mcnya kok kalah oleh cikmbar gimana thor
Machan: bukan loncat" kak, memang sengaja kasih plot twist dan kekuatan MC belum keluar aja☺️
total 1 replies
Jaka tingkir
athor kenapa gax apdet lagi ceritanya ditunggu malah hilang/Right Bah!/
Sarah Arami
seru
Machan: 🥰 makasih bintang 5 nya, kak Sarah🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!