NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anggraini 27

*"Ah ... ampun, Kak. U-udah! Naya ngakuh, Naya salah."*


Masa remaja yang seharusnya dilalui dengan ceria dan bahagia, mungkin tidak akan pernah dialami dengan gadis yang bernama Hanaya Humairah. Gadis cantik yang lemah lembut itu, harus terpaksa menikah dengan Tuan muda dingin nan kejam.

Demi menyelamatkan ibunya dari tuduhan penyebab kematian mama dari sang tuan muda, ia rela mengorbankan kebahagiaannya.

Akankah Gadis itu bisa menjalani hari-harinya yang penuh penderitaan.
Dan akankah ada pelangi yang turun setelah Badai di kehidupannya.

Penasaran ...?
Yuk ikuti kisahnya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggraini 27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Sudah berjam-jam Naya berjalan. Namun, belum juga kunjung sampai ke tempat tujuan. Malah, sekarang berakhir ke tempat yang tak tau di mana dia berada.

Masuk ke lokasi pemukiman, yang terlihat sedikit kumuh. Mungkin ini tempat, para pengulung tinggal.

Naya yang tak merasa khawatir, terus berjalan. Mengikuti arahan jalan pintas, petunjuk dari google maps.

Namun, detik berikutnya. Naya tidak tau, kalau ada yang sedang mengikutinya. Hingga ...

"Hayoo ... ada gadis cupu, Guys. Berani banget lewat wilayah kita," ucap salah satu dari mereka, memiliki tubuh tegap, yang sudah mencegat jalan Naya.

"Kalian siapa? Awas! Jangan halangi jalanku. Aku gak punya apa-apa," seru Naya yang sedikit takut, yang sedang memeluk tasnya erat.

"Hahaha ... liat, Guys. Berani banget tanya kita siapa. Coba kasih tau dulu, Bos," ujar salah satu yang bertubuh tinggi kurus, menyarankan kepada Bosnya yang yang bertubuh tambun dan pendek.

"He, anak gadis. Kamu mau tau siapa kita, hah! Kita ini preman yang punya wilayah ini!" seru Bos mereka dengan bangganya, kemudian disambut tawa dari mereka semua.

"Hahaha ... "

"Udah, Stop!" bentak Bos mereka, karena ikut tertawa juga.

"Udah! Cepat berikan uang dan barang-barang yang kamu miliki!" lanjut Bos itu.

"Iya, cepat serakan! Kalo kamu masih mau selamat dari kita," sambung salah satu yang bertubuh tegap.

"Ta-tapi, aku gak punya uang, Om," tutur Naya sedikit tergagap.

"Alah, jangan bohong! Serahkan yang ada. kalo gak, ini juga boleh." Orang yang bertubuh Kurus, langsung merampas ponsel Naya yang ia genggam.

"Jangan, Om. Jangan ambil itu! Nanti saya gak bisa pulang," ujar Naya yang berusaha merebut ponselnya kembali.

"Kalo gak bisa pulang. Ya temani kita aja dong di sini. Ya gak, Bos?" tanya preman yang bertubuh tegap kepada Bosnya, yang ingin mencolek wajah Naya. Namun, Naya menghindar.

"Hahaha, boleh juga ide, Lo," ungkap Bosnya senang, yang sedang duduk. Membiarkan anak buahnya yang beraksi.

"Awas! Jangan sentuh-sentuh," tandas Naya, yang menepis tangan orang itu.

"Alah, sok jual mahal banget, Lo. Udah! kalo gak mau, paksa aja deh, Gap!" saran dari temannya yang kurus ke pada temannya yang tegap.

"Enggak, enggak ... jangan! Jangan sentuh aku. Please, biarkan aku pergi," ucap Naya memohon.

"Hahaha ... gak bisa gadis manis, sekarang kamu harus menemani kamu dulu," ucap si Togap, yang sudah memegang tangan Naya.

Namun, Naya masih berusaha memberontak. Agar terlepas dari cengkraman mereka.

Plak ...

Sangking geramnya, sih kurus menampar Naya. Agar tenang, tidak memberontak lagi.

"Pukul! Pukul terus ... Aku lebih baik mati, dari pada melayani kalian semua!" seru Naya, saat mendapat tamparan itu. Membuat dia semakin berani. Seperti sudah kebal merasakan sakit itu.

Sih tegap yang ikut geram melihat mangsanya berani pun, ingin ikut menamparnya.

Naya yang tau ingin mendapat tamparan lagi pun, memejamkan matanya pasrah.

"Loh ...!" Namun, belum sempat dia melayangkan ke pipi Naya. Tiba-tiba ...

Brukgghh ...

Dia sudah jatuh ke tanah. Akibat tunjangan dari seseorang.

"Kak, Kak Malik!" seru Naya yang baru membuka mata kerena terkejut .

Malik pun menarik tangan Naya, ke belakang tubuhnya.

"Lo diam aja di belakang gue. Bir gue yang urus mereka," ucap Malik.

"Ta-tapi, Kak ...." Naya pun tak dapat melanjutkan ucapanya, karena mendapat tatapan tajam dari Malik.

"Wah, wah, wah ... ada Pangerannya datang ni! Mau selamati tuh bocah, ambil sono! Tapi, serahkan dulu uang dan barang-barangmu. Itu pun, kalo muka tampanmu gak mau babak belur dulu, wahaha ...," tawa sumbang dari Bos mereka yang mengejek. Sudah berdiri dan di ikuti dua anak buahnya tadi, yang berada di belakangnya.

"Bacot ...!"

Malik pun langsung menghajar mereka, yang belum bersiap-siap.

Bakhhggg ...!

Bukkgghh ...!

Bakhhggg ...!

Malik menghajar mereka tanpa ampun. Rupanya dia juga jago dalam bela diri. Naya yang ingin membantu Malik pun, mengambil balok kayu yang berada di dekat situ. Dan dia arah kan kepada preman itu.

"Uh ... "

"Ah ...," pekik orang yang bertubuh kurus sudah terjatuh, akibat mendapat pukulan Naya, dari belakang punggungnya.

Naya pun langsung berlari ke arah Malik, saat semua pereman itu sudah terkapar.

"Kak Malik, ayo!" ajak Naya yang sudah memegang tangan Malik.

Namun, saat mereka ingin pergi. Salah satu preman itu bangkit lagi, dan mengeluarkan pisau yang di tunjukkan ke arah Naya.

Malik yang merasa ada seseorang di belakangnya pun melihat ke belakang.

"Naya, awas ...!"

"Ah ...."

Sebuah pisau berhasil menancap di perut Malik bagian kanan, saat dia berusaha menyelamatkan Naya.

"Kak Malik ...!" teriak Naya histeris. Saat melihat Malik sudah tersungkur di tanah, dengan darah yang keluar dari perut Malik.

"Tolong ... tolong ...!" teriak Naya meminta bantuan, dengan air mata yang sudah berderai ke mana-mana.

"Bego banget, Lo. Mau kita dapat masalah, hah! Udah, buruan cabut sebelum ada orang yang liat!" seru Bos mereka. Kemudian dengan cepat mereka meninggalkan Naya dan Malik yang masih terluka.

"Kak ... Kak Malik bangun. Kak Malik harus bertahan ya ...?" ucap Naya yang menggenggam tangan Malik erat. Hingga dia baru teringat dengan seseorang yang dapat membantu mereka.

"Kak Malik maaf, aku pinjam hp nya sebentar ya. Kak Malik bertahan, Naya pasti akan berusaha cepat mencari bantuan," ucap Naya yang merogoh saku celana Malik, sedangkan orangnya sudah tak sadarkan diri.

Dengan cepat Naya pun mencari kontak yang bernama Gery.

"Halo, Kak Gery. Tolong cepat ke sini. Bantu kami, kak Malik di tusuk orang," ucap Naya langsung menjelaskan saat ponselnya sudah di angkat.

[ Baiklah, nona. Jangan panik. Saya segera ke sana. Tolong sherlock secepatnya,] balas Gery dari sebrang sana.

"Baik, Kak."

Tit ...

Naya pun langsung mengirimkan, alamat lokasi mereka berada.

"Kak, kamu harus bertahan."

Bersambung ...

1
partini
up lagi Thor bagus ceritanya
Nuriati Mulian Ani26
keten
muna
lanjut trss thor
muna
lanjut
Anggraini 27: sudah up ya.
terima kasih sudah menjadi pembaca setia Naya dan Malik😍
total 1 replies
muna
kok gak up sih thoor
Tóc tém^^~
Mantap banget nih ceritanya, bikin ketagihan!
Anggraini 27: Terima kasih/Smile/
ikutin terus ceritanya ya/Kiss/
total 1 replies
Nami/Namiko
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Anggraini 27: Terima kasih /Smile/
ikutin terus ceritanya, ya/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!