NovelToon NovelToon
Mentri Pertahanan Jadi NPC Bocil

Mentri Pertahanan Jadi NPC Bocil

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Anime / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:762
Nilai: 5
Nama Author: Rodiat_Df

Aditiya Iskandar, seorang Menteri Pertahanan berusia 60 tahun, memiliki satu obsesi rahasia—game MMORPG di HP berjudul CLO. Selama enam bulan terakhir, ia mencuri waktu di sela-sela tugas kenegaraannya untuk bermain, bahkan sampai begadang demi event-item langka.

Namun, saat ia terbangun setelah membeli item di game, ia mendapati dirinya bukan lagi seorang pejabat tinggi, melainkan Nijar Nielson, seorang Bocil 13 tahun yang merupakan NPC pedagang toko kelontong di dunia game yang ia mainkan!

dalam tubuh boci
Bisakah Aditiya menemukan cara untuk kembali ke dunia nyata, atau harus menerima nasibnya sebagai penjual potion selamanya?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodiat_Df, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Title baru didapat: Pelajar Akademi Kemiren

Nijar berdiri di tengah dojo, dikelilingi oleh para murid dan instruktur yang masih terpukau dengan tekniknya. Tatapan mereka penuh kekaguman, tetapi di balik sorak-sorai itu, Nijar sadar ada satu pasang mata yang paling berbahaya sedang mengawasinya—Darius.

Dalam hatinya, Nijar mendesah. Aku tahu Viscount sedang memantaiku... Ia bisa saja pura-pura kalah sejak awal, memberikan kesan bahwa dia hanyalah anak biasa yang kebetulan pandai menjawab ujian. Itu akan menjadi langkah aman. Namun, ada sesuatu dalam dirinya yang tidak bisa menerima kekalahan begitu saja.

Egonya sebagai petarung, sebagai seseorang yang telah berjuang keras dalam hidupnya, tidak mengizinkan itu. Ia tidak akan membiarkan siapa pun meremehkannya, meskipun konsekuensinya adalah masuk ke dalam permainan Darius.

Nijar mengerling sekilas ke arah celah pintu tempat Darius sebelumnya mengintai. Apa pun yang kau rencanakan, Viscount, aku tidak takut.

Ia tersenyum tipis. Biarlah mereka mengamatinya, meneliti setiap gerakannya, bahkan mencoba memanfaatkannya. Satu hal yang pasti—di medan apa pun, ia akan selalu menang.

---

Saat Nijar menaiki kereta kuda yang disiapkan untuk mengantarnya pulang, Jay tetap berdiri di depan pintu mansion, menatap kepergian temannya dengan ekspresi yang sulit ditebak.

Angin sore berembus lembut, tetapi bagi Jay, ada sesuatu yang terasa lebih dingin. Pikirannya kembali ke kenangan malah di kediaman raja.

Malam itu, ketika tanpa sengaja ia mendengar sesuatu yang seharusnya tidak pernah ia dengar.

---

Jay ingat malam itu dengan jelas. Jay penasaran dengan ruang kerja Raja yang selalu tertutup rapat. Biasanya, tak ada seorang pun yang berani mendekatinya. Tapi malam itu, pintu sedikit terbuka.

Dengan hati-hati, ia mendekat dan mengintip dari celah.

Raja berdiri di dekat jendela, menatap ke luar dengan tangan terlipat di belakang punggungnya. Namun, yang membuat Jay merinding bukanlah sikapnya—melainkan gumaman pelan yang keluar dari bibirnya.

“Dia akhirnya muncul…” suara Raja terdengar samar, tetapi penuh arti.

Jay menahan napas. Siapa yang sedang dia bicarakan?

“Sepuluh tahun… butuh sepuluh tahun untuk menemukan seseorang dari dunia itu.”

Jay mengernyit. Dunia itu? Apa maksudnya?

“Tapi aku tidak bisa bertemu dengannya… belum.”

Suara Raja terdengar seperti sedang menimbang sesuatu yang sangat penting. Ia berbalik dan berjalan ke meja besar di tengah ruangan, jari-jarinya menyentuh beberapa dokumen sebelum akhirnya berhenti di atas satu kertas yang terlihat berbeda.

“Kau yang menjawab semua pertanyaanku… dunia ini seharusnya tidak bisa menjawabnya, tapi kau bisa.”

Raja tertawa kecil, tetapi bukan tawa bahagia. Ada sesuatu yang membuatnya terdengar… mengerikan.

“Dunia lain… aku penasaran… apakah kau akan menjadi kunci atau ancaman?”

Jay yang mengintip dari celah pintu merasakan tubuhnya kaku. Ia tidak mengerti sepenuhnya saat itu, tetapi satu hal yang pasti: apa pun yang baru saja didengarnya, tidak boleh diketahui siapa pun.

---

Jay kembali ke masa sekarang, menatap kereta kuda yang membawa Nijar semakin jauh.

Sekarang ia tahu.

Orang yang dibicarakan Raja saat itu… adalah Nijar.

Dan hanya mereka berdua yang mengetahui kebenaran ini.

Jay mengepalkan tangannya. Ia tahu betul bagaimana ayahnya, Raja, bekerja. Jika Nijar benar-benar orang dari dunia lain, maka Raja pasti sudah merencanakan sesuatu.

Sesuatu yang mungkin berbahaya.

Tidak. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.

Jay tidak tahu siapa sebenarnya Nijar, dari mana dia berasal, atau bagaimana dia bisa ada di sini. Tapi satu hal yang pasti—Nijar bukanlah ancaman.

Dia adalah temannya.

Dan Jay bertekad untuk melindungi Nijar dari rencana Raja, apa pun yang terjadi.

---

Lizna berlari menuju kamar Nijar dengan panik, rambutnya masih berantakan dan seragamnya belum sepenuhnya rapi. Pintu kamar Nijar langsung dibuka tanpa mengetuk.

“Nijar! Bangun! Kita telat!!” serunya panik.

Nijar yang masih tertidur hanya menggeram pelan, mencoba menarik selimutnya lagi. Namun, Lizna tidak membiarkannya.

“Hei! Kau tidak dengar?! Ini hari pertama akademi! Cepat bangun atau aku—”

DUAK!

Lizna tanpa ragu menarik selimut Nijar dan menepuk pundaknya dengan cukup keras. Nijar langsung membuka matanya dengan ekspresi setengah sadar. Namun, begitu ia mencoba bangun, tubuhnya langsung terasa berat dan sakit di seluruh bagian.

“Aghh… sial…,” rintih Nijar, memegang bahunya yang kaku.

Lizna mengernyit. “Kenapa? Kau sakit?”

Nijar menarik napas panjang, mencoba menggerakkan tubuhnya. Setiap otot terasa kaku dan nyeri.

‘Ini… badan bocah ini lemah sekali…,’ pikir Nijar dalam hati. Kemarin ia bertarung cukup serius, dan sekarang tubuh ini protes.

Saat masih di dunia aslinya, ia berlatih setiap hari tanpa merasa sakit seperti ini. Tapi setelah datang ke dunia ini, ia tak pernah benar-benar berolahraga.

Dan sekarang tubuhnya membalas dendam.

Lizna menatap Nijar dengan curiga. “Jangan bilang kau tidak bisa bangun karena pegal-pegal?”

“…Mungkin.” Nijar mengakui dengan pasrah.

Lizna mendengus dan menaruh tangannya di pinggang. “Itulah akibatnya kalau tidak pernah olahraga! Kau harus cepat siap-siap! Kita tidak bisa telat di hari pertama!”

Nijar menarik napas dalam, lalu dengan susah payah, ia memaksakan diri untuk bangun. Otot-ototnya protes, tapi ia menggertakkan giginya dan bergerak perlahan.

‘Aku harus mulai melatih tubuh ini… Kalau tidak, aku akan kesulitan di akademi nanti.’

Sambil meregangkan lehernya yang kaku, Nijar akhirnya berdiri.

“Oke, oke… Aku siap.”

Lizna mengangguk puas. “Bagus! Aku tunggu di ruang makan! Jangan lama-lama!”

Dan dengan itu, Lizna langsung berlari keluar kamar, meninggalkan Nijar yang masih merenggangkan otot-ototnya dengan wajah masam.

‘Hari pertama sekolah… Sepertinya akan jadi hari yang panjang.’

---

Nijar melangkah perlahan di sepanjang jalan pasar, matanya tertuju pada keramaian sekitar. Setiap kali ia melewati pedagang, mereka menyapanya dengan senyum lebar dan kata-kata semangat. “Semangat ya, Nijar!” teriak seorang pedagang sayuran sambil mengangguk bangga. Tukang roti yang selalu memberinya roti gratis pun kali ini memberikan bekal secuil roti dan berkata, “Ini, buatmu, semoga lancar di akademi!”

Setiap kata dan senyum yang diberikan oleh orang-orang pasar membuat hati Nijar terasa hangat. Ia memang baru datang ke dunia ini, tetapi rasanya seperti sudah diterima sepenuhnya oleh masyarakat sekitar. Dalam hatinya, Nijar merenung, “Aditiya, lihatlah. Kini aku bukan hanya sekedar bocah NPC. Aku adalah kebanggaan pasar ini.”

Namun, meskipun ia merasakan kebanggaan dan kasih sayang dari semua orang, di dalam dirinya tetap ada rasa cemas dan penuh pertanyaan tentang masa depan. Bagaimana dunia ini bekerja? Apa yang sebenarnya sedang menunggunya di Akademi Kemiren?

Saat Nijar sampai di depan gerbang akademi, pandangannya langsung tertuju pada sosok Jay yang sudah menunggunya dengan senyum cerah. Tanpa ragu, Jay melambaikan tangan dan menyapanya, “Hei, Nijar! Kamu sudah datang, ayo kita pergi bersama!”

Nijar masih terdiam sesaat, memandang Jay yang tampaknya sudah tak sabar untuk mulai hari pertama mereka. Tapi begitu Jay melangkah melewati gerbang, tiba-tiba sebuah suara notifikasi terdengar jelas di kepalanya.

“Title baru didapat: Pelajar Akademi Kemiren.”

Nijar berhenti sejenak, terkejut. Tubuhnya membeku, dan segala macam pertanyaan muncul di pikirannya. “Apa? Title baru? Pelajar Akademi Kemiren? Apa maksudnya ini? Kenapa baru sekarang aku mendapatkan title ini?” Tapi sebelum Nijar sempat mencerna apa yang terjadi, ia merasakan sebuah tarikan lembut di tangannya.

Jay menariknya dengan penuh semangat, “Ayo, Nijar! Kita harus segera masuk! Jangan berdiri diam di sini.”

Nijar hanya bisa mengangguk bingung, mengikuti langkah Jay tanpa sempat menjelaskan kebingungannya. “Ada sesuatu yang aneh di sini. Aku baru mendapat title, tapi kenapa aku merasa seperti ada yang lebih besar dari sekadar title ini?” pikir Nijar, namun ia hanya bisa mengikuti Jay masuk ke dalam akademi, berpikir untuk mencari tahu lebih banyak nanti.

.

1
Rosita Rose
seru nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!