Sasha seorang janda anak 1 harus berjuang untuk kehidupan dirinya dan anaknya.Ia bekerja disalah satu Perusahaan terbesar dinegaranya.Malang nasib tak dapan dihindari.Anaknya yang menderita Penyakit parah secara tiba-tiba membutuhkan biaya untuk Operasinya segera.
Dengan mengandalkan gelar Karyawan ,Sasha memberanikan diri untuk meminjam Uang kepada Bos nya.
Bos yang sudah lama menduda mau memberikan uang berapapun yang Sasha mau asal mau jadi teman ranjangnya saat dibutuhkan kapanpun itu.
Sasha yang begitu mencintai putrinya itu rela melakukan apapun asal putrinya sembuh.
Bagaimana sasha menjalani kehidupannya kedepan?
Ikutin perjalanannya ya !!!!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Sasha masih setia menunggu Ayahnya yang masih tertidur,Ia melupakan jualannya sejenak tapi beruntung untuk jualan online nya wati telah menguasai semuanya.
"Halo nak....gimana keadaan Ayahmu nak?apa panasnya sudah turun?".Sasha menjawab panggilan dari Ibunya yang begitu terdengar kawatir."Ayah baik Bu....hanya saja Ayah menggunakan bantuan oksigen untuk pernafasannya,jika terus membaik nanti sore bisa pulang,nanti Sasha akan kabarin Ibu jika ada perkembangan ".
Ibunya menutup panggilannya,Sasha terus memandangi wajah Ayahnya yang terlihat begitu tenang,Sasha merasa bersalah karena diusia yang hampir mendekati 30 tahun justru masih merepotkan kedua orang tuanya ,disaat orang lain seusianya sudah mempunyai semuanya justru Sasha jatuh terpuruk,sudah rumah tangganya hancur ditambah karirnya juga hancur,ia merasa malu tapi mungkin sudah jalan takdirnya.
Tekad Sasha untuk memperbaiki ekonomi keluarganya semakin besar ,hanya saja ia butuh modal,Ia kemudian berfikir untuk membuka kerjasama dengan orang diluaran sana.Sasha membuat proposal yang akan ia sebarkan dimedia sosial miliknya untuk jangkauan yang lebih luas,Dia juga membuat berbagai bentuk kerjasama agar para mitranya dapat memilih sendiri apa yang akan menjadi pilihannya dalam bekerjasama.
Sasha mencatatnya dalam Note diHP miliknya,Dengan nama brand nya saat ini yaitu Alsa Salad,ia berharap semakin banyak orang yang akan mengenalnya dan menyukai produknya dengan cita raya yang berbeda.
Sasha menuangkan idenya yang terlintas dikepalanya."Sebuah Brand Alsa Salad yang telah menjadi nomer 1 dalam penjualan online di salah satu Aplikasi Pesan antar makanan,dengan ini mengajak kalian untuk dapat bekerjasama dengan kami dengan berbagai pilihan yang akan menguntungkan kalian sebagai mitra kami.Kami menyediakan berbagai kerjasama yang sangat menguntungkan diantaranya dengan Pilihan Mitra sebagai Reseller atau Distributor untuk wilayah kota X,Atau kalian yang berada diluar kota,Kalian bisa memilih kerjasama dengan Memiliki brand yang sama tapi kepemilikan ada ditangan kalian,Kami akan menyediakan semua peralatan serta pembinaan untuk Pemilik Mitra".
Sasha kemudian mengeditnya dengan serius apa yang dia tuangkan dari kepalanya itu.Sasha berharap ini langkah awal yang bisa membuat usahanya lebih maju dan berkembang,Karena mencari pekerjaan sudah bukan tujuannya lagi setelah melihat Ayahnya sakit dan Ibunya yang mulai kelelahan menjaga Alesha.
Sasha yang hampir selesai menatap haru melihat Ayahnya membuka matanya."Ayah....Syukurlah Ayah sudah bangun,bagaimana Yah?apa ada yang dirasakan ?atau Ayah lapar atau haus mungkin".
"Ayah nggak apa-apa nak,Ayah merasa lebih baik cuma Ayah laper".
Sasha segera keluar ruangan untuk membeli makanan,Ia bertemu dengan Dokter yang memeriksa Ayahnya."Ada apa Bu ?"."Oh ini Dok,Ayah saya laper dan baru terbangun dari tidurnya,Jadi saya ingin membeli makanan".
"Maaf ya Bu,kalau bisa Ayah anda diberi makanan yang lunak terlebih dahulu ,karena beliau ada gerd yang cukup parah,tapi selain itu juga karena Ayah anda terlalu banyak pikiran yang menyebabkan semuanya terganggu".
Sasha segera pergi untuk membelikan bubur untuk Ayahnya,setelah bubur ada ditangannya,Sasha mendekati Ayahnya dan menyuapinya."Ayah...memang apa yang Ayah pikirkan sampai lupa makan seperti ini?tolong kasih tau Sasha Yah....Sasha tidak mau Ayah memikirkan sendirian tentang masalah yang Ayah pikirkan,tolong bagi dengan Sasha apapun yang Ayah rasakan,agar Sasha bisa mengurangi beban yang Ayah pikirkan".
"Maafkan Ayah nak...Ayah tidak lagi bisa membantumu,Ayah tidak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk kamu dan anak kamu,Ayah merasa gagal menjadi orang tua sekaligus menjadi kakek,Maafkan Ayah ya nak....".
Sasha meneteskan air matanya,Ia tak menyangka bahwa Ayahnya menyalahkan dirinya sendiri tentang takdir hidup Sasha dan anaknya yang belum beruntung,Sasha tak pernah berpikir bahwa Ayahnya akan serapuh ini memikirkan hidup anaknya dan cucunya,lagi-lagi Sasha merasa bersalah dengan pilihan hidupnya yang lebih memilih menikah muda saat itu,tapi hidup terus berlanjut dan Masa depan indah milik siapapun yang ingin meraihnya.
Sasha menggenggam tangan Ayahnya yang lemah itu."Ayah....Sasha beruntung ada Ayah dan Ibu yang selalu ada disamping aku dan Alesha,Sasha beruntung kalian tetap menerima Sasha dengan segala takdir hidup sebagai janda anak 1 ,Bahkan disaat Sasha terpuruk,hanya kalian tempat Sasha pulang,Jadi Tolong Yah....jangan pernah merasa bersalah untuk apapun,Ayah hanya harus do'akan Sasha agar apa yang sedang Sasha rintis dapat membuahkan hasil yang baik untuk masa depan kita semua,Sasha nggak minta apapun lagi dari Ayah dan Ibu,Sasha hanya ingin kita sama-sama lalui masa sulit ini bareng-bareng".
Sasha lega saat Ayahnya tak lagi bersuara dan memilih menghabiskan makanannnya.Tak lama Dokter masuk dan memeriksa keadaan Ayah dari Sasha."Kondisinya sudah lebih baik,dijaga makannya ya pak,nanti setelah infus habis,Bapak boleh pulang,karena ini hanya klinik jadi jika tidak ada yang parah ,pasien bisa langsung pulang".
Sasha berterimakasih pada Dokter yang merawat Ayahnya itu dengan ramah.Sasha segera keluar untuk membayar biaya perawatan Ayahnya.Dengan memesan kendaraan online Sasha pulang sedangkan motornya ia tinggal dulu.
"Syukurlah Ayah sudah pulang,jadi apa kata Dokter Sha?".Sasha menjawab pertanyaan ibunya saat mereka berada didepan televisi karena Ayahnya kembali tertidur setelah sampai rumah.
"Ibu....Ayah banyak pikiran yang menyebabkan gerd nya kambuh,Tolong nasehatin Ayah Bu,Nasehatin untuk tidak merasa bersalah dengan apa yang menimpa Sasha ,karena apa yang Sasha alami memang sudah takdir hidupnya seperti ini".
Sebagai seorang istri yang telah menemani suaminya selama ini,ia tau apa yang dirasakan suaminya adalah bentuk kekecewaan pada dirinya sendiri karena merasa jadi Ayah yang tidak bisa membantu putrinya satu-satunya.
Hari yang sudah malam Sasha gunakan untuk mengedit idenya menjadi sebuah gambar yang berharap banyak orang akan melihatnya bahkan mengajaknya bekerjasama.
Sasha terus mengganti kata-katanya agar mudah dipahami banyak orang,setelah semuanya terasa sempurna dimatanya,Sasha mengunggahnya dimedia sosial milik usahanya.
"Semoga ini langkah awal untuk masa depan yanh lebih cerah"
***
Alex yang sedang bersiap menggunakan pesawat pribadinya ,kembali memakan 2 buah cup salad yang ia sengaja bawa,Alex penasaran dengan pemilik Usaha yang menciptakan rasa dari salad buahnya terasa menyegarkan."Ini pasti penjualnya bukan penjual biasa,ia pasti orang yang memiliki keahlian khusus".Alex terus berbicara kepada dirinya sendiri.
Alex memberikan kepada Ibu dan Ayahnya Salad buah yang dibawanya,dalam satu suapan,Mereka suka dengan rasanya yang begitu menyegarkan padahal jika dilihat-lihat bahan-bahannya sama dengan yang lain.
"Kamu beli dimana Lex? Ini enak".ujar Ayahnya yang sudah menghabiskan 1 cup dengan bersih.