Diana, gadis 18 tahun, menemukan kebenaran tentang keluarganya yang sebenarnya setelah 18 tahun hidup bersama keluarga angkat. Dengan kalung berlambang keluarga Pradana dan foto keluarga aslinya, Diana berangkat ke kota besar untuk mencari kebenaran.
Di kota, dia bertemu dengan pemuda misterius yang membantunya mencari alamat keluarga Pradana.
Apakah diana akan menemukan keluarganya?dan siapakah pemuda yang sangat baik membantunya,lanjutkan membaca jika ingin tahu kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasna alna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Axcel menutup mata Diana dan mengajaknya kesuatu tempat. Diana merasakan jika mereka sedang menaiki sesuatu. Namun bukan mobil ataupun motor. Kendaraan ini cukup nyaman entahlah mirip pesawat mungkin.
Sepanjang perjalanan Diana mengantuk dan terlelap. Saat terbangun mata itu sudah dibuka, dia mengedarkan pandangan ke sekeliling.
"Ternyata benar dugaanku jika aku didalam sebuah pesawat."
"Sayang kamu sudah bangun?" Tanya Axcel lembut.
"Kita akan kemana Axcel?" Raut wajah diana bingung.
"Nanti kamu tahu sendiri sayang." Axcel tersenyum sangat manis.
Sekitar 18 jam dia berada diketinggian dan itu sangat membosankan. Diana terheran dengan fasilitas didepannya ini. Sebuah pesawat terbang yang memiliki sebuah ranjang tidur. Maklum saja, diana belum terbiasa naik pesawat jadi tidak mengetahuinya.
Dia turun dari pesawat menuju mobil yang terparkir diluar bandara. Dia berjalan dan memasuki mobil.sepanjang perjalanan Diana hanya tertidur dipangkuan Axcel. Setelah beberapa menit berkendara, sampailah mereka disuatu tempat.
Axcel menggedong Diana yang tertidur ala bridal style menuju villa yang telah dia beli beberapa waktu lalu. Dia meletakkan Diana disebuah kamar yang luas dan mewah. Memiliki balkon didepan kamar tempat untuk melihat sunset atau keindahan lautan lepas didepannya.
Diana mulai membuka matanya.
"Selamat datang sayangku di pulau bali.."ucap axcel yang menatap Diana dengan tangan yang ditopangkan didagunya.
"Bali?, di Indonesia?" Diana langsung melebarkan matanya. Dia sangat antusias,semangatnya pulih dengan cepat.
Betapa senang Diana. Dia diajak ke pulau Bali. Salah satu pulau yang sangat indah sekali. Dulu saat di desa mungkin akan sangat mustahil. Namun sekarang tidak akan mustahil jika Axcel disampingnya.
Mereka menikmati semilir angin pantai disiang hari yang cerah. Dibalkon kamar villa itu, Diana dipeluk dari belakang oleh Axcel dengan mesra. Mereka menatap lurus kedepan,menyaksikan lautan yang luas dan indah.
"Ini sangat indah sayang" ucap Diana penuh dengan antusias.
"Benar.. ini salah satu hadiah pernikahan dariku sayang..apakah kamu suka?"
"Aku suka sekali, ini pulau yang sangat aku impikan.. terimakasih banyak sayang.." diana berterimakasih dengan sangat tulus."ayo kita ke pantai sayang." Lanjutnya menarik tangan Axcel.
"Apa kamu tidak lelah Diana?"
"Tidak.. aku suka sekali..ayolahh Axcel" rengek Diana dengan manja.
"Baiklah, mari berganti pakaian dulu."
Diana mengenakan sebuah bikini berwarna putih tulang sangat cocok dikenakan olehnya. Axcel yang melihat pemandangan itu tersenyum manis. Dia mendekati Diana.
"Sayang.. kamu menggodaku?" Axcel memeluk Diana sambil mengendus lehernya.
"Ehh Axcel.. jangan mulai.. kita akan ke pantai bukan?"
"Tapi kamu sangat sexy dengan pakaian ini.... Aku tidak mau tubuhmu dilihat oleh banyak pria diluar sana"
"Aku kan memakai beach wrap untuk menutupinya sayang"
Axcel tetap menolak. Akhirnya Diana mengalah dan berganti menggunakan beach dress panjang sampai mata kaki. Axcel mengangguk setuju.
Axcel telah menyewa pantai yang berada tepat dibelakang villa. Kini di tempat itu hanya ada Axcel dan Diana saja. Mereka bermain air lari larian sampai tertawa kencang bersama. Diana merasa sangat beruntung dan bahagia.
"Aku lelah Axcel" ucap diana sambil merebahkan tubuhnya dipasir pantai. Axcel memandangi wajah cantik Diana. Dia mendekatkan wajahnya. Dan terjadilah ciuman panas itu.
Diana mulai mende**h lembut. Axcel semakin liar dan terjadilah adegan iya iya... Mereka tertidur disalah satu gazebo.
Axcel menghubungi seorang suruhannya yang berada didekat villa. Dia meminta dipersiapkan makan siang untuk dia dan sang istri. Tak berselang lama,Diana mulai membuka matanya.
Dia merasa kelelahan telah melakukan sesuatu sampai berjam jam. Sang suami yang membuatnya lemas tak berdaya menatap dengan senyuman bahagia.
"Aku lelah Axcel.."
"Sebentar lagi kita akan makan siang." Ucap Axcel tenang.
Diana mengangguk setuju. Perutnya sudah sangat lapar.
...
Berita hangat telah tersebar dengan cepat. Banyak yang menyayangkan pernikahan itu. Banyak juga yang berasumsi jika diana hanya merusak hubungan dari Axcel dan Sabila. Datang hanya disaat Axcel sudah kaya. Padahal kebanyakan dari mereka mengetahui jika Diana adalah anak dari pemilik perusahaan pradana.
Sabila yang mendengar berita itu tertawa puas. Belum sempat dia bertindak. Sudah ada yang melakukannya. Dia tinggal menambah sedikit bumbu dari masalah itu. Maka hasilnya pasti akan sesuai dengan harapannya.
.....
Diana dan Axcel yang baru saja membersihkan diri. Mereka keluar dari dalam kamar mandi bersama dalam keadaan segar. Suara dering ponsel memecah keheningan. Axcel mengangkat ponsel itu.
"Haloo.."
"....."
"Kenapa bisa seperti itu!!?" Ucap Axcel emosi. "Cari tahu siapa yang melakukannya. Tangkap dan jangan diberi ampun!!!"
Diana mendekati Axcel sambil mengelus lengan suaminya pelan. Dia mencoba menenangkan.
"Ada apa sayang, kenapa kamu marah?"
"Tidak apa apa sayang. Ada sedikit masalah." Ucap Axcel.
