Mahligai Yang Retak

""Izinkan aku untuk membahagiakanmu dengan caraku..""

Mata Sonny terlihat sendu dia tak menyangka jika adiknya tahu tentang wanita yang selama satu bulan ini selalu saja mengganggu tidurnya.

"Al,,bawa Mas kesana. Mas ingin bertemu dengan orang tua Aisyah untuk memintanya restu untuk meminang Aisyah... Bunda apa Bunda setuju jika aku menikah?"pertanyaan Sonny membuat airmata Ibu Sonya jatuh,baru kali ini ucapan Sonny sangat mengena di hatinya.

Ibu Sonya menganggukkan kepalanya dan tersenyum...

"Tentu saja Bunda setuju. Apalagi adikmu juga mengenal baik calon kakak iparnya itu dan Bunda yakin kalian pasti akan bahagia..."jawab Ibu Sonya sembari memeluk Sonny dengan erat..

"Terima kasih Bunda,maafkan Sonny jika Sonny telah membuat Bunda dan Al kecewa.."Sonny pun membalas pelukan sang Bunda sedangkan Alesya dia sendiri tak kuasa menahan rasa harunya,ternyata dia memiliki seorang kakak yang sangat hebat. Kakak yang bisa bertanggung jawab atas apa yang telah dia perbuat semoga saja kelak dia juga akan dipertemukan dengan laki-laki sebaik dan sehebat sang kakak...

"Sudahlah nak semuanya sudah terjadi mungkin ini adalah takdir dari Allah. Sonny setelah ini kamu harus menyakinkan gadis itu atas niat baik kamu. Jangan sampai kamu membuatnya kecewa.."pesan Ibu Sonya yang di sambut oleh sebuah anggukan dari Sonny.

"Sonny janji Bunda.. Sonny akan menjadikan Aisyah satu satunya wanita didalam hidup Sonny setelah Bunda dan Alesya.."jawab Sonny membuat Alesya langsung menangis jatuh kedalam pelukan sang kakak.

"Mas pantas untuk bahagia. Mas tenang saja Al akan bantu jelaskan pada kiyai Lutfi dan ustadzah Siti tentang apa yang terjadi.."ucap Alesya mencoba untuk menyenangkan sang kakak.

Sonny tersenyum kemudian mencubit hidung Alesya..

"Kamu gak perlu melakukan itu kamu cukup antar Mas dan Bunda kesana. Kamu adalah adik kesayangan Mas dan semoga kamu dan Aditya juga akan berjodoh kelak.."ucapan Sonny membuat Alesya terkejut terutama sang Bunda..

"Siapa Aditya?"tanya Ibu Sonya membuat wajah Alesya langsung memerah..

"Dia...."ucapan Sonny langsung dipotong oleh Alesya..

"Dia hanya teman Bunda tak lebih,jangan dengarkan apa yang di katakan Mas Sonny.. Mas kalau mau bikin aku marah aku gak mau antar Mas Sonny kerumah kak Aisyah biarkan saja Mas kehilangan dia untuk selamanya..." Alesya terlihat kesal karena Sonny muali menjahilinya dengan mengatakan tentang Aditya padahal keduanya belum memiliki hubungan apa apa. Namun ada satu hal yang belum Alesya tahu bahwa sebelumnya Aditya telah meminta restu pada Sonny untuk mengejar dan meyakinkan hati Alesya...

Sonny langsung bingung dia langsung menarik lengan sang adik dan membawanya kedalam pelukannya...

"Oke oke maafkan Mas ya Mas gak akan menyinggung tentang dia lagi. Mas akan kasih waktu untuk dia mengejar mu saja bagaimana. Tapi plis tolong antarkan Mas dan Bunda kerumah Aisyah."ucap Sonny setengah memohon.

Alesya pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum...

"Baiklah aku atur jadwal dulu baru bisa antar Mas dan Bunda ke Bandung.."jawab Alesya lirih. Alesya pun meminta izin untuk pergi mencari sesuatu pada sang kakak dan Bundanya mereka hanya menggunakan kepalnya mendakan mengizinkan Alesya untuk pergi...

********

Di tempat yang berbeda.

Kini Agam terlihat seperti orang yang kehilangan arah dan tujuan hidupnya semenjak dia bertemu dengan Alesya hatinya menjadi kacau rasa bersalah dan cemburu membuatnya tak nyaman bahkan membuatnya melupakan segalanya...

"Agam,,,mau sampai kapan kamu seperti ini? Ingat Agam kamu itu laki-laki kenapa kamu seperti ini?"bentak Ibu Anna yang merasa geram melihat apa yang di lakukan oleh putranya...

Semenjak pulang dari rumah sakit kala itu membuat Agam selalu saja menghabiskan waktu menyendiri di dalam kamar yang dulu di tempati oleh Alesya entah pengaruh apa yang diberikan oleh wanita itu...

Agam menatap kearah sang Bunda dengan tatapan yang tak suka. Jika saja sikap sang Bunda tak semena-mena terhadap Alesya mungkin semua itu tak akan terjadi...

"Sudahlah Bunda. Aku tak mau mendengarkan apapun yang Bunda katakan lagi tentang Alesya.. Aku tak mau mendengar siapapun di keluarga ini mengatakan hal yang buruk tentang Alesya. Dia adalah wanita terbaik yang pernah aku miliki.."Agam terlihat marah ketika sang Bunda mulai menyinggung Alesya..

Jenny yang melihat sikap Agam semakin keterlaluan pun tak tahan lagi pada akhirnya dia pun angkat bicara..

"Mas,apa belum cukup kamu sudah memiliki aku dan Aldi. Mas gak adil pada kami.."Jenny pun mulai tersulut emosi..

Agam menatap kearah sang istri yang kini juga sedang menatapnya...

"Terus apa mau kamu Jenny?Apa yang harus aku lakukan? Aku tak bisa begitu saja meluapkan Alesya karena dia adalah satu-satunya wanita yang aku cintai.."Agam pun menatap tajam kearah Jenny hal itu membuat Jenny tak bisa berkata apa-apa lagi...

Aldi bocah lima tahun itu berteriak melihat sang Ayah memarahi sang Bunda. bocah itu tak terima dengan apa yang di lakukan oleh Agam...

"Aku benci Ayah.. Aku benci Ayah. Ayah jahat sama Bunda. Aku gak mau punya Ayah.."teriak Aldi dan seketika bocah itu lari keluar dari rumah.

Agam dan Jenny yang melihat itupun seketika mengejar Aldi namun naas tiba-tiba saja brughhhhh tubuh Aldi terpental karena tertabrak motor yang melaju sangat kencang...

"Aldiiiiiiiii....."terik Agam dan Jenny secara bersamaan...

Agam langsung membawa Aldi kerumah sakit,kondisi Aldi sangat kritis karena terlalu banyak kehilangan darah....