Tiga sekolah besar dibangun pemerintah untuk menampung anak-anak yang memiliki talenta. Salah satu dari tiga sekolah itu, membuat sebuah kelas khusus untuk mereka yang mempunyai potensi terpendam dan dapat membantu negara, dan dengan berbagai cara mereka mencari dan memasukan anak-anak yang memiliki bakat khusus untuk masuk kesekolah mereka.
Seorang programer yang merahasiakan identitasnya, tiba-tiba didatangi tiga orang kepala sekolah ternama, agar bergabung dengan mereka. Setelah bergabung, dia juga dimasukan ke kelas zero dengan kode name 'RAVEN', sebagai seorang programer dengan rekannya Mius, agar bisa dilatih menjadi agen rahasia pemerintahan.
Satu per satu identitasnya mulai bermunculan, bersamaan dengan kebenaran akan dirinya yang ada di sekolah itu.
.
.
.
.
semua itu terjadi di-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheanzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Night 26 (Gadis Vampire)
~Inggris~
Seorang pria berjalan memasuki kawasan sekolah. Dengan santainya dia melangkah melewati setiap koridor disekolah itu menuju kesebuah ruangan yang sangat penting disana.
Tok...
Tok...
"Ya ... Silahkan masuk." ucap seorang wanita dari dalam ruangan itu.
"Selamat siang, Nyonya Brithney." ucap pria itu saat memasuki ruangan itu.
"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu.
"Perkenalkan, saya Han Li Yan, Kepala Sekolah dari Sky Heaven." tutur Li Yan memperkenalkan dirinya dan memberikan kartu namanya.
Wanita itu langsung merubah ekspresi wajahnya setelah mendengar dan juga membaca kartu nama yang Li Yan berikan ke dirinya.
"Maaf Tuan atas ketidak kesopanan saya. Silahkan duduk Tuan." ucap wanita itu panik bergegas menghampiri Han Li Yan dan mempersilahkan dia duduk. "Ada yang dapat saya bantu Tuan?" lanjut wanita itu.
"Saya disini ingin merekrut satu siswi anda, Nyonya Brithney." jawab Li Yan.
"Siswi saya? Maksud anda Tuan ... Anda ingin siswi itu bersekolah ditempat anda, di Sky Heaven?" ucap wanita itu terkejut.
"Benar apa yang anda bilang. Saya disini diperintahkan untuk membawa dia ke Sky Heaven."
"Siapa siswi itu, saya akan membawanya kesini." ucap wanita itu antusias.
"Maritza Nugha." jawab Li Yan.
"Dia ..." ujar wanita itu merubah ekspresinya, cemas.
"Ada apa?" tanya Li Yan bingung dengan sikap wanita itu.
"Maaf Tuan, siapa yang anda bilang tadi?"
"Maritza Nugha, kelas satu. Ada apa dengan dia, sampai anda membuat ekspresi seperti itu?" tanya Li Yan.
"Maaf Tuan, ada beberapa rumor disekitar mengenai dirinya."
"Rumor seperti apa?"
"Ada yang bilang, dia itu seorang Vampire. Melihat tubuh dia yang berubah pucat dan mata dia yang menghitam." jawab wanita itu.
"Apakah anda percaya dengan rumor itu?" tanya Li Yan dengan sikap tenangnya.
Wanita itu tidak menjawab, dia hanya diam dengan ekspresi yang ragu-ragu.
"Anda tidak perlu cemas. Anda bisa membawa dia kesini." pinta Li Yan.
"Sesuai keinginan anda, Tuan." jawab wanita itu.
Dia segera meninggalkan Han Li Yan sendirian diruangannya dan berjalan memanggil dan membawa siswinya kehadapan Li Yan.
Butuh beberapa menit bagi Li Yan menunggu Brithney kembali keruangan itu dengan membawa siswi yang dia inginkan.
"Permisi ..." ucap seorang gadis saat masuk mengikuti wanita didepannya.
"Ayo duduk. Dia ingin berbicara sesuatu dengan dirimu." ucap wanita itu.
"Sungguh energi kehidupan yang sangat lemah." ucap Han Li Yan dengan matanya yang berubah jadi warna Amber menatap gadis itu.
Mereka berdua sontak terkejut dengan apa yang diucapkan Li Yan. Wanita itu memasang wajah kebingungannya tidak mengerti, sedangkan gadis itu melotot takut dengan tubuh gemetaran mendengar ucapan Li Yan.
"Perkenalkan, saya Han Li Yan, Kepala Sekolah Sky Heaven. Panggil saja Tuan Li, Nona." ucap Li Yan bersimpuh didepan gadis itu.
"Maritza Nugha. Panggil saja Mary, Tuan Li." jawabnya lemah.
"Kenapa kamu bisa seperti ini? Apa kamu tidak bisa menghentikan kemampuanmu." tutur Li Yan lembut ke Mary.
Mary terdiam lalu mengangguk pelan atas pertanyaan Li Yan tadi.
"Apa kamu percaya padaku?" tanya Li Yan.
"Maksud Tuan?" Mary memasang wajah pucat bingung.
"Saya akan menyembuhkanmu."
Setelah mengatakan hal itu, Li Yan langsung memejamkan matanya. Tangan yang sedari tadi menggenggam tangan Mary, perlahan mulai bercahaya dan menjalar ke tangan Mary lalu tubuhnya yang pucat perlahan mulai berwarna, matanya yang menghitam mulai bersih dan cerah.
"A ... apa yang sebenarnya terjadi?" teriak Brithney tak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Tu ... tuan!" ucap Mary tak percaya dengan tubuhnya yang terasa telah membaik.
"Syukurlah, kondisi kamu sudah lebih baik." tutur Li Yan.
"Apa yang Tuan Li lakukan tadi?" tanya Brithney.
"Aku hanya memberikan energi kehidupanku ke Mary." jawab Li Yan yang kembali duduk.
"Maaf jika saya mengganggu ..." celah Mary "Saya dipanggil ke sini karena apa?"
"Ah, itu ..." ucap Brithney kaget.
"Saya ingin kamu ikut saya ke Sky Heaven. Bersekolah disana." ucap Li Yan.
"Tapi saya ..." ucap Mary ragu.
"Kamu khawatir dengan kemampuan kamu? Orang yang menyuruh saya untuk menjemput kamu pasti punya solusi untuk kamu. Lalu, mungkin ini bisa menghilangkan rasa penasaran Nyonya tentang rumor mengenai Mary."
Li Yan mengeluarkan alat yang diberi Jun dan memfoto Mary, lalu menunjukan kemerek berdua.
[ Nama : Maritza Nugha (Kara Valkyrie)
Tanggal Lahir : 10 November 2075 (743 tahun)
IQ : 170
Hobby : Membaca, Berkebun
Innate : ~Vampire, (Mind Paralel
(Valkyrie) ]
"Va ... Vampire ..." ucap Brithney terbata-bata ketakutan. "Mary benaran seorang Vampire?" ucapnya menatap takut ke Mary.
"Haha ... Anda tidak perlu menunjukan wajah seperti itu Nyonya. Coba anda tekan tulisan itu." pinta Li Yan dan Brithney melakukannya.
"Memberi energi hidup untuk menyembuhkan dan menarik sebagian kecil energi dari alam." ucap Brithney membaca tulisan itu "Jadi, Vampire disini, bukan yang menghisap darah dan membunuh itu, kan!" lanjut Brithney sedikit lega.
"Mary hanya belum mampu untuk mengembalikan energi hidupnya dan tidak bisa mengontrol kemampuannya. Mungkin beberapa waktu ini ada hal yang membuat dia tanpa sadar terus mengeluarkan kemampuannya."
"Hmm ... Apa mungkin, hal itu ..." ucap Brithney tertegun.
"Tuan, apa saya bisa mengendalikan kemampuan saya jika saya ikut bersama anda?"
"Saya tidak bisa menjamin, mungkin dia ada solusinya." jawab Li Yan.
"Baiklah, saya akan ikut Tuan ..." ucap Mary penuh keyakinan.
"Kita akan membicarakan dengan orang tuamu." tutur Li Yan.
"Tidak perlu, kita langsung pergi saja." tutur Mary.
"Kenapa?" tanya Li Yan dan Brithney kaget.
"Saya hanya tinggal dengan pengasuh saya, selama ini." jawab Mary.
"Baiklah, kita kerumahmu dan kemas barang-barang yang kamu butuhkan." tutur Li Yan. "Nyonya, bisa urus surat pindahnya Mary?"
"Ya. Akan saya siapkan." jawab Brithney.
"Ini untuk kamu." ucap Li Yan memberikan bungkusan ke Mary.
"Apa ini?"
"Seragam Sky Heaven mu. Dan juga, ini ..." Li Yan menaruh tiga buku diatas meja.
"Buku apa itu? Kenapa ada yang bercahaya?" tanya Mary bingung.
"Ambillah buku itu ... buku yang memanggil dirimu ..." pinta Li Yan.
Mary segera mengambil buku yang bercahaya itu yang seakan dia menunjukan bahwa dia memang harus diambil oleh Mary. Brithney yang beberapa kali mencuri pandang ke arah mereka dibuat bingung sambil menyelesaikan surat pindah untuk Mary.
"Maaf, apa yang kalian lakukan?" tanya Brithney yang berjalan kearah mereka. "Hmm ... buku apa yang kalian bicarakan? Tidak ada apapun?" tutur Brithney menatap dekat kemeja.
"Tidak ada ..." jawab Li Yan tersenyum yang membuat Mary kaget tak mengerti. "Mary, kamu segera ganti seragam mu jika kamu ingin. Kami akan ke kelasmu dan mengambil tasmu dan akan saya tunggu didepan sekolah." ucap Li Yan.
Mary segera mengganti seragamnya, dan Li Yan berjalan menuju kelas Mary ditemani Brithney mengambil tasnya Mary lalu menunggu didepan sekolah.
Han Li Yan melajukan mobilnya setelah Mary selesai dan masuk kedalam mobil. Butuh beberapa puluh menit sampai ke kediaman Mary.
"Nona ..." ucap seorang wanita saat Mary masuk kerumahnya. "Ada apa dengan pakaian Nona?" lanjutnya.
"Bisa bantu siapkan beberapa pakaianku dan masukan ke koper." pinta Mary ke wanita itu.
"Nona mau kemana?" tanya wanita itu.
"Pindah ..." jawab Mary.
"Pindah? Nona mau pindah ... pindah kemana? Tunggu dulu, tubuh Nona ... Syukurlah, tubuh Nona sudah pulih." ucap wanita itu senang memeluk Mary.
"Mary mau pindah dan bersekolah di Sky Heaven, ada seseorang yang datang menjemput Mary tadi disekolah." jawab Mary ke wanita itu.
"Apakah pria itu ..." tunjuk wanita itu kearah Han Li Yan.
"Iya. Mary mau bersiap-siap, agar beliau tidak menunggu lama."
"Baik Nona. Saya akan menyiapkan minuman untuk tamu kita, lalu saya akan membantu Nona." jawab wanita itu.
Sudah satu jam lebih sejak Mary mulai mengemasi barang-barangnya, dan kini dua koper besar berada didekat pintu dan siap dimasukan kedalam mobil. Wanita itu menatap lekat kearah Nona nya yang siap pergi itu.
"Apa kamu tidak ingin ikut juga?" tanya Han Li Yan ke wanita itu sambil memegang alat yang diberi Jun.
"Tidak. Saya akan tinggal dan mengurus serta menjaga rumah ini, jika nanti Nona ingin pulang." jawab wanita itu dengan tatapan lembut.
"Bu ... Mary berangkat ..." ucap Mary memeluk sedih wanita itu. "Jika mereka menghubungi ..."
"Iya Non, saya akan bilang ke mereka. Nona Mary yang baik-baik disana." jawab wanita itu membalas pelukan Mary.
"Kami permisi ..." ucap Li Yan membawa koper Mary ke bagasi mobil.
......................