NovelToon NovelToon
Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Wanita Karir / Fantasi Wanita / Psikopat itu cintaku / Kekasih misterius / Saling selingkuh
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mauliya Pasuruan Pasuruan

Siti Anisa Khumairah Rahma, atau sering disapa Anisa itu selalu dikasih jatah 25 ribu perhari oleh suaminya yang bernama Adit.
uang 25 ribu tersebut harus cukup untuk mencukupi makan satu keluarganya suamiku yang berjumlah 6 orang itu pun sudah termasuk Anisa dan juga adik, setiap hari Anisa harus memutar otak untuk dibuat apa dengan uang 25 ribu tersebut jika lauk minta sesuai selera, Anisa lah yang mendapatkan segala cacian dari keluarga suaminya. Anisa sampai frustasi karena sikap pelit suaminya sedang PDKT dengan mantan pacarnya, karena mencium bau-bau perselingkuhan, Anisa pun mulai masa bodoh. Dan ketika dia mulai menemukan suatu aplikasi yang bisa menghasilkan cuan, Annisa pun mulai enggan untuk sikap jujur terhadap suaminya. Dia menyembunyikan gajinya dari keluarga suaminya yang pelit bin medit itu.
Lalu di saat Anisa hendak membongkar perselingkuhan suaminya itu, malah dirinya dituduh menggoda Ayah mertuanya, apa sikap apa yang akan diambil Anisa nanti?
Yuk ikutin kisah Anisa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mauliya Pasuruan Pasuruan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

\*\*\*\*\*\*

Akhirnya Ibu Indah pun mengalah, Dia tidak cerewet lagi atau mengomel-ngomel supaya para tetangganya tidak pada pulang.

Bisa-bisa hancur berantakan antara nanti malam Jika dia terus membela diri.

" Huhhh, ibu semua gara-gara Citra !! Setelah dia tinggal di sini hidupku tidak pernah tenang!" Ungkap Ibu indah dalam hati.

Sementara itu citra cekikikan di dalam kamar, suara ribut-ribut dari dapur itu terdengar dari kamarnya Citra.

" Hihihi, rasa' in !! Emangnya enak ?

Makanya jadi mertua itu jangan sadis dan suka membully menantu. Senjata makan tuan kan jadinya..." gumam Citra.

Setelahnya Citra pun kembali melanjutkan menulis novel. Untuk bisa update setiap hari.

Alhamdulillah....

Ceritanya sudah dapat kontrak. Semoga bulan depan dia sudah bisa memetik hasil pekerjaannya ini.

Seharian Citra tidak keluar kamar, kebetulan lagi di patungnya datang bulan, jadi aman karena dia tidak perlu pergi ke kelapa hanya sekedar mengambil air wudhu.

Iya juga telah membeli beberapa cemilan snack dan roti untuk mengisi perutnya, jadi ketika berpura-pura sakit dan tidak keluar dari kamar seharian, dia tidak merasakan lapar.

Lagian memang dzolim benar-benar mertuanya itu, sudah tahu menantunya sakit tapi sama sekali tak ada niatan untuk membawakannya makanan.

" Huh dasar, untung Aku sudah siap siaga. Jadi tidak kelaparan deh" gerutu Citra yang mulai bosan berada di kamar.

Ternyata seharian tidak melakukan kegiatan apapun cukup menyenangkan. Hah itung-itung ambil cuti lah setelah hampir 1 tahun lamanya dia terus bekerja di rumah ini.

Tumben jam segini mas Adi belum pulang?" Ucap Citra melirik yang tergantung di dinding kamarnya.

" Isssh, pasti dia pacaran langsung sama cewek tuh cewek garangan. Heran, padahal ada istri cantik dan bohai di rumah, masih saja genit sama wanita lain. Awas saja kalau sampai sudah main celup-celupan ke lubangnya itu cewek garangan. Pangkalan aku potong-potong sosis mu itu lalu aku jadikan sate." gerutu Citra kesal sendiri saat membayangkan suaminya pacaran sama wanita lain.

Sekarang sudah tidak ada lagi air mata Yang menetes di matanya Citra. Semua sudah dia tumpahkan di bahu sahabatnya.

Citra pun sudah bertekad untuk menyerah saja, dia sudah lelah. Tak ada yang bisa dia harapkan dari suami yang pelit dan keluarga ini.

Citra merasa dirinya hanya dijadikan babu gratisan saja.

Karena sudah pukul 17.00 sore, Citra akhirnya pun keluar dari kamarnya. Badannya merasa lengket. Jati Citra memutuskan untuk segera mandi.

" Sudah sembuh kamu ? Apa pura-pura sakit !" Ucap Ibu Indah yang melihat menantunya baru keluar dari kamarnya.

Citra pun merasa kaget, dia tak melihat keberadaan mertuanya itu. Buru-buru Citra pun mengubah mimik wajahnya, berpura-pura lesu dan tak bertenaga.

" Aku beneran sakit Bu... Ibu tega bener Nuduh aku yang tidak tidak. Nggak lihat ini wajah aku lemes begini ?

Dan juga, Ibu sudah jahat bener, nggak urusin aku. Aku nggak dikasih makan sama ibu, padahal kan aku lagi sakit begini karena bekerja keras mengurus segala di rumah ibu.

Apa jangan-jangan Ibu berencana mau membunuh aku pelan-pelan ya ?" Ucap Citra mulai berakting.

Itu indah pun gelagapan, dia mulai salah tingkah karena masih ada dua orang kerabatnya yang masih tertinggal di rumahnya

" Aduh kasihan banget kamu Citra, bulek jadi lupa kalau kamu sakit.

Eh Indah kamu itu gimana sih, menantunya lagi sakit, seharusnya diperhatiin dong. Kasih makan dan juga kasih obat." sarkas tetangganya Ibu Indah itu.

Bu Indah pun mendengus,

" Iya lupa aku Jum, kan seharian ini kita sibuk masak dan bikin kue" sanggah Ibu Indah pada tetangganya, Juminah namanya.

CK !!

Juminah berdecak, tapi memang benar sih mereka tadi cukup sibuk di dapur.

" Ya sudah, Citra duduk dulu, biar bulek ambilkan makan." Ucap bulek Juminah lalu menundukkan Citra di kursi.

Mata Ibu Indah melotot saat bulik Juminah mengambilkan sepiring nasi dengan banyak topping lauk.

" Jum, jangan banyak-banyak. Itu paha ayam kan mau disajikan nanti di acara yasinan" kata ibu indah.

" Lah kan banyak lebihnya indah, dimakan Citra satu potong juga nggak apalah. Sama menantunya sendiri..." Bulek Juminah tetap menyodorkan piring tersebut ke hadapan Citra. Tak hanya itu, bulek Juminah juga mengambilkan beberapa potong kue dan gorengan hasil masakan mereka tadi.

" Jum, kok dikeluarin semua sih itu kue dan gorengan, Citra nggak bakal habis. Dia kan lagi sakit" Ucap Ibu indah beralasan padahal aslinya tidak rela Citra memakan semua itu. Memang dasar jiwa pelit memang!

" Citra habis kok Bu, kan seharian Citra belum makan. Latihan makan banyak tapi minum obat pasti nanti Citra sembuh. Ya kan bulek ?' sahut Citra kemudiaan mencari kebenaran dari tetangga mertuanya.

" Iya betul, benar itu. Makan yang banyak ya Citra, supaya cepat sembuh" Ucap bulek Juminah.

Ibu Indah tidak bisa apa-apa lagi, dia hanya menatap dengan tidak rela menantunya makan enak-enak di rumahnya.

" Huhh, seharian ongkang-angkong di rumah, eh ini malah makan enak !" Dengus Ibu Indah dalam hati.

Sedangkan Citra tertawa jahat di dalam hati. Puas rasanya melihat wajah tak bersahabat mertuanya itu.

" Alhamdulillah, kenyang sekali. Terima kasih ya bulek..." seru Citra setelah menyelesaikan makannya.

" Sama-sama Citra" Jawab bulek Juminah.

Udah sana minum obat." Ucap bulek Juminah.

" Citra mau mandi dulu bulek, biar badannya lebih segar. Setelah itu baru Citra minum obat" jawab Citra.

" Hmmm yo wess..." Ucap bulek Juminah. Citra pun berlalu, tak lupa membawa piring bekas makannya ke dapur dan meletakkannya di bak cucian piring.

" Huh, kayak bos besar saja. Setelah makan tak mau cuci piring" gerutu Bu Indah.

" Jangan gitu lah indah, Citra kan lagi sakit. Dimaklumi aja...

Lagian baru hari ini doang kan Citra tidak ngapa-ngapain ?

Biasanya si Citra kan yang mengerjakan semuanya ?" celetuk bulek Juminah. Sudah menjadi rahasia umum kehidupan Citra itu.

Banyak tetangga yang merasa prihatin terhadap Citra. Memang sedari dulu, keluarga Bu Indah terkenal akan silit kuningnya, alias pelit bin medit. Dan juga, watak Ibu Indah yang cerewet dan juga galak.

Bu Indah tak menjawab, iya melengos saja dari hadapan bulek Juminah.

Waktu acara yasinan pun sebentar lagi akan dimulai, Citra mulai rasa, karena sampai pukul 7 lewat suaminya itu tak kunjung pulang.

Nglayap ke mana sih Mas Adit ini." gerutu Citra kesal.

Citra sudah ikut berkumpul dengan para ibu-ibu yang ikut grup yasinan, dia mengaku sudah merasa lebih baik setelah istirahat dan setelah minum obat. Kini mereka semua sedang duduk menunggu anggota lain yang belum datang.

" Assalamualaikum" terdengar salam dari luar.

Citra menoleh kemudian matanya melotot sempurna saat melihat suaminya pulang. Bukan, bukan perihal suaminya yang pulang yang membuat Citra melotot, tetapi yang membuat matanya hampir dapat hidup keberadaan pacar suaminya ternyata turut serta.

" Waalaikumsalam...". sahut ibu-ibu yasinan berjamaah.

Adit mulai berjalan masuk, diikuti oleh Santi yang berada di belakang Adit.

Kemudian Santi menghalangi para ibu-ibu yasinan satu persatu.

" Apa-apaan ini !" Batin Citra kesal. Wajahnya yang tadi ceria mendadak bermuram durja, sepet macam jeruk yang telah diambil sarinya.

Terakhir Santi menyalami Citra.

Karena dalam misi sedang berpura-pura buta, terpaksalah Citra membalas salaman si pelakor itu.

" Bu, kenalin ini namanya Santi. Iya teman kerja aku di pabrik Bu. Saat tahu ibu ada acara di rumah, Santi ingin ikut menghadiri acara yasinan. Kebetulan tempat tinggalnya nggak jauh dari sini, nggak apa-apa kan Santi ikut ngaji ?" Ucap Adit sambil memperkenalkan Santi.

" Waaaah, mulai terang-terangan rupanya. Oke, aku kabulkan deh!" Batin Citra dalam hati.

Mas, dia bukan selingkuhan kamu kan ?"

Celetuk Citra bagaikan petir yang tiba-tiba melanggar di telinganya Adit.

Adit dan Santi Bun mulai salah tingkah.

1
Maulidia Okta
ha ha kamu blm tau aja, San, gimana pelitnya Seorang adit
Maulidia Okta
kirain rentenir, ternyata group Arisan to....
makanya by Indah jadi orang tamak bamget.....
benjol kan jadunya....
Wanita Aries
Ka. Ada yg plagiat karya kk ini lho. Cm tokoh namanya diganti.
Semoga sukses trus ya ka
Maulidia Okta
ceritanya menarik kak
Maulidia Okta
jangan² bu Indah berurusan sama rentenir ya
Maulidia Okta
Ayo citra jangan mau di fitnah Cari kebenarannya....
Maulidia Okta
hat² bu Indah...
entar Kalo citra keluar sungut nya bisa Struk lho 😄😄😄
Maulidia Okta
sinta kamu Emang Murah an banhet ya
Semoga citra tau, habis kau adit.....
Maulidia Okta
akhirnya dapat gaji juga...
ikut seneng citra.....
Nurhasanah
seru, semangat berkarya thor.
Zalva riziq
banyak typo nya sampe bingung bacanya ...semangat aja deh
Wanita Aries
Ka,, baru mampir..
Kebetulan cerita kk sama dgn sebelah cm beda nama. Cb kk cek judulnya ‘ketika kesabaran berakhir’
Mauliya Pasuruan Pasuruan
amin
Maulidia Okta
Rasain kamu dit....
Maulidia Okta
semangat thor
Maulidia Okta
Aduh citra kamu bar bar bagetz
Maulidia Okta
eh Ibu mertua, Awas ya entar klo citra Sukses yesel deh
Maulidia Okta
Semoga awal Pertemuan yg menghasilkan cuan
Maulidia Okta
semangat kak, Walau banyak typo😊😊
Uswatun Hasanah
lagi dong next ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!