" Dikaa !" Neta kesal lalu ia melemparkan buku tulisnya ke arah pria itu.
Dika hanya tertawa terbahak setelah ia mengjaili Neta.
Dika yang bernama lengkap Mahardika Bimantara, siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas pada saat itu, ia dikenal sebagai siswa yang berprestasi namun sikapnya yang selengean dan cuek membuat ia terkadang selalu ditegur oleh beberapa guru di sekolahnya.
Ia memiliki satu teman wanita yang tidak pernah akur dengannya, yang bernama Ganeta Nayanika. Entah mengapa walaupun hampir semua guru tahu jika Dika dan Neta tidak pernah akur namun dari kelas 1 hingga kelas 3 ini mereka selalu ditempatkan di kelas yang sama.
Selain tidak akur Dika dan Neta pun bersaing secara akademis, mereka berdua tidak pernah ingin kalah satu sama lain, sampai akhirnya nya mereka berdua lulus dari sekolah menengah atas.
Selepas mereka lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Dika dan Neta belum dipertemukan kembali sampai akhirnya, keadaan yang mempertemukan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Setelah pertemuan tadi dengan Neta, cukup menganggu pikiran Dika, ia tidak menyangka bisa bertemu dengan Neta disaat yang seperti itu, Neta kena tilang dan ia berniat meminta tolong kepadanya.
" Hmm.. ternyata Neta tidak berubah, ia masih tetap seperti dulu, perbedaan nya mungkin sekarang terlihat lebih dewasa " Gumam Dika ia tersenyum kecil.
Dika sudah berada kembali di kantornya, tadi pagi ia sedang memantau arus lalu lintas di beberapa titik kemacetan dan tidak menyangka bisa bertemu Neta disana.
Ia duduk di kursinya menatap langit-langit ruangan, lalu menerawang jauh mengingat masa sekolah mereka.
Flashback On
" Dikaa !" Neta kesal lalu ia melemparkan buku tulisnya ke arah pria itu.
Dika hanya tertawa terbahak setelah ia mengjaili Neta.
" Sini in gak catatan aku, Dika ! "
" Gue pinjem, kemaren gue gak nyatet " Dika ke Neta
" Ga boleh, enak aja ! balikin buku nya ! " Neta terus mengejar Dika.
Sampai ke luar kelas, dikantin pun mereka tetap tidak pernah akur.
" Oke.. oke ini buku nya.. " Dika menyerahkan buku catatan Neta.
" Sini " Neta mengambil buku itu lalu membuka bukunya.
Terlihat buku nya menjadi agak kusut.
" Dikaaaaa.... buku gue jadi kusut ! arrggghhhh kesel gue sama lo ! "
" Ya sorry " Dika sambil tertawa.
" Salin ulang, gue gak mau buku gue jadi rusak gini ! "
" Oke gue salin ulang, mana buku tulisnya ? " tanya Dika.
" Enak aja, pake buku lo, gue tungguin sampe kelar ! " Neta menunggu Dika sampai selesai mencatat ulang.
Flashback Off
Dika mengenang perselisihan yang sering terjadi dengan Neta, ia tersenyum kecil mengingat itu.
Sampai pada akhirnya ia menyadari ada sesuatu yang lain saat ia bertemu dengan Neta, namun karena pandangan orang-orang Neta dan Dika tidak pernah akur bahkan mereka sudah dikenal dengan Tom and Jerry nya SMA Harapan Bangsa, Dika masih tetap dengan sikap nya yang suka menjaili Neta.
Dengan seperti itu Dika masih tetap selalu berinteraksi dengan Neta.
Entah mengapa selama ini pun ia belum bisa menerima wanita lain dihatinya, Dika merasa ia akan nyaman hanya dekat dengan Neta, walaupun sepertinya Neta akan tetap bersikap seperti dulu. Dan benar saja dugaan Dika.
Dika sudah berniat untuk mencari Neta dan menghubunginya kembali, ia masih mencari waktu yang tepat, namun ternyata semesta berpihak kepadanya, ia bertemu dengan Neta tanpa ia sangka.
...****************...
Dikantor Neta sedang fokus pada pekerjaan nya, ia sesekali mengingat kejadian tadi, ia pun tidak menyangka bisa bertemu Dika dijalan tadi.
" Dika.. setelah hampir 5 tahun lebih, aku baru ketemu kamu lagi, ternyata sekarang udah berubah ya " batin Neta ia tersenyum kecil.
" Kok perasaan aku gak enak ya, setelah kejadian tadi, duh.. ada apa ini.. ck.. stop Neta stop.. Dika itu cuma temen berantem kamu Net.. " Neta menetralkan kembali pikirannya.
Indri mendekat ke meja Neta.
" Net... kalo format ini di kamu ada ga ? " Indri memperlihatkan kertas file ke Neta.
" Hah.. eh.. euhh gimana Kak ? " Indri membuyarkan lamunan Neta.
" Kamu kenapa ? kok ngelamun ? " tanya Indri.
" E..enggak kok Kak, aku lagi fokus ngetik aja ini.. " Neta kembali fokus kepada komputer nya.
" Hmmm oke, oya ini ada gak formatnya " tanya Indri lagi.
" Oh ya sebentar ya, aku liat dulu di file ini kaya nya ada " Neta ke Indri
" Oke nanti tolong print ya satu aja "
" Siap Kak "
" Makasih " Indri kembali ke meja nya, ia pun kembali fokus dengan pekerjaan nya.
Neta kembali menetralkan suasana hati dan pikirannya, walaupun kejadian pertemuan kembali dengan Dika cukup menganggu pikiran nya.
...****************...
Beberapa hari berselang, Dika diminta Ayah nya untuk datang ke perusahaan, memang ia sudah hampir 5 bulan tidak ke perusahaan Ayah nya, karena kesibukan.
Hari ini ada waktu senggang Dika akan datang ke perusahaan mengunjungi Ayah nya. Dari kantor ia berganti pakaian terlebih dahulu, setelah siap ia langsung mengemudikan kendaraan nya untuk sampai perusahaan Ayah nya.
Sekitar 45 menit dalam perjalan, Dika sudah sampai di parkiran gedung utama MGM Grup. Dika turun dari mobilnya berjalan menuju lobby perusahaan, ia sudah disambut oleh satpam yang biasa berjaga di depan, Dika masuk kedalam menuju lift khusus yang akan langsung sampai di ruangan Ayah nya.
Dika di lantai ruangan Ayah nya, ia melihat Tio sedang sibuk di meja nya. Tio adalah asisten pribadi Pak Arman.
" Permisi.. " Dika menyapa Tio.
Tio mendongkakan wajahnya.
" Eh Mas Dika.. mau ke Pak Arman ? " tanya Tio.
" Iya, beliau ada ? " Dika kepada Tio.
" Ada Mas, sudah menunggu Mas Dika dari tadi, kemana saja Mas kok baru kesini lagi, pasti sibuk ya " Tio ke Dika.
Dika hanya mengangguk tersenyum.
" Saya ke ruangan dulu ya " Dika pamit.
" Silakan Mas Dika "
Dika berjalan menuju ruangan Ayah nya, dia sudah di depan pintu yang bertuliskan nama Ayah nya.
Tok..tokk..tokk..
Pintu ruangan diketuk.
" Masuk.. " terdengar suara dari balik pintu.
Dika membuka pintu ruangan Ayah nya, terlihat Ayah Dika sedang fokus pada file-file di depannya.
" Assalamu'alaikum Yah.. " Dika mengucapkan salam lalu menutup pintu ruangan kembali.
" Wa'alaikumusalam " Pak Arman menoleh ke arah suara.
Dika menghampiri Ayah nya, lalu mencium tangan Ayah nya.
" Sehat kamu ? " tanya Ayah.
" Alhamdulillah Yah, bagaimana Ayah dan Ibu " tanya Dika balik.
" Alhamdulillah sehat dan baik-baik saja.."
Dika sudah hampir satu tahun ini pindah ke rumah nya sendiri, ia tidak tinggal bersama kedua orangtuanya, karena jarak dari rumah menuju tempat dinas Dika lumayan jauh dan ada beberapa titik kemacetan, membuat Dika memutuskan untuk membeli rumah yang dekat dengan tempat dinasnya.
" Maafkan Dika Yah, baru bisa ke perusahaan sekarang " Dika duduk di depan Ayah nya.
" Tidak apa-apa Dik, Ayah paham pekerjaan mun sekarang " Ayah tersenyum mengentikan pekerjaannya.
" Sedang sibuk Yah ? " tanya Dika.
" Ya.. beginilah Ayah.. " Ayah tersenyum.
" Yah, untuk urusan perusahaan, Dika akan bantu Ayah walaupun hanya di belakang layar.. Insyaallah semua akan aman Yah " Dika meyakinkan.
" Terima kasih Dik " Ayah kembali melihat beberapa file di hadapannya.
" Apa itu Yah ? " tanya Dika.
" Ini data karyawan, Ayah berniat untuk merevisi gaji mereka, beberapa tahun ini perusahaan berkembang pesat, itu pun berkat kerja keras para karyawan juga kan, maka dari itu Ayah akan merevisi gaji mereka dan juga ada beberapa karyawan yang baru masuk, yang sudah selesai magang dan kinerja nya sudah cukup baik " Ayah menjelaskan.
" Oh oke, boleh Dika lihat Yah "
" Oh ya silakan "
Dika mengambil beberapa file lalu ia membaca satu persatu, terlihat daftar nama karyawan, pendidikan terakhir dan bekerja di bagian apa.
Ia terus membuka-buka file, sampai pada satu nama yang tidak asing bagi Dika.
" Ganeta Nayanika Sarjana Psikologi " Gumam Dika pelan.
Deggg... Dika mengernyitkan dahinya.
aneh juga kenapa Neta mau nangis 👻👻👻