" Mau gimanapun kamu istriku Jea," ucap Leandra
Seorang gadis berusia 22 tahun itu hanya bisa memberengut. Ucapan yang terdengar asal dan mengandung rasa kesal itu memang sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri.
Jeanica Anisffa Reswoyo, saat ini dirinya sudah berstatus sebagai istri. Dan suaminya adalah dosen dimana tempatnya berkuliah.
Meksipun begitu, tidak ada satu orang pun yang tahu dengan status mereka.
Jadi bagaimana Jea bisa menjadi istri rahasia dari sang dosen?
Lalu bagaimana lika-liku pernikahan rahasia yang dijalani Jea dan dosennya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Rahasia 30
" Assalamu'alaikum Pa, Ma."
" Waalikumsalam, Lean duduk."
Degh!
Atmosfir rumah itu benar-benar membuat Lean tertekan. Firasatnya bakal kena omelan agaknya akan jadi kenyataan. Tapi dia sebisa mungkin bersikap tenang. Ia tahu kedua orangtuanya tidak akan frontal dalam berbicara.
" Bisa jelaskan foto ini?"
Degh!
Sudahlah, sedari tadi jantung Lean degh-degan terus. Rasanya hampir keluar dari dalam tubuh. Apalagi setelah melihat foto yang ibunya tunjukkan. Itu jelas foto dirinya bersama Jea. Dan kalau tidak salah waktu itu adalah saat mereka pergi berbelanja bulanan.
" Ini gadis yang waktu itu di ruangan kamu kan Lean?" tanya Andra memastikan. Andra jelas yakin betul bahwa gadis itu adalah gadis yang sama.
" Ehmm iya deh iya, itu Jeanica. Itu gadis yang Ayah lihat di ruangan aku tempo hari."
" Naah gitu kan enak. Kalau mau pacaran ya pacaran aja. Nggak usah sembunyi-sembunyi. Ala-ala backstreet. Emangnya kami orang tua yang kolot gitu sampai-sampai ngelarang anaknya menjalin hubungan. Lean, kamu tidak boleh berhubungan dengan gadis itu! Dia tidak selevel dengan kita! Hei bocah, itu dialog novel online sama sinetron. Kita nggak begitu jadi orang tua. Jadi kalau kamu mau punya pacar ya silakan aja. Mau dia siapa kek yang penting anaknya baik."
" Bang, perumpamaan kamu bener-bener ye. Kayaknya kamu beneran korban dari novel online buatan Kak Hasna."
Lean sungguh tidak menyangka bahwa kedua orangtuanya tidak marah dalam menanggapi hal ini. Ia sedikit merasa lega. Terlebih baik ayah ataupun ibunya seolah setuju dengan hubungannya dengan Jea. Bukan hanya seolah tapi memang mereka setuju saja.
Namun, Lean tidak tahu bagaimana reaksi Zanita dan Andra ketika mengetahui bahwa dia sudah menikah. Rasanya Lean ingin mengungkapkan saat ini juga, tapi mulutnya seolah berat untuk terbuka. Pada akhirnya Lean kembali menahan diri, dia akan menceritakan semuanya ketika datang di waktu yang pas.
" Tapi Lean, inget pacaran lah dalam batas normal. Kalau perlu nikah aja sekalian biar nggak dosa," ucap Andra tiba-tiba.
" Mama setuju sama apa yang dibilang Papa mu. Kamu harus hati-hati, inget pacaran tuh banyakan nafsunya. Kalau salah kamu bisa ngerusak segalanya. Jeanica adalah anak gadis dari orang tuanya. Dia dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Jangan sampai kamu merusaknya. Ingat aja Mbak mu, apa kamu rela dan ridho jika Mbak Za disakiti? Nah sama, orang tua Jeanica pasti juga tidak ingin demikian."
" Iya Pa, Ma, Lean tahu kok."
Untuk yang satu itu jelas saja Lean bisa menjamin bahwa dia tidak akan begitu. Pasalnya mereka sudah sah secara agama dan negara. Mau melakukan apapun itu bebas saja tidak ada larangan. Dan ketika membicarakan itu membuat Lean merindukan Jea. Padahal baru beberapa saat dia meninggalkan sang istri.
Ingin segera keluar dari rumah, jelas Lean tidak bisa. Dia baru saja pulang setelah beberapa hari di luar. Itu akan menimbulkan kecurigaan bagi Andra maupun Zanita, jadi mau tidak mau Lean harus tinggal untuk sesaat di rumah. Bahkan jika terpaksa dia harus tidur di rumah hari ini sampai besok.
Pembicaraan pun usai lebih cepat dari yang Lean duga. Saat ini dia berada di kamarnya. Matanya menatap lurus ke langit-langit sembari memikirkan istrinya.
" Jea lagi apa ya," ucapnya lirih. Lean mengambil ponselnya dan menuliskan beberapa kata lalu mengirimkannya kepada Jea.
Tring
Tak lama kemudian pesan itu pun dibalas. Lean tersenyum melihat balasan Jea. Sebuah foto buku berantakan di meja dan emoticon lelah.
< Semangat istriku>
< Iya makasih. Abang nginep di rumah>
< Kayaknya iya. Maaf ya>
< It's oke. Have fun Bang>
Lean berhenti mengirim pesan. Dia tahu bahwa Jea saat ini sedang sibuk mengerjakan tugas. Dan mau tidak mau dia harus membiarkannya.
" Haaah kangen istri."
TBC