Kembalinya Sang Penguasa

"Sekarang nomor 25, Zhang Xin dan Bai Lian." Wasit memangil nama peserta untuk naik ke atas panggung.

Hanya dalam waktu singkat keduanya sudah ada di atas panggung. Keduanya sudah mulai bersiap dengan memasang kuda kuda agar tidak kalah start dari lawannya. Akhirnya suara peluit pun berbunyi.

Trang... Trang... Trang...

Suara dua senjata benturan menggema arena pertandingan turnamen. Penonton yang melihat pertarungan di atas panggung berdecak kagum karena melihat kepiawaian keduanya.

Pedang mereka terus saja beradu seolah-olah ingin menunjukkan siapa yang lebih kuat kuat. Kali ini mereka tidak hanya menyerang mengunakan senjata saja.

Keduanya juga mulai mengunakan tendangan. Mereka saling bergantian saling menyerang dan ingin menunjukkan siapa yang lebih unggul.

Bai Lian adalah seorang gadis muda memiliki paras yang cantik. Gerakan pedang yang dimainkan oleh Bai Lian sangat indah. Bai Lian terlihat seperti seorang dewi pada saat sedang melakukan gerakan tarian pedang.

Zhang Xin sebenarnya sedikit canggung saat mengetahui lawannya adalah seorang gadis. Namum kemenangan ini sangat penting baginya jadi dia mulai menepikan perasaan tidak enak.

Maka Zhang Xin tidak lagi mempermasalahkan gender lawannya. Pertarungan keduanya sedikit menarik karena mereka terlihat berimbang.

Zhang Xin yang awalnya masih menahan diri kini mulai meningkatkan intensitas serangan. Bai Lian kini mulai terdesak akibat serangan Zhang Xin yang meningkat

Jurus demi jurus mereka mainkan dengan sangat baik. Kini jubah yang membungkus tubuh indah Bai Lian sudah mulai terkoyak dan ada yang berubah warna menjadi warna merah darah karena ada luka sayatan mengenai kulitnya.

Gadis itu bukannya menyerah atau mengeluh justru semakin bersemangat untuk membalas serangan Zhang Xin. Melihat lawannya tidak mau menyerah, Zhang Xin pun mulai mengunakan jurus andalannya.

Zhang Xin tidak ingin pertarungan ini terus berlarut larut dan melukai tubuh gadis itu lebih serius. Saat Zhang Xin mendapat serangan balik dari Bai Lian di situlah dia melihat kalau gadis itu membuat sedikit kelemahan pada pertahanannya.

Kesempatan baik seperti itu mana mungkin disia-siakan oleh Zhang Xin. Maka dengan cepat Zhang Xin mengubah pola serangannya. Pedang yang awalnya ingin digunakan untuk menghadang pedang milik Bai Lian. Kini di gunakan untuk melakukan serangan balik dan sasarannya leher Bai Lian.

Dan kini ujung pedang itu sudah menyentuh kulit lehernya. Sedikit saja Zhang Xin memberikan tenaga kepala gadis itu akan terpisah dari tubuhnya. Gerakan Zhang Xin sangat cepat bahkan mungkin hanya sedikit orang yang bisa melihat gerakan tiba tibanya.

Melihat leher Bai Lian sudah diujung pedang lawannya maka wasit segera mengambil keputusan. Dan mengumumkan kalau pemenangnya Zhang Xin.

Pertandingan demi pertandingan terus berlangsung sampai sore. Namun peserta masih ada yang belum bisa bertanding hari ini, jadi pertandingan akan dilanjutkan sampai esok harinya lagi

Beberapa hari telah berlalu Lan Xuan Yu dan Zhang Xin masih ikut bertarung beberapa kali lagi di arena pertandingan turnamen. Sampai pada babak penyisihan berakhir.

Di akhir pertandingan wasit mengumumkan nama nama peserta yang lolos ke babak semifinal. Jumlah peserta yang bisa masuk babak semifinal hanya 10 orang saja. Lan Xuan Yu dan Zhang Xin ikut masuk babak semifinal.

Disaat babak penyisihan berlangsung Zhang Xin bertemu dengan lawan yang sangat tangguh. Meskipun menang namun Zhang Xin mengalami luka dalam dan cidera patah tulang di kaki kirinya.

Untung saja saat sebelum pertandingan turnamen dimulai Zhang Xin sempat membeli pil luka dalam di kota Huanzi. Berkat bantuan pil itu Zhang Xin bisa menyembuhkan luka dalamnya meskipun belum total.

Sementara itu luka patah tulang yang di alaminya sudah pulih berkat perawatan Lan Xuan Yu. Meskipun saat ini Zhang Xin sudah pulih namun saat ini dia tidak dalam kondisi yang prima.

Jadi seandainya Zhang Xin tidak bisa lolos ke babak final dia sudah sangat puas. Dia bisa masuk ke babak semifinal final ini saja sudah diluar ekspektasinya.

Mengingat lawan lawannya berasal dari sekte besar juga dan memiliki bakat yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan dirinya sendiri.

Berbeda kasusnya dengan Lan Xuan Yu yang tidak bisa dibandingkan dengan jenius muda generasi saat ini. Zhang Xin sangat yakin kalau Lan Xuan Yu bisa masuk ke babak final. Meskipun usianya jauh di bawahnya namun keahliannya tidak bisa di pandang remeh.

Hari terus berganti, begitu juga dengan pertandingan turnamen pendekar muda terus berlangsung. Dalam pertandingan babak semifinal final ini Zhang Xin Li tidak bisa lagi melaju ke babak selanjutnya. Karena dia harus menelan kekalahan saat melawan Cheng Du.

Sementara itu Lan Xuan Yu masih bisa lolos ke babak final. Karena lawannya tidak bisa lagi melanjutkan pertandingan karena Lan Xuan Yu memberikan luka dalam yang serius. Sehingga mau mengakui kekalahan.

Kini peserta yang masuk babak final hanya 5 orang. Kelima di Antara Cheng Du, Lan Xuan Yu, Fu Yao, Hui Zhong, Da Chun. Kelima memiliki bakat yang luar biasa di generasinya.

Hanya Lan Xuan Yu peserta yang di luar prediksi para penonton untuk menjadi calon juara. Karena nama pemuda ini belum pernah terdengar sepak terjangnya didunia persilatan sebelumnya. Selain itu sekte Gunung Awan menutup diri. Mereka juga mendengar kesulitan menemukan bakat jenius.

Namun dengan kemunculan Lan Xuan Yu yang masih sangat muda dan bisa memasuki babak final ini. Menunjukkan kalau rumor yang beredar tentang sekte Gunung Awan itu tidak benar.

Untuk ke empat calon juara lainnya memang sudah terkenal di dunia persilatan. Meskipun mereka masih muda tapi setiap mereka melakukan sesuatu. Namanya pasti akan menjadi topik pembicaraan didunia persilatan

Selain mereka memiliki bakat yang sangat luar biasa mereka juga berasal dari sekte besar nomor 1 di kekaisaran Tang saat ini. Tentu saja sekte mereka akan merawat para jenius ini serta memberikan sumber daya yang terbaik untuk perkembangan kultivasinya. Karena mereka adalah calon penerus serta pilar pilar sekte di masa depan.

Aturan pertandingan babak final cukup sederhana. Kelima calon juara harus bertarung dengan kelima peserta yang ada. Jadi setiap peserta akan memiliki 4 kali pertandingan.

Kali ini pertandingan final sudah di mulai. Dan yang ada di atas panggung Lan Xuan Yu melawan Cheng Du. Pertandingan awal tidak terlalu menarik, karena Cheng Du masih ingin mengukur kemampuan Lan Xuan Yu.

Meskipun cheng Du sudah beberapa kali melihat gaya bertarung Lan Xuan Yu terlihat sederhana namun mematikan. Namun dia masih belum yakin dengan kemampuan apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Lan Xuan Yu.

Detik demi detik pertandingan mereka terus berlangsung. Lan Xuan Yu hanya mengikuti gaya permainan Cheng Du. Saat ini Lan Xuan Yu hanya ada di posisi bertahan, dia sama sekali tidak ingin menyerang balik.

Sebenarnya saat ini Lan Xuan Yu sedang mengamati lawannya dengan membaca setiap pola serangannya. Karena dia sangat yakin setiap ilmu yang dimiliki oleh seorang pendekar pasti memiliki titik lemah. Dan Lan Xuan Yu ingin menemukannya.