Warning bijak membaca!!!
Rangga adalah seorang pemuda yang gemar membuat syair, hingga pada suatu malam dia bermimpi dikejar oleh seseorang kakek misterius yang mengaku sebagai titisan pendekar syair berdarah, sejak itu semua syair yang tercantum menjadi sebuah mantra sakti. dilarang keras untuk mempelajari atau menghafalkan syair yang ada di novel ini, karena semua hanya imaginasi author saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hafit oye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diculik
" Sepertinya ada yang mengetuk kamar kita? " Ujar Wilona matanya masih terpejam, saat tubuhnya dipeluk Rangga dari belakang, dengan wajah menghadap langit langit kamar mandi.
" Aku tidak mendengar itu Wilona,.. "
Tok!.. tok!.. Tok!
Belum selesai Rangga berbicara suara ketukan pintu terdengar kali ini cukup keras.
" Ranggaaaa!! Wilonaa.. !! " Disusul suara Cindy yang terdengar panik.
" Apa yang sudah terjadi? " Ucap Rangga, tanpa menunggu respon dari Wilona, rangga pun segera memakai handuk mereka, disusul dengan Wilona memburu dengan cepat kearah pintu kamar.
Begitu Pintu terbuka.
" Rangga! Mamah kamu diculik! " Cindy berujar dengan panik.
" Hah! Apa ini benar mah? " mendengar hal itu tentunya Rangga merasa terkejut luar biasa.
" Iya Rangga, tadi menurut para tamu yang masih ada, mamah kamu dibawa seseorang memakai pakaian ninja, namun saat body guard mau memburunya, sosok itu dengan cepat menghilang...hik... hik.." Cindy berucap kali ini dengan cepat, lalu menangis sambil menutup mulutnya
" Apa! " Rangga mendengar hal itu tentunya sangat terkejut, tak lama dia menoleh kearah Wilona, menggelengkan kepalanya dengan suara bergetar.
" Aku harus menyusul penculik itu, pastinya belum terlalu jauh, aku tinggal dulu ya sayang.. " Rangga menatap Wilona, bagaimana pun perasaannya sangat hancur, harusnya dia melewati malam pertamanya dengan bahagia. Namun tanpa disangka akan ada musibah terjadi, seseorang sudah menculik Shopia.
" Cepat susul mamah mu Rangga, aku akan baik baik saja. Mamah kamu itu lebih penting. Kamu hati hati ya sayang... " Mata Wilona berkaca kaca. Namun terlihat dari diri Wilona ada ketegaran yang kuat, bagaimana pun dirinya harus bisa mengerti dengan kondisi Rangga yang sekarang sudah menjadi suaminya, harus merelakan malam pertamanya.
Rangga tidak berucap apa apa lagi, hanya merespon dengan anggukan kecil, setelah itu tiba tiba saja..
Whoooosh!
Rangga sudah menghilang dari hadapan Wilona dan orang orang lainnya. Bahkan saat pergi menyusul si penculik itu, Rangga sudah tidak mengenakan handuknya, dengan tanpa terlihat oleh mata orang orang Rangga sudah menggunakan pakaian, ada sosok laki laki yang terlihat mondar mandir karena merasakan gelisah yang luar biasa, laki laki itu tidak lain adalah ayahnya Rangga.
Ada sebagian orang yang terkejut, ada juga yang memang sudah mengetahui kehebatan Rangga, bagaimana pun Rangga tidak ada pilihan lain kecuali berlarian secepat kilat.
Siapa yang telah berani beraninya membawa mamahku, Rangga berpikir dalam hatinya. Dalam pencarian yang sudah cukup jauh bahkan sudah hampir setengah ibu kota di jelajahinya dengan cepat, namun belum ada tanda tanda keberadaan Shopia yang tak lain adalah ibunya.
Kemana kakek misterius itu? sudah lama aku tidak mendengar suaranya, aku perlu bantuan mu kek. Rangga berkata dalam hatinya kembali. Rangga masih berdiri diatas ketinggian sebuah gedung, pandangnya menjelajah di gelapnya malam di ibukota. Sementara waktu sudah menunjukan pukul 10 malam.
" Kalau bertemu, tidak akan aku beri ampun, siapa pun orangnya sudah membawa orang tuaku. Kurang ajar! " Tatapan penuh rasa murka tergambar diwajah Rangga, selama ini dirinya tidak pernah menunjukkan amarah yang begitu besar, kedua tangannya mengepal dengan kerasnya.
Sementara itu...
Disebuah bangunan yang sudah terbengkalai, seorang wanita dengan tangan yang terikat disebuah tiang penyangga bangunan. Kondisinya masih tidak sadarkan diri, setelah dirinya dipukul cukup kencang dibagian tengkuknya. Karena berusaha melawan, saat dirinya dibawa lari dengan gerakan yang sangat cepat.
Seutas senyum sinis tergambar dari sosok yang masih terbungkus dengan pakaian ala ninja. Sorot matanya menatap lekat pada sosok wanita yang terikat di tiang penyangga bangunan.
" Rasakan kamu Rangga, Hidupmu tidak akan bisa tenang. "