Karena menghindari perjodohan yang dilakukan orang tuanya, Khavi Zean Rakhayasha terpaksa harus kabur dari rumah dan mengganti identitasnya.
Namun di tengah pelarian nya, Khavi harus terjebak menjadi bodyguard seorang Nona muda arogan bernama Shena Athalia Sarfaraz.
Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Namun, ada satu fakta yang menjadi penghalang cinta keduanya. Mereka sama-sama telah dijodohkan oleh orang tuanya masing-masing.
Akankah cinta mereka bersatu?
Atau justru harus gagal sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cintai Aku Dengan Caramu
Setelah melewati drama yang cukup panjang, Khavi akhirnya bisa membujuk istrinya yang merajuk. Shena kesal gara-gara suaminya dengan sengaja menertawakan Daddy nya. Pria tampan itu tidak tahu, Daddy Kaisar adalah segalanya buat Shena, wanita cantik itu tidak akan rela jika Daddy nya di tertawakan,walaupun oleh suaminya sendiri.
"Maaf, Honey. Aku janji gak akan ngetawain Daddy lagi!" Khavi mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.
Shena menghela napasnya kasar, untuk kali ini wanita cantik itu bisa memaafkannya. Tapi tidak dengan lain kali. Shena sangat mencintai Daddy nya. Jika ada orang yang menertawakan Daddy nya, Shena merasa tidak terima, walaupun itu suaminya sekalipun.
"Kamu tahu, By? Salah satu impian terbesar ku adalah, mempunyai suami seperti Daddy. Daddy sangat mencintai Mommy, setiap harinya ada saja yang Daddy lakukan, walaupun sekedar membuat Mommy tersipu." Shena tersenyum, wanita cantik itu membayangkan tingkah Daddy nya yang selalu terpergok anak-anaknya saat merayu Mommy nya.
Namun, tingkah Daddy nya itu terlihat sangat manis dimata anak-anaknya. Membuat ke-tiga anak-anaknya itu menjadikan Daddy nya sendiri sebagai roll model hidup mereka.
Khavi hanya mengangguk dan tersenyum mendengarkan istri cantiknya bercerita. Pria tampan itu juga mengiyakan apa yang istri cantiknya katakan. Daddy Kaisar memang sosok yang begitu bersahaja.
"Aku janji, aku akan menjadi seperti Daddy!" Ucap Khavi dengan mantapnya.
Shena menggelengkan kepalanya berulang-ulang, wanita cantik itu tidak setuju dengan ucapan suami tampan nya.
"Aku tidak meminta mu seperti Daddy, aku mencintaimu karena itu kamu," ucap Shena, wanita cantik itu tersenyum manis menatap suaminya. "Aku hanya ingin kamu mencintai ku seperti Daddy mencintai Mommy, tidak berkurang tapi setiap harinya semakin bertambah."
Khavi memeluk istri cantiknya. "Tanpa kamu minta pun, aku akan selalu mencintaimu. Akan tetap mencintaimu, bahkan setelah kematian pun, aku akan selalu mencintaimu."
Shena menganggukan kepalanya setelah melerai pelukannya. Wanita cantik itu mencium sekilas bibir suaminya. "Aku juga mencintaimu, Avi."
Khavi tertegun mendapat serangan mendadak dari istri cantiknya. Ini adalah pertama kalinya Shena menciumnya lebih dulu. Selain itu, istri cantiknya memanggilnya dengan panggilan Avi, nama kecilnya. Khavi sangat menyukainya, walaupun panggilan hubby tetap yang paling Khavi sukai.
"Istriku sudah pandai menggoda, ya?"
Shena tertawa mendengar ucapan suaminya. Wanita cantik itu hanya mencoba bersikap manis sebagai seorang istri, bukankah seorang suami itu menyukai istri yang sedikit agresif, fikirnya.
"Apa kamu tidak menyukainya?" Shena memicingkan matanya.
"Ya, aku tidak menyukainya!" Khavi menggelengkan kepalanya. "Harusnya kamu melakukannya seperti ini."
Cup
Khavi mencium bibir istrinya, tentu saja bukan ciuman sekilas seperti yang istrinya lakukan. Pria tampan itu melumat dan memagut bibir istrinya penuh cinta.
"Harusnya seperti itu," ucap Khavi setelah pagutannya terlepas. Pria tampan itu membersihkan sisa saliva di bibir istri cantiknya dengan ibu jarinya.
Shena mencebikkan bibirnya, wanita cantik itu mengumpat suaminya dalam hati. "𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘴𝘶𝘮!"
Khavi tergelak melihat ekspresi yang di tunjukkan istri cantiknya. Shena tidak tahu saja, suami tampan nya itu bisa membaca fikiran nya.
...----------------...
"Kamu terlihat sangat bahagia, Na."
Arthur menghela napasnya panjang, wajahnya mendongak ke atas, pria itu mencoba menghentikan laju air matanya yang tiba-tiba saja menggenang. Melihat potret kebahagiaan Shena dan suaminya membuat hatinya teriris.
Bak kaset rusak, kenangan masa lalunya dengan Shena terus saja berputar di otaknya. Pernah mengikhlaskan Shena, nyatanya hanya terucap dibibir saja. Pada kenyataannya, Arthur belum sanggup merelakan wanita yang sangat dicintainya itu bahagia dengan orang lain.
Arthur bukan tidak pernah mencobanya, berulang kali Arthur berusaha melupakan Shena. Saat Dara masih menjadi istrinya dulu, Arthur pernah berjanji pada dirinya sendiri akan mencoba menerima Dara kala itu. Namun perlahan kebusukan Dara terungkap, membuat Arthur kecewa.
Arthur akhirnya sadar hanya Shena yang benar-benar tulus mencintainya. Namun terlambat, saat dirinya ingin kembali memperbaiki hubungan nya dengan Shena, orang lain yang kini menjadi suami Shena, telah lebih dulu menggantikan posisinya di hati Shena.
Cinta yak harus memiliki, itulah yang terjadi pada Arthur. Cukup dengan melihat Shena bahagia, walaupun itu dengan orang lain, Arthur pun akan ikut bahagia. Pada kenyataannya, rela tidak lah semudah mengucapkannya. Hati Arthur sakit melihat wanita yang sangat dicintainya bahagia dengan orang lain.
Sisi egoisnya kembali muncul, apalagi saat Ayahnya memberikan pilihan sulit yang melibatkan Bunda nya.
"Aku akan merebutmu kembali. Aku yakin kamu akan lebih bahagia bersama ku."
...----------------...
Di sebuah kamar dengan cahaya temaram, seorang pria paruh baya dan seorang wanita muda tengah bergumul panas.
Dara tidak mampu menolak pesona pria paruh baya yang juga mantan mertuanya. Hentakan demi hentakan yang dilakukan pria paruh baya itu berhasil membuat Dara kembali merasakan nikmatnya surga dunia.
Apalagi setelah lebih dari dua tahun ini, Dara benar-benar tidak mendapatkan sentuhan lagi dari Daddy Munaf, ayah dari putranya.
Begitupun dengan Dewangga. Pria paruh baya itu merasakan sensasi lain saat melakukannya dengan Dara. Mantan menantunya itu sangat lihai memanjakannya, membuat Dewangga berkali-kali merasakan klimaksnya.
"Yah, akun ingin kembali dengan Mas Arthur, apa Ayah bisa membantuku?"
Dara dan mantan mertuanya itu masih dalam keadaan polos. Ke-duanya kini tengah duduk bersandar di ranjang.
Mantan mertua Dara itu menoleh pada wanita yang duduk bersandar di samping nya. Pria paruh baya itu mengernyitkan keningnya. "Untuk apa kamu kembali pada Arthur? Bukankah selama ini putraku tidak pernah membuatmu bahagia?"
Dara menganggukan kepalanya. Wanita itu membenarkan apa yang dikatakan oleh mantan mertuanya. "Hmmm, tapi setidaknya aku mempunyai status yang jelas."
Dara dan Tuan Munaf memang tidak memiliki status apapun, selain hubungan terlarang antara Daddy dan anak angkat. Mereka tinggal satu atap hanya karena terikat dengan putra mereka.
"Ayah tidak akan mengijinkan mu kembali bersama Arthur!" Dara menatap kecewa pada mantan ayah mertuanya. "Arthur akan kembali pada Shena."
Dara melebarkan bola matanya. Wanita itu tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Sebagai gantinya,bagaimana kalau kamu menjadi partner Ayah? Partner di atas ranjang," ucap Dewangga.
Dara semakin membelalakkan matanya, namun ucapan mantan ayah mertuanya kemudian membuatnya berfikir kembali.
"Ayah akan memberikan apapun yang kamu mau, uang, apartement, mobil, apapun itu. Asalkan... kamu mau melayani Ayah kapanpun dan di manapun."
Gleg
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
Jangan lupa tinggalkan jejak😘
Dara semakin Anuu, yuk berikan dukungannya buat Dara biar semakin anuu 🤭🫣