Li Yian adalah jenius tiada tara dari alam langit, karena Kaisar Langi merasa akan tersingkir dia mengeksekusi Li Yian.
Li Yian di eksekusi menggunakan kutukan langit yang membuat tidak bisa bereinkarnasi lagi, agar kaisar langit tidak tergeserkan dari posisinya sekarang.
Akankah Li Yian kembali bangkit.
Ikut cerita ini selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
014 = SERANGAN RAMPOK KECIL
\=Capter 014. SERANGAN RAMPOK KECIL\=
\=
\=
Kini hari sudah berganti lagi, dan pagi hari datang dengan cepat sinar matahari menyorot dari arah timur.
Li Yian terus berjalan, bayangan dirinya terlihat panjang di depan dirinya saat ini! Karena tersorot sinar matahari pagi, Li Yian sudah seharian penuh bahkan lebih, dirinya tidak makan sesuatu kini perutnya berbunyi.
"Jadi seperti ini menjadi manusia, harus merasakan lapar, haus dan cape!" gumam Li Yian tidak berdaya.
Dirinya mau mencoba kuat, tapi tetap saja tidak bisa, lalu Li Yian teringat kembali tentang dirinya di kehidupan pertamanya yang tidak pernah merasakan lapar dan haus lalu jika berpergian tinggal terbang, makan dan minum hanya sebuah perayaan saja pada waktu itu.
Tapi setelah mengingat dirinya di khianati oleh kaisar langit, tangannya langsung mengepal kuat dan amarah mulai naik! Tapi Li Yian terus mengendalikan dirinya agar tenang.
Dia tidak ingin memiliki banyak teman seperti dulu sewaktu di alam langit, banyak teman tapi setelah dirinya di khianati oleh kaisar langit yang lebih kuat dan berkuasa teman-teman dirinya seakan tidak peduli bahkan seperti tidak mengenal dirinya.
"Teman yah, mungkin satu atau dua jika mereka setia dan saling peduli boleh juga!" gumam Li Yian sambil berjalan.
Setelah cukup jauh berjalan, Li Yian melihat ada desa yang cukup besar! Akhirnya dia berhenti dan masuk ke desa itu.
Li Yian hanya ingin mengisi perutnya yang sudah lapar lalu segera melanjutkan perjalanan.
Karena perjalanan menuju kota provinsi Cao setidaknya membutuhkan satu minggu perjalanan jika di tempuh dengan kereta kuda.
Jika Li Yian berjalan kaki dan tidak banyak istirahat, maka hampir sama dengan memakai kereta kuda.
Li Yian mencari kedai makan yang ada di pinggir jalan di desa itu, setelah menemukan Li Yian langsung masuk dan memilih duduk di pojokan.
Kedai makan itu berada di pertigaan jalan desa Sampit, Li Yian cukup bingung dengan jalannya lebih cepat mana ambil arah kanan apa kiri, tapi arah ke kanan lebih besar halnya.
Li Yian memesan makan seadanya dengan cepat dan segera memakannya, setelah selesai makan dia langsung memanggil pelayan kedai kembali.
Pelayan kedai itu cukup bingung karena Li Yian makan seperti di kejar-kejar penagih hutang, bahkan lebih cepat dari itu.
Setelah sampai di hadapan Li Yian, karena Li Yian menanyakan 'berapa yang harus di bayar' dia langsung menyebutkan berapa yang harus di bayar.
"Pak boleh aku tahu, jalan yang menuju ke kota provinsi Cao yang tercepat ke arah mana pak?" ucap Li Yian pada pelayan kedai.
Pelayan itu cukup tua, dan dia adalah pemilik kedai itu! Mendengar ucapan pemuda yang makan di tempatnya dia cukup heran.
"Jalan tercepat itu arah sebelah kiri tuan muda! Tapi jalan itu jarang di lalui kereta barang karena jalanan yang curam dan melewati perbukitan dan hutan luas di tambah banyak kabar beredar cukup banyak rampok baru-baru ini sehingga di katakan jalur berbahaya!" ucap pemilik kedai itu.
"Berapa perbedaan waktu tempuhnya pak?" Li Yian masih penasaran.
"Jika lewat jalan besar menuju ke kota provinsi Cao menggunakan kereta kuda maka akan memakan waktu 4 hari perjalanan dari sini! Jika lewat ke sebelah kiri hanya memakan waktu kurang dari 3 hari!" pemilik kedai itu menjelaskan yang dirinya tahu.
"Terimakasih pak, atas informasinya! Ini bayaran atas makanannya dan ambil saja lebihnya!" ucap Li Yian pada pemilik kedai itu lalu pergi menuju ke jalan sebelah kiri.
"Baiklah tuan muda!" ucap memiliki kedai makan itu.
Pemilik kedai menengok Li Yian sebentar setelah tahu jalan sebelah kiri yang di ambil dia hanya bisa menggelengkan kepalanya!.
Lalu dirinya mengambil uang yang Li Yian tinggalkan di atas meja, uang itu menurutnya lebih banyak.
"Dia membayar makanan yang sedikit dengan uang yang banyak!" ucap pemilik kedai itu heran, karena terlihat bukan orang kaya.
Karena pemilik kedai itu menyebutkan harga makanan yang sudah di makan adalah 2 koin perunggu, dan Li Yian memberinya 5 koin perunggu itu cukup banyak lebihnya.
Berjalan di jalan yang kecil Li Yian tidak masalah, bahkan bila jalan itu naik turun dirinya tidak keberatan menempuhnya jika itu memangkas waktu lebih cepat.
Kini hari sudah mulai sore, bahkan sinar matahari persis menabrak di muka Li Yian! Tapi Li Yian terus berjalan padahal jika di teruskan Li Yian akan berjalan di hutan yang cukup luas.
Tapi bagi Li Yian itu tidak masalah, meskipun bakal ada yang membahayakan dirinya sekalipun dia tidak peduli.
Setelah malam tiba dan matahari baru saja tenggelam, Li Yian sudah memasuki kawasan hutan yang cukup luas meskipun pepohonan tidak begitu lebat.
Dari arah belakang ada beberapa gerakan mencurigakan, Li Yian tahu itu tapi dirinya tidak memperdulikan! Bila gerakan itu menyerang dirinya barulah Li Yian akan bergerak melawan.
Dan benar saja, semakin lama semakin dekat dan akhirnya tiga serangan mendadak dari belakang mengarah ke Li Yian.
Tring..
Trang..
Beberapa senjata langsung berbenturan, Li Yian langsung berbalik arah sebelum serangan itu mengenainya dan mencabut pedang pendek miliknya dan menangkis golok yang datang di tiga arah.
"Siapa kalian?" ucap Li Yian setelah mundur beberapa langkah ke belakang.
"Kami rampok serahkan barang berharga mu maka kau akan ku lepaskan!" ucap salah satu yang ada di tengah.
Sepertinya dia adalah pemimpin dari tiga rampok itu, mereka menggunakan penutup kepala hanya matanya saja yang terlihat.
Begitu juga Li Yian, hanya saja Li Yian memakai topi lebar!.
"Hemm, serangan rampok kecil rupanya!" ucap Li Yian menjawab ucapan perampok itu.
Tiga orang itu adalah kelompok rampok yang ada di hutan itu, semenjak dirinya merampok baru kali ini menemui target yang sama-sama dari pendekar sebenarnya para rampok itu ingin menahan aksinya! Hanya saja sudah satu minggu dirinya tidak memiliki target, selama satu minggu ini tidak ada kereta kuda maupun barang yang lewat jalan ini.
Padahal jalan ini adalah jalan pintas menuju ke kota provinsi Cao! Tapi entah mengapa tidak ada yang lewat.
Pas pertama tiga sekawan ini merampok di kawasan ini 4 bulan yang lalu dirinya cukup dapat banyak mangsa dan harta tapi setelah 4 bulan berkarir di dunia perampok pendapatan dirinya semakin hari semakin menurun.
Sehingga secara terpaksa ada yang lewat langsung di sikat, tapi tidak menyangka bahwa yang di hadapi saat ini sama-sama pendekar.
Meskipun tidak bisa di lihat dan di rasakan berada di tingkat pendekar apa, tapi dari gerakan menangkis serangan sepertinya dia pendekar yang memiliki kemampuan.
Jadi dengan cara menggertak untuk menyerahkan barang berharga dengan suka rela maka akan di biarkan hidup.
Tapi perampok itu salah target, yang dia ancam adalah Li Yian yang sudah pernah menjadi dewa selama ratusan tahun lamanya, di gertak dengan kata-kata itu tidak akan mempan.
"Cepat serahkan, jika tidak maka jangan salahkan kami bertindak kasar!" ucap rampok yang di samping kanan.
"Seperti apa berbuat kasar, apa seperti ini?" ucap Li Yian langsung bergegas cepat dan menebas tangan salah satu rampok yang memegangi goloknya.
Crass..!
Glotrak..
"Aaakkkh, tangan ku! Tangan ku!" teriak salah satu perampok karena tangan kanannya di tebas hingga buntung sampai sebatas siku.
Seketika tangan dan golok besarnya langsung jatuh ke jalan bebatuan.
Dua teman rampok lainnya langsung kaget, mereka tidak melihat gerakan Li Yian sama sekali saat menebas lengan temannya.
"Lari, dia pendekar kelas tinggi!" ucap rampok yang bertindak sebagai pemimpin.
"Hay mau kemana kalian, tinggalkan tangan kalian di sini!" ucap Li Yian pada perampok yang sudah berlari ketakutan.
Mana mungkin rampok itu mau mengikuti permintaan Li Yian itu untuk meninggalkan tangannya sehingga dia terus saja berlari.
Li Yian langsung mengejar perampok itu lalu langsung memotong satu persatu tangan para perampok yang di gunakan untuk memegang senjatanya.
Sehingga perampok itu kini hanya memiliki satu tangan tersisa, di tambah mereka tidak akan bisa merampok kembali dalam jangka dekat karena tangan yang di gunakan untuk memegang senjata di buntungkan.
Jika ingin merampok lagi mau tidak mau harus belajar lagi menggunakan pedang maupun golok pada tangan yang tersisa, tapi itu tidak akan mudah.
Li Yian tidak langsung membunuh karena menurut dirinya tidak perlu, karena perbuatan mereka tidak ada hubungannya dengan dirinya.
Dia hanya mengambil tangan yang di gunakan untuk menyerang dirinya tadi, maka itu sudah cukup bagi Li Yian.
Setelah itu Li Yian melanjutkan perjalanan kembali seperti tidak pernah terjadi apa-apa barusan, bahkan Li Yian tidak menyingkirkan kutunggu tangan milik rampok itu ke pinggir jalan.
\=
\=
Bantu LIKE' 👍.
Terimakasih.
...