"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BATU PERMATA PUTIH
Rintik hujan membasahi bumi, suara ketukan air pada atap rumah di barengi dengan suara katak yang bernyanyi riang.
Malam yang tadinya sunyi seketika menjadi berisik dengan suara air hujan yang kian deras.
Angin berhembus kencang menambah rasa dingin yang mencekam.
Ryuka masih belum bisa memejamkan mata. ia masih akan teringat mayat wanita yang mati mengenaskan itu.
Tok.. tokk... tok..
Sepertu ada yang mengetok jendela kamar Ryuka.
Ryuka mencoba mengabaikan. Namun ketukan semakin terdengar keras.
Tokk.. tok.. tok..
Seketika bulu kuduknya merinding. Ia tidak berani mendekati jendela kayu itu. kakinya bergetar seprti berat untuk melangkah. dia berjalan keluar kamar dan berlari ke kamar Egi.
Tanpa mengetuk pintu, ia langsung membuka pintu dan masuk ke dalam kamar Egi.
Egi nampak sudah tertidur lelap.
Ryuka menggoyang-goyang kan tubuh Egi, Egi pun perlahan membuka mata.
"haaaa!!!! " Egi kaget melihat wanita berambut pajang duduk di sebelahnya.
"sstt... ini aku".
"ehh kamu kenapa ada di sini? ".
Egi mengucek matanya yang masih sangat mengantuk
"aku takut"
"Terus kalau kamu takut, aku harus apa? "
Ryuka memukul tangan Egi karena kesal.
"iya, iya. tidak perlu monyong gitu mulutmu! ha ha ha ha. memangnya takut ada apa? "
"ada yang ngetuk jendela kamarku mas. "
"ya, coba kamu buka saja, siapa tahu.... "
Belum samai Egi selesai bicara, Ryukasidah menampol mulut Egi.
"coba mas Egi buka kalau berani! "
"Alah paling burung terbang tidak sengaja menabrak."ucap Egi santai.
"sudahlah aku mau tidur. besok aku bangun sebelum dini hari buat pergi ke kebun pak Haryono,nanti aku telat bangun pagi lagi! "
"Mas aku tidur di sini saja".
tanpa menunggu jawaban, Ryuka langsung masuk ke dalam selimut.
pagi harinya saat Ryuka bangun . Egi sudah tidak ada di sampingnya.
pagi itu hawa dingin sangat terasa, hingga Ryuka merasa sangat malas untuk bangun.
Dengan malasnya Ryuka bangun dan pergi ke dapur untuk membantu Mbah Sutijah memasak. Mbah Sutijah sudah berada di depan tungku.
Ryuka langsung menyusul dan menghangatkan badan yang terasa kaku karena kedinginan.
"nasi sudah matang, mbah? "
"sudah, tinggal bakar ikan asin saja sama buat sambal terasi "
"dingin sekali mbah"
"kamu tadi kemana, simbah cari di kamar mu tidak ada. simbah pikir kamu pergi ke sungai pagi-pagi".
"aku tidur di kamar mas Egi mbah. aku takut tadi malam seperti ada yang mengetuk jendela kamar. "
"kamu buka!? " Mbah Sutijah memandang tajam ke arah Ryuka.
Ryuka menggeleng.
"tidak mbah!, aku takut. mana berani buka jendela malam-malam ,kalau ada hantu bagaimana?. "
"jangan di buka, apapun yang kamu dengar , jangan pernah buka jendela kamar atau pintu setelah tengah malam tiba hingga jam tiga menjelang subuh. "
"simbah ini malah tambah nakut-nakutin saja ihhh"
"lho bener itu. yang suka ngetik jendela malam-malam itu biasanya nini gandrung".
Ryuka langsung terdiam.
"nduk , simbah mau ke pasar ya beli bumbu sama ikan".
"ikut mbah".
" tidak usah. kamu di rumah saja.jangan kemana-mana , jaga rumah saja"
"mbah aku pengen ikutan juga ke pasar juga ... ikut ya mbahh" rengek Ryuka.
"kapan-kapan saja, nurut sama aku".
"iyo uwes mbah"
(iya udah mbah)
Setelah selesai urusan dapur , Ryuka menyapu halaman rumah , banyak dedaunan kering yang berserakan di halaman rumah.
"simbah ini kalau ke pasar pasti lama, tengah hari baru pulang. bosan sekali aku di rumah sendiri. mas Egi juga pulangnya menjelang bedug".
Selesai menyapu ia menyalakan korek hendak membakar daun-daun yang kering susah terkumpul .
Tiba-tiba ia melihat seprti ada bayangan seseorang di belakangnya, ketika ia hendak membalikkan badan sesorang sudah mencengkeram lengan tangannya dengan kuat.
"aaaaaa... " Ryuka berusaha keras melepaskan cengkraman tangannya itu.
"a-apa mau mu! pergii!! "
Ryuka memukul orang itu dengansapu lidi,ternyata dia adalah karwati. karwati malah tertawa mengejek.
"mau apa kau karwati? aku tidak ada urusan denganmu"
Ryuka mencoba melawan rasa takutnya.
"rungokno! "
(dengarkan! )
Ryuka ingin berlari tetapi karwati menghalanginya.
"pemuda itu calon menantu nyai gandari! "
"siapa yang kau maksud? mas Egi?"
Bodohnya Ryuka malah meladeni wanita gila itu bicara.
" dia sudah di tandai! dia akan di jemput! di akan di nikahkan oleh anak siluman itu! bahaya! wanita tua siluman itu akan semakin bertambah kuat! "
Ryuka mencoba mencerna kalimat yang diucapkan karwati.
karwati kembali mencengkeram lengan Ryuka hingga meninggalkan luka bekas kukunya yang panjang.
"a ughh.. sakitt"
"karwati... di sini kau rupanya! aku sudah mencarimu kemana-mana! "pemuda tampan itu mendekati karwati.
"pulang! sukanya bikin simbok khawatir! aku juga yang repot! " jimin memarahi karwati.
karwati langsung diam tertunduk.
Tanpa menyapa Ryuka jimin langsung menarik lengan karwati dengan kasar.
"ampun kang! aku tidak akan pergi-pergi lagi " karwati mengiba.
sikap jimin tidak seperti saat pertama Ryuka lihat. Waktu itu dia terlihat lembut membujuk adiknya dengan penuh kasih sayang, tapi kini dia berubah dengan kasar.
Ryuka juga melihat wajah karwati yang sepertinya sangat ketakutan .
Ryuka jadi merasakan kasihan pada karwati.
"Tunggu kang! " seru Ryuka.
Jimin tidak peduli. masih saja ia menyeret karwati yang tidak bisa mengimbangi langkahnya dengan cepat.
Ryuka mengejar.
"kasihan karwati kang, jangan kasar begitu" ucap Ryuka.
"kalau tidak begini! dia tidak akan kapok! terus saja bikin rusuh! "kata jimin tanpa menoleh.
"dia tidak bikin rusuh kok! diahanya ingin bercerita saja"
"dan kamu mau mendengarkan cerita dari orang gila? "
"aku tidak gila kang! apa yang aku ceritakan itu benar! nyai gandari mencari tumbal. Dia sudah menimbulkan ratusan gadis perawan! Dan dia sedang mencarikan suami untuk anak gadisnya!
lelaki itu sudah dia beri tanda! "
jimin hanya menggeleng-gelengkan kepala mendengar ocehan adiknya.
Smentara Ryuka justru semakin penasaran dengan apa yang dikatakan oleh karwati . di merasa wanita itu tidak sepenuhnya gila. mengingat karwati yang katanya pernah hilang dan kembali dalam keadaan seprrti itu, Ryuka jadi makin penasaran denganapa yang sebenarnya terjadi pada karwati.
Terlebih lagi ia juga merasa curiga dengan sosok nyai gandari yang menurutnya tidak wajar itu.
"apa dia menyakitimu? " jimin mendekat pada Ryuka. menyentuh lenganRyuka yang terdapat luka bekas kuku karwati.
Ryuka menepis tangannya.
"aku tidak apa-apa "
"dia calon mantu nyai gandari! "
Tiba-tiba karwati melotot sambil menunjuk pada Egi yang berjalan mendekat.
jimin langsung menarik lengan karwati dan mengajaknya pergi.
sejenak Egi menoleh pada ke duanya. kemudian
menghampiri Ryuka.
"mas Egi kok cepat pulang? " tanya Ryuka.
"iya sudah selesai memupuk tanaman. hari ini tidak banyak pekerjaan"
Egi melirik pada tangan Ryuka.
" kenapa tanganmu? "
"oh ini tidak apa-apa. tadi karwati ngajak ngobrol. dia tidak sengaja melukai tanganku".
"kamu ngobrol sama orang gila?apa kamu sudah ketularan gila? ha ha ha ha ha ha " ledek Egi.
"aku tertarik dengan ceritanya, menurutku di tidak sepenuhnya berbicara ngelantur ".
" tertarik dengan ceritanya apa tertarik sama kakaknya? "
tanpa menjawab, Ryuka memukul kepala Egi dengan sapi lidi yang sedari tadi ia gengam dsn tidak lepas dari tangannya.
mereka masuk ke dalam rumah. Ryuka lanjut bersih-bersih rumah. dia berniat membereskan barang-barang yang berantakan di pojokan dapur . Ada banyak barang bekas yang di biarkan bertumpuk di sana.
"
"apa di sini tidak ada orang yang mencari barang-barang bekas? simbah juga kok malas sekali membiarkan barang rongsokan berserakan di sini. "
Ada banyak barang yang sudah tidak layak pakai
dan banyak jaring Laba-laba. panci bolong, dandang pecah, dan barang-barang rusak lainnya.
Ryuka mulai mengorek satu ersatu barang-barang itu. dan ia tertarik dengan sebuah kotak kayu kecil itu dengan ukuran membentuk gambar dua sayap .
ia mengambil dan membuka kotak itu , di dalamnya ada kain putih yang membungkus sesuatu. ketika ia hendak membuka kain itu, tiba-tiba Egi menepuk pundaknya.
"ngapain kamu? "
"aku mau membereskan barang-barang ini, tapi nemu kotak ini"
Ryuka menunjukkan kotak itu pada Egi.
"coba buka bungkusan kain putih itu!"
Egi penasaran apa iso bungkusan kain itu.
Ryuka membukanya dan mendapati sebuah kalung tali dengan liontin yang tengahnya ada batu permata berwarna putih.
"apa ini mas?.bagus sekali! "
"coba lihat sini!".
Egi mengamati liontin kalung itu. ia seperti pernah melihatnya. Egi coba mengingat-ingat kembali.
"liontin ini.. "
"kenapa mas? "
"ini liontin kalung yang persis di pakai aditama. hanya saja milik adima liontinnya berwarna hijau. "
"kamu yakin mas? memangnya kamu lihat dimana? "
" dia menggunakan liontinnya untuk melawan makhluk yang menculikmumenculikmu di hutan" jelas Egi.
"b-benarkah? "
"ndukk... " tiba-tiba Mbah Sutijah sudah ada di belakang mereka.
"eh, mbah. kapan pulang? tanya Ryuka dengan gugup "
"baru saja, nduk"
Mbah Sutijah mendekat, Egi yang membawa kalung liontin itu takut jika Mbah Sutijah marah.
Mbah Sutijah mengambil kalung dari tangan Egi.
"oh disini rupanya? aku pikir kalung ini sudah hilang! " ucap Mbah Sutijah.
"kalung siapa itu mbah? " tanya Ryuka.
"ini juga warisan eyang buyutmu , dulu sebelum meninggal dia menyuruhku menyimpan dan memberikan pada keturunan perempuan dari anakku. Dan kamu adalah satu-satunya keturunan perempuan"
"aku mbah? tapi apa gunanya kalung ini?
"pakai saja dulu. nanti kamu akan tahu".
"liontin itu punya kekuatan kan mbah?. kenapa bukan di berikan saja kepadaku?seharusnya keturunan laki-laki yang lebih pantas mendapatkannya" protes Egi.
"tidak bisa le, batu permata putih harus perempuan yang mengendalikannya. lelaki tidak bisa! yang bisa dikendalikan oleh laki-laki adlaah batu permata hijau , biru, dan merah. Semntara batu permata putih dan kuning adalah keturunan perempuan. tapi tidak sembarang orang bisa menggunakannya. hanya keturunan ke 5 dari pemilik asli batu permata itu."
"lima pemilik batu permata itu jika bersatu akan menjadi kekuatan yang sangat dahsyat. kamu harus mencari empat pemilik permata yang lain, nduk. menurut ramalan sesepuh desa dulu, jika ke lima batu permata sudah sampai keturunan kelima , maka desa ini akan terlepas dari kutukan".
"kutukan apa mbah? "
" desa ini desa yang penuh kesialan. banyak warga yang mati mengenaskan. dan siapa yang masuk ke desa ini tidak akan bisa menemukan jalan keluar."
Mbah Sutijah mulai menceritakan asal mula kutukan desa kembangan dan masa lalu keluarga Ryuka.
terpaksa deh...nikah sm org jahat