Andini seorang dokter muda bertalenta yang memiliki seorang kekasih seorang abdi negara yang bernama Raka Ardiansyah. Setelah berjalan 8 tahun mereka memutuskan untuk menikah namun pada hari pernikahan tiba Raka justru malah meninggalkan nya karena suatu alasan. karena persiapan pernikahan sudah dilakukan dan acara pernikahan tidak bisa di batalkan akhirnya kembaran dari Rama menawarkan diri untuk menikahi Andini agar pesta tetap berlanjut
tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Rama ini sudah lama jatuh cinta pada Andini karena dia tau bahwa saingannya adalah saudara kembarnya sendiri maka sebelumnya dia sudah memutuskan untuk menyerah dan melupakan Andini. namun dengan sikap Raka yang sudah menelantarkan Andini ini Rama bertekad akan membahagiakan Andini dan mempertahankan pernikahan nya dengan Andini. bagaimana kisah cinta saudara kembar ini. silahkan subscribe dan ikuti terus perkembangan cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Keesokkan hari nya
"Selamat pagi cantik. Bangun yuk kita sholat subuh dulu" ucap mas Rama
"aku menggeliat membuka mataku dengan segera aku menuju ke kamar mandi. Ku bersihkan diriku dan bersiap menyusul mas Rama.
Kami sholat dengan khusyuk. Jujur kondisi ini lah yang sangat aku impikan sejak aku sebelum menikah bisa memiliki suami yang dapat mengajakku menjadi manusia yang lebih baik.
" De hari ini mas masuk kerja ya. Karena kemarin mas tidak mengajukan ijin cuti. Maaf karena mas tidak bisa menemani mu di sini. Tapi mas janji nanti akan mengurus ijin cuti. " ucap Mas Rama
"iya mas gpp. apa yang bisa adek bantu untuk keperluannya mas? "tanyaku
" bisa kah mas meminta di buatkan bekal makan siang. " jawabnya
Aku segera turun menuju ke dapur untuk mempersiapkan bekal yang di minta oleh mas Rama.
Meskipun di rumah ku dulu ada seorang pembantu namun aku juga terkadang suka masak sendiri. Apalagi jika aku sedang libur kerja
Mas Rama suka masakan yang seperti apa ya?
" lho nak sudah bangun? " tanya ibu mertuaku
" iya bu sudah ini mau mempersiapkan bekal mas Rama. Tapi aku tidak tau mas Rama suka apa. Jawabku malu-malu. Karena aku ini istrinya namun aku tidak tau apapun tentang dirinya.
" Sini biar ibu bantu. Ibu yang biasanya membuatkan bekal untuk Rama di kampus. Itu anak terbiasa makan masakan di rumah jadi selalu meminta bekal untuk makan siangnya. " ujar ibu
Kami berdua berjibu di dapur mempersiapan menu sarapan dan juga bekal untuk makan siang mas Rama.
" Akhirnya semuanya sudah siap. " jawabku dengan semangat
tidak lama kemudian Semuanya turun menuju ke meja makan. Namun mas Rama belum juga nampak. Apa dia ketiduran ya setelah sholat subuh tadi.
Namun saat Andini mau naik ke kamar di lihat nya sang suami sudah siap keluar dari kamar.
" kenapa sayang mencariku?" ucapnya membuatku tersipu malu.
"i....tu mas sudah di tunggu yang lainnya untuk sarapan " ucapku sambil terbata
Kami sarapan dalam diam tidak ada yang bersuara.
" abang mau kerja? Tanya Raka ke kakaknya.
" iya dong mau kemana lagi?" jawab Rama
" kenapa nggak ijin dulu nak. Kan kalian baru saja menikah? Apa tidak berkeinginan untuk honeymoon dulu kemana gitu? " ucap mama yang berhasil membuatku tersipu malu
" mama ku sayang kemarin kan aku nikahnya dadakan ya aku belum mengurus ijin cuti ma. Kalian nggak usah khawatir habis ini aku mau ngajuin cuti agar kami bisa pergi honeymoon. Nggak papa kan sayang kita tunda 1-2 hari dulu?" Ucap mas Rama padaku. Mungkin dia sengaja mengucapkan itu agar memanas-manasi mas Raka.
Pipi ku tanpa di sangka memerah seperti kepiting rebus. Malah yang lainnya menggoda ku. Ku alihkan pembicaraan ini dengan menyerahkan bekal mas Rama
" ini mas bekalnya. Jangan lupa di makan?" ucapku
Lalu kuantar suamiku ke depan untuk berangkat kerja.
" hati-hati di jalan ya mas jangan ngebut. " Jawabku sambil ku raih tangan nya untuk salim sebelum dia berangkat. Tidak di sangka justru dia meraih muka ku dan dikecupnya keningku.
Deg...deg aku pipi ku bersemu merah hingga terbengong-bengong. Hingga tanpa sadar mas Rama ternyata sudah tidak ada di pandangan ku.
Selama perjalanan ke kampus Rama tampak lebih bersemangat dia bahkan senyum-senyum sendiri di dalam mobil mengingat kembali sang istri dirumah.
" Gini cara nya lebih baik aku di rumah aja bersama Andini daripada kerja nggak fokus mikirin dia mulu. Benar juga sebaiknya aku ambil cuti aja ya biar kita bisa honeymoon kemana gitu sesuai yang di inginkan oleh Andini. " ucapnya sendiri
Andini di rumah dia mudah menyesuaikan dengan keadaannya. Dia sudah mulai biasa bertemu dengan Raka setelah masalah itu mereka selesaikan bersama kemarin. Mereka berdua juga sudah sepakat untuk fokus pada masa depannya dan mulai melupakan masa lalunya.
" Kak Sinta boleh kah aku duduk disini aku ingin menanyakan sesuatu.?" ucap Sinta
" ok sini mari duduk lah ajakku untuk duduk di taman belakang. Apakah yang mengganggu pikiran mu de. Bolehkan aku memanggilmu adek aku lihat umurmu masih di bawahku sepertinya" ucap Andini
" iya kak nggak papa. Aku hanya mau berterimakasih saja ke kakak karena sudah baik padaku. Padahal aku sudah menghancurkan pernikahan kakak. " ucapnya hati -hati
"sudah lupakanlah. " ucapku tidak ingin membahasnya lagi
Bagaimana keadaan kandungan mu?
Kami bercerita banyak hal hingga hampir siang hari ku ajak dia masuk kembali ke rumah agar dia bisa istirahat
Andini kembali ke kamar dia memutuskan untuk melihat HP nya karena sejak saat pernikahan itu dia belum melihat HP nya. Banyak teman-teman yang mengucapkan selamat atas pernikahan nya. Namun yang menarik perhatian adalah Chat dari sahabatnya Sita. Dia lupa akan menjelaskan kepadanya tentang pernikahan ku. Aku memutuskan untuk menghubunginya.
tuutt.....tutttt. Tuttt
" Halo pengantin baru sudah ingat punya hutang padaku.." ucapnya sambil menggodaku
" hehehe maafkan aku Sit aku lupa tidak memegang HP ku." ucapnya
" bagaimana apakah ada yang mau kamu jelaskan padaku besti?" tanyanya.
" bagaimana jika sore ini kita ketemu di mall aku akan menjelaskannya padamu apakah kamu ada jadwal?" tanyaku
Setelah selesai telp dengan Sita kemudian aku mengirim pesan ke mas Rama mengatakan kalau aku mau pergi menemui Sita
" Assalamualaikum mas Rama apakah aku boleh pergi ke mall X untuk bertemu dengan Sita?" Tanya ku
" iya pergilah hati-hati di jalan sayang jangan lupa makan dan sholat" ucapnya romantis sampai membuatku tersenyum sendiri
Akhirnya sesuai dengan kesepakatan kami bertemu di mall X.