NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta
Popularitas:43.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Reynard Fernando, seorang CEO sukses yang lumpuh, menikahi Caitlin Revelton, gadis ceria dan penuh semangat yang dikenal tak pernah mau kalah dalam perdebatan. Meskipun Caitlin tidak bisa membaca dan menulis, ia memiliki ingatan yang luar biasa. Pernikahan mereka dimulai tanpa cinta, hanya sekadar kesepakatan.

Namun, apakah hubungan yang dimulai tanpa cinta ini dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih mendalam? Atau, mereka akan terjebak dalam pernikahan yang dingin dan hampa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 34

"Siapa yang menculikku dan Felix? Bagaimana kau bisa tahu keberadaan kami?" tanya Caitlin, melepaskan pelukan Reynard dengan tatapan penuh tanda tanya.

Reynard menarik napas dalam sebelum menjawab. "Felix yang menghubungiku," katanya dengan suara rendah namun mantap. "Dia melihat taksi yang membawamu pergi dan memutuskan untuk mengikutinya. Karena itu, aku segera mengutus anak buahku ke lokasi tersebut. Tak kusangka, kalian malah terjebak di dalam ruangan beku."

"Apakah pamanmu pelakunya?" tanya Caitlin dengan nada yang penuh kecurigaan.

Reynard mengangguk perlahan. "Benar. Dan saat ini dia ada di dalam penjara," jawabnya, suaranya terdengar dingin saat menyebut sang paman.

Sejenak suasana hening, lalu raut wajah Caitlin berubah, menjadi penuh amarah dan kekecewaan. Ia menatap suaminya dengan tajam, matanya memancarkan campuran luka dan kemarahan.

"Kenapa? Apakah kamu sedang kesal?" tanya Reynard, mencoba meredakan suasana yang semakin memanas.

"Kalau bukan karena janjimu yang tidak tepat, aku tidak akan diculik dan hampir mati beku!" Caitlin meledak dengan kata-kata yang penuh emosi.

Reynard tampak terguncang, tetapi dia berusaha menenangkan istrinya,"Maafkan aku, saat itu aku sedang rapat," ucapnya, menggenggam tangan istrinya dengan lembut,"Aku sudah meminta sopirku untuk menjemputmu. Tapi karena kamu diculik, dia tidak dapat menemukanmu."

"Rapat bersama mantan pacarmu? Aku melihat kalian lewat di depanku. Aku merasa seperti anak kecil yang diabaikan," kata Caitlin.

Reynard menghela napas berat. "Maafkan aku," ucapnya dengan nada menyesal. "Lucy adalah salah satu pemegang saham perusahaan, jadi dia harus hadir. Kebetulan dia datang ke rumah kita, dan karena itu, kami pergi bersama."

"Pamanmu, apakah akan bebas atau tetap di penjara?" tanya Caitlin, tatapannya penuh kekhawatiran.

Reynard menundukkan pandangannya sejenak, wajahnya tampak menegang. "Aku berharap dia akan tetap di penjara. Bukti-bukti sudah cukup kuat," katanya, suaranya sedikit bergetar. "Tapi, ada satu rintangan."

Caitlin mengerutkan alisnya. "Rintangan apa?" tanyanya.

Reynard menatap lurus ke arah istrinya. "Ada seseorang yang akan melindunginya," ucapnya dengan nada serius.

Hening menyelimuti ruangan. Caitlin terdiam sejenak, sebelum akhirnya berusaha turun dari ranjang. Kakinya gemetar, tetapi tekadnya kuat.

"Kamu ingin ke mana? Jangan banyak bergerak dulu!" ujar Reynard, menahan bahu istrinya dengan lembut, tapi penuh kekhawatiran.

"Aku ingin menemui Felix. Aku masih ingat bagaimana dia juga kedinginan dan tetap melindungiku," jawab Caitlin sambil berusaha melepaskan diri dari pegangan Reynard.

Reynard menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. "Caitlin, Felix baik-baik saja. Dia tidak apa-apa. Kamu tidak perlu terlalu cemas," katanya sambil menatap wajah istrinya yang keras kepala.

"Mana mungkin aku tidak cemas? Felix yang menyelamatkanku!" balas Caitlin dengan mata yang berkaca-kaca.

Reynard menggertakkan giginya. "Aku yang menyelamatkan kalian, bukan dia!" ucapnya dengan nada yang sedikit meninggi. Ada rasa cemburu yang mulai merambat di dadanya.

"Kalau bukan karena Felix yang memberitahumu, apakah kamu bisa tahu aku di mana? Mungkin sekarang aku sudah tak ada di dunia ini," Caitlin menyentak, melangkah pergi dari kamar mereka dengan langkah tegas. Tanpa menoleh, ia berjalan menuju kamar Felix.

"Gadis ini benar-benar keras kepala...kenapa dia malah mencemaskan pria lain?" gerutu Reynard pelan sambil mengikutinya.

Begitu tiba di kamar Felix, Caitlin tidak menemukan pria itu di dalam. Ia menunduk, merasa kecewa.

"Felix baru saja keluar. Dia sudah baik-baik saja. Jadi, tidak perlu terlalu mencemaskannya lagi," ujar Reynard, mendekati Caitlin dengan tatapan yang tak bisa disembunyikan, antara cemburu dan lega.

"Kau harus memberinya cuti sebulan, karena dia menyelamatkanku," kata Caitlin, menatap suaminya dengan mata penuh ketegasan.

Reynard mendengus pelan. "Apa perlu kamu berkata seperti itu? Dia selamat dan masih utuh. Aku akan menaikkan gajinya karena telah menyelamatkanmu. Apakah itu cukup?" Nada suaranya menyiratkan ketidakpuasan.

Caitlin menatapnya tajam. "Nadamu terdengar tidak puas. Aku tidak mau tahu, kamu harus memberinya cuti. Jangan sampai dia kewalahan dan jatuh sakit," desaknya dengan keras kepala.

Reynard mengepalkan tangan, berusaha meredam emosinya. "Caitlin Revelton, apa maksudmu membela dia sejauh ini? Siapa dia bagimu?" tanyanya, nadanya penuh rasa tidak percaya.

Caitlin mengangkat dagunya, tatapannya mantap. "Dia adalah orang yang sangat penting bagiku," jawabnya tanpa sadar, kata-katanya membuat udara di antara mereka terasa berat.

Reynard terdiam, sulit menyembunyikan keterkejutannya. "Orang terpenting? Seberapa penting? Apa hubunganmu dengan dia?" tanyanya, mendekat dengan langkah penuh ketegangan, tatapan matanya tajam seperti pisau.

Caitlin balas menatapnya. "Kami tidak ada hubungan apa-apa. Kenapa kamu tampaknya tidak suka? Felix bukan penjahat," jawabnya, mencoba tetap tenang meski hatinya bergejolak.

Reynard menatap Caitlin dengan sorot mata yang dalam,"Apakah kamu mengerti arti dari ucapanmu?" tanyanya, suaranya datar.

"Mengerti! Kenapa?" jawabnya Caitlin dengan santai.

Reynard mendekat, langkahnya perlahan tapi mantap, hingga jarak mereka hampir tak bersisa. "Apakah kau berniat bercerai denganku dan pergi bersamanya?" tanyanya, tatapannya tajam dan menusuk seperti belati.

"Apa hubungannya dengan dia, kalau kita bercerai? Jangan melibatkan orang yang tidak bersalah!" jawab Caitlin.

"Antara aku dan dia, siapa yang kau pilih?" tanya Reynard kali ini dengan nada tegas dan dingin.

"Kenapa aku harus memilih salah satu dari kalian, Memangnya untuk apa?" balas Caitlin yang penasaran.

"Karena kau adalah istriku, jadi kau hanya bisa bersamaku. Lain kali jangan menjumpai Felix!" kata Reynard dengan tegas, suaranya dingin dan penuh peringatan.

Caitlin terdiam, ekspresinya berubah dalam sekejap. Matanya yang sebelumnya bersinar kini meredup, penuh dengan kesedihan yang sulit disembunyikan. Ia menundukkan kepala, menyembunyikan air mata yang hampir jatuh. "Kejam sekali," gumamnya pelan, suaranya hampir tak terdengar, "padahal aku sangat nyaman dengannya. Aku masih ingat pelukan hangatnya. Aku merasa tenang setiap berada di sisinya. Dia sangat melindungiku. Selama ini... aku belum pernah merasakannya."

Kata-katanya menusuk seperti sembilu. Reynard menegang, amarah dan rasa sakit berkelindan dalam dirinya. Ia mendekatkan wajahnya ke arah Caitlin, mencoba membaca isi hatinya, meski yang ia temukan hanya luka baru. "Karena dia kau begitu sedih? Caitlin Revelton," ucapnya, mencoba menahan emosi. "Hanya beberapa jam berada di ruangan itu bersamanya, kau bisa berubah seperti ini."

Caitlin mengangkat wajahnya, matanya penuh dengan api perlawanan. "Aku tidak mau bicara denganmu kalau aku tidak bisa bertemu dengan dia lagi," katanya, suaranya tegas. "Lagi pula, kamu tidak ada hak melarangku. Aku saja tidak melarangmu bertemu dengan mantanmu. Jadi kita harus adil!"

Reynard terkejut mendengar ketegasan itu, seperti ditampar oleh kenyataan yang tak pernah ia bayangkan. "Apakah demi dia, kau akan bertengkar denganku?" tanyanya, nadanya bergetar meski ia berusaha menyembunyikannya.

"Iya." Caitlin menatap suaminya dengan tajam, penuh keyakinan yang mengiris hati Reynard. "Kau aneh sekali," lanjutnya, dengan nada dingin. "Andaikan kalau aku yang memintamu memilih, siapa yang akan kau pilih antara aku dan mantanmu? Tapi, apapun jawabanmu, itu bukan urusanku!"

"Apakah...kau tidak menyukaiku sama sekali?" tanya Reynard, suaranya melemah, mengungkapkan sisi rapuh yang jarang ia tunjukkan.

Caitlin menatapnya, wajahnya tanpa senyum. "Aku menyukaimu," jawabnya, "Tapi aku lebih menyukai Felix. Andaikan kalau kamu selembut dia, aku akan menyukaimu... mungkin sedikit lebih banyak.," Jawabnya yang terus terang dan membuat suaminya terdiam.

"Seorang gadis sepertimu, Bisa menyukai dua pria dalam waktu yang sama. Kau bahkan berani mengatakan lebih menyukainya," kata Reynard dengan nada protes.

1
wiemay
mau tamat kah
yuning
lanjut
Isnanun
terbongkar semua Caitlin tau jatidirinya
wiemay
seruuu
Rahma Inayah
semoga caltlin tau semua nya dr felix klu ortu merk ..meninggl gra2 tommy dan ..dan harta merk di curi mrk
yuning
buka semua Felix
Isnanun
Caitkin kok di lawan 😅
🍁Angela❣️
mulut nya Caitlin hadeeehh ... ceoas ceoaoss gak Mandang orang 🤣🤣🤣🤣
🍁Angela❣️
lah visual 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
wiemay
rey memang perlu sosok sprti cath tuk menghadapi dunia
yuning
makin suka sama Caitlin
Permata_tanty
up lg dong thorr
Rahma Inayah
ya jls lah catlin merasa dekt krn ada ikatan darah...kakak dan adik
wiemay
jgn cepat emosi bang
Permata_tanty
up lg ding thor
seru nih
yuning
Felix kakak nya cat, Rey jangan cemburu
🍁Angela❣️
nah kan siapa Felix ?? knp jadi Jacky... jac Nma aslinya ... AP mungkin saudara dari Caitlin ???
wiemay
masih penasaran
Isnanun
kebenaran akan segera terungkap siapa Caitlin
yuning
makin penasaran, tenang Rey ,pelan pelan saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!