ILham dengan lancang memegang dagu Zira yang mitode nya adalah adik iparnya. gadis yang menggantikan Zila (sodara kembar zira) untuk menikah dengannya tanpa yang lainnya sadari.
"Bagaimana jika kita selingkuh saja... seperti nya kau lebih menarik dari pada kakak mu Zila" Kata ILham yang sudah mengetahui jika wanita di hadapannya itu adalah istrinya yang menyamar jadi Zila. ILham memang berniat kembali mengerjai istrinya yang belum sadar jika dia sudah ketahuan.
" I I itu tidak baik.. selingkuh itu dosa.. lagi pula anda sudah memiliki dua istri" kata Zira terbata Bata menolak tangan ILham yang memegang dagunya. Zira ingin sekali menonjok wajah ILham jika dia tidak mengingat ILham adalah suaminya.
Aku ingin menonjok wajah Dinginnya itu. batin Zira.
Masih bertahan ternyata dengan permainan mu.. baik lah istri ku.. mari di teruskan untuk bermain main. Batin ILham menatap Zira sambil menarik tipis sudut bibir kanannya di wajah Dinginnya yang tidak di sadari oleh Zira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertengkar
" Bagaimana ILham, apa kau mau kami Lamar anak ustadz Sulaiman untuk mu.. karena Daddy tidak mau jika kau lagi yang memilih istri, nanti tidak jelas seperti istri mu itu" Jujur Aggam terang-terangan menunjukkan sikapnya yang tidak menyukai menantu nya Salfa
" Terserah Daddy saja, lagi pula aku tidak mengenal siapa yang Daddy maksud kan." jawab ILham.
" Baik lah, Besok Mommy akan mengunjungi Rumah Zahra dan ustadz Sulaiman untuk mengatakan niat Mommy. " Nimbrung Aara yang sangat bahagia tergambar di Wajah nya. Aggam tersenyum melihat istrinya yang sangat bahagia ingin mengambil salah satu dari si kembar anak ustadz Sulaiman untuk menjadi menantunya
" Terserah Mommy Daddy saja. ILham pamit" kata ILham mencium punggung tangan kedua orang tuanya. dia juga tidak lupa memeluk sebentar Mommy nya kemudian tersenyum hangat pada mommy nya. ILham memang lebih dekat dengan mommy nya dari pada Daddynya. Senyuman hangat dan lembut ILham hanya pernah di tunjukkan pada Mommy Daddy.
''Oya Daddy, kapan Alham kembali dari jerman" tanya ILham. karena kantor cabang di sana Alham yang mengurus nya sudah hampir tiga tahun Alham berada di Jerman.
" Mungkin satu Minggu lagi.. " jawab Aggam.
ILham hanya mengangguk dan kembali pamit lalu pulang ke Mension nya.
,,,
Tiba di Mension Ternyata Salfa sudah berada di Mension sedang menunggu nya di kamarnya.
ILham melangkah naik ke kamarnya dan melihat Salfa yang berada di sana " Apa yang kau lakukan di kamar ku... sudah ku katakan, jangan berani berani kau masuk di kamar ku" Kata ILham menatap Datar pada istrinya.
" Kau dari mana ILham.. aku ini istri mu ILham !!! kenapa kau terlalu kejam pada ku..!!" teriak Salfa. seperti saat ini lah rumah tangga ILham dan Salfa selama satu tahun mereka menikah. mereka seringkali bertengkar.
"Keluar !!!!!" Sentak ILham menunjuk Pintu kamarnya mengusir Salfa.
" Aku tidak mau..!!!" Jawab Salfa tidak takut pada suaminya.
ILham mengangkat tangan nya ingin menampar Salfa, tapi tiba tiba terlintas di ingatan nya pesan Mommy nya sedari dia kecil mommynya sering memesan hal yang sama sehingga dia dan Alham tumbuh dewasa pesan itu masih sering Mommy nya ulang ulang.
Ingat ILham, Alham, meski pun kalian tidak menyukai istri istri kalian kelak, Jangan sampai kalian memberi kekerasan pada istri kalian. jika tidak suka lebih baik kembali kan pada orang tuanya, jangan menyakiti anak gadis orang sayang.. karena kelak kalian juga memiliki anak, dan pasti kalian juga tidak ingin jika anak anak kalian di sakiti oleh orang lain meskipun itu adalah suaminya, karena tidak ada orang tua yang ingin anaknya di sakiti.
Seperti itu lah pesan Aara pada Anak anaknya. bukan tanpa alasan Aara mengajarkan anak anak nya hal yang sama berulang ulang. Aara Ingat dulu Pertama dia menikah dengan Aggam yang sering memberi kekerasan fisik padanya. Aara takut jika sikap buruk Suaminya mengalir dalam diri Putra putranya, Maka itu dari kecil lagi Aara sudah mengajarkan putra Putra nya hal yang harus, dan yang tidak seharusnya untuk di lakukan.
" Kenapa berhenti..!! pukul saja..!! " teriak Salfa lagi.
" Keluar" dingin ILham sudah kembali menurun kan tangannya.
" ILham, pernikahan seperti apa yang kita jalani ini ILham" Kata Salfa Masih dengan suara yang meninggi tidak peduli dengan ucapan ILham yang mengusirnya.
ILham mengabaikan Salfa dan melangkah dari hadapan Salfa ingin ke ruang ganti dan mengganti pakaian.
" ILham.. aku sedang berbicara pada mu..." Salfa semangkin marah pada ILham yang sering mengabaikan nya
" Apa pernikahan ini merugi kan diri mu... " Tanya ILham menatap benci pada Salfa yang tergambar dari kedua bola matanya.
Salfa terdiam. lagi lagi dia tidak bisa menjawab jika ILham sudah mulai bersuara. " Tidak kan... karena kau bebas menikmati semua yang aku berikan pada mu, jadi untuk apa lagi kau mau mempermasalahkan tentang rumah tangga kita seperti apa.. aku juga tidak pernah membatasi mu dalam hal Materi... berarti pernikahan ini tidak merugi kan mu sama sekali" Kata ILham bernada dingin pada Salfa.
" Jika aku keluar dari ruang ganti, pastikan kau sudah tidak berada di kamar ku. jika kau masih berada di sini dan lancang lagi masuk ke dalam kamar ku, aku tidak akan segan segan untuk membatasi ATM yang kau gunakan" Tambah ILham tidak hanya mengancam.
hanya saja separuh separuh
itu ceritanya zila sama kenan gimana ko ada lanjutan nya
..
jadi harus pindah pindah cerita
klo RS swasta, sekarang di tingkat kecamatan udah ada. ya wlo pun gak semua kecamatan ada