NovelToon NovelToon
Petualangan si JAPRI 2 : Penemuan Jasad di Hutan

Petualangan si JAPRI 2 : Penemuan Jasad di Hutan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Kisah ini bermula ketika JAPRI (Jaka dan Supri) sedang mencari rumput untuk pakan ternak mereka di area hutan pinus. Sewaktu kedua bocah laki-laki itu sedang menyabit rumput, beberapa kali telinga Supri mendengar suara minta tolong, yang ternyata berasal dari arwah seorang perempuan yang jasadnya dikubur di hutan tersebut. Ketika jasad perempuan itu ditemukan, kondisinya sangat mengenaskan karena hampir seluruh tubuhnya hangus terbakar.

Siapakah perempuan itu? Apa yang terjadi padanya? dan siapakah pembunuhnya?
Ikuti kisahnya di sini...

Ingat ya, cerita ini hanya fiktif belaka, mohon bijak dalam berkomentar... 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33 Arwah Murni Ditawan

SDN 01 Suka Makmur pada saat jam istirahat pertama...

Di suatu area sekolah, tampaklah Jaka dan Supri sedang ngobrol serius layaknya orang dewasa.

"Apakah kamu juga merasakan ada hawa negatif di Desa Suka Makmur, Sukmo?" tanya si kakek pertapa yang ada di raga Supri.

"Iya Eyang, aku juga merasakan hal yang sama, namun kemampuanku tidak sanggup menerawang apa yang sebenarnya terjadi," sahut khodamnya Jaka.

"Aku sudah bersemedi untuk melakukan penerawangan. Energi negatif yang saat ini terasa di Desa Suka Makmur dikirim dari tempat yang sangat jauh," kata si kakek pertapa.

"Mungkin itu kiriman dari dukun-dukunnya Burhan, Eyang," Sukmo menyampaikan dugaannya.

"Bagaimana kalau malam nanti kita keliling Desa Suka Makmur, Sukmo? Kita perlu memeriksa keadaan, jangan sampai kecolongan terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Masalah ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama berlarut-larut," lanjut si kakek pertapa.

"Baik, Eyang. Jam berapa kita akan bertemu?" ucap khodamnya Jaka.

"Sekitar jam 11 an saja. Nanti aku akan menjemputmu," timpal si kakek pertapa.

"Baik, Eyang."

Jam 11.03 malam...

Setelah menyirep Pak Bedjo dan Bu Aminah, Supri yang ada di bawah kendali si kakek pertapa menyelinap keluar rumah menuju ke kediaman Jaka.

Begitu sampai di depan rumah Jaka, dengan menggunakan ilmu supranaturalnya, si kakek pertapa memanggil Sukmo. Tak butuh waktu lama, setelah 5 detik dipanggil, sosok Jaka muncul dari balik pintu.

Dengan langkah pelan, kedua bocah laki-laki yang sudah ada di bawah kendali makhluk tak kasat mata itu menyusuri Desa Suka Makmur yang nampak gelap dan sedikit berkabut sambil mengerahkan kemampuan supranatural mereka untuk menerawang apa yang sebenarnya terjadi.

Belum juga berjalan sampai 100 meteran, di kejauhan nampak 2 orang pria dewasa sedang menyusuri jalanan seraya membawa obor, yang ternyata mereka sedang ronda. Tanpa dikomando, segera saja Jaka dan Supri langsung berbelok ke kiri lalu bersembunyi di belakang rumah seorang warga.

"Kayaknya saya tadi kok lihat dua bayangan hitam seperti anak-anak ya, Pak Bagio," kata Pak Sunar sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Masa' sih Pak Sunar, saya kok gak lihat apa-apa," sahut Pak Bagio apa adanya dengan ikutan melihat keadaan sekelilingnya.

"Apa mungkin mata saya sedang salah lihat ya?" gumam Pak Sunar tapi bisa didengar oleh Pak Bagio.

"Beberapa hari belakangan ini kalau malam hari rasanya kok gimana gitu ya. Apa Pak Bagio juga merasakan demikian?" lanjut Pak Sunar.

"Sama Pak, saya juga merasa begitu. Kalau malam hari rasanya sepi banget campur mencekam. Suara jangkrik saja sampai gak kedengaran," timpal Pak Bagio.

"Mudah-mudahan desa kita aman-aman saja ya Pak," ucap Pak Sunar.

"Iya Pak Sunar, saya juga berharap begitu."

Setelah kedua pria itu menjauh, Jaka dan Supri pun keluar dari persembunyian lalu melanjutkan aktifitas mereka. Sesudah berkeliling di Desa Suka Makmur, mereka mulai merambah ke hutan mengikuti jejak sesuatu yang tak lain adalah jejak arwah Murni.

Selama 1 jam lebih mereka menyusuri hutan hingga jejak arwah Murni menghilang sama sekali.

"Bagaimana Sukmo? Apakah kamu mendapatkan sesuatu?" tanya si kakek pertapa.

"Setelah melakukan penelusuran, saya seperti mencium aroma arwahnya Murni yang sedang mengalami masalah, Eyang. Rasanya arwah Murni seperti dikejar dan dianiaya oleh beberapa makhluk tak kasat mata," Sukmo mengutarakan pendapatnya berdasarkan kemampuan supranaturalnya.

"Betul Sukmo, penerawanganku juga seperti itu. Ada arwah seorang perempuan muda yang kamu bilang Murni tadi sedang dikejar oleh beberapa dedemit kiriman lalu dianiaya setelah tertangkap kemudian arwahnya dibawa pergi," kata si kakek pertapa.

"Lalu apa yang harus kita lakukan selanjutnya, Eyang?" ucap khodam yang ada di tubuh Jaka.

"Kita harus segera bertindak, Sukmo. Jika dibiarkan, masalahnya tidak akan cepat selesai. Menurut firasatku, arwah Murni sekarang sedang ditawan oleh dedemit dukunnya Burhan. Setelah itu pasti jasadnya yang diincar untuk menghilangkan barang bukti," ucap si kakek pertapa.

"Besok kita harus ke kantor polisi untuk menanyakan keberadaan jasadnya Murni," imbuh si kakek pertapa.

"Baik, Eyang."

Keesokan paginya...

"Hari ini aku tidak masuk sekolah, ada hal penting yang harus kukerjakan," kata Supri pada Pak Bedjo dengan gaya bicara yang tidak seperti biasanya.

"Mengerjakan hal penting apa, Le?" tanya pria paruh baya itu keheranan.

"Aku dan Jaka harus ke kantor polisi untuk mengurus sesuatu," jawab si kakek pertapa yang ada di raganya Supri.

"Mengurus sesuatu apa?" Pak Bedjo mulai was-was.

"Aku dan Jaka ingin menanyakan keberadaan jasadnya Murni," ucap si gembul.

"Kalau sekedar ingin menanyakan keberadaan jasadnya Murni kenapa gak telpon saja? Gak harus pergi ke kantor polisi kan?" tanya pria paruh baya tersebut.

"Kita ke kantor polisi bukan sekedar untuk bertanya tapi ingin melihat jasadnya Murni," timpal Supri.

"Untuk apa kalian ingin melihat jasadnya Murni lagi?" Pak Bedjo penasaran.

"Arwahnya Murni sedang dalam masalah. Kita harus segera menangkap dukun-dukun itu agar masalahnya cepat terselesaikan."

Mendengar perkataan anaknya barusan, jantung Pak Bedjo mendadak berdetak lebih kencang.

"Kalian serius ingin menghadapi dukun-dukunnya Burhan?" pria paruh baya itu ingin memastikan keputusan anaknya.

"Masalah ini harus segera diselesaikan. Dengan melihat jasadnya Murni, kita bisa tahu dimana keberadaan dukun-dukun itu. Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan membahayakan anakmu," tegas si kakek pertapa yang ada di tubuhnya Supri.

"Baiklah, Mbah. Saya nanti akan mengantar kalian ke kantor polisi," Pak Bedjo yang baru sadar jika yang berbicara sedari tadi adalah roh si kakek pertapa hanya bisa menurut.

Bu Aminah yang diberitahu oleh Pak Bedjo tentang niat Supri langsung panik karena mengkhawatirkan keselamatan anaknya. Sekalipun Pak Bedjo juga merasa cemas tapi dia berusaha untuk menenangkan istrinya.

*

Polsek Suka Maju...

"Dimana kalian menyimpan jasadnya Murni?" tanya Supri pada Pak Bambang.

Sekalipun Pak Bambang sudah pernah diberitahu oleh Pak Bedjo lewat WA tentang keadaan Supri sepulang dari hutan, polisi itu tetap merasa sedikit heran dengan perubahan gaya bicara bocah laki-laki tersebut.

"Sampai sekarang jasad Murni masih tersimpan di lab forensik sebuah rumah sakit di Kota S," jawab Pak Bambang.

"Coba kamu tanyakan apakah jasadnya masih ada di tempat atau tidak," tanpa merasa sungkan, si gembul memerintah polisi itu yang malah membuat Pak Bambang merasa heran campur bingung, begitu juga dengan Pak Bedjo dan Pak Rahmat.

"Maksudmu gimana Le? Ada kemungkinan jasadnya Murni menghilang begitu?" tanya polisi bagian kriminal tersebut.

"Kemarin malam aku dan Sukmo menyusur Desa Suka Makmur dan sebagian area hutan terdekat. Kami mendapat penerawangan jika arwah Murni sedang dianiaya, ditangkap lalu dibawa pergi oleh beberapa dedemit kiriman dukunnya Burhan."

Bukan main kagetnya Pak Rahmat dan Pak Bedjo setelah mendengar perkataan Supri, mereka sama sekali tidak mengira jika anaknya menyelinap ke luar rumah tanpa sepengetahuan mereka padahal kedua pria paruh baya itu sama-sama tidur di ruang tamu di depan TV.

1
Ilham
bg up lebih banyak bg
Ilham
up bg aku suka cerita nya bg
Kezia Suhartini
maaf ya readers, dua hari ini authornya sedang gak enak badan, updatenya bakal lambat... 🙏
Kezia Suhartini: maaf ya, authornya baru pulang studi banding dari jogja, mohon maklum karena kerjanya di sekolahan, bagi2 waktu... 🙏
Ilham: up lah bg aku suka cerita nya kak
total 2 replies
Kezia Suhartini
maaf ya readers, 2 atau 3 hari ini author belum bisa update karena acara penting di luar kota... 🙏
Yurika23
seru Thor...penulisannya juga enak dibaca...ringan, padat gak berbelit2...tercaba situasinya saat itu...
Kezia Suhartini: makasih kakaak.. 🙏
total 1 replies
Yurika23
mampir ya Thor....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!