Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.
"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.
Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32_Gagal
Setelah itu Bara dan Inez pun beranjak menuju room sweet salah satu kamar kelas atas diperuntukan untuk pasangan yang sedang melakukan bulan madu seperti mereka sekarang ini.
Mereka sekarang berada di kamarnya, Inez sedang membersihkan make up nya dan juga melepaskan jepitan yang ada di rambutnya.
Inez rasanya sangat pusing karena jepitan yang sangat banyak tersebut membuat kepalanya sangat berat.
"Kamu mandi saja dulu," sahut Bara kepada Inez saat melihat istrinya itu sudah selesai dengan urusan make up nya.
"Iya," jawab Inez singkat.
Setelah itu dia pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dengan tubuh yang masih berbalut dengan gaun pengantin cantik tadi.
Sampai di dalam kamar mandi Inez menutup rapat kamar mandi tersebut dan segera memulai ritual mandinya.
Sedangkan Bara hanya melihat Inez masuk ke dalam kamar mandi, setelah itu dia memfokuskan pandangannya kepada iPad nya saja bergelut dengan kerjaan nya.
Dia sedang memantau bagaimana perkembangan bisnisnya di negara Y pasalnya beberapa hari lagi ada kabar tentang persaingan pasar domestik di sana tapi syukurlah perusahaannya di sana dapat menanganinya dengan baik namun dengan Bara tetap saja berada di belakang kesusksesan perusahaan tersebut.
Tak lama kemudian terdengar suara pintu kamar mandi terbuka membuat Bara melihat ke arah sumber suara tersebut.
Di sana menampakkan kepala Inez yang di miringkan dengan melihat ke arah Bara.
"Ada apa?" tanya Bara.
"Tuan, bisa ke sini sebentar!" sahut Inez keceplosan memanggil Bara dengan sebutan tuan.
"Kenapa?" tanya Bara lagi merasa bingung.
"Udah sini aja bentar," paksa Inez.
Bara pun melangkahkan kakinya menuju ke arah Inez dengan rasa penasaran mengapa sang istri berperilaku seperti itu.
"Ada apa?" tanya Bara saat ia baru saja sampai di depan pintu kamar mandi.
"Ehh kak bantuin aku lepasin resletingnya!" pinta Inez sambil membalikkan tubuhnya agar Bara lebih mudah membuka resleting tersebut.
Sebenarnya dari saat Inez masuk dan menutup pintu dia mencoba membuka gaun pengantinnya namun nihil, dia sama sekali tidak bisa menggapai resleting tersebut.
Memang tadi saat persiapan di bantu oleh make up artist untuk pakai gaunnya dan resleting gaun tersebut namun saat selesai acara ternyata make up artist tersebut sudah di suruh balik oleh mama Laras sehingga mau tidak mau Inez pun harus bekerja ekstra untuk menghapus dan melepaskan semuanya ini sendirian.
Karena merasa frustasi akhirnya dia pun keluar dari kamar mandi dan meminta bantuan kepada Bara yang sedang fokus dengan iPad nya.
Bara pun segera membantu untuk membukakan resleting Inez karena tadi dia meminta bantuan kepadanya.
Sedangkan Bara mencoba untuk menahan dirinya, siapa sih lelaki yang tidak tergoda melihat hal itu padahal Bara biasanya tidak seperti itu dia tidak terlalu mempedulikan penampilan.
Namun saat melihat Inez dengan leher jenjang dan juga punggung yang mulus terlihat karena resleting sudah berada di punggung nya membuat hati Bara berdebar tak jelas, dia rasanya ingin sekali melakukan lebih kepada istrinya tersebut.
Bara pun segera memeluk Inez dari belakang saat dia sudah selesai membuka resleting gaun tersebut.
"Kak!" pekik Inez kaget dengan kelakuan Bara pasalnya ini adalah pertama kali dia dan Bara sedekat ini selain kissing.
"Ada apa?" ucap Bara dengan suara seraknya.
"Ihh, udah sana keluar!" ucap Inez mendorong Bara dan mengunci pintu kamar mandinya.
Bara hanya tersenyum geli melihat tingkah Inez yang sangat gemas sekali menurutnya.
Sedangkan Inez di dalam kamar mandi mencoba menenangkan hatinya yang berdegup kencang.
Selang beberapa saat Inez pun keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidurnya dan dengan muka fresh karena tidak ada make up lagi di wajahnya.
"Eh kak buruan mandi." Inez menyuruh Bara untuk mandi setelah ia keluar dari kamar mandi dan mendapati sang suami sedang fokus dengan iPad nya.
"Jangan senyum-senyum, udah sana buruan mandi." sahut inez melihat sang suami tersenyum terus.
"Iya bentar lagi!" sahut Bara.
Inez tidak menanggapi lagi dia ingin beranjak keluar dari kamar mereka dan Bara yang melihat itu pun mengeluarkan suaranya setelah sekian lama berdiam diri asyik dengan iPad nya.
"Mau kemana?" tanya Bara berjalan menuju ke arah Inez.
"Mau ke Daniel," sahutnya dengan gugup karena Bara semakin dekat dengannya.
"Hari ini adalah malam pertama kita tapi kamu malah mau ke kamar Daniel!" ucap Bara tidak terima.
Seketika Bara pun menggendong Inez dan membaringkannya ke ranjang.
"Kak, mau ngapain?" tanya Inez gugup.
"Menurut kamu."
Sekejap Bara langsung menyambar bibir tipis Inez dengan lembut seperti sudah kehilangan akal.
Belum ada cinta antara mereka berdua namun Bara tetap lah seorang pria tulen yang rindu akan sentuhan, karena dia sudah memiliki seorang istri bukan kah wajar jika dia mencari kehangatan dari sang istri walau belum ada perasaan satu sama lain.
Setelah sekian lama Bara pun melepaskan ciumannya karena mereka berdua sama-sama kehabisan nafas dan mulai menghirup nafas lagi.
Inez pasrah saja tanpa membantah karena memang itu sudah semestinya yang di lakukan oleh pasangan suami istri bukan.
Karena sebelum pemberkatan tadi mamanya sudah berpesan kalau harus nurut dengan sang suami dan layani lah suami dengan baik.
Jika ia menginginkanmu segera maka jangan bilang tidak, bilang iya siap karena sekarang tanggung jawab Inez terletak pada sang suami.
Saat akan berlanjut aksinya Inez tiba-tiba membisikkan sesuatu ke telinga Bara.
"Kak aku sedang ada tamu bulanan!" sahut Inez membuat Bara membelalakkan mata tak percaya bagaimana bisa malam pertamanya harus ada tamu tak di undang.
Gagal sudah keinginan Bara untuk melakukan malam pertama, dia adalah pria normal jika di sandingkan dengan seorang yang sudah menjadi miliknya maka Bara tidak bisa menolak gejolak yang sudah di timbulkan.
Bara langsung saja duduk di samping Inez yang masih berbaring, perlahan Inez pun duduk di samping sang suami dengan mengelus lengan kekar Bara, Inez mencoba memberi pengertian kepada Bara.
"Sabar ya kak," sahut Inez.
Bara hanya diam dia segera beranjak dari ranjangnya dan menuju ke kamar mandi untuk menuntaskan permasalahan yang sudah bangun tadi dan juga sekalian membersihkan diri.
Cukup lama Bara di dalam kamar mandi karena merasa lama Inez pun mulai mengantuk dan menidurkan tubuhnya di satu sisi ranjang.
Begitu Bara keluar dia sudah melihat Inez yang sudah tidur lelap seperti orang pingsan, Bara paham mungkin saja istrinya tersebut sangat capek karena resepsi tadi yang tidak kelar kelar.
Bara pun segera menyusul sang istri masuk ke dalam alam mimpi dengan tidur di samping sang istri.
Mereka berdua pun tidur dengan pulas membaringkan badannya memberikan sebuah rasa kenyamanan dan Inez meringkuk ke arah Bara mencari tempat nyaman ke dada sang suami meski awalnya Bara sedikit terkejut namun dia sangat senang karena sekarang hidupnya serasa kembali lagi, dia akan menata hidupnya yang dulu hancur karena sebuah pernikahan.
Dia berharap agar tidak terulang lagi dan dia bisa hidup dengan Inez dan juga anak-anak mereka kelak.
Harapan yang sangat Bara inginkan dia juga melihat Daniel tadi saat mendampingi Inez di altar sangat senang dan sumringah tidak ada raut kesedihan seperti sebelumnya membuat hati Bara sangat tersentuh dan terbaru.
.
.
Bersambung.....
Tapi yakin lah, uda ad cinta dn rasa nyaman di hati kalian berdua.. terutama papa bara. semoga segara punya momongan ya,, so biar Daniel punya teman
biar kan dia puas dlm buka puasanya
siap2 bucin tingkat dewa🤣