Erland sang King Mafia harus menerima perjodohan yang diinginkan oleh sang Daddy lantaran pernah berjanji akan melakukan apapun demi mendapatkan maaf dari Daddy nya .
" Ini beneran Gila " ucap Erland yang duduk sendiri di sofa kamar nya memandangi foto gadis yang akan menjadi istrinya.
Selain gadis belia calon istrinya adalah anak konglomerat yang sangat nakal suka membuat ulah dimana-mana bahkan dia sangat terkenal dengan kelakuan nya yang membuat orang ngeri dengan kejahilan nya .
" Huftt,,, Aku bisa gila beneran punya istri begini" Erland menarik nafas panjang , ingin kembali meminta Daddy untuk mengganti calon istrinya
Lanjutan novel Aliora untuk Jhonatan ✅
"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 punya Hendric
" Erland lihat lah wanita seperti apa yang kau nikahi " tangis Mona mencoba menarik perhatian semua orang tanpa membalas perlakuan Acia .
" Iya. lihat lah aku wanita seperti apa , Agar kau tidak berani dekat dengan wanita lain apalagi selingkuh " tegas Acia dengan begitu galak menatap Erland yang masih berdiri terdiam sedari tadi masih terkejut melihat Acia yang manja, sejahat itu ketika marah sampai Mona pun tak berdaya melawan nya .
" Masih ada lagi pelakor yang mau mendekati suamiku ?" tanya Acia malah menatap langsung kamera para staff yang tengah melakukan siaran langsung itu .
Bukan cuma Erland yang meneguk Saliva nya tapi hampir semua orang yang ada disana saat mengetahui kenyataan bahwa istri kecil Presdir segalak itu jangankan pelakor , Erland saja king Mafia merasa ngeri sekaligus tak menyangka bahwa Acia akan sekejam itu .
" Sayang " Erland langsung memeluk Acia yang sudah terlihat begitu marah .
" Pergi aja sana sama mantan By itu " kesal Acia mendorong Erland .
" bukan begitu , By pegang tangan nya karena melindungi kamu " lembut Erland mengelus kepala Acia yang sudah cemberut itu.
" terus kenapa By pegang lama-lama"suara kecil Acia sedih bahkan air matanya akan menetes Karena cemburu dan tak rela .
" By cuma pegang sebentar" senyum lebar Erland gemas mengelus pipi tembem Acia yang sangat lucu dengan ekspresi cemburunya.
" Nggak ada . Lama" bantah Acia menangis lalu memeluk Erland dengan sendu .
" Tidak lama Sayangku" gemas Erland mengecup kening Acia sambil mengelus punggung nya .
" Iya " Acia malah mengajak Erland berdebat .
Mona yang terjatuh itu di bantu berdiri oleh bodyguard nya " Tunggu pembalasanku Bocil sialan " ucapan penuh dendam Mona menggertak Acia yang berada dalam pelukan Erland .
" Oooh masih mau lagi " senyum kecut Acia kembali emosi dan mengejar Mona yang sudah berjalan tertatih-tatih itu karena kakinya sakit .
Acia mengambil kerikil di tanah dan melempari Mona bahkan melepas sepatunya untuk melempari wanita sialan yang sok galak itu .
Acia memang hanya berhadapan dengan Mona karena bodyguard Mona tentu tidak akan menyerang Acia , kalau sempat itu terjadi yang ada baku hantam antar bodyguard lah yang akan terjadi .
" Aci sudah " Erland memegangi istri kecilnya yang masih akan terus melempari Mona yang jangankan berlari berjalan saja sudah susah .
" Huhhhh, wanita sialan katanya galak belum apa-apa sudah lari" kesal Acia mengibas rambutnya yang sempat berantakan.
" Sudah Aci " lembut Erland mengelus punggung Acia agar tenang .
" Hahahaha, kau ganas sekali Acia" tawa meledak Hendric saat Erland membawa Acia kedekat mereka .
"Teman Om pengecut belum apa-apa sudah lari, menangis lagi " senyum kecut Acia membersihkan tangan nya dengan ujung rok pendek yang dipakainya.
" kalau kau yang di posisinya juga pasti akan menangis Bocil " jawab Ricard yang rada ngeri melihat keganasan Acia dengan mata kepalanya sendiri.
" Berani dia begitu biar Acia Jambak " kesal Acia yang sudah dari kecil hobi berantem walaupun perempuan.
" Acia cuci tangan dulu By" kata Acia berlari menuju wastafel dekat pintu utama perusahaan Erland .
Hahahaha .
" Kau masih berniat selingkuh Erland " tawa meledak keempat sahabat Erland begitu Acia pergi .
" bisa-bisa burung mu di geprek kalau berani main wanita" tawa cekikikan Hendric berbisik kedekat telinga Erland .
" Brengsek" Erland yang emosi diledek tanpa otak menendang milik Hendric dengan ujung sepatunya.
" anj,,,, ngilu" teriak spontan Hendric begitu keras mengejar Erland hendak membalas .
" Sayang tolongin By" ngeri Erland akan di tendang balik bersembunyi di balik punggung Acia yang baru selesai mencuci tangan bahkan masih berdiri di dekat wastafel.
" Hahahaha ,,,, Om Hendric pipis dalam celana" tawa petakilan gadis nakal itu menatap celana bagian atas Hendric yang terlihat basah walaupun sedikit .
Hendric yang baru sampai didekat Acia setelah mengejar Erland langsung berdiri malu mendengar ucapan Acia .
Erland langsung menutup mata Acia yang dengan polos menatap celana bagian depan Hendric bahkan tepat di posisi milik Hendric.
" ihhh, lepasin By " rengek Acia memegang tangan Erland yang menutup matanya.
" apaan kamu liat punya Hendric " omel Erland menyeret tangan Acia masuk kedalam perusahaan dengan kesal, saat istri kecilnya itu terang-terangan menatap benda itu di depan matanya.
" Punya apa , Aci cuma liat celana Om Hendric basah BY" jawab Acia dengan polos yang tidak nyingkron kearah mana Omelan suaminya .
" capek ngomong sama kamu " pasrah Erland memperlambat langkahnya saat sadar Acia sedikit kesusahan mengimbangi langkah nya .
" Aci mau tidur lagi By" ucap Acia mengucek matanya yang masih mengantuk saat mereka berada di dalam lift khusus .
" Iya. Lebih baik kamu tidur dari pada melihat sesuatu yang tak seharusnya" marah Erland terus mengomel , membuat Acia lama-lama kesal juga saat dia terus di marahi Erland tanpa kesalahan yang jelas.
" salah Aci apa sih By? Kok By marah-marah terus" tanya Acia berhenti berjalan dengan wajah sendu ingin menangis .
Erland langsung menggendong Acia yang berhenti di tengah keramaian itu menuju ruangan nya saat tatapan banyak orang begitu menyorot mereka .
" gimana By nggak marah , kamu terang-terangan liat punya Hendric di depan mata By" kesal Erland begitu sampai di ruangan nya mendudukkan Acia di atas meja .
" punya apa By? Aci cuma liat celana Om Hendric basah" jawaban polos Acia yang memang tak mengerti apa yang membuat Erland marah .
Erland memijit pelipisnya lalu menunjuk milik nya agar Bocil polos itu paham apa yang membuat dia marah .
" Iya celana Om Hendric basah tadi?" jawab Acia dengan polos menatap celana bagian atas yang di tunjuk Erland .
" Maksud ku ini Acia, berani sekali kau menatap itu laki-laki lain suamimu juga ada" Omel Erland saat Bocil itu malah terkekeh geli menutup mulut saat Erland menyentuh apa yang dia maksud .
" Ihhhhh, mana ada Aci liat itu Om Hendric . By pikir Aci gatel liatin itu orang " tak terima Acia dengan tuduhan Erland .
" ya kali aja kamu kan kepo. Penasaran mulu" ketus Erland yang tetap kesal walaupun pikiran nya berlebihan .
" Iya sih penasaran" jawab Acia setelah beberapa saat , membuat Erland yang mulai tenang itu melotot .
" Apa penasaran?" tanya Erland tegas dan galak .
" ya sama punya Om Hen,,,, Ehh punya By" ucap dengan sengaja memancing Erland yang gampang marah itu , kadang diomeli Erland setiap hari membuat Acia tak terlalu takut lagi dengan nya .
Malah kadang Acia merasa seru bertengkar dengan Erland .
" Berani sekali kau ingin melihat punya orang lain , liat saja milik suamimu" tegas Erland memegang tengkuk Acia dan menciumnya dengan brutal .
" By nggak pernah liatin pun " jawab Acia dengan keluguan nya yang membuat Erland meninju meja saat itu juga walaupun dengan pelan
Next .