NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Secretary

Bukan Sekedar Secretary

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Chicklit
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bunga itu telah layu sejak lama, menyisakan kelopak hitam yang berjatuhan, seperti itulah hidup Hanna Alaya Zahira saat ini, layu dan gelap.Hanna adalah seorang sekretaris yang merangkap menjadi pemuas nafsu bosnya, mengantungi pundi-pundi uang dalam rekeningnya, namun bukan tanpa tujuan dia melakukan itu. Sebuah rahasia besar di simpan bertahun-tahun. Pembalasan dendam.. Edgar Emilio Bastian bos yang dia anggap sebagai jembatan mencapai tujuannya menjadikannya simpanan dibalik name tag sekretarisnya, membuat jalannya semakin mulus. Namun, di detik-detik terakhir pembalasan dendam itu dia justru terjerat semakin dalam pada pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Bisa Menyerah

Hanna menggigit kukunya dengan gelisah. Sudah dua hari Edgar tak datang ke rumahnya. Apa karena dia melarangnya datang? Tapi bukankah Hanna sudah memintanya untuk menghubungi jika membutuhkannya?

Apa karena pria itu sedang menghabiskan waktu akhir pekan dengan keluarganya. Apalagi terakhir kali dia mendengar desahan mereka saat sedang bercinta.

Apakah Edgar sudah akan membuangnya?

Tidak bisa, dia sudah merencakan ini sejak bertahun-tahun. Dia tak boleh gagal begitu saja.

Apalagi dia mengorbankan tubuh dan harga dirinya. Ya, meskipun sejak awal dia sudah tak memiliki harga diri tersebut. Tapi semua itu juga berawal dari Siska. Andai Siska tak menghacurkan keluarganya maka dia tidak akan pernah terjerumus, bahkan mungkin dia akan tetap menjadi seorang putri dari keluarga bahagia.

Ingatan itu kembali muncul, dimana saat- saat bahagianya tergantikan dengan penderitaan yang menyedihkan, hanya karena kedatangan seorang wanita bernama Fransiska Disastro.

Karenanya Hanna harus menanggung kesakitan yang teramat dalam, juga penderitaan yang tak berujung hingga kini.

Hanna membaringkan tubuhnya di ranjang, jika sampai besok Edgar tidak datang, maka dia harus menggoda pria itu lebih intens lagi.

Ini hari minggu jadi sudah pasti Edgar menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Hanna ingin menyangkal. Namun pikirannya tetap di penuhi dengan bayangan Edgar tengah bercinta dengan Siska.

Hanna terkekeh lalu menoleh pada ponselnya. Dia harus tetap waras, jadi dia memutuskan untuk pergi ke klub untuk menghibur diri. Demi agar dia tetap menyadari dari mana dia berasal. Hingga tak menumbuhkan harapan yang tak seharusnya ada di hatinya.

Hanna memasuki mobilnya lalu memacunya dengan sedikit kencang, hingga dalam tiga puluh menit dia tiba di klub Mami Popy.

Tiba disana dia segera memasuki klub, dan menghampiri Jo. "Jo kasih gue minuman, satu." Bartender itu tersenyum saat melihat Hanna mendudukkan dirinya di kursi.

"Lo dateng?" Hanna mengangguk.

Jo meracik minuman ditanganya sebelum menuangnya kedalam gelas kecil dan memberikannya pada Hanna.

"Lo tahu, diatas lagi ada pesta?"

Hanna berdecak. "Mana gue tahu, gue bukan pekerja sini lagi."

"Ada banyak pengusaha yang datang, kali aja lo mau satu. Ikan besar semua itu." Hanna menoleh ke belakangnya dimana ruangan Vvip berada. Hanna menyipitkan matanya saat melihat punggung yang dia kenal berjalan masuk ke ruangan VVIP tersebut. Meski cahayanya remang- remang dia hapal betul punggung siapa itu.

"Edgar?" Hanna mendengus pantas saja dia tak datang ke rumahnya. Rupanya pria itu sedang mencari wanita baru dan akan membuangnya. Enak saja, tidak akan dia biarkan Edgar melakukannya.

"Dimana Mami Popy?" tanyanya pada Jo.

Jo hanya mengedikkan kepalanya hingga Hanna beranjak dan menuju ruangan Mami Popy.

Hanna berjalan memasuki ruangan yang diisi beberapa pria berjas di dalamnya, di sebelah mereka masing-masing sudah ada wanita penghibur.

Hingga tatapannya jatuh pada Edgar yang duduk di kursi sudut dengan dua wanita di sebelahnya. Pria itu nampak menengadah dengan sesekali mendengarkan seorang pria lain di depannya.

Musik mulai mengalun saat Hanna memulai gerakannya, menari dengan tiang di depannya.

Gerakannya memutar dan menggeliat sangat lentur hingga beberapa orang mulai terpesona.

Hanna melihat ke arah Edgar. Pria itu nampak tak tertarik dan masih sibuk dan terlihat bicara dengan serius dengan rekan di depannya. Dia bahkan tak menoleh sedikitpun.

Hanna memejamkan mata. Tidak! Ini tidak boleh sia- sia, gumamnya dalam hati. Semua perjuangannya untuk bertahan selama ini, hanya karena ambisi untuk menghacurkan Siska.

Hanna terus menggerakan tubuhnya hingga selesai dengan profesional, meski hatinya gelisah sebab merasa rencananya selama ini sia- sia.

Hanna membungkuk setelah tariannya selesai, berencana untuk keluar ruangan. Dia akan memikirkan rencana selanjutnya untuk menjerat Edgar. Hingga saat dia baru saja berbalik seorang pria menyentuh pundaknya.

"Kenapa terburu-buru, temanilah dulu kami disini." Hanna menatap tangan di pundaknya yang mengelus- elus pundak terbukanya dengan sensual.

"Aku hanya menari, Pak," ucap Hanna masih dengan senyum tenang. Hanna terbiasa dengan pria- pria mesum seperti ini. Jadi seolah tak ada rasa takut Hanna justru tersenyum cantik dan justru membuat semua orang terpesona.

"Ayolah, temani aku saja. Aku akan berikan uang untukmu."

Tidak! Dia tak boleh tertahan disini. Niat awalnya masuk hanya untuk mengalahkan perhatian Edgar. Tapi kini pria itu nampak tak peduli.

Hanna melepas tangan pria tersebut "Mungkin lain kali, Pak."

Hanna kembali memutar langkahnya. Namun, tanpa di duga pria tersebut mencengkram pergelangan tangannya. "Kamu jual mahal sekali! Wanita murahan tidak tahu diri!" peliknya tajam. Pria tersebut menarik tangan Hanna hingga Hanna terhunyung kearahnya dan mendekap Hanna.

Hanna memberontak. Seperti apapun dirinya, Hanna tak suka jika di paksa.

"Lepaskan!" desisnya dengan tajam.

"Ayolah aku akan memberikan uang yang pantas. Berapa hargamu?" Namun Hanna masih berusaha melepaskan diri hingga pria di depannya menarik Hanna dengan kasar ke arah sofa.

"Aku bilang lepaskan aku!" Pria itu tak peduli, hingga seseorang mencekal lengannya dan pria itu menghentikan langkahnya.

"Dia bilang lepas!" Hanna mendongak dan menemukan Edgar disana. Menatap pria yang sejak tadi menarik Hanna dengan tajam, namun wajahnya tenang seolah tak terganggu.

"Ayolah, aku hanya ingin bermain," ucapnya dengan mengangkat tangannya, tanda menyerah.

Edgar melepas cengkramannya, lalu berbalik dan menarik Hanna menjauh.

"Apa kamu begitu haus, tidak bisakah diam dirumah, tanpa mencari perhatian para pria! Apa uang dariku sudah habis!" Edgar berdesis dengan tajam menusuk telinga dan hati Hanna.

1
Ar Rasyha
untung urep no ndeso gk kenal diskotek yo gk kenal lc /Facepalm//Facepalm/
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
LC memang meresahkan.. gak didunia novel gak didunia nyata
Rahmawati
ini malah Hanna yg jatuh cinta duluan sm edgar
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Bo Ra
wkwk mba2 LC lg viral ya kk thor😁
yuning
Edgar pemain Hanna
Erna Wati
ya Hanna,kau cemburu..kau mulai jatuh cinta pd Edgar.
mbu ne
nah kan...Hanna mulai terjebak permainan sendiri...
Rahmawati
Hanna iseng bgt sih, Edgar beneran khawatir
Rabiatul Addawiyah
Edgar pasti sdh mencintai Hanna neh...bukan krn nafsu utk bercinta diatas kasur sj tp hatinya jg
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
datang bulan kok berenang thor
Ceu Nah: udah dari kemarin kak, masa banyak terus😅
total 1 replies
yuning
jangan main main sama nyawa
Rahmawati
Siska mulai curiga kayaknya
Rahmawati
naomi hanya butuh perhatian
Rabiatul Addawiyah
Aamiin YRA
Bo Ra
cerita nya bagus kk
yuning
oh Siska pasti curiga tapi semoga gak secepat itu ,sistah
mbu ne
apakah Hanna mulai memberikan kode2 untuk menyingkirkan Siska? 🤔
mbu ne
atur aja K...🤭
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!