NovelToon NovelToon
Pesona Ayra Khairunnisa

Pesona Ayra Khairunnisa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:51.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sebutir Debu

Seorang CEO yang tak sengaja mendapatkan amanah dari korban kecelakaan yang ditolongnya, untuk menyerahkan cincin pada calon pengantin wanita.

Namun Ia malah diminta Guru dari kedua mempelai tersebut untuk menikah dengan mempelai wanita, yang ditinggal meninggal Dunia oleh calon mempelai pria. Akankah sang CEO menikah dengan mempelai wanita itu? Akankah sang mempelai wanita setuju Menikah dengan sang CEO?

Dan sebuah masalalu yang mempelai wanita itu miliki selalu mengganggu pikirannya. Kekhawatiran yang ia rasakan selalu menghantui pikirannya. Apakah masalalu yang menghantui pikiran mempelai wanita itu?

Cerita ini hanya khayalan Author, jika ada kesamaan tokoh, kejadian itu hanya kebetulan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebutir Debu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14 Apa ini Namanya Cinta?

Ayra beringsut dari tempat tidur ibu mertuanya. Ia melihat nyonya Lukis tertidur begitu pulas saat sedang di pijat refleksi oleh Ayra di bagian pinggangnya. Dengkuran halus terdengar dari ibu mertuanya.Ayra menarik selimut menutupi tubuh nyonya Lukis.

Ayra berjalan ke luar dari kamar dan menutup pintu dengan sangat pelan. Ayra menuju lift yang berada di ujung lantai 2 itu. Ayra menekan tanda naik. Pintu lift terbuka dan didalam ada pak Erlangga dan Bram.

"Ayra, kamu mau kemana?"

Suara Pak Erlangga mengagetkan Ayra yang terkesima menatap Bram. Pandangan suami istri itu bertemu untuk pertama kalinya.

"Em, mau ke kamar pa. Ayra belum shalat isya. Mama sudah tidur."

Pak Erlangga mengernyitkan dahinya. Ia tahu kalau istri nya beberapa bulan ini mengalami insomnia.

"Mama sudah minum obat?"

Komunikasi pertama kali Bram dengan Ayra dengan nada Bram yang tidak terdengar ketus dan sombong.

"Belum, tapi suhu badannya tidak terlalu dingin seperti tadi. Nanti miringkan saja pa posisi tidur mama kalau sudah sangat nyenyak. Karena tidak baik tidur dalam posisi tengkurap."

"Baik, istirahatlah. Papa juga mau istirahat."

Pak Erlangga keluar dari Lift dan Ayra menundukkan kepalanya dengan sopan. Setelah Ayra masuk kedalam lift pak Erlangga mengehentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

"Ayra, terima kasih."

Pintu lift tertutup. Suami istri itu terlihat canggung. Tidak ada komunikasi sampai kedalam kamar. Ayra pergi kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum shalat isya.

Ayra keluar dari ruang ganti telah memakai mukenah nya dan membawa sajadah berwarna coklat. Baru ingin melakukan shalat suara sang suami menahan nya untuk membaca Niat shalat.

"Kamu tidur di kasur yang ada diruang kerja ku. Aku tidak terbiasa tidur dengan orang lain. Apalagi wanita."

Lampu dimatikan dan hanya cahaya dari lampu tidur yang menyinari ruangan kamar itu.

"Baik mas."

Ayra menoleh pada Bram dan tersenyum. Kembali tatapan mereka bertemu. Bram naik ke tempat tidur dan menarik selimut, ia lalu memiringkan tubuhnya hingga membelakangi sang istri yang sedang shalat.

Ayra begitu khusuk dengan ibadah wajib 4 rakaatnya. Ia lanjutkan dengan membaca mushaf nya. Lalu terakhir ia tutup dengan membaca surat yang menjadi amalannya di pondok pesantren yaitu surat Al Mulk setiap malam.

Ayra masih menyelipkan doa untuk pernikahan nya.

"Ya Allah, sungguh tidak ada satu kejadian apapun di dunia ini tanpa izin mu. Maka ketika pernikahan ku ini dengan mas Bram telah terjadi maka hamba mohon jadikan ini pernikahan pertama dan terkahir hamba. Bukalah hati kami berdua dalam hubungan yang halal ini, untuk saling mencintai, saling menyayangi, dan saling menerima kekurangan dan kelebihan kami masing-masing."

Seperti biasa Ayra akan selalu membacakan surat Al-fatihah untuk orang-orang yang ia kasihi baik yang masih hidup maupun sudah tiada. Malam ini ada yang sedikit berbeda. Ayra menambah satu nama di akhir doanya. Satu nama ia sebut sebelum dirinya.

"Khususon ila ruhi fil jasadi suami ku Mas Bramantyo Pradipta bin Bapak Erlangga Pradipta, Al Fatihah."

Ayra mengusap lembut wajahnya. Ada rasa bahagia setelah ia mengadu pada sang pemilik dunia dan isinya. Ayra melihat ke arah Bram, lelaki itu tertidur dengan suara dengkuran yang cukup keras selimut sang suami pun sedikit terbuka.

Ayra mendekat ke tempat tidur Bram masih memegang mushaf dan menyampirkan Sajadah ke pundaknya.

Ia tarik lembut selimut berwarna hitam putih itu hingga menutupi tubuh suami hingga dada.

"Allah beri aku rezeki yang begitu banyak hari ini mas. Salah satunya kamu. Tetapi Allah masih harus menguji kata sabar dalam hati ku dengan sikap mu. Semoga kita bertemu dalam satu rasa. Rasa Cinta."

Ayra menuju satu pintu disisi lain kamar itu. Ia menuju ruang kerja Bram. Ruangan yang besarnya separuh dari kamar Bram. Terdapat satu meja kerja dan satu tempat tidur berukuran sedang serta ruangan itu dikelilingi dengan rak buku.

Ayra memastikan jika suaminya sama sepertinya, sama-sama suka membaca. Ayra menuju tempat yang ingin sekali ia hampiri. Ini waktu tidur paling cepat bagi Ayra karena biasanya di pondok pesantren ia akan tertidur di jam 11. Sedangkan sekarang menunjukkan pukul 10. Namun aktifitas dan beberapa kejadian hari ini seolah menguras tenaga, pikiran Ayra.

"Uhuuukk...... uhuuukk....."

Baru saja Ayra akan memejamkan mata, telinga nya mendengar suara batuk yang berkali-kali dari sang suami.

Ayra yang merasa khawatir cepat menuju kamar Bram. Karena tergesa-gesa Ayra lupa mengenakan kerudungnya. Ayra setengah berlari.

Bram telah duduk bersandar di headboard. Ayra menuangkan air kedalam gelas bening yang ada di sebelah tempat tidur Bram.

"Ini mas. Minum dulu."

Bram meminum air putih itu berapa tegukan. Ia masih merasakan lelah, rasa gatal di tenggorokan dan rasa sesak di dadanya. Kepalanya ia geleng-geleng kan dengan mata terpejam.

Ayra cepat berlari kedalam kamar nya. Ia mengambil minyak angin yang selalu ada di tas kecil P3K nya. Ayra menuangkan minyak angin itu pada telapak tangan nya dan mengolesi minyak itu pada bagian dada, pundak dan leher suaminya.

Beberapa waktu Bram bernapas lega namun masih terlihat sesak dadanya. Satu tangannya memegang dada masih dengan mata terpejam.

"Mas, Aku kerokin ya?"

Tidak ada jawaban. Ayra memberanikan diri membuka baju kaos lengan pendek suaminya itu lalu Ayra sedikit menarik posisi tubuh Bram sehingga suaminya itu memunggunginya.

Ayra mengoleskan minyak angin dan mengerok tubuh atletis suami nya itu. Hingga bagian leher dan terakhir memijat punggung suaminya pada titik-titik tertentu karena pengalaman Ayra akan pijat refleksi pun ia terapkan kepada suaminya. Lelaki pertama yang ia sentuh, lelaki pertama yang ia pijat.

"Masih sakit dadanya?"

Bram yang sudah kembali bersandar di headboard terlihat masih memegang dadanya. Tidak ada jawaban, terlihat wajah Bram dialiri keringat dingin seperti nyonya lukis tadi. Ayra kembali melakukan hal yang sama pada dada bidang Bram.

Setelah Ayra melihat Bram dapat bernapas lega. Ayra pergi keruang ganti dan mengambil satu kaos berlengan panjang. Ayra memakaikannya pada tubuh suaminya yang cukup tinggi dibandingkan dirinya.

"Aku buatkan wedang jahe ya mas?"

"Tidak usah. Siap kasih izin kamu menyentuh tubuh ku!"

Dengan mata yang masih terpejam Bram kembali membentak Ayra. Ayra hanya tersenyum pada sang suami yang kini sudah kembali bisa berbicara.

"Alhamdulilah mas, aku lebih suka mas bersuara seperti ini daripada pucat dan menahan sakit seperti tadi."

Bram membuka matanya.

Deg!

"Cantik"

Mata Bram membesar. Ayra yang lupa mengenakan kerudungnya tak sadar jika sang suami terpana melihat wajah cantiknya dengan rambut hitam panjang yang tergerai.

"Mas."

"Siapa suruh kamu lepas kerudung kamu!? Sana pergi aku mau tidur lagi."

Ayra tersenyum manis, hatinya seolah telah kenal suaminya maka tak merasa kecil hati ketika dibentak.

"Ya sudah, aku kembali ke kamar. Kalau butuh apa-apa panggil aku ya mas."

Ayra meninggalkan Bram sendiri dikamar megah nya itu.

"Aku tidak menyangka kamu punya kecantikan yang kamu sembunyikan dibalik kerudung dan baju aneh mu itu."

Ayra Kembali keruang kerja Bram dan merebahkan tubuhnya di kasur empuk itu.

"Perasaan apa ini Rabb....."

Ayra mencoba memejamkan matanya namun bayangan Wajah tampan suaminya selalu hadir di pelupuk mata. Jantungnya pun berdebar-debar. Bram pun tak mampu kembali terlelap. Hatinya berdebar-debar mengingat wajah cantik istrinya tanpa hijab.

"Apa ini yang orang bilang jatuh cinta?"

1
Mamahnya Rizka
wah ceritanya bnyk ilmu nih yg bisa di ambil
Fitri Futihah Al Karim
suka ni kalimat semoga para suami yg sdh lelah bekerja masih mau jdi tempat keluh kesah istri
Zulmadewi Wiwiek
Luar biasa
Ita Xiaomi
Ceritanya keren banget. Banyak nasihat dan pembelajarannya. Kesabaran, kesetiaan, perjuangan utk hijrah. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Faris Fahmi
suci itu jika disiram pake air yg mengalir😔😔
Faris Fahmi
ini otor nya orang Jawa timur bukan Thor?
soalnya saya banyak kenal orang dari berbagai daerah meskipun pernah mondok, tp tidak sedetail itu tau tentang najis
Ima Yusnia
balik lagi 2025 tor
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Yora Fitriani86
Masya Allah Thor/Heart/
Yora Fitriani86
aamiin
Yora Fitriani86
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Siti Najiah
2025 hadiiir
mau komen keseeell.. ternyata udah ada yg mewakili😆
Al-Vunny Venny
eh ya ampun
Yus Warkop
terima lasih author belajar dari bu ayra caranya bagaimna menjadi seorang anak, istri dan ibu meskipun sudah terlanjur tapi tak ada kata terlsmbat dengan baca novel ini walaupun tertatih tatih aku belajar dari kesalahan dan hijrah, bersabar mengolah rasa meskipun belum bisa seperti yg sebenarnya
Yus Warkop
masih ada lanjutannnya,
Yus Warkop
aku baca novel ini pertama kali waktu abis corrona kalo gak salah sekarang mamfir lagi rindu , perempuan sholehah aku lagi belajar sabar
indah
Maa shaa Allaah Author keren banget 💖
indah
Maa shaa Allaah Keren 👏👏👏
indah
ya iya lah bang😥😥
Dulkarim Muda
/Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!