Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.
jika ingin tahu silakan baca ya kak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
E.S 34
Calsida dengan idenya dia membuat desain pakaian yang terlihat anggun dimata para bangsawan. Setelah dia selesai dengan beberapa desain yang dia buat. Perjalanan bisnis yang dulu mengalami kemunduran telah kembali pulih.
Pengiriman barang dan bahan makanan yang juga sudah terkirim dengan baik tanpa ada masalah. Eliza dengan beberapa pekerjaan dia di kediaman duke tidak lupa untuk menyelinap keluar kamar untuk mencari kebenaran dari kematian orang tuanya.
“Nona Calsida saya mendapatkan kabar terbaru. Apa anda mau mendengarkannya?,”ucap orang mistirus dari gedung merah.
“Tentu saja,”kata Calsida dengan santai dengan teh hangat di tangannya.
“Ini adalah informasi yang saya dapatkan sebelum kematian nyonya Sasala beliau pergi ke istana untuk bertemu dengan ratu. Tapi belum dia bertemu dengan ratu dia langsung pergi dengan wajah pucat. Tepat di perjalanan pulang dari istana nyonya Sasala diserang oleh pembunuh di waktu hujan. Sehingga pembunuhan itu tidak terindetifikasi. Pihak petugas mengklaim kalau kereta yang di naiki oleh nyonya Sasala mengalami kecelakaan karena tanah yang licin,”ucap orang mistirius.
“Apa hanya itu saja?,”ucap Calsida sambil memikirkan kejadian yang telah berlalu.
“Itu benar. Tapi ada satu lagi. Saya belum memastikan tentang ucapan dari pelayan istana itu. Apa anda mau mendengarnya?,”kata orang mistirius.
“Apa yang di lihat dan dengar oleh pelayan istana itu?,”ucap Calsida dengan wajah serius.
“Dia berkata kalau nyonya Sasala ada didepan kamar putra mahkota. Pelayan itu tidak tahu apa yang di dengar oleh nyonya Sasala saat itu. Tapi wajahnya sangat pucat dan takut. Dia juga langsung pergi dari istana. Setelah nyonya pergi ada ksatria yang melihat keluar. Dia melihat nyonya Sasala pergi dengan tergesa-gesa. Tapi ksatria itu hanya berjalan masuk dan tidak tahu setelahnya,”ucap orang mistirius.
“Apa yang di dengar oleh ibu Eliza saat itu. Kenapa dia diburuh,”batin Calsida sambil berpikir.
“Nona apa ada masalah,”kata orang mistirius yang melihat sikap dari Calsida yang tampak aneh.
“Tidak ada, lalu soal kematian tuan Edwan apa kamu menemukan sesuatu yang aneh?,”kata Calsida mengganti topik lain.
“Memang saya menemukan hal ganjil soal kematian tuan Edwan. Saat itu dia bersama dengan ksatria lain sedang di medan perang melawan para monster. Di sana juga ada tuan Duke terdahulu dan satu orang lagi yang sekarang menjabat menjadi seorang Merques. Tapi setelah itu dia mati karena keracunan,”ucap orang mistirius.
“Keracunan setelah mendapatkan kedudukan dan gelar Merques. Apa dia mencoba membunuh orang sehingga dia tewas karena orang di baliknya,”kata Calsida dengan suara kecil.
“Saya juga tidak tahu nona. Tapi kabar yang beredar kalau tuan Edwan dan tuan duke sahabat dekat. Berbeda dengan tuan Merques yang dulu adalah seorang Count,”kata Orang mistirus.
“Tambah memusingkan saja alurnya. Apa tidak ada yang pasti apa soal kematian mereka ini,”ucap Calsida dengan kepala yang merasa pusing dengan informasi yang masuk.
“Bagaimana kalau saya ringkas dari padangan saya ya nona. Tuan Edwan dan tuan duke adalah sahabat dan pelindung dari raja yang sekarang sakit. Tapi karena sebuah insiden membuat kedua orang yang penting bagi raja sekarang ini meninggal. Bukan ini bisa dikatakan kalau ada pemberontakan di dalam istana yang menyebabkan kematian keduanya. Hanya saja belum ada bukti yang pasti tentang siapa dalang orang ini,”ucap orang mistirius.
“Pemberontakan ya ini bisa juga. Kalau begitu orang di balik semua ini adalah dua orang atau bisa tiga orang anggota istana. Orang terdekat dengan raja, apa kamu bisa jelaskan siapa saja keluarga dari raja yang sakit ini?,”kata Calsida.
“Kalau bicara untuk raja yang sekarang ini adalah bernama Petra Moonlend. Ratu bernama Emira Moonlend. Putra mahkota bernama Andre Moonlend. Putri mahkota yang dulu adalah tunangan dari Tristan tapi dibatalkan karena kasus pembemberontakan itu bernama Andita Moonlend,”ucap orang mistirius menyembutkan nama dari anggota kerajaan Bulan.
“Kamu tadi berkata kalau putri mahkota bertenunangan dengan Tristan. Tapi di batalkan karena pemberontakan. Apa pemberontakan itu sudah dipastikan karena ulah Tristan,”ucap Calsida dengan tenang tapi penuh tanya tanya.
“Semua sudah dipastikan oleh putra mahkota yang saat itu diberikan tugas untuk menyelidikinya. Apa ada yang aneh dengan kasus ini nona?,”ucap orang mistorius yang juga ingin mendapatkan pendapat orang lain.
“Coba kamu tebak dengan pikirkan kamu sendiri. Tristan menghilang dan diburuh karena kasus pemberontakan. Tapi kasus ini belum selesai di selidiki hingga akarnya. Tapi putra mahkota sudah memutuskan dengan kehendak dia sendiri, bukan ini sangat aneh?,”ucap Calsida.
“Tidak nona. Semua bukti sudah ada di kediaman Merques yang di pimpin oleh tuan Tristan saat dia kabur. Itu di temukan saat penggeledahan karena tidak ditemukan Tristan,”ucap orang mistirius.
“Apa kamu bisa mendapatkan bukti itu. Aku ingin mengecak sendiri apa benar ini bukan manipulasi orang lain untuk menghancurkan pihak lain,”kata Calsida dengan tatapan tajam.
“Tentu saja saya bisa. Tapi membutuhkan waktu apa anda bisa menuggu soal ini nona,”ucap Orang mistirius. Calsida hanya tersenyum hingga dia kembali ke kediaman duke. Tapi saat dia melewati lorong dia melihat ada bayangan yang masuk ke wilayah gedung timur.
“Kurasa ada penyusup yang akan masuk perangkap saat ini,”ucap Calsida yang segera kembali ke kamar. Setelah dia berganti pakaian dia berjalan menuju pintu. Tepat dia membuka pintu tampak Daniel masih berjaga dengan wajah mengantuk.
Daniel terbangun karena suara pintu yang terbuka,”Nyonya ada yang bisa saya bantu?.”
“Segera suruh para ksatria yang masih ada menuju ke gedung timur. Kurasa orang yang ingin membunuh penjaga toko akan datang malam ini,”ucap Calsida dengan santai.
“Baik nyonya saya segera pergi ke timur,”ucap Daniel segera bergegas pergi. Calsida yang berjalan pelan hingga Ben dan Jeni datang bersama.
“Nyonya anda mau kemana. Lalu kabar itu apa benar?,”ucap Ben yang mendekat.
“Itu benar. Aku tidak sengaja melihat bayangan mengarah ke gedung timur saat aku ingin menghirup udara segar,”ucap Calsida. Ben dengan percaya segera pergi bersama dengan Eliza. Jeni yang mengikuti dari belakang hingga mereka sampai di gedung timur.
Tepat mereka sampai Daniel dengan beberapa ksatria yang lain telah menangkap penyusupnya.”Nyonya tuan Ben anda sudah datang,”ucap Daniel.
“Bagaimana hasilnya apa penjaga toko selamat,”kata Calsida.
“Nyonya saya baik-baik saja,”ucap penjaga toko yang sedikit takut.
“Baguslah jika baik-baik saja. Kalau begitu ayo cari tahu dari orang ini sebelum dia bunuh diri,”ucap Calsida. Daniel yang sudah tahu segera membuang racun di gigi penyusup. Dia juga meminta salah satu ksatria yang mengerti tentang sihir untuk melepaskan sihir yang ada di dalam tubuh penyusup. Setelah semua selesai Eliza berjalan mendekat dan menatap ke arah penyusup yang tampak sedikit ada rasa takut.
“Ayo kita mulai siapa yang menyuruh kamu datang ke sini,”ucap Calsida dengan tenang tapi mengelurkan aura yang tidak bisa dijelaskan. Tapi akankah penyusup itu membuka mulutnya dan gedong dari Fayza akan ketahuan?.