akibat di jodoh kan Rania memilih patuh walau dalam hatinya belum bisa menerima pernikahan ini,
siapa sangka ada insiden malam pertama yang tanpa sadar di lakukan, dan firman tak menyadari nya, membuat Rania diam dengan sejuta rasa yang tak bisa di jabarkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
status janda
Tiga hari sudah berlalu dari hari di mana firman menjatuhkan talak pada istrinya yaitu Rania,
Namun sampai detik ini, tidak ada lagi kabar dari firman mungkin Bu lastri tidak berhasil meyakinkan firman kembali.
Saat siang hari tiba, selepas, selepas salat Jumat di masjid kyai Aziz kedatangan seorang tamu yang ternyata tamu itu Tengah mengantarkan surat panggilan untuk Rania dalam rangka persidangan perceraian firman dan Rania,
Kyai Aziz hanya bisa menghela nafas, karena sudah jelas firman benar-benar mengurus perceraian di antara mereka,
Setelah sehari sebelumnya firman juga telah mengantarkan barang-barang milik Rania melalui jasa pengiriman barang,
Tapi kyai Aziz bisa memahami mungkin firman begitu sakit hati dan kecewa terhadap istrinya bagaimana tidak harga diri seorang pria telah direndah kan sedemikian rupa oleh istrinya.
Kalau itu pun terjadi pada putra putranya kyai Aziz juga yakin anak anaknya akan melakukan hal yang sama bahkan lebih tegas dari pada yang firman lakukan sekarang ini,
Waktu terus berjalan dalam panggilan sidang pun yang dilakukan dua minggu setelah acara gugatan tidak satupun dari mereka yang datang firman mau pun Rania mangkir dari panggilan tersebut,
Sampai pada akhirnya surat perceraian itu telah di setujui oleh pihak,pengadilan bahkan dengan kompensasi yang sangat besar, firman berikan pada rania sebagai nafkah terakhirnya,
Walaupun tidak sedikit pun dari pihak Rania menuntut hak apapun kepada firman.
"Assalamualaikum, terdengar suara Ilham melalui telepon,"Apa kabar umi Abah Siapa Ilham,"Alhamdulillah bagaimana kabarmu di sana nak,!.
"Baik umi aku minta maaf karena sudah lama sekali tidak menghubungi atau memberi kabar kepada kalian,"karena akhir-akhir ini aku sibuk dengan skripsi kelulusan,
"Insya Allah bulan depan aku sudah lulus dan bisa kembali ke Indonesia,
"Alhamdulillah syukurlah nak kalau begitu ujar bu nyai husniah,
"Bagaimana kabar semua keluarga umi"!
"Alhamdulillah pada sehat nak ujar bu nyai husniah,"Alhamdulillah syukurlah sambung ilham,
"Apa Rania sering berkunjung Ilham bertanya karena dia memang tidak tahu kabar terkini adiknya tersebut, mempunyai husniah menatap kepada suaminya,
Dengan raut wajah sedih bagaimana cara dia menyampaikan pada putranya jika pernikahan adiknya telah gagal.
Kyai Aziz menggeleng memberi isyarat agar istrinya tidak memberitahu putra ketiganya tersebut karena takut mengganggu konsentrasinya di sana,
"Sering kok Rania sering ke sini jawab bu nyai husniah,
"Apa Latifah juga sering berkunjung tiba-tiba Ilham ingin bertanya kepada uminya,
Punya husniah seketika mengerutkan dahinya dia merasa bingung kenapa putranya bertanya adik ipar dari adiknya sendiri,
"Nggak begitu sering tapi pernah ke sini, tutur bu nyai husniah menyimpang kan rasa penasaran nya,
"Oh ya sudah umi, kalau semuanya pada baik-baik saja Aku tutup dulu teleponnya Karena setelah ini aku akan masuk kuliah tutur Ilham yang merasa malu karena tidak sengaja menanyakan Latifah, pada ummi nya, karna saking rasa rindu nya pada latifah,
"Ya sudah kamu baik-baik di sana ya nak jangan lupa makan terutama salat mau dijaga,
"Tentu umi Assalamualaikum akhirnya firman menutup teleponnya juga setelah uminya menjawab salam tersebut.
"Mempunyai husniah melihat ke arah Rania yang tengah duduk sambil melamun sejak hakim memutuskan perceraian mereka sah Rania tidak lagi banyak bicara,
"Kalau ditanya dia hanya menjawab seadanya dan tidak pernah membagi isi hatinya pada siapapun,
"Ran Apa tidak sebaiknya kamu masuk ke kamar ini sudah sore ujar uminya,
Rania hanya menoleh Dan tersenyum "Iya umi,
Hanya ucapan itu Rania pun beranjak dan masuk ke kamarnya,
Tentu saja Bu yai husniah sebagai orang tua yang sangat paham bagaimana putrinya sebelumnya ia merasa sedih karena Rania tiba-tiba hilang keceriaannya dan terlihat hilang juga semangat hidup nya,
Bu nyai husniah tentu tahu, mungkin Rania saat ini tengah menyesal dengan perbuatan nya, tapi semuanya sudah terlanjur terjadi tidak baik jika terus berlarut dalam kesedihan yang sudah mereka lalui,
"Besok paginya Rania seperti biasa pergi kuliah dan sahabatnya Ayana pun tak pernah meninggalkannya barang sedikit pun,
"Ran kamu baik-baik saja kan ucap Ayana saat melihat wajah Rania yang terlihat pucat,
"Rania kembali tersenyum melihat ke arah sahabatnya,
"Aku baik-baik saja kok ay kamu tenang saja hanya saja aku lagi males ngapa-ngapain,
"Tapi kamu terlihat pucat begitu ran,
"Masa sih,! Padahal dia sendiri menyadari jika badannya sedang tidak cuman sebisa mungkin Rania tidak mau membuat orang terdekatnya khawatir,
"Dan apa Roby tidak pernah lagi, menghubungimu, ujar ayana,
Rania langsung menatap ke arah Ayana,
"Kenapa kamu mempertanyakan itu bukankah aku sudah menceritakannya kepadamu,
"Iya ran,maaf"! Aku pikir karena kamu Dan ustad firman tidak bisa lagi bersatu,
Siapa tahu Robby masih mencintaimu bukankah kalian sebelumnya saling mencintai dia laki-laki yang baik kok ran,
"Rania tersenyum dengan pemikiran sahabat nya,
"Bisa-bisanya kamu punya pikiran seperti itu ay,, Rania tak mau membahasnya lagi dia kembali terdiam, dan larut dengan pikirannya sendiri,
Ayana yang merasa bersalah karena ucapannya mungkin telah kembali membuat sahabatnya bersedih,
Dengan segera Ayana mengalihkan perhatian Rania dengan obrolan-obrolan yang lain,
Sepulang dari kampus Rania masih mengendarai mobilnya sendiri,
Tapi dia merasa badannya sangat meriang lemas dan pengen buru-buru istirahat,
Sejak bercerai dari firman Rania pun tidak pernah keluar dari rumah kecuali hanya untuk kuliah dia merasa malu telah menjadi janda dan merasa bersalah pula dengan nasib dirinya yang diakibatkan oleh tingkah lakunya sendiri,
Kenangan manis semua perlakuan firman tentu saja tak dapat Rania lupakan begitu saja tapi yang membuat hatinya kadang kembali teriris dan trauma yaitu tatkala firman mengambil haknya dengan tanpa kesadaran,
Nggak sampai detik keputusan sidang didapat, dan kompensasi yang begitu besar yang firman berikan tak membuatnya bahagia Tentu saja itu malah menambah rasa kesedihan karena merasa firman telah membayar dengan apa yang dia lakukan malam itu,
Bisa saja firman menyadarinya tapi dia pura-pura tidak mengingatnya untuk lepas dari tanggung jawab itulah yang terkadang muncul di pikiran Rania yang mengakibatkan kembali terasa sakit hati,
Sesampainya di pesantren Rania menepikan mobilnya bahkan tidak memarkirkannya dengan benar dia buru-buru masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya mengucapkan salam,
Walau tidak ada yang menyahut karena umi dan abahnya Tengah berada di belakang,
Rania segera masuk ke kamarnya, dan menghempaskan tubuhnya yang terasa begitu lemas.
Tiba-tiba tubuhnya menggigil,
Rania segera meraih selimut untuk menutupi seluruh tubuh nya,dan meringkuk di atas tempat tidur, dengan bibir yang bergetar karna tiba tiba saja tubuh nya jadi menggigil padahal cuaca di luar cukup hangat.
