NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Arga Bimantara yang menyukai Aisya Yuna teman semasa putih abu-abu. Cinta yang terpaksa ia pendam hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Arga kembali bertemu dengan Yuna setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menelan patah hati karena ternyata Yuna sudah bertunangan dengan pria lain yang merupakan anak dari sahabat ayah Arga.

Tapi Arga tidak menyerah begitu saja. Sebelum janur kuning melengkung, ia masih bisa mendapatkan Yuna.

Berhasilkah Arga atau ia harus gigit jari dan hadir sebagai tamu undangan...???

Yuk simak kisah mereka....😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melebur dalam cinta

Yuna melepaskan apron yang ia kenakan dan berjalan sedikit cepat kearah pintu masuk.

Arga yang baru saja masuk langsung tersenyum saat seseorang datang menyambut dirinya pulang.

"Kamu sedang menunggu ku?" tanya Arga sambil merentangkan sebelah tangannya hendak merangkul bahu Yuna.

"Apa begitu terlihat ya..?"sahut Yuna berjalan mendekati Arga. Ia sudah tidak canggung lagi dengan love language pria itu.

"Ya... matamu berbinar terang saat melihat ku. Yang artinya aku bagian penting dalam hidup mu saat ini" ujar Arga dengan senyum cerah terpancar di bibirnya.

"Mau langsung makan atau mandi dulu?" Yuna mengalihkan pembicaraan.

"Memangnya masak apa? Wanginya enak" ujar Arga saat menghirup aroma masakan Yuna yang mengisi ruangan apartemennya.

"Masak ayam kecap dan tumis kangkung saja. Kata mama kamu nggak bisa makan seafood karena alergi jadinya aku masak menu sederhana sebagai makan malam kita" ujar Yuna yang diam-diam bertanya perihal makanan kesukaan Arga.

Arga terharu dengan usaha Yuna.

"Aku mandi dulu ya... Tunggu aku, hanya sebentar..." ujar Arga yang langsung berjalan kearah kamar mereka.

Belum sampai lima menit, Arga keluar kembali kearah Yuna dan satu kecupan ringan mendarat dipipi wanita itu.

"Kecupan sayang...." ujar Arga yang lantas meninggalkan Yuna dengan pipi bersemu merah.

"Dia memang penuh kejutan..." lirih Yuna saat menyentuh pipinya.

Yuna kembali ke pantry sambil menunggu suaminya selesai mandi.

Usai makan malam, Yuna duduk di balkon apartemen. Ditangannya sudah ada segelas coklat hangat dan beberapa cemilan buah yang tersusun di piring di meja bulat disamping Yuna duduk.

Tak lama, Arga duduk bergabung dengan sang istri. Pria itu baru saja selesai menerima panggilan dari asistennya.

Suami istri itu duduk besisian menikmati semilir angin yang bertiup cukup ramah menerpa pori-pori wajah keduanya. Bulan malu-malu menampakkan dirinya dan leboh memilih bersembunyi dibalik awan gelap. Keduanya menikmati pemandangan malam yang indah dari teras balkon kamar mereka.

"Tadi Akira datang menemui ku..." ujar Yuna tanpa melihat kearah suaminya yang duduk disampingnya. Matanya menatap lurus gedung-gedung pencakar langit yang mengelilingi apartemen mereka.

"Lalu..? Kalian nggak berantem kan?" tanya Arga dengan wajah khawatirnya.

Yuna menatap pria itu dan setelahnya tertawa kecil.

"Jadi benaran berantem? Ada luka nggak?" tanya Arga lagi sambil mengecek kondisi istrinya.

"Apa sih Ga... Kami nggak berantem kok. Ya meskipun aku ingin mencakarnya tapi setelah dipikir-pikir, dia jauh lebih menderita dibanding aku. Wajahnya yang cantik jadi tirus dengan matanya yang cekung seperti kurang tidur. Dia lebih mirip seperti orang cacingan dibanding wanita hamil. Aku jadi merasa iba padanya. Meski perbuatannya belum bisa aku maafkan, ya sisi kemanusiaan ku mengatakan jika dia jauh lebih menderita dibanding aku" sahut Yuna yang teringat keadaan Akira tadi siang.

Huft...

Arga membuang nafas pendek.

"Jika.... Jika seandainya pria itu datang dan meminta maaf, apa kamu akan kembali padanya?" pertanyaan Arga membuat Yuna terdiam.

"Jika aku bilang aku nggak mau kembali padanya, apa kamu bahagia?" balas Yuna dengan sebuah pertanyaan yang sejak kemarin menggelitik hatinya.

"Aku kan sudah pernah bilang, jika aku nggak akan pernah melepaskan mu meski kamu memohon sekalipun. Aku akan hidup bersamamu hingga kita tua nanti dan selalu menempel padamu seperti lintah. Dan aku juga yakin jika kamu nggak akan mau kembali padanya" ujar Arga dengan penuh keyakinan.

Yuna tersenyum.

"Jika Cakra datang dan meminta maaf, aku akan memaafkannya....Aku hanya ingin penjelasan darinya. Setidaknya sebagai pengobat rasa penasaranku saja. Setelah dipikir-pikir, jika akulah yang masuk kedalam hidup mereka berdua. Aku pernah melihat tatapan cinta Akira untuk Cakra, tapi aku selalu menepisnya dengan berkeyakinan jika mereka hanya bersahabat saja.... Nyatanya itu bukan hanya sekedar tatapan cinta belaka..." ujar Yuna mencoba menerima takdirnya.

Arga menggenggam tangan halus itu.

"Aku percaya kamu bisa bersikap lebih bijak lagi. Yuna yang aku kenal adalah wanita tangguh..." ujar Arga mencoba menguatkan wanita itu.

"Bagaimana kamu begitu yakin jika aku nggak akan kembali goyah...? Kami berpacaran sudah tiga tahun loh.. Dan itu bukan waktu yang singkat"

"Aku tahu kamu bukan orang yang gampang luluh hanya karena iba dan juga kamu bukan tipikal orang yang suka mengambil hak yang bukan milikmu. Aku mengenalmu Yuna...." ujar Arga dengan senyum penuh misteri.

Yuna mengernyit.

"Kamu nggak lagi selidiki aku diam-diam kan Ga?" tebak Yuna.

"Bukan menyelidiki hanya saja, ya katakanlah itu tidak disengaja. Kamu ingat saat menabrak mobilku?"

Yuna mengangguk.

"Saat itu aku tahu jika gadis itu adalah kamu. Aku kenal suara itu meski sudah sepuluh tahun berlalu. Dan aku minta Bismo buat cari biodata kamu dan kebetulan perusahaan ku ternyata memakai jasa toko bunga kalian untuk beberapa dekorasi saat ada event." jelas Arga.

Yuna menatap tak percaya pada suaminya.

"Ih jahat banget sih kamu... Pakai ngerjain aku lagi buat ganti rugi mobil kamu. Hampir saja aku pinjam uang Indri buat bayar ganti ruginya..." kesal Yuna mencubit lengan kekar Arga.

Arga meringis perih.

"Kamu mau pinjam uang Indri? Apa segitu nggak adanya kamu...?" tanya Arga yang terkejut akan fakta baru yang ia dengar dari Yuna.

"Hmmm.... hampir. Tapi kan nggak jadi karena aku udah bayar dengan nemanin kamu malam itu dibalkon... Tabungan ku separuhnya aku pakai buat renovasi toko dan melunasi pembelian toko bunga. Makanya tabunganku menipis...." jelas Yuna.

"Kamu beli toko itu dari uang tabungan kamu..."

"Hmm..."

"Ceritakan semuanya tentang hidupmu selama sepuluh tahun ini..." pinta Arga.

"Bukannya kamu udah tahu" ujar Yuna yang masih kesal.

"Kan nggak semua sayang. Hanya beberapa saja... Ayo cerita..." desak Arga.

"Awalnya aku cuma sewa kedai kecil sambil jualan online sambil berkuliah. Dan ternyata banyak peminatnya. Setelah modal aku cukup, aku beranikan sewa ruko satu lantai agak jauh dari lokasi semula dan karena kami sudah punya pelanggan tetap makanya bisa berkembang cukup pesat. Ditambah kami juga kerja sama dengan beberapa EO. Aku juga buka kelas kursus merangkai bunga dan buket. Hasilnya aku bisa beli toko itu dan merenovasinya...." tutur Yuna menceritakan semua perjuangannya menjalankan bisnis.

Arga semakin salut pada wanita yang paling gigih yang pernah ia kenal. Yuna masihlah wanita yang sama dengan sepuluh tahun lalu yang ia kenal dimasa putih abu-abu.

"Aku bangga bisa menikahi wanita tangguh sepertimu... " ujar Arga bangga.

Arga merangkul bahu Yuna dan kembali mengecup sisi kepala Yuna.

"Aku belum tahu bagaimana kehidupan mu selama ini... "

"Hidupku monoton, kuliah, kerja, pulang dan kerja lagi. Tak ada yang menarik..."ujar Arga dengan raut murung.

"Apa begitu berat?"

Arga menghela nafas dan tersenyum kecut.

"Lumayan berat karena saat itu aku masihlah remaja yang sedang mencari jati diri. Aku pikir dengan ikut bersama papa akan jauh lebih baik agar mama dan papa tidak saling bertengkar memperebutkan hak asuh aku dan mas Dewa. Aku mengalah dan memilih ikut dengan papa sedangkan mas Dewa ikut mama. Awalnya baik-baik saja hingga saat aku kelas satu SMA, istri papa hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan seperti keinginan papa selama ini. Perlahan kasih sayang papa beralih dan tidak lagi mendengarkanku. Makanya ketika aku kelas tiga SMA, aku memilih ikut tinggal bersama mama...." ujar Arga mengenang masa lalunya yang suram.

"Dan saat itu aku ketemu kamu saat akan keruang guru... Aku bertemu seorang gadis ceroboh yang tidak perduli akan wajahku dan popularitas ku disekolah... Gadis yang punya dunianya sendiri yang selalu ceria dan energik... Dan sekarang sedang duduk bersamaku disini... " lanjut Arga menatap Yuna dengan tatapan cinta yang meluap-luap seperti larva gunung merapi yang siap memuntahkan laharnya.

Suasana yang tenang menambah rasa yang membuncah di hati Arga. Pria itu memberanikan diri mengecup bibir Yuna.

Tidak ada penolakan dari Yuna hingga Arga semakin melesatkan lidahnya masuk kedalam rongga mulut Yuna dan mengobrak-abrik isinya.

Decapan dan desahan kecil lolos dari bibir Yuna.

Arga melepaskan ciumannya dan menatap Yuna dengan tatapan memohon.

Yuna menjawab Arga dengan mengalungkan kedua tangannya ke leher Arga dan kembali mengecup bibir pria itu.

Arga menggendong Yuna ala bayi koala dan membawanya kekamar mereka.

Arga semakin berani dan meraba sesuatu yang membuat ia penasaran sejak di malam pertama pernikahan mereka.

Dan apa yang semestinya terjadi dimalam pertama mereka akhirnya terjadi juga. Keduanya menyatu dalam leburan dua hati yang menyatu. Sadar atau tidak, nyatanya Yuna tidak bisa hidup tanpa Arga disisinya. Terbukti saat dua hari mereka diam-diaman hanya karena masalah nama panggilan. Wanita itu seperti kehilangan sesuatu dalam hidupnya.

Suasana kamar semakin panas meski pendingin ruangan menyala dalam suhu kamar. Mereka saling mendominasi dan memuaskan hasrat masing-masing hingga keduanya meneriakkan nama masing-masing dalam sesi terakhir percintaan mereka.

"Terima kasih sayang..." lirih Arga mengecup kening Yuna. Pria itu memeluk erat tubuh polos Yuna yang berbalut selimut tebal.

Arga ikut terlelap menyusul sang istri menggapai mimpinya.

bersambung....

1
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!