AKU BUKAN PELAKOR

Tap tap tap.

anggap aja suara langkah kaki.

"Lepas kan penutup mata nya,"perintah orang tersebut.

"siap bos."

Preman itu pun segera melepas kan penutup mata nabila. Dan betapa terkejut nya Nabila, saat melihat yang di hadapan nya adalah adik sepupunya sendiri.

"Monika,"kaget nya.

"ya ini aku wanita sialan, kenapa kaget gitu,"ucap Monika tak lupa senyum licik nya.

"apa-apa an ini Monika, kenapa kamu lakuin ini sama aku, apa mau mu?"tanya Nabila.

"aku sengaja lakuin, karena aku ingin segera melenyap kan mu Nabila,"ucap Monika dengan tatapan tajam nya.

Mendengar perkataan adik nya, membuat Nabila agak panik. Dan terkejut saat melihat ekpresi Monika yang seakan ingin membunuh nya.

'maksud kamu apa Monika jangan macam-macam kamu."

 "lepas kan aku kita bicara kan ini baik-baik jangan seperti ini."lanjut nya.

Plakkkkkkk.

Suara tamparan begitu keras terdengar.

dengan sangat sengaja Monika menampar Nabila, sampai di sudut bibir nabila mengeluarkan darah segar, dan mengakibat kan pipi yang memerah.

"enak aja kamu minta di lepas kan, jika aku tidak mau bagai mana hahhhh,"teriak nya.

"dan kamu dengar ini baik-baik aku ingin kamu segera mati-mati secara perlahan hahahahah."

"Monika plis jangan lakukan itu, ingat kita keluarga Moni,"ingat Nabila.

"aku tak pernah anggap kamu keluarga ku, aku hanya ingin kamu lenyap dan Otomatis Aldo akan menjadi milik ku tampa ada nya dirimu,"tekan Monika.

 "Moni jangan seperti ini aku mohon."

Seperti telinga yang sudah di tutupi dengan rapat. Monika tidak mendengar kan perkataan Nabila, malah ia berbalik arah lalu menatap para preman itu.

"tugas kalian sekarang siksa dia, terserah mau di apa kan."

"tapi ingat jangan sampai dia mati, karena aku masih ingin bermain-main dengan nya,"ingat Monika.

"baik bos kami mengerti,"ucap salah satu preman.

Setelah mendengar jawaban itu Monika langsung melangkah pergi, meninggal kan Nabila dengan para pria itu.

dan dengan senang hati, mereka melakukan perintah yang di kata kan bos mereka. Untuk menyiksa Nabila mereka trus mencambuk wanita itu sampai tak peduli kata pengampunan yang Nabila ucap kan sambil memohon.

Sedang kan di sisi lain.

Aldo terus menyusuri berbagai tempat untuk mencari keberadaan Nabila. tapi nihil ia sama sekali tidak menemukan jejak di mana Nabila di bawa oleh seseorang, sampai ia menghentikan Mobil nya.

Lalu beralih mengambil Ponsel dan mengirim pesan kepada seseorang. dan setelah itu menekan tombol hijau hendak menelpon seseorang.

tak menunggu lama panggilan telepon pun tersabung.

"Hallo saya mau kamu cepat cari keberadaan mobil yang sudah saya kirim plat nomor nya,"ucap Aldo memberi perintah.

"lalu segera kabari saya jika sudah mendapat kan jejak nya."

"baik tuan siap laksanakan,"ucap orang yang di sebrang.

Dan tak terasa hari sudah menjelang pagi.

Aldo terus mencari keberadaan Nabila.

namun saat ia dalam ke adaan frustasi, tiba-tiba saja hp nya berbunyi menandakan ada yang menelpon nya.

"bagai mana apa kalian sudah menemukan nya?"tanya Aldo.

"sudah tuan kami sudah menemukan keberadaan mobil yang tuan maksud."

"dan mobil ini berada di sebuah gedung yang sudah tidak terpakai lagi,"lanjut nya.

"baik kirim lokasi nya, saya akan kesana,"ucap Aldo.

"baik tuan."

Panggilan telepon pun terputus.

Dengan Aldo yang langsung tancap gas, menuju lokasi yang sudah di kirim anak buah nya.

Dengan kecepatan tinggi dan untung nya pagi ini tidak terlalu ramai. Ia dengan cepat mengendarai mobil nya.

Tak butuh waktu lama sekita 20 menit ia pun sudah sampai di tempat itu dan melihat para anak buah yang sudah menunggu keberadaan nya.

menunduk. "tuan."

"bagaimana dan di mana mereka?"

"mereka ada di dalam gedung itu tuan, dan penjagaan nya sangat ketat."

"kami belum bisa menyerang sebelum tuan memberi perintah,"lanjut Virgo.

"siapa mereka sebenar nya dan ada maksud apa mereka menculik istri ku?"

"seperti nya mereka orang suruhan tuan, ada yang membayar mereka untuk melakukan tindakan ini."

"seseorang siapa di?"bingung Aldo.

"baik lah kita serang sekarang dan ingat kalian harus berhati-hati,"Aldo memberi petingatan.

Dan dengan sangat mudah nya Aldo dan para anak buah nya menyerang para preman-preman yang berada di luar gedung.

Tupppp brakkkk

Dorrrr......dorrrrrrr......dorrrrrrr

Begitu lah suara pukulan dan suara tembakan yang begitu nyaring di telinga. Sampai membiat para preman lemah tak berdaya.

Dan Aldo langsung beralih melihat salah satu preman yang berhasil lolos, berlari menuju kedalam gedung itu.

Dengan sangat cepat ia mengejar nya,

Preman itu langsung menuju di mana lokasi Nabila yang sedang di sekap.

dan langsung menghampiri ketua nya.

"bos gawat-gawat bos kita di serang,"ucap nya.

"apa bagai mana bisa, trus bagai mana dengan yang lain nya?"

"mereka sudah terkapar di luar, dan ada juga yang terkena tembakan."

Brakkkkkkkk

Suara dobrakan pintu terdengar sangat kuat,

dan membuat sebuah pintu langsung hancur.

lalu mereka beralih menatap di balik pintu dan terlihat lah Aldo yang sudah menatap tajam ke arah mereka.

Dan seketika Aldo beralih menatap istri nya yang sudah tak sadar kan diri, dengan banyak nya luka lembam di tubuh nya.

Dan tampa ampun, Aldo langsung menghampiri mereka dan dan segera menodong kan pistol......

Dorrrrr

.......

Dorrrrrrr

.......Dorrrrrrrr

Tampa aba-aba ia langsung menembak secara bergantian. Dan membuat salah satu lawan nya sampai tak sadar kan diri.

Lalu Aldo menghampiri pria yang masih sadar dan mencengkram leher nya.

"Ampun tuan ampuni saya, kami hanya orang bayaran yang di tugas kan oleh seseorang,"ucap nya.

 sambil merintih kesakitan karena kaki nya terkena dua tembakan. Sampai mengeluarkan banyak darah, Yang membuat nya terlemas tak berdaya.

menatap dengan tajam. "cepat kata kan siapa yang membayar kalian?"ucap nya geram.

"nama nya Monika tuan ia nama nya Monika,"jelas nya.

Mendengar penjelasan itu Aldo benar-benar sangat marah, dan melepas kan cengkraman itu dengan sangat kasar. Tak lama kemuan beberapa bawahan datang menghampiri nya.

"tuan."

"kalian urus mereka, pastikan hukuman mereka sesuai dengan apa yang sudah mereka perbuat,"ucap Aldo.

"baik tuan,"ucap virgo.

Setelah itu ia langsung menghampiri istri nya, dan dengan sangat cepat ia membuka ikatan yang ada di tangan dan kaki Nabila, dengan secara perlahan ia berusaha untuk menyadar kan istri nya.

"Sayang bagun ini aku sadar lah."

Dan dengan perlahan Nabila membuka mata, dengan sangat lemah ia tersenyum dan berkata.

"Aldo akhir nya kamu datang,"ucap nya lemah.

"ia aku dayang untuk mu, kamu bertahan ya kita ke rumah sakit sekarang."

Baru saja Aldo ingin menggendong istri nya, tiba-tiba Nabila mulai menutup mata nya kembali membuat nya sangat kawatir.