NovelToon NovelToon
Kebebasan Berahasia

Kebebasan Berahasia

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Suami ideal / Office Romance
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Jojo ans

Kanesa Alfira, yang baru saja mengambil keputusan berani untuk mengundurkan diri dari Tano Group setelah enam tahun dedikasi dan kerja keras, merencanakan liburan sebagai penutup perjalanan kariernya. Dia memilih pulau Komodo sebagai destinasi selama dua minggu untuk mereguk kebebasan dan ketenangan. Namun, nasib seolah bermain-main dengannya ketika liburan tersebut justru mempertemukannya dengan mantan suami dan mantan bosnya, Refaldi Tano. Kejadian tak terduga mulai mewarnai masa liburannya, termasuk kabar mengejutkan tentang kehamilan yang mulai berkembang di rahimnya. Situasi semakin rumit dan kacau ketika Kanesa menyadari kenyataan pahit bahwa dia ternyata belum pernah bercerai secara resmi dengan Refaldi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jojo ans, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

1 Minggu Kemudian....

Pukul 11.00 WIB. Aku mengusap mata pelan dan menatap jam dinding di kamar. Aku tersentak karena aku bangun super kesiangan.

Tadi malam ada acara perusahaan dan kami pulang ke rumah pukul 10 malam dan aku tidak bisa tidur karena mengalami keram perut.

Aku mengecek ponsel.

Ada beberapa pesan dari Mas Adi yang menanyakan apakah aku sudah bangun atau belum. Ada beberapa pesan dari Nadia bahwa dia akan segera melahirkan. Tapi tunggu bukannya kandungan Nadia

belum cukup umur? Aku menelpon perempuan itu.

"Halo Nad," sapaku.

"Halo," sapa suara laki-laki yang kutebak adalah suaminya Nadia.

"Nadianya?" tanyaku agak panik. "Udah dibawa ke ruang operasi. Jatuh dari tangga.

Aku tersentak.

"Jatuh dari tangga?" tanyaku. Tya, perutnya kebentur. Harusnya masih bulan depan tapi udah nggak

bisa." "Nes, aku lagi dipanggil dokter nanti kita telponan lagi ya." Tanpa menunggu balasanku, sambungan telepon putus, pasti suami Nadia sangat panik.

Pagi-pagi sudah mendapat berita

buruk, aku malah ingin menangis.

Semoga saja, Nadia dan bayinya selamat, amin. Tak lama ponselku berbunyi Mas Adi

Video Call "Halo Mas," jawabku lesuh.

"Kamu kenapa Fir, kok nangis gitu?" "Aku lagi sedih Mas," ucapku dengan nada manja. Entah kenapa terasa menggelikan,

mungkin kalau suasananya tidak lagi sedih begitu aku pasti sudah terbahak melihat tingkah manjaku yang begitu menjijikan.

"Kenapa? Kamu nggak apa-apa kan? Mana Mami? Mas Adi terlihat panik dan melihatnya

aku jadi senang.

"Aku nggak apa-apa kok Mas, aku dapat berita kalau Nadia harus dioperasi karena jatuh dari tangga," sahurku.

"Lah emang udah mau lahiran?" "Belum Mas tapi perutnya kebentur. jadi harus segera dioperasi," seruku.

"Hmm, ya udah kita doain aja semoga Nadia sama bayinya nggak apa-apa."

Tya Mas

"Ya udah kamu jangan kepikiran, entar pengaruhnya sama dedek bayi juga." Oh iya, aku bahkan lupa bahwa bumil

tidak boleh banyak pikiran dan stress.

"Mas, pas makan siang bisa jemput aku nggak? Aku ketemu sama Om Gibran dan teman-teman kantor yang lain,

kayaknya dedek bayi pengen lihat mereka deh." Oh iya semenjak Mas Adi mengamuk karena aku memanggil Mas Gibran

dengan panggilan Mas' jadi aku akan membiasakan memanggilnya seperti itu. Semoga saja Mas Gibran tidak shok nantinya.

"Jangan terlalu dekat dengan dia nanti kalau ketemu." "Iya Mas, Iya!"

Aku mendengus kesal. Posesif banget

sih si sulungnya Keluarga Tano. Oh iya ada yang penasaran dengan apakah Friska di terima di perusahaan? Ya, dia diterima tapi tidak di kantor pusat. Dia juga kata Mas Adi

sudah menandatangani kontrak yang kubuat melalui perantara Tatiana. Oh iya sepertinya minggu depan. Tatiana akan mulai berhenti bekerja, perempuan itu berangkat ke LA bersama putranya. Beberapa hari yang lalu adalah sidang hak asuh dan semua itu jatuh padanya. Wanita itu memutuskan memulai kehidupan yang baru di sana. Menurutnya di Indonesia

terlalu banyak kenangan menyakitkan.

Sempat gempar di seluruh karyawan

kantor pusat mengenai Tatiana yang

diancam suaminya sehingga harus

bertunangan dengan seorang duda.

Si Lilis dan Miranda juga sempat mengirim pesan padaku mereka menyesal sudah pernah menggosipkan Tatiana yang tidak-tidak. Aku sendiri sangat menyesal pernah

menuduhnya selingkuh dengan Mas

Adi

Ah sepertinya aku harus segera pergi

membersihkan diri karena kalau Mas

Adi tiba di sini aku belum bersiap-siap,

laki-laki itu pasti mengomel.

Mas Adi menuntunku masuk dalam mobil, aku sudah menolak tapi dia ngeyel katanya takut aku terpeleset dan segala macam hal yang membahayakanku.

"Hati-hati masuk mobil Fir, atau aku

gendong aja?"

"Aku hamil bukan lumpuh Mas,"

tegasku tidak terima.

Mas Adi memperlakukanku layaknya

wanita tua a yang sudah tidak berdaya.

"Ya udah hati-hati," ucapnya.

Setelah memastikan aku masuk

dengan aman ke dalam mobil, Mas Adi

barulah melangkah ke seberang dan

duduk di balik kursi kemudi.

"Sabuknya dipasang dok lir, jangan

sampai lupa."

Aku mendengus, padahal kan aku baru

mau pasang sabuk pengamannya.

Kesal

"Duduknya nyender jangan majuan

gitu, entar perut kamu kegencet sama

sabuk pengaman Fir."

Lagi-lagi Mas Adi memperingatiku.

"Iya Mas, iya."

"Kok judes gitu? Aku kan khawatir

kamu sama dedek bayi."

Tanganku rasa gatal sekali untuk

mencabik-cabik rambut Mas Adi dan

memberitahukan padanya bahwa apa

yang sedang dia lakukan padaku itu

sudah diluar batas.

Akhirnya aku memilih lebih

menyabarkan diri hingga akhirnya

kami sampai di kantor.

"Aku ada rapat online tiba-tiba dengan.

klien dari luar negeri, aku nggak bisa

ngantar kamu ke ruangan anak-anak."

Tiba-tiba Mas Adi menerima telpon

kalau dia harus rapat, padahal

sekarang waktunya makan siang lho.

Eh aku lupa kalau kliennya dari luar

negeri, mungkin perbedaan jamnya

jadi mereka mengadakan rapat

sekarang.

"Ya udah nggak apa-apa kok Mas, nanti

aku minta Intan ngantarin. Lagi pula

ketemuannya di resto kantor kok."

Dengan berat hati kulihat Mas Adi

akhirnya meninggalkanku di lobi

Kantor.

Aku melangkah dan melihat meja.

tempat Intan biasa berdiri di sana

kosong dan aku sadar kalau ini

memang masih jam istirahat.

Aku memutuskan melangkah sendiri,

hingga seorang OB bertopi tanpa

sengaja menabrak tubuhku hingga

aku oleng hampir mencium lantai

namun untungnya perutku tidak

apa-apa aku masih sempat memegang

lengan sofa kantor yang tak jauh dari

jangkauanku.

Astaga aku pikir aku akan

mencium lantai dan perut buncitku

kenapa-napa, membayangkannya saja

sudah membuatku merinding.

Tanpa sadar darah mengalir di kakiku,

Eh darah apa itu?

Aku panik.

"Ibu Maaf, eh itu berdarah Bu Nesa."

SI OH panik.

Aku malah lebih panik, hingga

akhirnya aku bernapas lega karena

ternyata darah itu bukan dari perut

bawahku tapi dari jemari kaki yang

kukunya terangkat karena saat

menopang diri tadi tak sengaja kakiku

menendang ujung kaki sofa yang

runcing dan terbuat dari besi.

Tapi tunggu suara Oßnya seperti tidak

asing

di telingaku namun ketika aku

menatap, laki-laki itu sudah keburu

pergi. Mungkin pergi mencari bala

bantuan atau obat. Kebetulan lobi

kantor sangat sunyi karena lagi jam

istirahat dan dari postur tubuhnya

tampak familiar,

Aku menebak-nebak dan begitu

lama. Hingga ada orang lain yang

menolongku, si OB tak kembali sama

sekali.

Eh kok Aneh?

Aku dibawa ke ruang kesehatan

dan luka di kakiku telah diobati dan

diberi plester. Aku turun dari ranjang

pengobatan dan mencoba memakai

sendal yang memang disediakan di

sana.

Tiba-tiba pintu ruang kesehatan

dibuka secara kasar dan Mas Adi

muncul di sana dengan wajah penuh

peluh dan ngos-ngosan.

Dia nampak sangat panik.

"Sayang kamu nggak apa-apa?"

ucapnya sambil menghampiriku.

Aku meringis. Dia alay sekali.

"Kau nggak apa-apa?" tanyanya

dengan nada super panik.

Aku meringis lagi, tanpa sadar aku

mengepalkan tangan dan langsung

menangis.

"Eh Fir kok nangis? Yang mana yang

sakit? Ngomong sama aku," sahutnya.

Aku semakin meraung dan meraih

kepala Mas Adi lalu menjambaknya.

"Mas, kamu ljek kaki aku yang luka!!!!"

1
Kakashi Hatake
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Jojo ans: baik, besok aku update ya😇❤️
total 1 replies
Yami CB
Ada apa thor, kok masih lama update? Aku berharap cerita ini tidak berhenti sampai di tengah jalan.
Jojo ans: besok update kok😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!