Keluarga Henderson season 3. Lanjutan dari novel Seven R Anak genius dan Tujuh CEO muda.
Tiga gadis kembar identik yang tidak pernah terpisahkan sejak dalam kandungan.
Nama mereka semakin dikenal sebagai penyelamat bagi orang susah dan malaikat pencabut nyawa bagi para penjahat. Mereka juga rela mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan orang lain.
Bagaimana sepak terjang mereka kali ini?
Dan disini juga mengungkap identitas Randy yang sebenarnya, siapa Randy?
Temukan jawabannya di novel ini.
Seperti biasa cerita ini hanyalah fiktif semata. bila ada nama, tempat atau kejadian yang sama hanyalah kebetulan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Barbeque.
.
.
.
Matahari sebentar lagi terbenam, semburat warna jingga sudah menghiasi langit diatas laut. Menjadikan pemandangan yang begitu indah. Mereka semua berkumpul bersama untuk menikmati keindahan alam.
Carel menarik tangan Lita pelan, Lita mengikuti saja saat Carel menariknya.
"Kenapa menjauh? mereka sebentar lagi akan barbeque." tanya Lita.
"Aku sejak tadi tidak berpeluang untuk bicara serius denganmu, setiap aku ingin bicara serius tapi kamu menganggap bahwa itu satu candaan," ucap Carel.
"Loh bukannya tadi prank ya?" tanya Lita.
"Berkali kali aku bilang suka sama kamu, tapi kamu menganggap itu hanya prank. Harus dengan cara apa aku membuktikannya?" tanya Carel.
Lita terdiam, memang benar tadi Carel mengatakan suka padanya. bahkan sampai berkali-kali, tapi Lita menganggapnya sebagai bercanda.
"Jadi kamu serius?" tanya Lita. Carel mengangguk kemudian ia memegang tangan Lita dan meletakkan didada nya.
"Kau tidak merasa detak jantungku berdetak lebih cepat? Dan ini aku rasakan saat bersamamu. Jujur aku sudah sering kali melakukan kencan buta karena desakan Mamaku, tapi semua aku tolak karena aku ingin mencintai gadis yang bisa menggetarkan hatiku." tanya Carel.
"Apa tidak terlalu cepat? Kita belum satu bulan kenal, aku takut nanti bila aku benar benar jatuh cinta padamu, kau malah mencampakkan aku, aku tidak ingin kecewa. Karena bila aku mencintai seseorang maka aku akan mencintai selamanya," jawab Lita. Carel tertegun mendengar penuturan Lita.
Lita merubah posisi menghadap ke laut dimana matahari mulai terbenam. Carel memeluk Lita dari belakang.
"Aku juga baru pertama kali jatuh cinta, dan itu hanya padamu. karena hanya kamu yang menggetarkan hatiku." ucap Carel. Lita mendongak kebelakang, dan tidak senang pipi mereka bergesekan. Lita kembali merunduk. Sedangkan Carel tersenyum.
Matahari sudah benar benar tenggelam dan digantikan oleh cahaya bulan. Cahaya bulan menyinari permukaan air laut seperti berlian yang bertaburan saking indahnya.
"Untuk sementara kita berteman dulu ya, kita saling mengenal satu sama lain." kata Lita.
"Baiklah, tapi bolehkah aku memanggilmu sayang?" tanya Carel. Lita mengangguk dan ia tidak keberatan.
"Aku tidak akan putus asa untuk mendapatkan cintamu," batin Carel. Kemudian ia mendusel duselkan hidungnya pada leher Lita membuat Lita segera melepaskan diri dari pelukan Carel. Karena Lita merasa jantungnya tidak aman kalau Carel terus begitu.
"Kita gabung dengan mereka yuk?" ajak Lita. Carel tidak menjawab tapi mengikuti saja Lita menyeretnya. Tanpa mereka sadari banyak pasang mata melihat mereka bertautan tangan.
Marissa yang melihatnya begitu bahagia, karena ia berpikir bahwa anaknya sudah punya kekasih.
Mereka sedang barbeque dengan hebohnya. Kebahagiaan dan kebersamaan mereka sudah seperti satu keluarga besar.
"Dad, beruntung kita masih diberi umur panjang, kita bisa menikmati suasana seperti ini," ucap Vera yang duduk dikursi yang sengaja Diva bawa untuk mertuanya.
"Iya Mom, aku juga tidak menyangka. Kita masih bisa berkumpul dengan keluarga besar kita," ucap Jordan.
Daging dan ayam yang sudah matang pun segera diangkat, sosisnya juga. Ada yang sudah tidak sabar ingin menikmati ayam dan daging panggang tersebut.
Beruntung mereka membawa tempat pemanggangan lebih dari tiga jadi bisa lebih cepat.
Karena keasikan, mereka tidak menyadari bahwa hari sudah semakin malam, akhirnya mereka pun bermalam di tepi pantai tersebut. kebetulan besok mereka juga belum masuk kerja dan para bocah juga belum sekolah karena hari Minggu. Setelah semuanya selesai mereka pun masuk kedalam tenda masing-masing.
Pagi hari...
Mereka sudah bersiap siap untuk pulang kekediaman masing-masing. mereka pun berkemas. Sikembar tidak lagi kembali ke mansion melainkan langsung pulang kerumahnya masing-masing. Begitu juga dengan yang lainnya.
Lina pulang diantar oleh Randy, Lita diantar oleh Carel dan Lica dengan Abigail. Mereka terlihat seperti pasangan kekasih. Orang tua Abigail dan orang tua Carel terus tersenyum melihat anak anak mereka.
"Sebentar lagi kita akan punya menantu Pa," kata Alika pada suaminya. Daka tersenyum senang.
"Iya ma, Alhamdulillah anak kita tidak lagi jomblo," ucap Daka. Akhirnya mereka pun pulang dengan mobil masing-masing.
"Kita langsung pulang aja ya, aku capek soalnya," kata Lina, dan dijawab anggukan oleh Randy. Mobil mereka berjejer dijalan raya. membuat pengendara lain merasa heran saat melihat mobil Mewah lewat.
Sekitar 2 jam lebih mereka tiba di mansion keluarga Henderson. Randy, Abigail dan Carel mengantar mereka hanya sampai pintu mansion, kemudian mereka langsung pulang kekediaman masing-masing. Lina, Lita dan Lica memperhatikan mobil mereka sampai tidak terlihat lagi barulah mereka masuk kedalam mansion.
Karena lelah, mereka pun langsung masuk kedalam kamar mereka masing-masing, mereka pun segera mandi karena merasa sudah sangat lengket, dari kemarin mereka tidak mandi. Dan hanya mandi saat ingin berangkat ke pantai.
Setelah selesai mandi dan berpakaian lengkap Lina menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang, ia berniat akan tidur sepuasnya. Karena semalam ia merasa kurang tidur.
Begitu juga dengan Lita setelah selesai mandi dan berpakaian lengkap ia juga ingin tidur sepuasnya, tapi suara ponselnya berdering. Lita melihat nama pemanggil dan segera menjawab nya.
"Halo...!" ucap Lita.
"Aku baru nyampe mansion, Kamu sudah mandi?" tanya Carel.
"Sudah, aku lagi ingin tidur ngantuk banget soalnya," jawab Lita.
"Ya sudah, selamat istirahat ya, sayang." ucap Carel, kemudian sambungan telepon pun terputus. Lita mengernyitkan dahinya karena sambungan teleponnya putus secara sepihak.
Lita merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan mencari posisi yang nyaman menurutnya, baru saja ia memejamkan mata, Lica masuk dan langsung berbaring disamping Lita.
"Aku ingin tidur disini," ucap Lica, merasa tidak ada sahutan Lica menoleh kearah Lita ternyata Lita sudah tertidur.
"Cepat amat tidurnya," gumam Lica. Dan kemudian ia juga memejamkan matanya dan tertidur disamping Lita.
Lina terbangun saat pintu kamarnya diketuk, perlahan lahan Lina bangkit untuk membuka pintu.
"Ada apa Mom?" tanya Lina.
"Sudah siang, kalian tidak makan sejak tadi," jawab Diva.
"Aku ngantuk Mom, semalam kurang tidur," ucap Lina, Diva hanya tersenyum saja.
"Ya sudah, nanti Mommy suruh bibik bawakan makan siang kekamar kalian," ucap Diva.
Hal yang sama juga Diva lakukan pada Lita dan Lica. Meskipun mereka sudah besar tapi Diva tetap melayani mereka meskipun mereka terkadang menolak untuk dilayani.
Bik Marni dan bik Aida membawakan mereka makan siang kekamar triple A. Pelayan setia mereka itu benar benar mengabdi kan diri mereka.
Oh ya, Marni sudah menikah dengan pengawal si A. Tapi sama dengan Aida belum dikaruniai anak, waktu itu Marni pernah keguguran karena ia tidak mengetahui kalau dia hamil. Tapi suaminya tidak pernah marah kepadanya, karena itu juga bukan kesalahan Marni, itu sudah takdir mereka.
"Non, makan dulu non, sudah waktunya makan siang," ucap Aida pada Lina. Lina pun bangkit dan langsung kedalam kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah itu barulah ia makan.
.
.
.