Bagaimana jika seseorang yang memesan kamar malam ini adalah bos sendiri?
akankah mundur? atau justru menikmati malam bersama?
Deandra menjelma menjadi dewi rembulan yang anggun di saat malam hari namun di siang hari dirinya hanyalah seorang office girl biasa.
simak lanjutan Ceritanya di sini
@Symott
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Symott, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fungsi dari lubang kursi
Mau tidak mau Dea menjadi penonton aksi mereka berdua. Bahkan mereka merasa tidak terganggu dengan adanya penonton di ruangan itu.
"Ashh Black " Betty mengeram keenakan.
Black mendongak melihat ekspresi Betty dia merasa bangga. Wajah Betty memerah matanya melolok ke atas dengan bibir yang digigit.
Nampaknya itu belum seberapa karena langkah selanjutnya Black menjulurkan jarinya menyeruak bagian lembut dan sensitif itu.
Tidak sulit memainkan jarinya di sana karena tempatnya sudah sangat basah.
"Bagaimana rasanya hmm? " suara berat Black berbisik di telinga Betty.
Meskipun berbisik Dea juga bisa mendengar perkataannya. Dea memilih memainkan ponselnya mengabaikan gelora birahi didepannya itu.
"Mungkin lebih baik aku keluar saja? " batin Dea. Tapi di sisi lain dirinya masih penasaran apa fungsi dari lubang di kursi itu. Dan jawabannya akan tahu jika Dea bersabar menunggu pergerakan mereka berdua.
"Huff sabar , awas aja lo Betty.. ini hari yang sial bagi gue hhh " mengucapkan lirih.
Kini Black sudah beranjak naik, melepaskan jarinya dari area lembab Betty . Tanpa rasa malu dia menjilati jari jarinya itu.
"srrrep.. Slreep... Plup , ahh... Seperti aroma vanila " Black mengedipkan sebelah matanya pada Betty.
Sekali tarik Betty menyatukan bibirnya dengan Bibir Black . Saling ******* rakus dan menyesap tidak dibiarkan lepas sama sekali.
Dea jadi merasa introspeksi diri , apakah mungkin seperti itu jika dirinya sedang melakukan job malamnya? Menjadi mafia haus akan belaian. Bukan merupakan keinginan tapi sudah menjadi tuntutan dan harus dilakukan.
Dea memang terkadang dituntut untuk bersikap sebagai wanita penggoda . Keseringan para pelanggan menyuruh Dea untuk agresif . Menurut mereka wanita agresif itu menakjubkan dan memuaskan.
Hampir saja Dea terlarut dalam lamunan. Saat melihat dua makhluk di depannya posisi mereka sudah berganti.
Betty sangat berantakan di segala sisi. Black juga sudah menanggalkan celana boxer nya. Bisa dilihat jelas ada belalai melambai-lambai di sana.
"Gleg" Dea menelan ludah , sebentar lagi akan ada adegan apa lagi.
Black memasangkan tali pengikat di perut Betty, memberikan arahan agar Betty berpegangan erat di pegangan kursi. Setelah selesai , Black menekan sebuah tombol di bagian bawah kursi itu.
Rupanya di sana ada tombol tersembunyi untuk mengoperasikan kursi.
Perlahan lahan kursi terangkat. Bukannya terangkat keseluruhan tapi hanya bagian kaki saja sehingga kepalanya menjadi di bawah.
"Jika kau penasaran juga ... Kau bisa antri juga Kak " menatap Dea .
"Gue? Lo bicara sama Gue? " Dea menunjuk dirinya sendiri.
"Siapa lagi , aku merasa Kakak juga penasaran " menekan tombol lagi.
Betty sudah ngos-ngosan. Memang tidak tanggung tanggung serangan dari Black. Maklum saja karena masih Berondong jadi kekuatannya masih sangat prima.
Barulah Dea paham kinerja dari kursi itu. Jika dilihat dari dekat lubang itu mengarah pada lubang milik Betty. Dua lubang yang berdekatan itu berada di posisi yang tepat.
"Astaga " menutup mulut tidak percaya.
Tidak mah menyia-nyiakan waktu lagi Black melakukan tugas selanjutnya.
"Akhhh ... " terdengar rintihan suara Betty.
Betty merasakan ada dorongan kuat masuk . Hentakannya sangat kuat sampai menembus area dalam.
Posisi Betty yang jungkir balik semakin membuatnya kebingungan. Antara merasakan pusing tapi juga ada rasa nikmat setelah Black memompa keluar masuk.
"Black .. Ahh.. , mentok banget , Sial ahhk " menahan gejolak.
Berlama-lama di tempat ini membuat Dea tidak nyaman. Bisa gawat kalau dirinya terpancing untuk mencobanya juga.
Jadi Dea memutuskan untuk keluar saja. Mencari tempat yang lebih hening. Jujur di dalam sedikit berisik akan suara suara ******* dan aroma pergulatan cairan.
"Mendingan aku pulang saja , bodoh amat sama Betty" berjalan keluar pintu.
Saat membuka pintu, Dea dikejutkan dengan sosok yang berdiri di depannya.
"Mampus" batin Dea , tidak ada celah untuk melarikan diri juga.
"Apakah benar kamu Dea? " menatap lekat Dea.
Dea seperti ketangkap basah oleh Aldi.
Sosok yang berada di depan Dea ini adalah Aldino
......................
judulnya "Indara& Indira"❤️✨ atau lebih gampang dengan klik foto profilku ya 🤭✨ terimakasih.
Sebagai tanda terimakasih diizinkan promote, saya beri Kaka 2 bunga 🌹🌹 maaf menganggu sblmnya Kak author, sukses sll karyanya 😍😍