Kisah seorang Mafia wanita, setelah dia terluka dalam pernikahan dan juga terlepas dari hubungan yang rumit. Semua orang memanggilnya... Lady Charity!
Jessmine Almahira, perpaduan Indonesia-Turki harus menerima kenyataan pahit dirinya di duakan. Bukan hanya itu, ia kerap mendapatkan penyik-saan dan juga hinaan dari suaminya.
Satu tahun lamanya Jessmine berhasil mengumpulkan segala bukti, sebab suaminya bukan lah orang sembarangan.
Namun naas, ditengah ingin memperjuangkan setelah berhasil mendapatkan bukti Jessmine mati karena dibunuh.
Jessmine hidup kembali untuk balas dendam!
Namun dalam pembalasan dendam nya, dia terjebak dengan mantan kekasih yang ia putuskan dulu saat akan menikah, mantan yang telah menjelma menjadi orang sukses dan berbahaya!
Tak berakhir sampai disana, karena takdir buruk masih menghantui akhirnya Jessmine merubah dirinya menjadi seorang Mafia wanita bernama Lady Charity!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Tidak Ada Kabar.
Di malam pengantin Sam dan Mei Lian tak ada keromantisan dan sebagainya yang seharusnya terjadi pada pasangan pengantin.
Sam membuka pintu kamar pengantin, dia melihat Mei Lián sudah berganti pakaian dengan gaun malam, perut hamilnya masih rata dan belum terlihat.
Gaun malam memperlihatkan lekuk-lekuk tub-buh Mei Lian apalagi di bagian dua benda kenyal.
Namun Sam bahkan tak tertarik dan hanya melihat wajah Mei Lián sekilas, dia mencari pakaian nya yang sudah disiapkan pelayan Mansion Wu di ruang Walk in closet yang menyatu dengan kamar tidur.
“Aku akan mandi dan setelah itu akan pergi ke rumah Jessmine dan bermalam disana!“ ucap Sam setelah mendapatkan pakaian ganti dan handuk baru.
“Apa?! Jangan keterlaluan kamu ya, jangan berani menyakitiku! Ini malam pengantin kita dan seharusnya kamu bersama ku bukan dengan wanita murahaan itu!“ Mei Lian bangun dari tepi ranjang berjalan mendekati Sam dengan wajah marah.
“Murahaan? Sebenarnya siapa yang wanita murahaan disini? Jangan seolah-olah hanya kau yang tersakiti, apa kau lupa siapa yang menyakiti lebih dulu?“ Sam menatap tajam istri nya itu.
“Apa maksud mu? Disini aku adalah istri sah mu dan kau sudah menyakiti ku!“
“Wanita tidak tau malu seperti mu... memang akan selalu berpura-pura lupa dengan perbuatan nya! Kau seharusnya ingat, Mei! Kau adalah wanita yang merusak rumah tangga Jessmine! Dan Jessmine.... adalah wanita yang kau sakiti karena dulu kau bermain api dengan suaminya di pernikahan mereka! Sekarang dengan kau menikah dengan ku, kau akan mendapatkan balasan nya! Kau akan menjadi istri yang di duakan oleh suaminya... persis seperti Jessmine dulu!“ Sam menekan kata demi kata agar Mei Lian mengingat setiap kesalahan yang dilakukan istrinya itu pada Jessmine.
Namun bukannya mengerti atau merasa bersalah, Mei Lián hanya tersenyum sinis. “Jadi kau ingin membalaskan den-dam Jessmine padaku juga, seperti kau membalas pada Demian? Wow! Sungguh cinta yang luar biasa! Aku tersentuh dengan cintamu padanya! Tapi... aku berbeda dengan wanita itu! Meski sekarang situasi kami sama, aku tidak akan menjadi istri yang hanya akan diam saja menjadi orang bo doh seperti Jessmine yang tak bisa melawan Demian! Aku adalah Mei Lián, keturunan dari keluarga Wu, salah satu Ma fia kuat di Macau!“
Rahang Sam mengetat, dia mence-kal dagu Mei Lián dengan erat. “Dulu Jessmine pun tidak diam saja, dia mengatakan padaku tentang semua perjuangan nya untuk terlepas dari Demian! Tapi, takdir baik tak berpihak padanya! Bukan karena dia wanita bo doh yang menerima perlakuan suaminya begitu saja!“ Sam melepaskan ceka-lan nya. “Jika kau berani menyakiti Jessmine dan berbuat sesuatu padanya... aku tak segan-segan akan menghan-curkan mu!“
Setelah itu Sam masuk ke dalam kamar mandi dan setelah selesai dia pergi dari Mansion Wu menuju rumah Jessmine.
Ditinggalkan di ma lam pertama, menjadi pukulan pertama bagi Mei Lian dalam rumah tangganya. Wanita hamil itu terisak semalaman, bahkan dia memukul-mukul perutnya untuk melampiaskan kemarahannya.
.
.
Hari demi hari berlalu, semua berjalan sesuai rencana Sam. Status nya mungkin adalah suami dari Mei Lian, namun itu hanya sebatas diatas kertas.
Kehidupan nya bersama Jessmine semakin hari semakin romantis dan harmonis, tak ada masalah berat yang membuat mereka bertengkar.
“Dua hari ini aku akan berada di Nanjing, kamu akan dijaga seperti biasanya. Jangan terlalu capek di Museum, oke.“ Sam memeluk Jessmine dengan erat, seolah tak ingin berpisah. “Atau, kau ikut saja dengan ku?“
Jessmine tertawa, “Jangan berlebihan, Sam. Aku harus bekerja, aku sudah mendapatkan informasi dimana lukisan yang diminta Nenek Gu berada. Mungkin, aku akan ke sana besok. Jadi, aku nggak bisa ikut. Gimana kabar Mei Lián dan kandungan nya? Berapa bulan sekarang?“
“Hampir empat bulan, dia sangat menjengkelkan! Selalu menelepon ku meminta cek kandungan lah, minta ditemani makan di restoran karena kemauan anaknya lah! Dia selalu saja memanfaatkan kehamilan nya!“ Sam mendengus kesal.
“Kau terus menggerutu, tapi kau selalu menuruti keinginan nya! Hahaha... calon Ayah yang siaga. Kau pasti sangat menyayangi anak dalam perut Mei Lián.“ Ada kegetiran dalam suara Jessmine, pasalnya dia belum bisa hamil anak Sam meskipun hubungan mereka tidak resmi tapi dia benar-benar ingin mengandung kembali setelah keguguran nya dulu.
“Aku akan lebih menyayangi anak-anak kita nanti, meskipun kau bukan wanita yang aku nikahi... tapi semua milikku adalah milikmu. Jangan ragukan cintaku, Jess.“ Sam mulai melancarkan kecupan-kecupan, bibirnya mulai berm-ain di lee-her Jessmine.
“Astaga, Sam! Hari ini kita sudah melakukan nya tiga kali, kau ingin lagi?!“ jerit Jessmine saat tubuhnya tiba-tiba melayang dan dibawa ke kamar.
“Always, tu-buhmu sudah menjadi canduku sayang...“
Huff!
Peperangan di atas ran-jang pun terjadi kembali, dari ran-jang berpindah ke sofa. Jessmine tak munafik, dia selalu menikk-mati penyaa-tuan mereka.
“Aku mencintai mu, Jess...“ selalu kata-kata itu yang diucapkan Sam saat keduanya mendapatkan pele-pasan, namun Jessmine tak pernah sekalipun menimpalinya dengan balasan kata yang sama.
Namun kali ini, tiba-tiba Jessmine ingin mengatakan nya. Entah apa yang ia rasakan, namun suatu kegelisahan menyerang hatinya.
“Aku juga mencintai mu, Sam."
Sam yang masih memeluk tu-buh Jessmine seketika mematung, pria itu tak percaya dengan apa yang dia dengar. Tak lama sebuah senyuman bahagia terbit di bibirnya, dia lalu mencium bibir wanita yang dicintainya itu dengan penuh kelembutan.
.
.
Empat hari sudah tak ada kabar apapun dari Sam setelah laki-laki itu pergi berbisnis ke Nanjing, ada rasa khawatir pada diri Jessmine. Padahal Sam mengatakan hanya akan berada di Nanjing selama dua hari dan akan terus mengabarinya.
