NovelToon NovelToon
Love Scandal

Love Scandal

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sia Masya

Sepasang suami istri yang terlihat memiliki hidup bahagia namun tersimpan banyak teka-teki pada setiap hubungan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Brian pulang setelah menyelesaikan beberapa pekerjaannya di kantor. Hari ini ia tidak menerima perintah apapun dari karyawan lain karena dirinya sudah berani menentang mereka. Ia tahu itu bukanlah tugasnya jadi ia tidak perlu melakukan pekerjaan mereka. Mereka sempat mengancam akan mengadukan nya pada pak bos, tetapi dirinya tidak peduli. Dia mengatakan bos tidak akan percaya kepada para pemalas seperti mereka. Ya itu mungkin karena bos takut kehilangan karyawan seperti dia. Beberapa hari yang lalu dirinya menyerahkan surat pengunduran diri dan bos yang penakut itu langsung memohon-mohon padanya. Dia tahu kualitas Brian bagi perusahaannya makanya dia memanfaatkan hal itu.

Saat membuka pintu rumah, Brian tersenyum setelah melihat Aletta sedang duduk di ruang tamu. Tapi saat ia menyapa Aletta tidak membalasnya sama sekali.

"Ada apa sayang? Apa terjadi sesuatu? Kamu marah sama aku?" Tanya Brian yang mencoba memegang wajah Aletta namun gadis itu menepis tangannya. Brian sontak kaget. Kenapa perilaku Aletta tiba-tiba saja berubah padanya. Sama seperti Aletta yang dulu setelah mengetahui rahasia perselingkuhan mereka. Wajah yang menatapnya dengan tatapan jijik.

"Kamu kenapa sayang? Apa moodmu sedang tidak baik hari ini? Apa kamu mengetahui sesuatu?"

"Bukankah kamu sudah bisa menebaknya."

"Aku benar-benar tidak mengerti. Katakan dengan jelas agar aku bisa tahu yang sebenarnya."

"Justru kamulah yang seharusnya mengatakan kebenaran padaku. Semua rahasia yang kamu sembunyikan dariku."

"Rahasia apa. Aku tidak mengerti."

"Baiklah. Jika kamu tidak mau mengatakan nya padaku. Aku akan mengatakan nya sendiri kebenarannya padamu, sehingga kamu tidak berpura-pura untuk melupakannya. Kamu selingkuh dengan Inez kan. Gadis yang di kantormu itu. Dan kamu telah memberiku obat yang membuatku hilang ingatan. Kamu berusaha membunuhku karena aku telah mengetahui rahasiamu yang sebenarnya."

Brian terdiam. Dia tidak mengatakan apapun. Dia benar-benar kaget mendengar perkataan Aletta. Darimana Aletta bisa tahu Inez. Apa Inez telah mengatakan sesuatu pada Aletta sebelum dia meninggal.

"Sepertinya kamu salah paham Dinda. Aku tidak mengenal siapa itu Inez. Dan kamu juga tidak akan mengenalnya lagi."

"Jangan berpura-pura menyangkal ku. Berhentilah untuk berakting. Aku tahu kamu telah menukar obatku. Aku punya bukti nya. Inez juga sudah mengatakan semuanya padaku. Kau berpura-pura tidak tahu agar bisa mengganggap ku seperti sedang halusinasi kan. Dengan perkataan mu itu. Kau pasti akan memberiku obat lagi agar aku kehilangan ingatanku lagi. Aku minta maaf Brian. Aku ingin bercerai. Aku tidak ingin. hidup berdampingan dengan orang jahat."

"Apa? Tidak Aletta. Aku mohon dengarkan aku dulu. Iya, aku akui aku telah menukar obatmu. Aku tidak ingin kamu meminta untuk bercerai dariku. Aku sangat mencintaimu Aletta. Aku benar-benar tidak bisa hidup tanpa kamu."

"Berarti aku juga pernah tahu kamu berselingkuh sehingga kamu memberiku obat yang membuat ingatan ku akan kejadian saat itu menghilang."

"Aku tidak berselingkuh Aletta. Gadis itu yang telah menjebak ku dengan tipu muslihat ku. Dia memperdaya dan mengancamku. Dia bukan hanya melakukan padaku saja, bahkan pria-pria di luar sana juga banyak dia perdaya. Jadi percayalah padaku. Dia hanya ingin membohongi mu dengan cerita palsunya. Dia menyukaiku tapi aku menolak nya. Kumohon kali ini percayalah padaku."

"Jika aku tidak percaya padamu, apa kamu akan melakukan hal buruk padaku lagi."

"Tidak Aletta. Aku tidak mungkin menyakiti mu."

"Tapi kamu telah menyakitiku. Dengan memberiku obat itu sama saja kamu telah menyakiti aku. Kamu tidak pernah mencintai ku. Kamu hanya terobsesi padaku. Jika ada seseorang yang mencintai pasangannya, dia tidak akan melukainya. Bahkan hanya berpikir untuk melakukan nya saja tidak akan."

"Aku benar-benar mencintaimu Aletta. Aku tidak berbohong. Cinta ku ini tulus. Aku mohon jangan tinggalkan aku. Aku sangat menyesal karena aku telah menyakiti mu."

"Sudah terlambat Brian. Aku akan melaporkan tindakan jahat mu ini pada polisi. Dan aku akan segera menceraikanmu."

Brian memeluk Aletta dengan kuat. Dia tidak akan membiarkan Aletta pergi darinya lagi. Brian terus memohon agar Aletta tidak keluar dari rumah itu lagi.

"Jangan tinggalkan aku Aletta. Aku tidak bisa hidup tanpamu." Aletta berusaha melepaskan tangan Brian yang memeluknya dengan sangat erat. Kali ini dia benar-benar ketakutan berada di ruangan itu sendiri dengan Brian. Bahkan tangannya juga ikut gemetar. Dia takut jika pria itu akan melukainya.

"Lepaskan Brian. Aku mohon. Izinkan aku pergi." Aletta memohon sambil menangis. Tetapi Brian tidak mendengar kata-katanya. Namun seseorang masuk menerobos rumah mereka. Ia menarik Aletta dari pelukan Brian dan memukulnya dengan brutal.

Brian melihat sosok pria itu. Dia adalah Gion. Tetangga yang akhir-akhir ini dekat dengan Aletta.

"Kau, jauhi Aletta. Jangan pernah berpikir untuk melukainya."

"Kamu." Brian bangun sambil memegang darah pada bibirnya akibat pukulan keras dari Gion yang langsung mengarah padanya.

"Kenapa kamu masuk dengan lancang ke rumah kami. Ini masalah ku dengan istriku. Kamu tidak perlu untuk ikut campur. Kamu itu hanya orang asing."

"Siapa bilang aku orang asing. Aku adalah sahabatnya Aletta. Jadi aku berhak ikut campur. Apalagi kamu itu orang yang telah melukai Aletta. Meskipun kamu adalah suaminya, tetapi aku akan melindungi nya dari penjahat seperti kamu."

Brian melirik ke arah Aletta. Namun gadis itu hanya menunduk. Dia seolah-olah sedang mengatakan kalau dia tidak ingin melihat wajah Brian lagi.

"Gion, kumohon. Bawa aku pergi. Aku tidak ingin berada di tempat ini."

"Aletta. Jangan katakan hal itu. Aku suamimu."

Brian menahan tangan kanan Aletta. Namun pegangan nya itu dilepas oleh Gion dengan sangat kuat.

"Dia tidak ingin melihatmu lagi. Jadi lepaskan. Dia juga sudah gemetaran karena ketakutan padamu." Gion membawa Aletta meninggalkan apartemen itu. Sedangkan Brian hanya mematung memandang kepergian Aletta.

Aletta takut padaku.

"Aaaaaaaaaaaaa, hiks...hiks. Brian perbuatan mu kini malah membuat Aletta tambah jauh darimu. Dia takut padamu karena kamu adalah monster. Kamu telah menyakiti hatinya dan juga jiwanya. Bagaimana dia bisa hidup dengan monster seperti kamu." Kata Brian mengutuk dirinya sendiri. Sambil berulang kali memukul-mukul kepalanya menganggap ia sebagai pria bodoh serta tolol.

Gion membawa Aletta masuk ke dalam rumahnya. Namun Aletta menolak. Dia tidak ingin berada dekat dengan Brian. Sewaktu-waktu Brian pasti datang ke apartemen Gion apalagi apartemen mereka yang bersebelahan.

"Jangan ke sini Gion. Brian pasti akan datang."

"Baiklah. Tapi aku harus mengambil kunci mobilku serta laptopku. Kamu duduk dulu di sofa ini. Aku akan mencari penginapan yang jauh. Tunggu sebentar."

Gion mengambil segelas air lalu diberikan pada Aletta.

"Minumlah dulu. Aku akan ke atas sebentar."

Gion ke atas untuk mengambil laptop serta kunci mobilnya. Hanya 2 menit saja ia di kamar setelah itu ia turun kembali ke tempat Aletta berada. Gadis itu masih bengong. Bahkan airnya tadi masih sama penuhnya. Sepertinya Aletta tidak meminumnya sama sekali.

"Ayo pergi."

Aletta mengikuti Gion yang menggenggam tangannya dengan erat dan membawanya pergi dari apartemen itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!