Warren Frendata Rafaeyza, seorang CEO dari perusahaan Desainer frough yang berpengaruh di kota Jakarta,
Dia menjadi mualaf karna wasiat sang ayah yg mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya adalah gus yg telah ingkar masuk ke agama lain dan ingin anak dan istrinya masuk islam. Diusianya yang sudah matang Warren belum menikah karena masih terjebak dengan cinta pertamanya saat remaja. Dia Citra Bayu Antriza, Wanita cantik yang berhasil memporak porandakan hatinya. Suatu ketika Tuhan menjawab keinginannya untuk memiliki hati Citra sepenuhnya. "7 tahun bukan waktu yg mudah aku lalui ya Alloh, untuk menemukannya, sekarang aku sudah menemukannya! izinkan aku memilikinya, dia yg selalu aku sebut di sepertiga malamku" "Aku, Warren memang bukan yang pertama, tapi aku akan menjadi yg kedua untuk yg terakhir"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
018. Usaha
"Jika kalian menjalin sebuah hubungan, masukkanlah konsep cinta Nabi Adam A. S dan istrinya yaitu Siti Hawa. kisah cinta yang tak pernah membicarakan soal mantan, atau masa lalu, jadikanlah pasangan kalian adalah masa kini, depan, akhirat sampai janah sang Pencipta satu satunya penghuni Hati, jiwa, pemilik Raga dan pandangan mata".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sampai dimana Warren berusia 26 tahun Cana mulai bertanya "kamu kapan nikah nak? ada wanita yang kamu suka gak nak?" pertanyaan itu terus saja terlontar dari bibir Cana "katanya kamu mau buat cucu yang banyak buat mamah Ren, tapi mana? sampe sekarang aja kamu belum dekat sama wanita! ya Alloh Ren mama takut? ".
" Takut kenapa ma? mama tau kan Warren sibuk, maaf mah janji itu belum bisa Warren tepati tunggu sebentar lagi ya" Warren.
"kamu tau gak si rumor yang beredar saat ini, setelah kamu nolak banyaknya formulir dari para ustadzah dan santri di pesantren kakek kamu? " Cana.
"gak tau ma" Warren dengan tenang.
"apa kamu juga gak tau gosip yang tersebar di kantor dan artikel nyeleneh di media? " Cana.
Warren tersenyum "mama ada ada aja, jangan dengerin gosip gak jelas mah dosa".
" bukan masalah dosa Ren! ini tuh tentang kamu yang dikira HoMo! apa iya Ren kamu suka sesama jenis? mama cuma takut Ren" Cana dengan mata berkaca-kaca. pikirannya tengah melana buana entah jauh ke samudra sana karna mengingat almarhum Antaka sang suami saja bisa murtad yang dididik dari kecil apa lagi anaknya, bukannya dia meragukan Warren tapi dia hanya takut buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Warren membulatkan matanya "Astaghfirullahhalngazim, Warren menyukai wanita ma, mama jangan kemakan gosip gak jelas" sambil mengusap usap dadanya, dia benar benar baru tau akan gosip yang menerpanya karna dia sibuk jadi santri dan bolak balik dari Singapura ke Indonesia untuk beberapa bulan sekali.
"terus kenapa kamu juga nolak saran abi Khalid kakekmu yang mau menjodohkan sama anak Habib teman kakekmu Ren? " Cana.
"mama tenang ya, aku cuman belum nemu aja yang cocok dihati ma, maaf" Warren hanya bisa menunduk.
Cana hanya mengangguk lalu mengusap kepala snag putra yang terlihat banyak pikiran, jelas karna dia masih hidup dalam bayangan cintanya terhadap Citra, Citra yang sukses menguasai hatinya tampa berbuat apa apa.
Waktu terus berjalan sampai Warren mendengar kabar bahwa Citra sudah sendiri, dia lagi lagi tengah bersimpuh pada sang pemberi hidup dan kenikmatan hidup.
"Ya allah, apakah ini jawaban dari doaku? doa yang ragu di otak namun mantap dihatiku, telat tidak masalah ya allah. aku akan terus berjuang dan berusaha jika memang ini takdirku, aku tidak mau kalah untuk yang kedua kali izinkan aku kali ini untuk memilikinya, mengikatnya dalam ikatan suci, luluhkanlah hatinya untuk aku dapatkan ya Alloh, maaf jika cintaku tanpa sadar lebih tinggi padanya dibandingkan denganmu, ampuni lah hambamu ini" Warren sambil meneteskan air mata.
"ridhoilah cintaku kali ini agar sampai dan terbalaskan padanya, dia Citra Bayu Atriza pemilik hatiku, izinkanlah hamba untuk memilikinya jika dia memang takdirku, tapi jika dia bukan takdirku sudah ya Alloh. bantu hamba melupakannya! cukup 7 tahun lebih ini hamba berbuat dosa berikanlah petunjukMu hamba harus berjuang atau mundur".
"RabbanaAttinnaFidunyaHasanah WafilAkhirotiHasanata Wakinnangadzabannar Aaminn Alloh umma Aaminn".
Warren tertidur dan dia tak mendapat petunjuk apapun sampai dia ingin menyerah namun dimana dia menolong Chayna anak dari Citra dia bersimpuh kembali dan ketika tidur dia mendapatkan petunjuknya.
dia memimpikan dirinya bertemu dengan seorang Pria yang tingginya sekitar 188cm dia tersenyum dengan mata teduhnya dan memberikan tangan seorang wanita yang tak bisa iya lihat dengan jelas, Warren terus menolah ketika tangannya dipaksa bergenggaman dengan wanita itu, terlebih sang wanita hanya diam menunduk.
namun pria itu menarik tangan mereka sampai mereka berdekatan dan saling pandang.
"Astaghfirullah" Warren bangun dari tidurnya, dia terus beristighfar dan dilanjutkan "Allaahumma innii a'uudzubika min 'amalisy syaithaani wa sayyi- aatil ahlaami. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syaitan dan keburukan mimpi).".
Warren melihat jam diatas nakas ternyata masih jam setengah 4 dia hanya ketiduran 27 menit sehabis murojah dan mendapat mimpi itu.
"ya allah apa artinya? aku yakin wanita dimimpi itu Citra! dimimpiku dia tersenyum sambil menangis kala kami berpegangan tangan. dan siapa pria yang mencoba menyatukan kami? ya allah sungguh jika itu petunjukMu maka tuntunlah hamba, jika itu hanya mimpi buruk karna hamba mendamba yang bukan mahram maka ampunilah hamba".
...----------------...
...Satu minggu berlalu setelah kejadian itu Warren yang baru pulang dari Singapura mendadak harus pulang ke Indonesia karna mendengar Cana jatuh sakit akibat diserang begal kendaraan....
Warren tak memperdulikan dirinya yang lelah, dia langsung menuju rumah sakit entah kenapa jantungnya berdebar kala mengingat sang ayah dirumah sakit, dia jadi ingat kenapa pas sama Chayna Phobianya dengan rumah sakit iya lupa? apa sebutan yang cinta dia kepada Citra sampe melupakan satu hal penting itu? malah dia bolak balik betah di rumah sakit.
disaat seperti ini malah sekarang dia tremor, bahkan asistennya yang bernama Frans sudah memberi tau Nyonya besar baik baik saja tapi Warren merasa tubuhnya lemas, dia mengingat saat kepergian ayahnya, kondisi sang ayah yang mengenaskan. nafasnya terengah engah seperti akan putus namun saat membuka pintu dia melihat seorang perempuan dan gadis kecil tenaga tertawa bersama Cana.
"Asalamualaikum ma" lirih Warren.
mendengar suara itu ibu dan anak yang tadi berbincang dengan Cana menyingkir karna Warren langsung memeluk Cana yang sedang menjawab salamnya.
Warren memeluk ibunya erat, dia merasa lega memastikan sendiri ibunya baik baik saja.
"kamu nekat Ren, kenapa pulang? mama udah bilang kalo mama baik baik saja" Cana yang tau anaknya terlihat lelah dan keluar keringat dingin karna Phobianya pada rumah sakit semenjak suaminya meninggal.
"Nanti ya ma, jangan ngomel dulu, Warren takut" Warren mencoba mengatur nafasnya.
"kejadiannya gimana si ma? kok bisa gini" Warren kembali bersuara sambil menatap kening ibunya yang diperban namun tertutup hijab sebagiannya.
"kamu tenang ya liat, ada orang yang menolong mama kamu harus berterima kasih juga sama dia" Ucap Cana membuat Warren menoleh, dia baru ingat tadi ibunya bersama 2 orang lainnya.
Saat menoleh Warren membulatkan matanya dan Langsung menunduk, bahkan wanita itu juga terkejut dia sempat mengira Dia adalah Warren dan ternyata benar adanya, sungguh dunia sangat sempet seperti pohon Toge.
"C-citra, Terima kasih telah menyelamatkan ibuku".
mata Cana membulat terkejut, wanita itu menatap putranya yang kupingnya telah merah karna malu " ya allah, ternyata dia wanita yang membuat putraku menangis dan membuatnya seperti orang gila senyum senyum sendiri".
"Sama-sama tuan, sungguh tidak terduga kita berjumpa lagi dirumah sakit, semoga nanti kita bertemu tidak dirumah sakit kita bertemu di tempat lain" Citra mengatakan itu bukan karna apa tapi karna pertemuan mereka memang dirumah sakit terus, padahal mereka akan membuat janji bertemu seharusnya bukan di rumah sakit, karna bila dirumah sakit jelas ada keluarga yang tak sehat.
WarRen hanya menunduk dan tersenyum .
Cana yang melihat interaksi putranya dan Citra "ya allah gemes" batinnya.
"om Ren, asalamualaikum. bagaimana kabarnya?" Chayna membuka suara.
"waalaikumsalam princes, " Warren jongkok untuk menyetarakan tingginya bersama Chayna, dan Chayna langsung menyakini tangan Warren.
"om alhamdulillah kabarnya baik" lanjutnya sambil mengelus kepala Chayna lalu dia berdiri.
"om makin ganteng aja hihihi" Chayna.
"masa si? bukannya tambah tua ya? " Warren dengan kekehan.
"kalian sudah saling kenal? " sambung Cana berpura pura tidak tahu menahu.
Warren, Citra dan Chayna menoleh pada Cana.
"iya tante,Om Warren yang nolongin Chayna pas Chayna di culik" ucap gadis kecil itu dengan senyumnya "berarti tante mamanya om Warren ya? ".
Cana tersenyum "oh begitu ceritanya, iya sayang saya mamahnya om Warren.
Chayna hanya mengangguk dan tersenyum.
" Citra kesini sayang" panggil Cana membuat Citra mendekat dan Warren bergeser "makasih sekali lagi ya udah nemenin dan nolongin saya, sesuai permintaan saya besok mampet kerumah saya ya, di jam toko kamu selesai saya bakal suruh supir jemput kamu dan Chayna.
Citra menimbang nimbang lagi, dia sebenarnya sungkan harus kesana, untuk apa?padahal dia kan cuman teriak teriak doang agar orang orang berdatangan bukan dia yg nangkep penjahat pas kejadian tapi karna menghormati Citra pun tersenyum lalu mengangguk.
"cantik bangat kamu Citra, kamu mau gak jadi mantu saya! " Ucap Cana dengan enteng membuat Warren dan Citra menatap Cana.
Warren yang ketar ketur takut dengan jawaban dan penilaian wanita yang iya sebut di do'anya selalu, sementara Citra yang terkejut tak tau harus menjawab apa. namun Chayna berkata bak malaikat menolong situasi yg rumit itu "maaf tante, Mama Chayna bilang gak mau nikah lagi, tapi kalo Om Warren jodoh sama mama pasti Allah satuin, mama sangat mencintai ayah Chayna yang udah di surga makanya mama sering nolak lamaran orang di kampung itu yang sering kakek nenek Chayna bilang".
bak di srempet motor saat menyebrang dengan kecepatan penuh Hati Warren berdenyut nyeri dia merasa jatuh sebelum berjuang, apalah arti mimpi semalam nyatanya dia tak akan menang oleh masa lalu.
"hehehe maaf ya bu, Chayna masih kecil harap dimaklumi tapi benar kata putri saya, saya tidak terpikir untuk menikah lagi, entah itu candaan atau serius lebih baik anak ibu cari yang setara dengan anak ibu, jangan Janda seperti saya" ucap Citra sehati hati mungkin dan sesopan mungkin 1 hari dia menemani Cana membuat mereka bercerita sedikit hal yang inti .
"tapi anak saya maunya kamu gimana? " Cana.
"ya? " Citra yang seperti salah dengar.
"mahhh" Warren yang kalang kabut.
ucap mereka bersamaan.
sementara Chayna terus memperhatikan gerak gerik Warren, perasaan Chayna tak salah Orang yang menyelamatkanya itu menyukai sang mama tercintanya.