NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Keluarga / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: FlowerNing

Uang, Rumah, Mobil, tiga benda itu tidak pernah dimiliki oleh Gaffi. Besar di jalanan tanpa perlindungan dan pengasuhan orang tua, Gaffi yang ditinggalkan di jalanan harus bertahan hidup dengan cara mengemis.

Melihat kehidupan orang-orang beruntung yang lewat, Gaffi duduk di pinggir trotoar. Suaranya pelan, mengiba agar ada yang memberinya uang recehan untuk makan hari ini.

Jika takdir hidupku begitu buruk..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FlowerNing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman Bayu

Bayu merasa patah hati. Gaffi menangis tanpa suara, wajahnya yang pucat membuat Bayu berharap dapat merasakan sakitnya agar Gaffi tidak perlu berbaring di ranjang RS.

"Sakitnya akan hilang, sakitnya akan hilang." Kata Bayu berulang kali untuk menenangkan Gaffi yang setengah sadar.

Gaffi tertidur setelah lelah menangis. Bayu tidak mengantuk, menarik kursi untuk duduk Bayu tidak mau mengalihkan pandangan dari Gaffi. Sesekali Gaffi meringis, mungkin tubuhnya merasa sakit ketika tidur.

Setelah subuh, perawat masuk untuk memeriksa cairan infus dan memberikan obat. Mengecek suhu tubuh serta tensi darah.

Melepas perekat dari lengan kiri Gaffi, perawat melirik Bayu sesekali. "Istrinya kemana pak?

Bayu yang belum mandi mempunyai kumis dan janggut halus tidak terlalu fokus. "Hah?"

Malu untuk bertanya ulang perawat tidak bertanya lagi dan keluar untuk memeriksa pasien di kamar sebelah. Setelah kunjungan perawat dokter datang. Memeriksa detak jantung dan bertanya keluhan yang dirasakan oleh Gaffi. Bayu menjawab apa yang disebutkan Gaffi ketika bangun.

"Tadi subuh bangun karena nyeri dan pusing. Gimana dok?"

Dr. Asep menyentuh bagian perut Gaffi yang agak kembung. "Kalau nanti mual atau masih pusing disertai sakit perut ingin ke kamar mandi, waktu inap nya di tambah satu hari lagi. Kalau tidak, sore nanti bisa pulang."

"Sekarang saya resep kan obat pereda nyeri dan parasetamol untuk meredakan keluhan pasien."

Dokter pamit dan Bayu diam sejenak. Melihat waktu sudah pukul enam pagi, Bayu masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi. Hari ini dirinya harus mengembalikan sepeda dan izin tidak masuk kerja kepada pak Mamat. Tidak lupa harus membeli sarapan sebelum Gaffi minum obat.

Pak Mamat memaklumi bahkan memberi izin selama tiga hari sebelum Bayu dapat kembali bekerja. "Jaga dulu anak kamu. Kalau sudah sehat betul barulah kembali kerja."

Bowo juga mengungkapkan keprihatinannya. "Cepat sembuh ya untuk Gaffi. Anak-anak memang mudah sakit tapi nanti pas besar sehat terus kayak saya ini. Ngomong-ngomong saya kecilnya sering sakit pas dewasa sekuat banteng gini."

Pak Mamat menyikut ulu hati Bowo. "Diam kamu. Yasudah, kamu cepat sana balik ke RS. Kerjaan ndak usah dipikirin, ada Bowo yang kerjakan." Memarahi Bowo, Pak Mamat menyuruh Bayu untuk cepat-cepat kembali ke RS.

Mulut Bowo akan mengeluarkan kalimat keluhan namun kakinya diinjak dengan sadis. "Aduh!"

"Sepedanya buat kamu saja. Jarang yang pakai disini juga. Hitung-hitung biar ada gunanya daripada di cuci melulu sama Bowo. Kotor juga enggak!"

Bayu menahan kedutan pada bibirnya. "Baik pak. Terimakasih sudah pengertian. Mas Bowo, terimakasih juga."

***

Gaffi makan tanpa nafsu. Menelan dengan susah payah, Gaffi berusaha untuk makan lebih banyak. Bayu yang menyuapi menjadi tidak tega dan menghentikan suapan yang ke sebelas. "Sudah kenyang?"

"Hmm. Iya ayah."

"Haus? Sekalian minum obat ya biar tidak kembung perutnya."

Patuh minum obat, rasa pahitnya hampir saja menyebabkan Gaffi ingin muntah. Tapi ditahan karena melihat ekspresi Bayu yang kuyu. Ayahnya tidak istirahat cukup. Tidur di rumah sama di RS pasti beda. Sofa tempat Bayu tidur tidak cukup menampung seluruh tubuh ketika berbaring di atasnya.

"Kata dokter kapan Gaffi bisa pulang?"

"Tunggu keluar hasil lab dulu. Terus kalau Bayu tidak sakit perut dan bolak balik kamar mandi, nanti sore sudah bisa pulang."

Bayu menyentuh poni Gaffi yang menutupi. "Terus kalau sudah mendingan Ayah ajak Gaffi potong rambut."

Gaffi ingat tentang sekolah hari Senin. Bayu tersenyum lembut. "Sekolahnya bisa waktu Gaffi sehat betul."

Mengantuk setelah minum obat, Gaffi berbaring tidur sampai waktu makan siang. Perawat sudah berganti shift tugas. Melihat kenalan lama, Bayu berdiri memeluk sahabatnya ketika sekolah SMA dulu. Rama yang tahu anak temannya di rawat di divisi kamar inap tempat dia bertugas langsung mampir dengan bingkisan buah.

"Kapan masuknya? Kok kamu gak bilang-bilang kalau anak kamu sakit. kan saya bisa langsung tukar shift."

Bayu menepuk bahu sahabatnya itu. "Kan ini juga kamu sudah tahu."

"Beda atuh. Aku tahunya waktu cek data pasien dan nama walinya."

Rama menggerutu. "Dari dulu gak pernah berubah. Kabarin kalau kamu punya kabar mengenai diri sendiri atau keluarga, punya teman banyak tapi gak ada yang di hubungi sama sekali. Aneh kamu."

Bayu tidak mau Rama kesal. Mendorong kursi lipat lain untuk di duduki. "Kamu tidak kerja? Ini masih jam kerja kan?"

Rama batuk kering. "Pasien tidak banyak. Sudah izin sama kepala perawat kesini sebentar."

Bayu tertawa. "Kamu juga tidak berubah. Dari dulu suka mangkir kelas kalau ada kesempatan dan sekarang mangkir di jam kerja dengan alibi jenguk pasien. Ngomong-ngomong bagaimana hubungan kamu sama pacar kamu, siapa namanya itu? Kemalasari?"

Punggung Rama menjadi tegak. "Jangan bahas wanita itu. Ngeri! Hampir aku nikah sama istri orang."

Makin keras suara tawa Bayu. "Hahahha. Apa kami bilang. Putra yang tidak tertarik bersosialisasi saja tahu kalau perempuan yang kamu suka itu bukan perempuan baik-baik."

"Sumpah aku gak tahu kalau Kemala sudah nikah selama aku bertugas di luar kota selepas lulus akademi perawat."

"Terus?" Rasa penasaran Bayu timbul. Kisah percintaan geng mereka yang berjumlah empat orang bisa dibilang acak-acakan. Selalu berujung ditinggalkan dan dicampakkan.

Walau terhalang jarak dan sulit komunikasi, sesekali mereka akan saling mengirim surat untuk memberi kabar. Sudah setengah tahun sejak surat terakhir yang Bayu terima. Makanya dia tidak tahu kalau Rama gagal menikah.

"Suaminya ngamuk waktu acara tunangan. Kurang ajarnya keluarga si Kemala pada belain itu anak.. Jelas-jelas masih ada status istri orang, malah terima lamaran saya. Gila memang."

Gaffi terbangun karena suara tawa Bayu. Membuka mata, pandangannya tidak terlalu kabur dan sakit di kepala sudah tidak ada lagi. Duduk dengan lemah, tangan Bayu terulur untuk menaruh bantal sebagai sandaran.

Rama memasang wajah ramah. "Halo Gaffi. Masih ingat sama om tidak?"

Gaffi melihat pada Bayu. Siapa?

Bayu mendorong lembut kepala Rama yang terlalu dekat dengan wajah Gaffi. "Berapa umur Gaffi waktu itu? Jangan bodoh."

Rama sinis kepada Bayu lalu kembali tersenyum lembut pada Gaffi. "Nama om, Rama. Coba panggil."

Gaffi membuka mulut lalu tidak ada suara. Rasa kering di tenggorokan membuat dirinya batuk. Bayu menuangkan air hangat dari termos, menepuk ringan punggung Gaffi supaya lebih lega.

"Halo om Rama." Sebut Gaffi setelah tenggorokan nya basah oleh air. Rama menyentuh saku seragam dinas kerjanya, mengeluarkan dua kotak kecil susu kemasan rasa cokelat.

"Buat Gaffi."

Gaffi menerima tapi tidak berencana langsung minum. "Terimakasih om."

1
nur laela
Luar biasa
FlowerNing: Terimakasih
total 1 replies
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
FlowerNing: terimakasih
total 1 replies
deria
👍👍👍👍👍 lanjutkan thor ..
deria
yo gaffi suka yang polos🤭🤭🤭 yang meriah banyak gambar terlalu menyakitkan mata kalo liatnya🤣🤣🤣
deria
lanjutkan thor . apalagi latar ceritanya tahun 85👍👍👍👍
deria: oke thor
FlowerNing: sudah di up ya satu bab baru. dibaca yawww
total 2 replies
deria
weleh sibuk ya thor ampek belum up juga
FlowerNing: Sibuk kerja hiks
total 1 replies
deria
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 memanfaatkan anak tapi boleh juga asal jangan sering2😂😂😂😂
FlowerNing: gak sering-sering kok
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Andira Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!