NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA AISYAH

MENGEJAR CINTA AISYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Aliansi Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Aisyah mau kah kau menikah denganku?" Tanya Leon dengan harap-harap cemas. Aisyah tak segera menjawab dia bingung. Walaupun hatinya juga sudah terbuka untuk Leon.
Ada sesuatu yang sedang Aisyah selidiki yaitu kecelakaan ayah kandungnya.
Akan kah pernikahan Leon dan Aisyah terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

Leon menjemput Aisyah dulu kerumahnya, bersama Ray. Dia turun dan melangkah kerumah Aisyah.

Panjang umur Aisyah baru saja keluar dari pintu rumahnya. "Loh pak, kok ada di sini?" Tanya Aisyah keheranan.

"Aku bukan bapak kamu Aisyah!" Gerutu Leon. "Hehehe iya maaf mas, kan mau kerja." Jawab Aisyah dengan nada bercanda.

"Ayo kita pergi sekarang. Gimana semalam ada yang aneh enggak? Mobil itu datang lagi enggak?" Tanya Leon dia juga celingukan melihat sekitar rumah Aisyah namun tidak ada tanda tanda mobil itu kesini lagi.

Aisyah menggeleng pelan dia memang tidak melihat mobil itu lagi dari semalam dan sampai pagi ini. "Semoga enggak ada lagi mas." Ucap Aisyah. "Naek!" Aisyah masuk ke dalam mobil bersama Leon.

Mereka menuju kantor. Selama di perjalanan keduanya tidak bicara, tak seperti tadi malam Leon sangat ceria ketika menelepon Aisyah. Tapi pagi ini dia sedikit pendiam. Begitu pun Aisyah, ada banyak hal yang dia pikirkan.

Sampailah mereka di kantor, Aisyah mengekor Leon di belakangnya. Namun ketika sampai di depan ruangan Leon, ada seorang wanita paruh baya dengan penampilan kecehnya datang mendatangi Leon. Dia menatap sinis Aisyah juga Leon. Ray pamit dari sana menuju ruangannya.

Leon reflek menoleh "Loh tante Inez." Ucap Leon. Tante Inez adalah mamahnya Elena entah ada keperluan apa dia datang sepagi ini. Yang jelas dari raut mukanya terlihat menyimpan kekesalan pada Leon.

Aisyah juga sama malah jadi kikuk. Dia duduk di kubikelnya dan membuka laptopnya. Tapi sudut ekor matanya menatap wanita itu. "Siapa dia? Jutek banget enggak ada ramah ramahnya.". Gerutu Aisyah batinnya.

Dia tak perduli, dia membereskan pekerjaanya.

-

-

-

Leon mempersilahkan tante Inez masuk ke ruangannya. Dia duduk di kursi kebesarannya dan melonggarkan dasinya. "Kenapa tante pagi pagi kesini?" Tanya Leon tanpa basa basi.

"Kau racuni apa anakku hah? Elena sekarang pindah keyakinan demi dirimu. Dia juga jadi anak pembangkang!" Teriak tante Inez dengan dada yang naik turun.

"Maaf tante, kami sudah putus dari lama. Jauh sebelum dia pindah keyakinan. Dan satu hal lagi, saya tidak pernah menyuruh atau memaksa Elena melakukan tindakan yang buruk!" Ucap Leon penuh penekanan dengan mata yang memanas.

"Oh yah? Terus kenapa kau malam malam ada di apartment Elena hah? Kalau bukan untuk mempengaruhi Elena! JAWAB LEON!" Sentak tante Inez.

"Harusnya tante sebagai orang tua introspeksi diri. Jangan selalu menyalahkan Elena. Maaf tante, tanpa mengurangi rasa hormat, lebih baik tante pulang dan renungkan!"

"Halah anak ingusan kayak kamu berani beraninya menasihatiku !" Geram tante Inez.

Ternyata tante Inez tahu kalau Leon malam malam menemani Elena di apartmentnya.

Tante Inez yang masih tidak terima jawaban Leon dia pun menggebrak meja kerja Leon dengan keras dan berapi-api.

BRAK

"Kau sudah merusak otak anakku! Aku tidak akan tinggal diam, camkan itu! Jangan pernah temui Elena lagi !!" Tante Inez keluar dari ruangan Leon dengan emosi. Dia juga membanting pintu itu. BRAK !!

"Astaga dasar nenek lampir! Untung aja enggak jadi sama Elena, bisa jantungan gue kalau punya mertua sengklek kayak gitu!" Ucap Leon sembari mengusap ngusap dadanya.

-

-

Aisyah juga sama kagetnya dia reflek menoleh ke arah suara pintu yang dibanting. "Ya ampun bu kenapa di banting? Astaghfirullah"

Mood Leon rusak sudah padahal hari ini dia ada meeting lagi bersama Raka temannya. Untuk membahas proyek yang akan dia jalankan bersama Raka bulan ini.

Leon meminta Aisyah menghubungi Raka. Aisyah pun langsung menelepon Raka memakai telepon kantor. Dia menyampaikan pesan Leon agar rapatnya di undur besok. Tidak mungkin kan Aisyah bilang mood Leon buruk! Terpaksa dia berbohong, bilang Leon sedang tidak enak badan.

"Oh begitu, baiklah Aisyah terima kasih banyak. Besok juga boleh!" Ucap Raka di seberang telepon.

"Baik pak Raka akan saya jadwalkan."

Aisyah menutup teleponnya. Dia masuk keruangan Leon dan ketika ingin menyampaikan pesan tadi, dia melihat atasannya itu sedang termenung menatap jendela.

"Permisi pak, tadi saya sudah menghubungi pak Raka. Beliau berpesan bisa besok saja meetingnya!" Ucap Aisyah. Namun tidak di respon sama Leon.

"Ehem ...pak maaf, apa ada masalah? Maaf kalau saya lancang!" Ucap Aisyah dengan menunduk.

Leon membalikan badannya menatap Aisyah dia mendekat perlahan ke Aisyah. Dia tanpa ragu menceritakan kejadian tadi sewaktu tante Inez datang. Dia ingin tahu reaksi Aisyah ketika mendengar pengorbanan Elena demi dirinya.

Aisyah membulatkan matanya jantungnya seakan tengah di tu suk jarum. "Ternyata Elena berkorban sebegitu besarnya untukmu mas. Sedangkan aku? Apa pengorbananku? Yang ada aku selalu mengabaikan mu mas." Lirih Aisyah dalam hatinya.

"Apa eum_"

"Kenapa?"

"Apa mas masih cinta sama dia?" Tanya Aisyah dengan pelan. Sungguh dia degdegan apa yang akan Leon jawab. Kalau Leon menjawab masih, dia akan mundur.

Tapi kalau Leon menjawab tidak, Aisyah juga akan berjuang demi Leon.

"Tidak! Cintaku sudah pindah ke kamu! Dan kamu, adalah jawaban dari segala doaku!" Ucap Leon datar.

Aisyah mematung mendengar pengakuan Leon. Memang sih Leon sering sekali mengucapkan kata suka, kata sayang, dan kata cinta tapi hal itu belum membuat Aisyah membuka hatinya pada waktu itu.

Namun sekarang seiring berjalannya waktu dan perjuangan Leon selama ini, akhirnya hatinya luluh juga. Aisyah juga mencintai Leon dalam hatinya.

"Iya mas... Aku percaya sama mas Leon."

Leon mencoba mengalihkan pembicaraan. "Oh iya kamu dan tantemu bisa pindah ke apartment, aku sudah menyiapkannya untukmu!"

Aisyah mengerutkan dahinya "Untuk apa mas? Kan aku ada rumah!" Ucap Aisyah.

"Keadaan rumah kamu enggak aman. Lebih baik untuk sementara kamu dan tante Rosma pindah dulu. Toh apartment itu tidak jauh dari rumah sakit dan kantor. Ada di tengah tengahlah!" kata Leon panjang lebar. Dia mencoba meyakinkan Aisyah agar pindah.

"Nanti aku bicarain dulu mas sama tante Rosma. Takutnya tante enggak mau pindah!" Sahut Aisyah dengan wajah sendunya. Dia juga memang takut sih tapi kalau harus pergi dari rumah peninggalan ayahnya dia tak rela. Meskipun sifatnya sementara.

Aisyah pamit dari hadapan Leon dan kembali ke mejanya. Dia membuka dompetnya dan menatap lekat photo dirinya dan orang tuanya.

"Semenjak kepergian ayah, ibu jadi sakit sakitan. Ada apa ayah? Apa yang ayah sembunyikan sampai ibu seperti ini? Aisyah harus apa ayah" Lirih Aisyah yang sudah meneteskan air matanya.

Ketika Aisyah sedang melamun tiba tiba ponselnya bunyi dari nomor asing yang tak dia kenal. "Siapa yah?" Aisyah belum mengangkat teleponnya dia agak ragu juga.

Sekali dua kali Aisyah diamkan. Namun yang ketiga kalinya Aisyah memberanikan diri menjawab panggilan itu.

"Cucuku !"

DEG

1
Nuni
Luar biasa
LISA
Aq mampir Kak
ルビー・カイトル 【RUBY KAITORU】〔CA:87〕
semangat thorrr/Determined/
Desty Cynthia: Semangat juga kaka🫰/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!