NovelToon NovelToon
Love Or Tears

Love Or Tears

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Tukar Pasangan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Putu Diah Anggreni

Rani seorang guru TK karena sebuah kecelakaan terlempar masuk ke dalam tubuh istri seorang konglomerat, Adinda. Bukannya hidup bahagia, dia justru dihadapkan dengan sosok suaminya, Dimas yang sangat dingin Dan kehidupab pernikahan yang tidak bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putu Diah Anggreni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misteri yang Semakin Dalam

Dimas mengangkat ponsel dengan gerakan cepat, matanya menatap tajam ke arah Rani sebelum menjawab panggilan. "Halo, Fajar," ujarnya dengan nada datar namun tegas.

Rani menahan napas, berusaha menangkap percakapan itu. Namun suara Fajar di seberang sana terlalu pelan untuk bisa ia dengar dengan jelas. Yang bisa ia lihat hanyalah ekspresi Dimas yang semakin mengeras seiring berjalannya percakapan.

"Dengar, Fajar," ujar Dimas akhirnya, suaranya rendah dan mengancam. "Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan istriku, tapi kurasa lebih baik kau menjauh untuk sementara waktu. Adinda sedang dalam kondisi yang tidak stabil, dan kehadiranmu hanya akan memperburuk keadaan."

Hening sejenak sementara Dimas mendengarkan jawaban Fajar. Rani bisa melihat rahang Dimas mengeras, tangannya yang tidak memegang ponsel terkepal erat.

"Baiklah," ujar Dimas akhirnya. "Kita akan bicarakan ini lagi nanti. Sekarang, kumohon, beri kami waktu." Dengan itu, Dimas mengakhiri panggilan dan meletakkan ponsel kembali di meja dengan sedikit terlalu keras.

Rani menatap Dimas dengan cemas. "Apa... apa yang dia katakan?"

Dimas menghela napas panjang sebelum menjawab. "Dia mengaku sebagai teman dekatmu. Katanya kalian bertemu saat kau menghadiri seminar bisnis dua bulan lalu." Dimas menatap Rani lekat-lekat. "Benarkah itu, Adinda? Aku tidak pernah mendengarmu menyebut namanya sebelumnya."

Rani menelan ludah, pikirannya berpacu. Ia tidak tahu harus menjawab apa. "Aku... aku tidak yakin," ujarnya akhirnya. "Seperti yang kubilang, aku tidak bisa mengingat apa-apa."

Dimas mengangguk pelan, wajahnya menunjukkan campuran kekecewaan dan kecurigaan. "Baiklah. Mungkin sebaiknya kita istirahat sekarang. Besok pagi kita akan ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut."

Rani duduk di tepi ranjang, matanya menerawang. Pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan. Siapa sebenarnya Adinda? Apa hubungannya dengan Fajar? Dan yang paling penting, bagaimana ia bisa kembali ke tubuhnya sendiri?

Matanya tertuju pada meja rias. Di sana, tersusun rapi berbagai produk kecantikan mahal dan perhiasan berkilauan. Rani bangkit dan berjalan ke arah cermin. Wajah cantik Adinda menatap balik padanya, namun dengan ekspresi kebingungan dan ketakutan yang jelas bukan milik Adinda.

Rani ingat bahwa sebelumnya, saat masih dalam tubuhnya sendiri, ia pernah membuka laci meja rias ini dan menemukan sebuah buku diary. Dengan tangan gemetar, ia membuka laci yang sama dan menemukan buku bersampul kulit yang familiar.

"Ini dia," bisiknya pada diri sendiri, mengambil buku itu dengan hati-hati.

Rani kembali ke ranjang, duduk bersandar pada kepala tempat tidur. Ia membuka halaman pertama diary itu, berharap menemukan petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Tulisan tangan rapi Adinda menyambutnya.

Rani terus membaca, halaman demi halaman. Cerita tentang pertemuan rahasia Adinda dan Fajar, perasaan bersalah Adinda terhadap Dimas, dan kebingungan yang ia rasakan, semuanya tertuang dalam diary itu.

Namun, saat Rani sampai pada entri terakhir, matanya melebar kaget.

"10 Juni 2023

Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Bu Siti, ibuku, telah mengetahui hubunganku dengan Fajar. Dia marah besar dan mengancam akan melakukan sesuatu yang mengerikan jika aku tidak segera menikah dengan Dimas. Bahkan dia mengancam akan membunuh Fajar! Aku tahu ibuku bukan orang yang main-main dengan ancamannya. Apa yang harus kulakukan? Aku mencintai Fajar, tapi aku juga tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya. Mungkin menikah dengan Dimas adalah satu-satunya jalan keluar. Maafkan aku, Fajar. Maafkan aku, diriku sendiri."

Rani menutup buku itu dengan tangan gemetar. Ancaman pembunuhan? Bu Siti yang memaksa pernikahan dengan Dimas? Apakah ini ada hubungannya dengan apa yang terjadi padanya dan Adinda?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!