NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: nilam nuraeni

Menceritakan tentang Rere yang hidup nya menjadi gelap karena di ceraikan setelah malam pertama nya.

Di saat itu Rere yang di ceraikan dan di buang ke rumah pelacuran tak sengaja di hadapkan dengan Edward salah satu VIP yang membayar nya dengan mahal.

Dengan gila nya Rere menawarkan kesepakatan kepada Edward.

"Bawa aku keluar dari tempat ini, aku janji akan menjadi apapun yang kamu mau"

Mampukah Rere menaklukan Edward yang sangat dingin dan galak? penasaran lanjutan nya langsung baca ya😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 34. Ke panti.

Karena tidak akan kemana-mana Rere yang bosan mengajak Edward untuk shopping, bukan wanita nama nya jika tidak suka shopping dan itu berlaku untuk Rere.

Saat ini keduanya sedang berada di salah satu mall besar di kota, Rere nampak menggandeng tangan Edward seolah ingin memperlihatkan Edward adalah milik nya.

Dan Rere sadari hal itu malah membuat Edward merasa senang, dia merasa di cintai meski dia memiliki kekurangan.

"kamu tidak malu berjalan bersama ku?" Tanya Edward.

"Kenapa harus malu?" Tanya Rere.

"Karena kaki ku" Balas Edward cepat.

"Memang nya kenapa dengan kaki mu?" Tanya Rere lagi.

Membuat Edward seketika diam, dan melihat itu Rere tersenyum dan dengan sengaja mengecup pipi suaminya.

"Jangan bahas lagi, aku mencintai mu. Aku bahkan tak malu untuk menciummu di depan umum" Ucap Rere dengan wajah seriusnya.

"Aku percaya" Balas Edward sambil lanjut berjalan.

Keduanya naik eskalator dan setelah sampai di lantai yang menjadi tujuan nya Rere langsung mengambil keranjang karena dia ingin berburu pakaian diskon.

Edward yang di ajak ke tempat yang ada diskon bukan nya melarang dia malah ikut memilihkan pakaian yang pas untuk sang istri.

Menurutnya tak masalah jika harga pakaian yang istrinya suka murah, asalkan istrinya suka Edward juga akan menyukai nya.

"Coba ini, menurut ku ini cocok untuk mu" Edward memperlihatkan baju pilihan nya.

"Bagus juga, diskon 40% lagi" Rere memgambil baju pilihan sang suami.

"Pilih lagi sayang, beberapa lagi" Minta Rere.

"Apa tidak apa terlalu banyak baju? Maksud ku kamu akan memakai semua baju ini?" Tanya Edward.

Dan Rere menggeleng.

"Aku akan memberikan baju ini untuk beberapa anak remaja panti, mereka jarang memiliki baju bagus dan mahal jadi aku rasa mereka akan suka" Jelas Rere tersenyum.

"Kalau begitu sekalian saja kita beli baju-baju untuk anak-anak juga, di panti juga pasti ada anak kecil nya kan" Edward nampak ikut mendukung apa yang Rere akan lakukan.

Mendapatkan dukungan penuh dari suaminya tentu saja Rere senang, dan saat belanja malah Edward yang paling bersemangat memilih pakaian baru untuk anak panti.

Setelah puas berbelanja pakaian Edward dan Rere yang kelelahan pun mampir di restoran untuk menghilangkan lelah dan rasa lapar nya.

Sambul menunggu pesanan nya keduanya makan es krim, dan hubungan seperti ini lah yang Rere mau sejak dulu dimana suami istri tidak memiliki penghalang untuk membuat sebuah kedekatan.

"Cobain dong" Pinta Rere.

"Bukan kah kamu nggak suka stroberi?" Tanya Edward.

"Siapa bilang suka kok" Balas Rere cepat.

"Tadi katanya kamu suka coklat, stroberi nggak" Sahut Edward mengingatkan jawaban Rere tadi.

Dan Rere yang mendengar jawaban dari suaminya langsung manyun.

"Ya sudah kalau nggak mau ngasih ya jangan" Rere merajuk.

Hufh..

"Baiklah jangan marah, aku hanya bercanda" Edward langsung menyodorkan sesendok es krim berniat menyuapi.

Rere sebenarnya kesal tapi dia akhirnya menerima suapan sang suami.

"Enak" Kata Rere sambil menikmati es krim rasa stroberi.

Dan bukan nya selesai dengan satu siap Rere malah meminta lagi dan lagi, membuat Edward yang melihat itu hanya bisa pasrah dan menyuapi sang istri tanpa bisa protes.

Sedangkan Rere dia nampak keenakan makan es krim hingga dua mangkuk es krim milik nya dan Edward habis oleh nya.

"Cepat banget habis nya ya, padahal aku makan nya sedikit tadi" Kata Rere sambil mengelap tangan nya dengan tisue.

"Hem, iya" Balas Edward tersenyum kecut.

Jelas saja cepat habis karena Rere makan es krim begitu lahap seolah seperti makan bubur nasi.

Hingga makanan datang dan mereka mulai makan, tapi saat makan Rere yang semula memesan makanan Jepang kini malah beralih makanan lokal yang membuat Edward hanya bisa mengalah memakan makanan Jepang.

Dan sekali lagi Edward tak bisa protes, dia hanya diam dan mencoba memaklumi kelakuan istrinya yang menggemaskan.

****

Pulang dari Mall Rere dan Edward tidak langsung ke rumah, melainkan keduanya mampir di sebuah rumah panti.

Saat baru datang mereka berdua langsung di sambut oleh seorang wanita tua yang tak lain adalah ibu panti.

Rere dan Edward langsung di ajak ke ruangan nya, dan mereka mulai mengobrol masalah panti asuhan.

"Sayang bagaimana kalau kita donasi uang beberapa saja untuk buku, aku mau mereka bisa sekolah" Bisik Rere.

"Jika itu mau mu aku akan melakukan nya" Balas Edward sambil mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

"Tolong kirimkan alat tulis dalam jumlah banyak dan semua peralatan sekolah ke panti x" Ucap Edward.

"Baik tuan, ada lagi?" Tanya Tom.

"Hanya itu" Balas Edward lagi.

Dan setelah itu panggilan langsung Edward matikan sepihak.

Semudah itu dan secepat itu Edward bisa melakukan apa yang Rere mau.

"Suamiku benar-benar keren" Batin Rere dalam hatinya semakin jatuh cinta pada sang suami.

Edward sebenarnya bisa saja memberikan sejumlah uang pada pihak panti tapi untuk sekarang menurutnya kepentingan sekolah lebih utama.

Selain itu Edward juga sering mendengar adanya penggelapan dana yang di lakukan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, membuat Edward memilih langsung memberikan apa yang mereka perlukan saja karena itu lebih baik.

Setelah selesai urusan dengan ibu panti Rere dan Edward pun keluar, keduanya melihat ke sebuah ruangan luas dimana anak-anak nampak sedang di beri masing-masing satu baju oleh petugas panti.

"Mereka tersenyum" Ucap Rere.

"Mereka jarang memikiki baju baru, tentu saja mereka senang" Balas Edward cepat.

Membuat Rere langsung melirik suaminya dan tersenyum.

"Yang membuat mereka senang dan tersenyum seperti itu bukan hanya karena baju baru, tapi mereka senang karena ada orang yang perduli dengan mereka" Kata Rere lagi.

"Bukan kah banyak yang sayang mereka di panti ini?" Tanya Edward.

"Itu benar mereka saling sayang dan menyayangi, aku bisa melihat semua itu. Tapi ada juga yang merasa sedih karena hidup tanpa keluarga, itu contoh nya" Rere menunjuk ke arah asal.

Nampak seorang anak laki-laki yang sedang menunduk duduk di bangku kayu.

Rere melirik Edward, lalu dia pun berjalan mendekati anak laki-laki itu.

"Hai" Sapa Rere pada anak laki-laki itu.

"kakak cantik" Anak laki-laki itu nampak mengenali Rere.

"Kamu kenapa? Kenapa tidak mengambil baju seperti teman mu yang lain nya?" Tanya Rere, matanya melihat wajah anak laki-laki di depan nya yang terlihat sedih.

Anak laki-laki itu menggeleng sebagai jawaban nya.

"Kenapa?" Tanya Rere lagi.

"Aku tidak suka baju baru, jika aku bisa memakai baju baru lalu apa keluarga ku juga bisa memakai pakaian baru yang sama seperti ku?" Anak laki-laki itu malah balik bertanya.

Yang membuat Rere bingung harus menjawab apa, yang Rere tahu keluarga anak laki-laki bernama Rey itu sudah meninggal dunia karena kecelakaan.

Rere tahu itu dari ibu panti dulu saat pertama kali dia ke panti untuk memberikan sedikit rejeki nya kepada anak-anak panti.

Anak laki-laki itu beranjak dari duduknya lalu melihat Rere dan Edward.

"Makasih baju barunya kak" Ucap Rey, lalu meleos pergi.

Edward melihat wajah sedih di wajah anak laki-laki itu, dia teringat akan dirinya di masa lalu yang bernasib sama seperti anak laki-laki itu.

"Siapa nama nya?" Tanya Edward.

"Reyhan" Balas Rere.

"Aku rasa aku ingin punya anak" Ucap Edward lagi.

Membuat Rere langsung melihat ke arah Edward.

"Jangan bilang kamu mau mengadopsi nya" Tebak Rere.

Dan ya sesuai dengan tebakan Rere, Edward mengangguk sebagai jawaban.

"Apa kamu setuju?" Tanya Edward.

"Tentu saja, aku setuju" Balas Rere cepat.

"Jadi kamu setuju?" Tanya Edward sekali lagi memastikan.

"Iya mas, aku sangat mendukung mu 100%" Sahut Rere lagi membuat Edward tersenyum dan memeluk Rere.

"Makasih sayang" Ucap Edward senang.

Rere hanya tersenyum, dia setuju untuk mengadopsi anak Rere berharap dengan adanya anak di kehidupan rumah tangga nya bisa membuat hubungan nya dan Edward semakin bahagia dan penuh cinta.

1
Susi Akbarini
laaaaannnnjjjuutttttt ..
❤❤❤ ❤❤❤❤
Dia Amalia
kenapa gk jujur dr awal sblm menikah dgn keadaan yg virgin Rere 😔😔😔
jd miris punya suami yg gk punya perasaan gt😭😭
Chacha Nunuy Chasanah
kenapa sekarang byk bgt ya teman mkan temannya sendiri 🥺
yuning
wilo
yuning
ternyata....
yuning
betul wilo, tunggu saja jodoh untukmu
yuning
hati hati art baru re
Zahraputri Putri
Smg aja art nya bukan pelakor ya...
Aprisya
tebakkanmu benar ndre, tapi sayang kamu terlalu mudah untuk dibodohi
Aprisya
selamat menikmati hidangan yang ada andre, biar kamu tertular penyakit yang diderita vanesa
Chacha Nunuy Chasanah
semoga tdk ada gangguan pelakor yachh
yuning
semoga Irt nya baik
Chacha Nunuy Chasanah
masih setia kak
yuning
beri penjelasan sama Reyhan, kasian dia
Zahraputri Putri
😭😭😭😭 janganlah
Zahraputri Putri
masih Lo aq masih disini Lo thor
keke global
jelas baca donk thor...
yuning
lanjut dong,aku setia menunggu
Zahraputri Putri
hhmmmm..... entahlah Smg aja Rere gk tau😤
Zahraputri Putri
katanya mau ketemu maura sama Rere awas kalau kmu brgkt sendiri Lo Ed
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!