NovelToon NovelToon
Pengasuh Bayi Professor

Pengasuh Bayi Professor

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Cintamanis / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Beda Usia / Pembantu
Popularitas:202.5k
Nilai: 5
Nama Author: unchihah sanskeh

Saat acara perayaan desa, Julia justru mendapati malam yang kelam; seorang lelaki asing datang melecehkannya. Akibat kejadian itu ia harus mengandung benih dari seseorang yang tak dikenal, Ibu Asri yang malu karena Julia telah melakukan hubungan di luar nikah akhirnya membuang bayi itu ke sungai begitu ia lahir.

3 tahun kemudian, dia pergi ke kota untuk bekerja. Namun, seorang pria kaya mendatanginya untuk menjadi pengasuh anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon unchihah sanskeh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31 - Malam Pengakuan

Jika teringat soal tadi, aku memang masih sangat terkejut dengan kehadiran saudara kembar Pak Bima; Satria. Dimana dia datang meminta agar tabir kebenaran terungkap.

Kini, barulah aku tahu apa yang menjadi kesalahan Pak Bima selama ini. Kesalahan yang membuatnya ingin mengadopsi anak dan memutuskan hubungan dengan wanita yang dicintainya.

Memang berat, hanya omongan Pak Satria benar adanya. Jika berbuat kesalahan, maka harus berani menyelesaikannya, bukan menghindar dan berharap semua dapat berjalan baik-baik saja.

Aku memang kecewa, terlebih aku sangat memahami bagaimana perasaan perempuan yang menjadi korban Pak Bima sebab aku pun bernasib sama sepertinya; korban ruda paksa. Namun, dibalik itu ada yang jauh membuat hatiku layu; ketika aku mengetahui kenyataan pahit ini di saat yang sama ketika aku mencintai dia, ini menyakitkan teramat sangat.

Aku mencoba menepikan semua itu sekarang. Pak Bima jelas salah, tapi aku tak punya hak untuk menghakiminya. Biarlah, ini menjadi urusan dia maupun orang-orang terkait lainnya. Kendati mungkin ada peluang dia akan menikahi gadis yang telah disentuhnya, itu juga bukan urusanku. Tugasku sekarang hanyalah menghapus perasaanku ini, sebab bukan aku lah yang berhak mendapatkan cintanya.

Kualihkan pandangan pada Lily, sambil mencari-cari tema pembicaraan lain agar kami tidak tegang, dan Pak Bima tidak larut dalam masalahnya.

Bicara tentang Lily, tiba-tiba terbesit di pikiranku saat kami berdua Pak Bima duduk di ranjang menemani Lily istirahat. Barulah kusadari sesuatu hal;

"Lily ini, kalau diperhatikan mirip, ya dengan Pak Bima?"

"Benarkah?"

"Iya, saya baru sadar." Kataku sambil membulatkan pandangan. "Dia cerdas, dan memiliki mata yang sama dengan Pak Bima."

"Mungkin perasaan kamu saja, mengingat Lily sudah saya rawat dari bayi. Jadi, wajar saja kalau orang menilai begitu. Semacam ilmu cocokologi."

"Tidak," sergahku. "Dari awal saya mengira Lily itu anak kandungnya Pak Bima karena memang semirip itu. Saya malah terkejut waktu Pak Bima mengatakan kalau Lily itu anak angkat."

"Entahlah," jawabnya sambil menyeringai tipis. "Tapi saya senang di miripkan dengan Lily."

"Pak Bima pasti sayang sekali, ya sama Lily?"

"Bagi saya Lily itu sudah menjadi separuh hidup Saya,"

Aku tersenyum.

"Saya baru tahu kalau Pak Bima itu kembar."

"Kaget, ya?" jawabnya dengan suara pelan. "Satria, dia adik kembar saya. Kalau orang-orang bilang saya kejam dan garang, si Satria itu jauh lebih parah dari Saya."

Lagi-lagi aku hanya membalasnya dengan senyuman.

"Julia,"

"Ya, Pak?"

"Andai saya lelaki yang memperko-sa kamu. Apa yang akan kamu lakukan jika saya menemui kamu untuk meminta maaf?"

"Kalau 'andai'," aku menggantung kata-kataku, sebab aku sendiri tak tahu harus menjawab apa. Kalau pun tahu harus menjawab; kurasa aku sendiri tak mampu mengatakannya.

"Ah! tidak tahu Pak!" Kataku dengan nada memanjang, seperti tengah bermanja padanya. "Saya tidak bisa membayangkan jadi perempuan itu. Kalaupun diumpamakan, saya juga tidak mampu mengungkapkannya."

Pak Bima tertawa pelan. Dia tahu saat itu kami tengah menjadi canggung. Bila dipikir-pikir bukankah ini suatu takdir yang cukup unik, korban bertemu dengan pelaku pemerko-saan.

"Pak Bima sendiri," ucapku selambat mungkin. "sudah tahu siapa yang Bapak tiduri dulu?"

"Tidak," jawabnya sambil menggeleng. "Semua terjadi begitu saja."

Kami hening sesaat. Mataku beralih memandang keluar sana. Dari kaca jendela, langit tampak cerah dengan warna biru kelam. Ada beberapa bintang di sana, dengan cahaya sayup-sayup menyapa dari ketinggian sana. Seakan ingin menemaniku menemani Pak Bima, yang sedang kacau balau dengan masa lalunya, meski dengan perasaan yang sulit dipahami.

"Sudah, tidurlah di samping Lily. Sudah malam." Katanya laksana seorang raja yang tengah memerintah. "Saya mau baca buku dulu di ruang tengah, seperti biasa."

"Bapak cuma baca buku saja kan?"

"Iya, memangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa." Jawabku, kemudian mengambil posisi selonjoran di samping Lily.

Kupikir tidur akan membuatku lupa dengan segala hal; namun nyatanya pertanyaan Pak Bima adalah yang paling membekas. Andai saya lelaki yang memperko-sa kamu. Apa yang akan kamu lakukan jika saya menemui kamu untuk meminta maaf? Kalimat itu menggangguku.

Aku gelisah dan ketakutan, kini aku tak bagaimana membayangkan bila seandainya lelaki itu memang Pak Bima, bagaimana hidupku bisa berlanjut kedepannya. Sebab orang yang kucinta ternyata jugalah orang yang paling kubenci? Tidak! Jangan sampai!

"Tidak akan ada kebetulan yang seperti itu!" Aku menggumam sambil terkekeh. "Walaupun kami adalah korban dan pelaku pemerko-saan, tetap saja kemungkinannya cuma 0.01%."

Dari luar angin terus menyerbu masuk melalui ventilasi jendela. Kurapatkan selimut di tubuh Lily untuk menghindari hawa dingin yang menyiksa. Aku terbangun, jam dinding menunjukkan malam sudah mulai larut.

Aku haus, jadi memutuskan untuk berangkat ke dapur mengambil air minum. Namun, perhatianku beralih saat berada di ruang membaca Pak Bima, ruangan pertama kali saat aku datang di sini. Di dekat perapian, kulihat Pak Bima tertidur di sofa sana.

Kudekati, sebab kasihan melihatnya tidur di sana tanpa selimut dan bantal, pasti kedinginan.

"Bau..." Kalimat pertama yang terucap dari mulutku, saat berada di dekat lelaki itu. "Bau alkohol!"

"Jul?" Dia membuka perlahan matanya, tapi tetap saja sempoyongan. "Ini kamu Jul? Atau Saya sedang mengigau?"

"Pak Bima apaan sih?! Pak Bima minum-minuman?!"

"Sedikit Jul, cuma sedikit. Saya capek! Saya pusing Jul!"

"Tidak ada pusing-pusing! Saya sudah bilang, kalau ada masalah itu hadapi! Bukan bertingkah aneh, melenceng begini!"

"Jul!" Pak Bima bangkit dari tidurnya, dan mengubah posisi duduk. "Saya sudah berusaha Jul, dari awal saya sudah berusaha. Bahkan sampai sekarang saya masih berjuang cari perempuan itu. Tapi hasilnya selalu nihil!"

"Kalau soal Maya, saya memang masih cinta Jul. Saya cinta sama Maya--"

Ah, sial. Hatiku sakit sekali mendengar pengakuannya. Perih sekali. Ditambah kondisinya yang kacau balau begini, berarti memang beban pikiran dan perasaannya tidak main-main.

"Tapi saya tidak mau hidup dengan dia lagi! Kalau pun dia memaafkan dan menerima saya dengan masa lalu buruk itu, tetap saya tidak mau Jul! Maya itu selingkuh Jul, dia pernah selingkuhi Saya dengan sahabat saya sendiri!" Ucapnya membara sambil telunjuknya menunjuk-nunjuk arah depan, menggambarkan gairah kemarahannya yang demikian memuncak.

Gila! Rahasia macam apa ini?!

Mbak Maya yang selalu bertingkah seolah paling cinta dan paling korban itu rupanya ular berbisa juga! Aku tertipu.

Pantas Pak Bima selalu menekankan aku untuk menyisakan satu celah buruk pada seseorang, sekalipun dia adalah kekasih sendiri; kalau tidak mau terluka dan kecewa. Rupanya Pak Bima sudah lebih dulu merasakannya.

"Dia selingkuh waktu Saya pendidikan S3, Jul! dengan sahabat karib saya sendiri, sakit sekali! Saya berjuang mati-matian biar dia bangga, tapi dia kecewakan saya dan bunuh hidup saya sekejap saja---"

Dia terisak, dan inilah pertama kali kusaksikan air matanya. Aku tak menjawab, cuma kubiarkan dia mengungkapkan isi hatinya.

Alkohol itu, benda kecil yang memabukkan dan menghanyutkan.

"Saya bertingkah biasa, di depan semua orang saya tutupi kesalahannya. Bahkan di depan Maya sendiri pun saya diam! Dia pikir saya tidak tahu, padahal saya sudah bertahan sejauh itu. Saya tidak mau semua orang memandangnya rendah, termasuk keluarga saya yang sudah kenal dia dekat! Saya cinta sama Maya, Jul! Saya cinta! Tapi Maya selingkuhi saya!"

"Pak---Pak Bima yang tenang ya, Pak..."

"Semua orang menuntut saya ini itu, pikirkan perasaan Maya, mengakui hal memalukan meniduri anak orang sembarangan! Saya juga tidak tahu Jul! Saya menyesal, walaupun bukan saya yang menginginkan itu terjadi!" Tegasnya. "Dunia ini kejam dan rumit, Julia. Ada banyak sekali yang menginginkan Saya jatuh terbuang."

1
Rui_holib
belum lanjut ditunggu ka
Dewdewdew
Slalu nungguin up.nya kakak author ini. Semangat kak🫶🫶🫶
ummah intan
Lily benar² anak kandung pak Bima dan julia
Teh Yen
ah syukurlah benar ternyata Lily ank kandung bima dan Julia ,,.cepet.sembuh Lily mmh kandung kamu ada d sini jagain kamu cepet sadar yah
Andriyani Lina
congratulations pak Bima dan Julia, akhirnya lily anak kalian. benar katanya pak Bima, liliy tidak disia-siakan.. tinggal tunggu lily sembuh, pasti sangat bahagia memiliki orang tua sempurna.
lanjut kak uchi
Sidieq Kamarga
Uuuuh lepas sudah ini air turun dari mataku 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
ngatun Lestari
ikut seneng, akhirnya bisa kumpul ya dgn keluarga utuh
winnidew
Bima dan julia bahagia.. lalu bagaimana dgn ibumu julia? bahagia krn mendapatkan org kaya?
Esther Lestari
akhirnya tes dna membuktikan kalo Lily anak kandung pak Bima & Julia....selamat buat kalian berdua🥰🥰.

bgmn skrg perasaan ibu Julia melihat cucu kandung nya yg dulu dibuang dan skrg dalam keadaan sakit ?
Del Rosa
huaaa sedih sekali, semoga lily baik baik ajaa... aku kan pendukungnya lily, ga terima kalo lily kenapa napa!!!! awass ajaa ya thorr!!?!
Del Rosa
puk puk puk peluk jauh untuk pak Bima (sambil di sinisin julia)
Iges Satria
senangnya /Heart//Heart/
Debu Nakal
kok daku rada tak nyaman dg panggilan julia yg djadikan "jul"
imajinasi penokohannya jd brubah arah /Smirk//Applaud/
Yayuk Bunda Idza
Alhamdulillah.... untuk hasil Julia dan Lily kok gak dibacakan??
Brizy El-anshory
cuma dalem novel anak d buang neneknya trus d temukan bapak kandungnya sendiri y gk tw klo udah punya anak....
Ummee
huhu... ikut terharuuu
Sri Rahayu
Alhamdulillah....ternyata Lily benar2 anak Bima dan Julia, semoga Lily lekas sembuh 😘😘😘.... lanjut Thorr 🥰
Sugiharti Rusli
walo harus berdarah-darah dulu sama kondisi Lily selama ini, semoga dengan diketahui kalo dia putri kandung mereka, kelak kesehatan Lily semoga semakin pulih yah,,,
Retno Amin
Alhamdulillah..aku sampe sedih bacanya 🥲
ERNY TRY SANTY
Alhamdulillah akhirnya, Lily benar ank kandungnya pak Bima n Julia 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!