Hanya menceritakan perjalanan cinta antara Achana si murid lugu dan Jeffery si guru arogan. Dengan sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.
Kemudian apa jadinya jika orang yang saling mencintai itu kedatangan orang dari masa lalu mereka? Apakah mereka akan tetap bisa mempertahankan cinta mereka? Atau malah goyah karena ego masing-masing?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Jam sudah menunjukkan pukul 09.45 yang berarti Jeffery harus segera menjemput sang anak yang sebentar lagi sudah waktunya pulang sekolah.
Dengan segera Jeffery menggambil topi dan kunci mobil yang ada di nakas dekat brankar sang istri. Setelahnya ia langsung berjalan kearah sang istri.
"Sayang aku berangkat ya" pamit Jeffery sambil mencium dahi sang istri dan setelahnya mencium dahi sang putri.
"Hati-hati dijalan ya mas" ucap Acha
"Iya sayang, kamu juga hati-hati ya. Nanti setelah selesai jemput Nono aku langsung kesini lagi kok"
"Iya mas"
Setelahnya Jeffery pun langsung keluar dari ruang rawat sang istri. Dan menuju kearah tempat parkir mobil. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
Sesampainya disekolah Nono, Jeffery pun langsung turun dari mobil, dan masuk menuju kedalam sekolah untuk mencari sang jagoan.
"Abang, ayo pulang" ucap Jeffery saat melihat sang anak yang tengah berdiri didepan kelas sambil terus berbicara dengan teman-temannya.
"Loh daddy, kenapa daddy yang jemput abang?" Tanya Nono kaget sekaligus bingung, karena biasanya yang menjemputnya adalah Johnny ataupun Tennia.
"Iya daddy disuruh mommy, katanya mommy kangen sama abang"
"Wahh benarkah? Berarti nanti abang bisa ketemu mommy dan adek bayi dong" ucap Nono penuh antusias.
"Bisa dong sayang. Yaudah ayok pulang, mommy sama adek bayinya udah nungguin abang pulang"
"Iya daddy ayok"
Setelah mengucapkan itu Nono langsung menggandeng tangan sang daddy, tidak lupa ia juga berpamitan pada teman-temannya.
"Aku pulang dulu ya teman-teman" pamit Nono pada semua temannya.
"Iya no, kapan-kapan kenalin kita sama adek kamu ya" ucap bocah yang sering dipanggil Icung oleh teman-temannya.
"Iya Cung, nanti kalau adek bayi udah pulang dari rumah sakit, pasti nanti aku kenalin sama kalian semua"
"Kalau begitu aku pulang dulu ya, bye bye" ucap Nono sambil melambaikan tangan pada semua temannya.
Di dalam mobil Nono terus bercerita tentang apa yang ia alami disekolah kepada sang daddy. Jeffery sendiri membalasnya dengan seadanya. Ia senang mendengarkan semua celotehan sang anak. Ia senang karena anaknya semakin ceria semenjak kehadiran acha di hidup mereka berdua. Dan ia berharap bahwa kebahagiaan itu tidak akan pernah hilang sampai kapan pun.
"Abang ingin mampir membeli sesuatu?" tanya Jeffery pada sang anak.
"Nggak ada dad" ucap Nono sambil memandang lurus kearah depan.
"Eh, ada dad" ralat Nono.
"Mau beli apa?"
"Kita ke toko bunga ya dad, abang mau kasih mommy bunga"
"Iya bang, tapi kenapa kok tiba-tiba abang mau kasih mommy bunga?" tanya Jeffery pada sang anak.
"Abang cuma mau berterimakasih sama mommy aja, karena mommy selalu ada buat abang dan mau merawat abang walaupun mommy tau kalau abang bukan anak kandung mommy" ucap Nono sedih.
Jeffery yang mendengarkan ucapan sang anak pun langsung menyendu, ia terharu pada ucapan sang anak barusan. Tapi ia juga sedikit iba pada sang anak, karena di umurnya yang masih 5 tahun. Sang anak harus dipaksa dewasa oleh keadaan.
"Ya sudah, kalau begitu ayo cari bunga yang cantik untuk mommy" ucap Jeffery sambil mengusap rambut sang anak.
'Maaf sayang, karena keadaan kamu jadi harus dituntut untuk berpikir dewasa. Padahal kamu masih terlalu kecil untuk mengetahui ini semua' batin Jeffery.
Sesudah membeli bunga untuk sang mommy. Akhirnya Nono dan Jeffery pun kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan menuju ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit mereka langsung berjalan ke ruangan Acha dengan tergesa-gesa. Nono sudah tidak sabar bertemu dengan mommy dan adik cantiknya.
"Mommy" teriak Nono saat membuka pintu ruangan sang mommy. Acha yang mendengarkan teriakan sang anak pun kaget.
"Syutt, cup...cup..." ucap Acha pada sang putri yang kaget karena suara teriakan sang abang. Melihat sang putri terlelap kembali Acha pun langsung menoleh pada Nono.
"Abang, jangan rame-rame ya sayang, adek lagi tidur" ucap Acha lembut.
"Ahh iya mommy maaf, abang lupa kalau ada adek bayi"
"Iya sayang nggak papa. Sini sayang" ucap Acha sambil menepuk ruang yang kosong di brankar nya.
Nono yang dipanggil pun langsung berjalan menuju sang mommy, dan duduk disebelah mommy nya dengan bantuan sang daddy.
"Abang bawa apa sayang?" tanya Acha pada sang anak.
"Ahhh iya lupa, ini bunga untuk mommy" ucap Nono sambil menyerahkan bunga tadi pada sang mommy. Dan diterima dengan baik oleh sang mommy
"Wahhh bagus banget, terimakasih abang"
Acha pun memeluk sang anak sayang. Saat berpelukan tiba-tiba nono membuka suara.
"Mommy, terimakasih"
"Terimakasih kenapa sayang? Mommy kan tidak melakukan apapun" tanya Acha bingung.
"Terimakasih karena mommy sudah mau merawat abang seperti anak mommy sendiri. Mommy selalu sayang pada abang walaupun mommy tau kalau abang bukan anak kandung mommy. Terimakasih mommy, terimakasih" ucap Nono sambil memeluk erat sang mommy.
Acha yang mendengar ucapan sang anak pun menangis. Jeffery sendiri terus melihat dua orang tersayangnya yang sedang berpelukan tanpa mau ikut dalam pembicaraan mereka.
"Abang, coba lihat mommy"
Mendengar ucapan sang mommy, Nono pun langsung mendongak menatap wajah cantik sang mommy. Acha memegang wajah sang anak sambil terus mengelusnya.
"Dengerin mommy ya sayang, kamu itu anak mommy, walaupun kamu nggak lahir dari rahim mommy, kamu tetap anak mommy sayang. Mommy sayang sama kamu, sampai kapan pun akan tetap begitu. Dan abang juga kakak kesayangan adek Chelsya. Iya kan daddy?"
"Iya dong, abang itu anak kesayangan mommy daddy ,dan abang kesayangan adek Chelsya" ucap Jeffery sambil berjalan kearah kedua kesayangannya dan ikut berpelukan.
"Daddy sayang deh sama mommy, abang dan adek. Jangan pernah tinggalin daddy ya sayang-sayangnya daddy" ucap Jeffery.
"Iya daddy" ucap mereka bersamaan sambil terus berpelukan.
Oekk...oekk.....
"Mom, adek bayi nangis. Kayaknya adek bayi marah deh, karena nggak kita ajak pelukan bareng" ucap Nono.
"Iya deh, kayaknya adek bayi cemburu, karena kita pelukan nggak ajak dia" ucap Acha.
Jeffery yang mendengar anaknya menangis pun langsung melepaskan pelukan mereka dan berjalan menuju ke putrinya.
"Kenapa sayang? Nggak diajak mommy, sama abang pelukan bareng ya? Adek mau ikut pelukan bareng ya?" ucap Jeffery sambil menggendong sang anak.
"Ya sudah, sini ayo pelukan bareng abang dan mommy, adek bayi" ucap Nono.
Jeffery yang mendengar itupun langsung masuk kedalam pelukan kedua orang tersayangnya sambil memeluk putrinya juga.
Akhirnya mereka berempat pun berpelukan erat dengan Nono yang sesekali menggoda sang adik, yang membuat sang adik tersenyum girang dalam pelukan. Jeffery tersenyum senang saat keluarganya bisa utuh kembali.
'Terimakasih tuhan, terimakasih atas kebahagiaan yang telah kau limpahkan pada keluarga kecil kami' batin Jeffery.